Home / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Bab : 37 Pertempuran Berdarah

Share

Bab : 37 Pertempuran Berdarah

Author: Jack Mad
last update Last Updated: 2023-12-20 08:49:28

Melihat ketua Siauw Lim Pai melesat ke tengah arena, perwakilan dari ke empat partai serta para pendekar dari golongan putih juga ikut bergerak.

Perkumpulan Topeng Merah, Bu Ceng Kui serta pendekar dari golongan hitam melesat dan berdiri di belakang Thian Sin.

Kedua kubu yang saling berseberangan kini saling berhadapan.

Yu Lai yang juga berada tidak jauh dari Tat Mo mulai ikut bicara.

“Tidak usah kau pakai topeng mu, aku sudah tahu siapa kau?

“Kalau kau sudah tahu, lantas mau apa? Tanya Thian Sin dengan nada dingin.

“Kembalikan dulu kitab Hud Kong Sinkang, baru kita selesaikan urusan kita,” jawab Yu Lai.

“Biksu Chi! Apa kau ingin kuil mu menjadi tempat pertumpahan darah? Tanya Dewa Tongkat Merah berusaha mengalihkan perhatian para pendekar dari omongan Yu Lai.

“Jika Elmaut berwajah merah mau mengembalikan kitab Hud Kong Singkang dan bersedia mengeluarkan ilmu tersebut dari dalam tubuhnya, kami pihak Siauw Lim Pai akan melepaskan Elmaut Berwajah Merah serta tidak lagi mempersoalkan sia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 38 Jangan Berlagak Di Depanku

    Perhatian para pendekar terpusat kepada Ngo Beng Kui Ong serta Pek I Siancu dan Ban Tok Kui Bo.Para tokoh tua mengenal mereka yang ada di tengah arena, tetapi sebagian besar tidak kenal, itu sebabnya anggota golongan putih melihat Ngo Beng Kui Ong geram, karena banyak kawan mereka yang tewas akibat suara tawa kelima raja setan tersebut.Shu Jin perwakilan dari Hosanpai geram, karena beberapa anak buahnya tewas, Shu Jin langsung bergerak dengan pedang menebas ke arah salah satu Ngo Beng Kui Ong.Shing!Raja setan yang di serang hanya miringkan sedikit kepala, menghindari tebasan pedang.Tangan kiri bergerak naik menghantam ke arah dada Shu Jin.Buk!Shu Jin terpental beberapa tombak saat dadanya terkena hantaman telapak lawan.Setelah muntahkan darah segar berwarna hitam, Shu Jin terkulai dan tewas seketika dengan tulang dada remuk.Anak murid Hosanpai terkejut melihat pemimpin mereka tewas, sekitar 15 orang yang tersisa langsung menyerang Ngo Beng Kui Ong.“Tahan!” Seru Chi Su, tetap

    Last Updated : 2023-12-20
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 39 Ultimatum Panglima Arkun

    Suara terompet serta tambur semakin mendekat ke arah kuil Siauw Lim Pai, tidak lama kemudian puluhan orang bergerak mengaman kan jalan yang akan di lalui. Se ekor kuda putih bergerak menuju kuil tempat dimana para pendekar berkumpul. Ngo Beng Kui Ong langsung bergerak ke arah kuda yang di tunggangi seorang panglima perang pemerintah Yuan. Pendekar dari golongan putih, hitam serta gabungan lima partai besar melihat siapa yang datang, langsung berkumpul menjadi satu. Kuda putih berhenti di depan para pendekar, seorang pria paruh baya dengan pakaian kebesaran turun dari kuda di kawal oleh jendral Kurqi. Bibirnya tersenyum menatap satu persatu pendekar bangsa Han yang ada di depannya. “Selamat bertemu, Taihiap dan Lihiap! Perkenalkan namaku panglima Arkun, aku di utus oleh Khan Agung untuk bicara dengan para pendekar yang berkumpul di kuil Siauw Lim Pai,” pria yang menyebut dirinya panglima Arkun berkata. Pek I Siancu menoleh ke arah tuan rumah, Biksu Chi Su. Sang Biksu anggukan kep

    Last Updated : 2023-12-21
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 40 Berbagi Tugas

