Home / Pendekar / Era Baru / Setelah semuanya

Share

Setelah semuanya

Author: omuraryu
last update Last Updated: 2021-10-21 17:16:31

Momen itu berlangsung cukup cepat. Barata tidak sempat memberikan bantuan pada Bawono yang terlanjur melancarkan sebuah serangan dan tentunya apa yang dia khawatirkan pun terjadi. Monster menggunakan kemampuan terkuat dan terbaiknya, dia meledakkan dirinya dan mengirim ratusan keping tanah yang mampu menembus batu ke segala arah.

Bawono serta pria bertombak itu tak begitu melihat keadaan yang dimiliki lawannya, sehingga mereka berdua harus merasakan kengerian dari serangan tersebut yang begitu mematikan. Barata menyaksikan keduanya terhempas menjauh dari posisinya dan menghantam reruntuhan yang berada tak jauh dari tempat tersebut. Sayangnya, Bawono dan pria bertombak tidak terlihat memberikan sebuah pertahanan ketika hal itu terjadi.

Alhasil, Barata merasa jika mereka berdua terluka parah. Dia juga tak melihat adanya kemunculan monster lain atau gerakan dari Sulag yang menghancurkan dirinya sendiri. Apa yang akan terjadi setelahnya hanya membuat Barata sedikit bergidi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Era Baru   Kelompok Misterius

    Barata menopang tubuh Bawono dan pergi mendekati pria bertombak yang jaraknya tidak terlalu jauh dari posisinya. Meski tak mengenali siapa pria itu, Barata tidak bisa mengabaikan pria itu karena semuanya sudah berubah menjadi lebih tak bisa dia pahami. Tentu saja, semuanya semakin tidak bisa dia lihat hanya dengan satu kali pandangan mata saja. Namun, dia membutuhkan banyak hal sebelum menunjukkan posisinya.“Bagaimana kau bisa terluka sampai seperti ini, Bawono? Dengan kekuatan yang kau miliki, hal semacam ini seharusnya tidak bisa terjadi. Kau benar-benar mengejutkan dan membuatku khawatir. Sungguh perasaan ini membunuhku!! Kemampuanmu tidak lemah dan bahkan bisa disebut sebagai salah satu yang terkuat untuk saat ini. Lantas, kenapa kau bisa sampai seperti ini, Bawono?” tanya Barata ketika dia melihat Bawono berada dalam posisi yang sangat menyedihkan.Barata mendekap Bawono dan menahannya agar tidak jatuh. Dia benar-benar merasakan tubuh Bawono yang kehi

    Last Updated : 2021-10-22
  • Era Baru   Persetujuan

    Barata mulai tertarik bahkan merasa beruntung telah menyelamatkan Leman. Saat ini tidak ada yang menarik perhatiannya kecuali Pusaka, Pilar Ilahi, dan Kuda ataupun hewan tunggangan lainnya. Apa yang dia butuhkan saat ini hanya ketiga hal tersebut. Selama dia bisa mendapatkan salah satu dari ketiganya, dia akan memberikan apapun. Dengan kata-kata Sang Ratu tempo hari, dia merasa lebih penting untuk mendapatkan Pusaka daripada yang lainnya, apalagi dengan informasi yang baru saja dia dengar dari Leman. Perasaan itu semakin menguat dan membuat dia bergairah.Leman menyebut bila di Kota Surungan ada sebuah Pilar Ilahi yang tengah diperebutkan oleh banyak pihak, dan kemungkinan besar kelompok penakluk Pilar Ilahi yang beberapa saat lalu ia ceritakan juga ikut serta di dalamnya. Saat mendengar hal ini, Barata tidak bisa menutupi kegembiraannya. Dia benar-benar tidak mengharapkan akan bertemu dengan mereka secepat ini. Dengan situasi yang berbeda dia merasa jika kehadirannya di temp

    Last Updated : 2021-10-23
  • Era Baru   Situasi Pemukiman

    Puing-puing bangunan yang menghiasi pemandangan sekitar membuat Barata tidak begitu nyaman. Meskipun dia tahu hal semacam ini akan terus menjadi pemandangan yang akan ia lihat dimanapun dia berada. Barata tetap berharap untuk menyaksikan sebuah tempat yang tidak di isi oleh puing-puing seperti ini. Tentu saja, harapannya itu hanyalah sebuah harapan yang ia sematkan untuk mengubah perasaannya yang terkadang berada dalam kondisi buruk.Saat Barata melihat Leman dan Bawono, dia benar-benar tidak senang dengan situasi yang ada saat ini. Para prajurit tidak mendapatkan satupun hewan tunggangan yang dapat digunakan sebagai alat transportasi. Selain itu, dia juga harus mengurus dua pria yang terluka, meski mereka berdua lebih diurus oleh prajuritnya. Tetap saja, keamanan seluruh kelompok berada di tangannya, dan Barata tidak bisa menutup matanya terhadap setiap hal yang ada di sekitarnya.Ketika dia bergerak menuju ke wilayah yang diperintah oleh Leman. Barata memperhatikan s

