Share

127. Itu Pastilah Hanya Akal-akalan!

Pagi ini, hati Esme bagai dibebani berkilo-kilo batu. Dia mengurus Daisy dengan raut wajahnya yang mendung. Belum lagi pandangan matanya yang sebentar-sebentar merembeskan air. Dan sekarang, sudah berapa kali dia mendesah memikirkan ayahnya yang sudah pasti merasa marah, kecewa, dan sangat mungkin membencinya setelah siang ini.

“Kau sudah cantik. Bobok dulu, ya. Mom mau buat sarapan,” kata Esme lembut pada Daisy. Meskipun begitu, Darren tahu suara itu mengandung jutaan kesedihan.

Dari sudut matanya, dilihatnya Esme meletakkan baby Daisy dalam baby crib nya, kemudian istrinya itu menuju keluar kamar.

Darren menggendong baby Daisy dan mulai mengajak bayi itu mengobrol.

Tak lama kemudian, Baby Daisy terlihat mengucek-ngucek matanya. Darren menggendong dan menidurkannya. Setelah baby Daisy tertidur, Darren menyusul Esme ke dapur.

Di sana, dia melihat Esme yang seharusnya sedang menyiapkan sarapan, malah berdiri mematung, dengan kedu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status