    Mendengar perkataan Ban Tok Kui Bo, raut wajah Thian Sin berubah dan matanya tajam menatap mata bening di balik Topeng merah, kemudian pandangannya beralih kepada Ban Tok Kui Bo.“Kenapa kau menatapku seperti itu, kau mau di racun? Tanya Ban Tok Kui Bo.“Ap….apa benar yang di katakan oleh nenek guru? Tanya Thian Sin.“Walau orang menyebutku tokoh sesat, tetapi aku tidak pernah berbohong,” jawab Ban Tok Kui Bo.Mendengar perkataan Kui Bo, tanpa banyak bicara, Thian Sin langsung melangkah ke hadapan Siancu dan langsung menjatuhkan diri bersujud di depan sang Ibu sambil ber urai air mata dan berkata.“Ibu! Maafkan putramu yang tidak berbakti.”Siancu memegang bahu sang putra dan mengangkat tubuh Thian Sin.“Bangkitlah nak! Ibu juga tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu setelah apa yang terjadi di perkampungan merah,”“Tahun demi tahun setelah di selamatkan oleh guru, ibu mencarimu tetapi kau seperti lenyap di telan bumi.“Ibu baru tahu kau masih hidup setelah mendapat kabar munculny

    Last Updated : 2023-12-21
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 41 Rencana Keji 2 Tokoh Suci

    Yu Lai dan Sin Kun memutuskan untuk memancing prajurit Yuan untuk bergerak ke arah selatan, setelah mereka berpikir rombongan Dewa Tongkat Merah hanya untuk menarik perhatian agar berkumpul di utara.Dendam di hati Yu Lai serta Sin Kun sudah membuat dua orang dari rasul langit tersebut memutuskan untuk mengacaukan rencana yang sudah di susun tanpa melibatkan mereka.Yu Lai memberi isyarat kepada Sin Kun ketika melihat puluhan prajurit tengah berkumpul tidak jauh dari tenda prajurit.Sin Kun mengambil ranting kering, kemudian melemparkan ranting tersebut ke arah tenda prajurit.Shing….Trak!Tiang bendera Yuan yang berkibar di atas tenda langsung patah terkena lemparan Sin Kun.Prajurit yang tengah berkumpul di dekat tenda langsung menoleh, ketika melihat tiang bendera patah, para prajurit langsung menoleh.Sring….Sring….Sring!Prajurit Yuan langsung mencabut senjata, seorang perwira memerintahkan dua kelompok prajurit untuk menyelidiki daerah sekitar tempat mereka berjaga untuk mencari

    Last Updated : 2023-12-22
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 42 Bertempur Di Tengah Hutan

    Bayangan yang terlihat oleh Thian Sin dan Ban Tok Kui Bo yang tadinya mendekat, langsung berbalik dan menjauh.“Mencurigakan, coba kau kejar! Perintah Ban Tok Kui Bo.Thian Sin anggukan kepala, kemudian melesat mengejar bayangan tersebut,Hmm!“Boleh juga ilmu meringankan tubuhnya,” batin Kui Bo melihat Thian Sin bergerak cepat.“Kalau dia mau, aku bisa menjadikannya Raja Racun dan tidak akan ada yang bisa mengalahkannya,” lanjut perkataan Kui Bo.Thian Sin mengejar bayangan yang terlihat, bayangan itu tidak lain adalah Sin Kun yang berusaha memancing prajurit Yuan bergerak ke selatan.Thian Sin menambah tenaga dalamnya berusaha mengejar, tetapi Thian Sin terkejut melihat puluhan prajurit Yuan bergerak ke arahnya.“Itu….itu dia! Teriak prajurit Yuan melihat Thian Sin mendekat.“Celaka! Aku di jebak,” batin Thian Sin.Shing….Shing!Dua batang anak panah melesat ke arah Thian Sin, Thian Sin lompat dan bergerak ke arah batang pohon besar.Crep….Crep!Dua anak panah menancap di batang poh

    Last Updated : 2023-12-22
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 43 Putih Dan Hitam Hanya Hati Yang Tahu

    Bukan main terkejutnya Yu Lai serta Sin Kun ketika mendengar suara dan melihat Ban Tok Kui Bo keluar dari balik tumpukan mayat prajurit Yuan.“Ini….ini!” Ucap Sin Kun dengan nada gagap, melihat raut wajah Ban Tok Kui Bo yang tidak sedap di pandang mata.Yu Lai menatap Sin Kun, dari tatapan matanya terlihat Yu Lai sangat kesal karena merasa tertipu dengan Sin Kun.Kalau hanya Thian Sin sendiri ia masih sanggup menghadapi Thian Sin, tetapi dengan adanya Ban Tok Kui Bo, walau ia berdua dengan si Telapak Sakti, Yu Lai tidak yakin akan mampu menghadapi mereka berdua.“Menurut ibumu, si muka pucat ini yang sudah membuat ayah mu tewas? Tanya Kui Bo dengan nada dingin.“Benar Nek,” Jawab Thian Sin sambil terus menatap Sin Kun.“Tetapi ibu melarangku membunuh dia ketika berada di dalam kuil Siauw Lim Pai, karena para pendekar dari golongan putih akan berbalik memusuhi perkumpulan Topeng Merah,” lanjut perkataan Thian Sin.Chuih!“Kenapa harus takut di musuhi? Kalau mau bunuh, bunuh saja tidak

