Share

124. Bebas Juga

 

“Aku ingin bergabung. Hanya saja, aku takut nanti ada yang lain yang juga bergabung dan saat mereka tanya padamu, kau akan menjawab aku bukan siapa-siapa dan aku juga yang tiba-tiba datang bergabung denganmu. Jika begitu, aku akan merasa teramat malu.”

Bagaikan ditampar di wajahnya, Cahterine menjadi merah padam, terkejut, dan juga serba salah akan sindirian Martinez. Ternyata benar pria itu tersinggung akan ucapannya kemarin sore. Tetapi, kenapa sedari tadi dia tidak menunjukkannya?

“Ah, ternyata kau marah karena ucapanku kemarin sore,” serunya menatap kesal pada Martinez.

Pria itu malah tersenyum dan melunakkan sikapnya. “Tidak begitu. Aku hanya menjelaskan saja. Tidak ada yang marah.”

“Hah! Kau hanya tampangmu saja yang sangar, tapi hatimu selunak perempuan. Hanya dikata begitu saja kau tersinggung, lalu tidak mau datang lagi ke toko. Di mana profesionalisme mu?”

Marti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status