    Last Updated : 2021-10-23
  • Era Baru   Musuh Yang Datang

    Para penduduk tidak meninggalkan pemukiman, mereka hanya bersembunyi di salah satu bangunan terbesar di dalam pemukiman yang mana tempat itu merupakan pusat dari pemukiman. Leman terlihat sangat khawatir ketika dia tidak menemukan satupun penduduk di pemukiman itu, tapi dia menjadi lega setelah dia menemukan mereka bersembunyi di pusat pemukiman atau bisa dibilang di bangunan kepala desa.“Syukurlah mereka memilih untuk menetap di tempat ini daripada meninggalkan tempat ini. Jika mereka memilih meninggalkan tempat ini, akan menjadi semakin sulit untuk menemukan mereka. Bahaya yang ada di luar sana jauh lebih mengancam dan mereka bisa mati kapan saja. Para prajurit ini, mereka benar-benar mengambil keputusan yang tepat. Beruntung aku menyerahkan masalah ini padanya, jika tidak akan menjadi sulit!!” Leman tidak bisa mengesampingkan perasaannya yang sudah tidak biasa dan memburuk.Barata yang berada di belakang Leman hanya tersenyum saat dia melihat situasi te

    Last Updated : 2021-10-23
  • Era Baru   Menghadapinya

    Saat Barata keluar dari rumah besar, dia melihat ada sesosok makhluk yang mengeluarkan aura berbahaya. Meski jaraknya masih jauh, aura yang dilepaskannya benar-benar tinggi. Sekilas makhluk itu mirip manusia, dan Barata tidak bisa memastikannya apakah dia memang manusia atau hanya monster humanoid. Barata berjalan pelan ke arahnya, dia mengeluarkan beberapa bola api dan menarik keluar Pusaka Sabit Bulan serta menarik keluar pedangnya.“Hei!! Siapa dikau? Apakah kau ini manusia atau monster?” Barata berbicara dengan kerasnya saat dia berjalan mendekati siluet sosok itu.Ketika Barata bertanya, sosok itu tersenyum seraya menari sesuatu dari tubuhnya. Benda yang ditarik oleh sosok itu merupakan senjata. Ketika dia menariknya, Barata merasakan adanya peningkatan tekanan yang dilepaskan oleh sosok itu. Setelah itu, Barata memasang ekspresi serius saat mengamati sosok yang mulai menunjukkan dirinya sedikit demi sedikit.Perlahan-lahan sosok itu mulai terli

    Last Updated : 2021-10-23
  • Era Baru   Kelompok Sableng I

    Barata yang baru saja melancarkan sebuah serangan terdiam seketika ketika dia mendengar suara dari seseorang dan suara itu dipenuhi dengn niat membunuh yang kuat. Tidak biasanya Barata terganggu oleh seseorang ketika dia sedang fokus bertarung. Namun, saat ini dia benar-benar terganggu. Apa yang diucapkan oleh pria itu seperti sebuah sihir yang mendayu-dayu pikiran serta perasaannya. Barata sama sekali tidak senang dengan perasaan seperti dikendalikan ini.Dia berhenti melakukan apa-apa dan berdiri diam sambil menatap pria yang baru saja berbicara. Barata mengernyitkan dahinya dan dia memicingkan matanya saat dia melihat pria itu. Dia merasakan ada sesuatu yang berbeda dari suara yang diucapkan oleh pria itu. Barata tidak begitu tahu apa yang membuat suara itu memiliki pesona yang kuat dan seolah seperti sebuah perintah yang tidak bisa ditolak, laksana sebuah hipnotis.Barata menarik nafasnya dalam-dalam dan mengatur pandangannya sembari berkata, “Aku tidak tahu

    Last Updated : 2021-10-24
  • Era Baru   Kelompok Sableng Ii

    “Tuan … kau benar-benar memaksaku, kan? Sayangnya, aku tidak ingin memiliki konflik yang tidak penting ini. Kami akan pergi dari sini dan meninggalkanmu. Oh … satu hal lagi, aku harap kita bisa bekerja sama di hari-hari mendatang. Bolehkah aku tahu siapa kau, Tuan? Aku Samijan, pemimpin dari Kelompok Sableng!!” seru sosok berjubah itu. Dia tidak bisa membiarkan semuanya menjadi sia-sia. Tujuannya sudah ia dapatkan dan tidak ada kepentingan lain, sehingga dia tidak ingin mendapatkan konflik lain.Dia tahu seberapa besar kerugian yang akan kelompoknya dapatkan bila berkonflik dengan Barata. Oleh karena itu, sebagai pemimpin dari kelompok tersebut, Samijan tidak bisa membuat konflik dengan Barata dan memilih untuk meninggalkan semuanya. Tentu saja, Samijan mengerti betul bila keputusan ini akan membawa masalah lain. Tidak seperti biasanya, Samijan lebih berhati-hati saat ini dibanding dengan biasanya.“Ketua, apa yang kau katakan? Jangan be

    Last Updated : 2021-10-24
  • Era Baru   Situasi Berbeda

    Barata memang menggunakan cara yang sedikit berbeda ketika mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimanapun juga situasi akan menjadi semakin memburuk di setiap wilayah jika peperangan pecah antar kelompok. Dia tidak terlalu terkejut dengan hal itu, karena sebuah pertempuran antar kelompok akan selalu terjadi dimanapun dan di situasi apapun. Selama mereka berbeda pendapat dan pandangan maka sebuah pergesekan pasti terjadi.“Hmm … kau tidak berbohong. Lalu, bagaimana caramu mendapatkan semua informasi ini, Samijan? Katakana padaku, ini benar-benar penting.” Meski tahu Samijan tidak menipunya, Barata tetap ingin tahu caranya mendapatkan informasi tersebut. Apa yang dia miliki merupakan sebuah senjata yang tak dia miliki saat ini. Tentu saja, Barata memiliki tebakannya sendiri.Orang-orang berjubah lainnya hanya diam saat mendengar ucapan Barata. Tanpa sadar mereka menjadi tenang. Sebelumnya mereka merasa kesal dengan sikap yang Barata tunjukkan.

    Last Updated : 2021-10-24

Latest chapter

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status