Beranda / Pendekar / Era Baru / Kadipaten Surung IV

Share

Kadipaten Surung IV

Penulis: omuraryu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-17 21:51:30

Sulit untuk mengatakan bagaimana keadaan bisa sampai pada tingkat seperti ini. Bawono yang berhadapan dengan monster-monster itu tidak bisa tidak tersenyum sepanjang waktu. Meski kakinya sibuk melangkah menghindar dari jangkauan monster-monster itu, dan kedua tinjunya tidak pernah berhenti bergerak dan melepaskan kekuatan yang tidak terbendung.

Bawono merasakan adanya riak-riak energi dari pusat kota dan dia tidak bisa memikirkan sebuah lawan yang sangat kuat lagi mengerikan tengah berada di pusat kadipaten. Ketika dia memikirkan hal tersebut, perasaannya semakin menguat. Berada dalam antusiasme yang tinggi, dia mengayunkan tinjunya dengan gila dan menghantamkannya ke setiap monster yang masih bernafas dan berada di sekitarnya.

Dengan kekuatannya yang sungguh tidak biasa, Bawono menghabisi semua monster itu dalam waktu yang singkat. Dia benar-benar membuat siapa saja yang berada dalam pandangannya terbunuh, apalagi ketika amarah yang tertahan di dalam tubuhnya meledak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Era Baru   Kadipaten Surung V

    Meski Barata belum tiba di pusat kadipaten, dia sudah merasakan adanya kekuatan besar yang sedang mendiami wilayah tersebut. Entah karena perasaan apa, Barata tidak dapat mendekati pusat itu dengan cepat. Dia juga merasakan bila situasi di sekitarnya telah berubah sepenuhnya. Zombie yang semula hanya berjumlah sedikit terus mengalami peningkatan kuantitas. Mereka tidak berhenti-henti keluar dari dalam pusat kadipaten seolah-olah tempat itu menjadi sarangnya.Dengan situasi yang seperti itu, Barata menggunakan Teknik {Pemanggilan Golem} dan memimpin pasukannya seraya membebaskan Bawono dalam bertindak. Dia tidak mempedulikan apa yang akan dilakukan Bawono. Hanya saja, dia terus membiarkan semuanya dalam pantauannya. Pedang di tangannya tidak berhenti berayun meski hanya dalam waktu satu detik saja.Barata mengamati pergerakan pasukannya dan mencegah mereka masuk terlalu dalam di pertempuran ini. Dia mencoba untuk mengantisipasi pasukannya terkepung atau terjebak dalam l

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Era Baru   Kerja Sama

    Monster berbentuk humanoid dengan sebuah tanduk di kepalanya serta tatapan sinis yang meremehkan kehidupan. Monster dengan tubuh penuh retakan dan kedua tangan yang sedikit lebih besar ketimbang manusia pada umumnya, ya dua kali lebih besar. Tingginya tidak kurang dari tiga meter dan dia memiliki rambut berwarna coklat yang mengambang di udara. Giginya tajam dan memiliki taring yang jumlahnya banyak.Meski memiliki bentuk humanoid tidak berarti dia bisa berbicara menggunakan bahasa manusia. Sungguh tidak masuk akal bila dia bisa berbicara dengan bahasa tersebut, pria yang menghadapinya tidak bisa tidak merasa jengah. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Monster ini tidak hanya kuat secara fisik tapi kemampuannya dalam mengendalikan tanah menjadi sebuah malapetaka yang tak bisa dia tebak.Pria yang membawa tombak ini tidak bisa melihat kegelisahan atau ketakutan dari monster itu. Dia sudah melukainya dan membuat salah satu lubang di lengan monster i

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Era Baru   Menyelesaikannya I

    Bawono tidak menduga akan kekuatan serta kemampuan Sulag akan sedemikian mengancamnya. Setiap kali dia berusaha untuk menghentikan gerakan monster itu, dia akan selalu terjebak dalam posisi yang sulit. Gerakan monster itu tidak dapat diduga. Terkadang dia hanya menghentakkan kakinya. Namun, ada kalanya dia menggunakan kedua tangannya untuk menggerakkan tanah disekitarnya yang akhirnya membawa malapetaka lebih buruk lagi.Tidak mudah dan tidak begitu menyenangkan untuk Bawono bekerja sama dengan orang lain. Namun, setelah merasakan sendiri kekuatan yang dimiliki oleh Sulag, dia mengerti jika akan menjadi hal yang sulit untuknya mendekati musuh. Sayangnya, dia juga mengerti bila semuanya harus berubah agar dia bisa bertahan dalam situasi yang tengah dia hadapi. Bukan hal yang mustahil untuknya menghadapi Sulag, hanya saja dia perlu memangkas jarak antara dirinya dengan monster tersebut sehingga dia bisa melancarkan serangan yang tepat.“Daya tahan monster ini sanga

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Era Baru   Menyelesaikannya II