    Last Updated : 2023-12-23
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 44 Derita Seorang Pendekar Ternama

    “Ban Tok Kui Bo sudah janji akan melepaskan aku,” ucap Sin Kun mendengar perkataan Thian Sin.“Kapan aku janji padamu? Tanya Kui Bo.“Kau….kau hendak mengingkari janji yang sudah kita buat jika aku tidak membantuYu Lai,” balas Sin Kun.Chuih!“Dasar pengecut! Orang seperti mu tidak pantas menjadi salah satu dari 4 rasul,” Kui Bo berkata sambil meludah.“Kau cepat bunuh dia! Muak aku melihat wajahnya,” lanjut perkataan Kui Bo.Tanpa banyak bicara, Thian Sin melesat ke arah Sin Kun.Mata Sin Kun menatap Kui Bo dan Thian Sin bergantian.Sin Kun tidak mau di racun oleh Kui Bo, oleh karena itu dia harus waspada.Melihat Kui Bo tidak melakukan gerakan, Sin Kun miringkan kepala menghindari serangan Thian Sin.Setelah menghindar, tangan kiri Sin Kun balas menghantam ke arah pinggang Thian Sin.Thian Sin geser tubuhnya menghindari hantaman.Blar!Suara ledakan terdengar dari telapak tangan Sin Kun.Sin Kun tahu bahwa anggota badan Thian Sin mengandung racun seperti Ang Bin Moko dan ia tidak bi

    Last Updated : 2023-12-26
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 45 Rencana Yang Gagal

    Sesudah tidak bisa mengambil keputusan dan terus mengawasi ratusan prajurit Yuan yang tengah menjaga pintu keluar, Tat Mo melihat panglima Arkun datang bersama beberapa perwira setelah mendapat laporan dari prajurit yang berhasil menemukan sebuah goa.Diam-diam Tat Mo menjauh karena takut panglima Arkun tahu ia ada di sekitar situ dan itu sangat berbahaya.Di tempat baru yang lebih tersembunyi, Tat Mo mendengarkan percakapan prajurit dengan sang panglima.“Apa kalian sudah selidiki goa ini, apa ada yang bersembunyi di dalam? Tanya Panglima Arkun.“Belum panglima, kami memberitahu terlebih dahulu dan siap melaksanakan apa yang di perintahkan oleh panglima,” jawab seorang perwira.Panglima Arkun anggukan kepala, kemudian memerintahkan prajurit nya untuk memeriksa di dalam goa.Tat Mo terus melihat dan mendengarkan perkataan panglima Arkun.Di dalam goa terdapat beberapa jalan, tetapi jalan yang tembus ke atas menuju kuil Siauw Lim Pai tertutup pintu batu yang hanya bisa di buka dari ara

    Last Updated : 2023-12-27

Latest chapter

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 154 Pengintaian

    Dua bayangan memakai tutup kepala melesat cepat menembus kegelapan malam menuju ke arah tenda tempat di mana pasukan Yuan.Kedua bayangan tersebut tidak lain adalah Thian Sin dan Qin Qin.Thian Sin memutuskan hanya mereka berdua yang berangkat menuju tenda pasukan Yuan, walau di tentang oleh jenderal Zhou Chu karena sang jenderal menyarankan agar sang pemimpin membawa beberapa orang dari perkumpulan topeng merah, jenderal Zhou Chu khawatir karena misi yang di jalankan oleh sang pemimpin sangat berbahaya, menyelinap ke sarang musuh hanya di temani oleh Qin Qin, tetapi Thian Sin tetap dengan keputusannya bahwa mereka lebih baik berdua, karena jika banyak orang yang bergerak akan lebih berbahaya dan pergerakan mereka mudah tercium oleh prajurit Yuan.Setibanya di tenda pasukan Panglima Arkun, Thian Sin memberi isyarat tangan kepada Qin Qin agar hati-hati dan tidak menimbulkan suara.Qin Qin anggukan kepala dan langsung merapat kepada sang kekasih ketika mendapat isyarat tangan.Thian Sin