    Pemandangan yang tidak bisa ditebak. Barata cukup terkesiap dengan apa yang dia lihat kali ini. Sebuah medan area yang sebelumnya begitu nyaman untuk dipandang telah berubah sepenuhnya menjadi sesuatu yang mengerikan. Dengan reruntuhan disekitarnya, pohon-pohon yang tumbang, bangunan yang tak utuh, retakan tanah serta lubang-lubang itu tampak seperti sebuah hiasan yang mencuat keluar dari neraka.Apa yang Barata lihat kali ini membuat dia merasa tidak nyaman. Kekuatan sebesar ini pasti akan membawa petakan serta ancaman yang mengerikan. Dia tidak bisa memikirkan situasi macam apa yang akan terjadi bila monster sekuat ini lepas kendali atau pergi meninggalkan posisinya. Terkadang dia berpikir, apakah mungkin monster-monster kuat menjadi pelingdung dari Kadipaten atau Kota? Jika memang begitu, bukankah ini sedikit aneh dan sulit dipercaya?Barata mengikuti perasaannya yang membimbingnya menuju ke posisi dari sumber riak-riak energi yang dia rasakan. Meski tidak tahu apa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Era Baru   Setelah semuanya

    Momen itu berlangsung cukup cepat. Barata tidak sempat memberikan bantuan pada Bawono yang terlanjur melancarkan sebuah serangan dan tentunya apa yang dia khawatirkan pun terjadi. Monster menggunakan kemampuan terkuat dan terbaiknya, dia meledakkan dirinya dan mengirim ratusan keping tanah yang mampu menembus batu ke segala arah.Bawono serta pria bertombak itu tak begitu melihat keadaan yang dimiliki lawannya, sehingga mereka berdua harus merasakan kengerian dari serangan tersebut yang begitu mematikan. Barata menyaksikan keduanya terhempas menjauh dari posisinya dan menghantam reruntuhan yang berada tak jauh dari tempat tersebut. Sayangnya, Bawono dan pria bertombak tidak terlihat memberikan sebuah pertahanan ketika hal itu terjadi.Alhasil, Barata merasa jika mereka berdua terluka parah. Dia juga tak melihat adanya kemunculan monster lain atau gerakan dari Sulag yang menghancurkan dirinya sendiri. Apa yang akan terjadi setelahnya hanya membuat Barata sedikit bergidi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Era Baru   Kelompok Misterius

    Barata menopang tubuh Bawono dan pergi mendekati pria bertombak yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posisinya. Meski tak mengenali siapa pria itu, Barata tidak bisa mengabaikan pria itu karena semuanya sudah berubah menjadi lebih tak bisa dia pahami. Tentu saja, semuanya semakin tidak bisa dia lihat hanya dengan satu kali pandangan mata saja. Namun, dia membutuhkan banyak hal sebelum menunjukkan posisinya.“Bagaimana kau bisa terluka sampai seperti ini, Bawono? Dengan kekuatan yang kau miliki, hal semacam ini seharusnya tidak bisa terjadi. Kau benar-benar mengejutkan dan membuatku khawatir. Sungguh perasaan ini membunuhku!! Kemampuanmu tidak lemah dan bahkan bisa disebut sebagai salah satu yang terkuat untuk saat ini. Lantas, kenapa kau bisa sampai seperti ini, Bawono?” tanya Barata ketika dia melihat Bawono berada dalam posisi yang sangat menyedihkan.Barata mendekap Bawono dan menahannya agar tidak jatuh. Dia benar-benar merasakan tubuh Bawono yang kehi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • Era Baru   Persetujuan

    Barata mulai tertarik bahkan merasa beruntung telah menyelamatkan Leman. Saat ini tidak ada yang menarik perhatiannya kecuali Pusaka, Pilar Ilahi, dan Kuda ataupun hewan tunggangan lainnya. Apa yang dia butuhkan saat ini hanya ketiga hal tersebut. Selama dia bisa mendapatkan salah satu dari ketiganya, dia akan memberikan apapun. Dengan kata-kata Sang Ratu tempo hari, dia merasa lebih penting untuk mendapatkan Pusaka daripada yang lainnya, apalagi dengan informasi yang baru saja dia dengar dari Leman. Perasaan itu semakin menguat dan membuat dia bergairah.Leman menyebut bila di Kota Surungan ada sebuah Pilar Ilahi yang tengah diperebutkan oleh banyak pihak, dan kemungkinan besar kelompok penakluk Pilar Ilahi yang beberapa saat lalu ia ceritakan juga ikut serta di dalamnya. Saat mendengar hal ini, Barata tidak bisa menutupi kegembiraannya. Dia benar-benar tidak mengharapkan akan bertemu dengan mereka secepat ini. Dengan situasi yang berbeda dia merasa jika kehadirannya di temp

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Era Baru   Situasi Pemukiman

    Puing-puing bangunan yang menghiasi pemandangan sekitar membuat Barata tidak begitu nyaman. Meskipun dia tahu hal semacam ini akan terus menjadi pemandangan yang akan ia lihat dimanapun dia berada. Barata tetap berharap untuk menyaksikan sebuah tempat yang tidak di isi oleh puing-puing seperti ini. Tentu saja, harapannya itu hanyalah sebuah harapan yang ia sematkan untuk mengubah perasaannya yang terkadang berada dalam kondisi buruk.Saat Barata melihat Leman dan Bawono, dia benar-benar tidak senang dengan situasi yang ada saat ini. Para prajurit tidak mendapatkan satupun hewan tunggangan yang dapat digunakan sebagai alat transportasi. Selain itu, dia juga harus mengurus dua pria yang terluka, meski mereka berdua lebih diurus oleh prajuritnya. Tetap saja, keamanan seluruh kelompok berada di tangannya, dan Barata tidak bisa menutup matanya terhadap setiap hal yang ada di sekitarnya.Ketika dia bergerak menuju ke wilayah yang diperintah oleh Leman. Barata memperhatikan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23

Bab terbaru

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status