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 153 Rencana Penyergapan

    Tanpa di ketahui oleh Thian Sin, semua pasukan yang berkumpul di dekat telaga, kini mulai bergerak di pimpin oleh sang ibu.Di sisi lain hati panglima Arkun mulai cemas karena Iblis putih bersama anak buahnya belum juga kembali, begitu pula dengan Gurma yang belum juga memberi kabar, apa misinya berhasil menyergap pasukan lawan.“Panglima….Panglima! Mata-mata musuh yang tertangkap sudah kita habisi, apa langkah kita selanjutnya? Tanya seorang perwira ketika melihat Panglima Arkun tengah melamun.Pertanyaan sang anak buah membuyarkan lamunan Panglima Arkun.“Sebelum di habisi, apa kau sudah mendapat informasi dari mata-mata tersebut? Panglima Arkun balik bertanya kepada anak buahnya.“Menurut informasi yang di dapat, ada satu kelompok pasukan berada di dekat pasukan kita dan kelompok tersebut di pimpin oleh Raja muda Thian sin sendiri, Panglima,” si perwira menjawab pertanyaan Panglima Arkun.Panglima Arkun anggukan kepala mendengar perkataan anak buahnya, kemudian membalas.“Apa Iblis

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 152 Tenaga Dalam Racun Api

    Thian Sin merasakan hawa dingin yang mengelilingi tubuhnya perlahan mulai hilang dan di gantikan hawa panas, mengetahui keadaan tersebut, Thian Sin semakin bersemangat.Apalagi di tambah pedang pusaka racun merah terus bergetar di genggamannya serta gejolak tenaga dalam yang ia rasakan di dalam tubuh, membuat Thian Sin semakin yakin bahwa tenaga dalam racun api yang di maksud oleh Jiwa pedang mulai bangkit.Tanpa ragu Thian Sin langsung melesat ke arah Iblis putih sambil sabetkan pedang pusaka racun merah ke arah tubuh lawan.Shing!Walau terkejut dengan perubahan yang terjadi Iblis putih tetap waspada, melihat serangan Thian Sin, sang Iblis langsung kibaskan tangan kanan ke arah pedang.Sinar putih berhawa sangat dingin melesat berusaha menahan tebasan.Tetapi sebelum pukulan inti es mengenai pedang, sinar putih berhawa dingin lenyap terhisap oleh aura api yang keluar dari dalam tubuh Thian Sin.Kejut bukan kepalang sang Iblis melihat pukulan andalannya lenyap tak berbekas, tanpa pik

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 151 Petunjuk Jiwa Pedang

    Semangat tempur Thian Sin langsung berkobar ketika mendapat petunjuk dari jiwa pedang, perlahan semua tenaga dalam yang terkumpul di perut langsung di salurkan keseluruh tubuh.Iblis putih kini lebih berhati hati menghadapi serangan Thian Sin, tubuhnya bergerak menjauh sambil kibaskan tangan kanan saat pedang bergerak menyerang.Shing!Jurus inti es bergerak cepat menyerang Thian Sin, dengan cepat Thian Sin memutar kedua tangan berusaha menahan jurus lawan.Blar!Suara ledakan terdengar saat kedua tenaga dalam tingkat tinggi bertemu.“Kenapa hawa dingin masih saja terasa olehku? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga dalam yang kumiliki,” batin Thian Sin bertanya tanya dalam hati.“Pakai pedang dengan tanganmu untuk menyerang, kalau kau gunakan tehnik pedang terbang, bagaimana jurus racun api bisa kau gunakan?” Jiwa pedang berkata seakan tahu apa yang terkandung dalam isi hati Thian Sin.Mendengar perkataan Jiwa pedang, dua jari Thian Sin bergerak menarik pedang yang berputar puta

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 150 Cara Mengatasi Iblis Putih

    Thian Sin terus berusaha menggerakkan pedang pusaka racun merah yang membeku di udara, tetapi walau sudah mengerahkan sebagian tenaga dalamnya, pedang pusaka racun merah tetap tak bergerak.Sementara di sisi lain, Qin Qin bersama anggota topeng merah langsung pergi menjauh dari tempat pertempuran setelah melihat keganasan jurus Iblis Putih, begitu pula dengan prajurit Yuan, mereka tidak mau mati konyol terkena imbas dari jurus sang pemimpin.Setelah tahu pedang pusaka racun merah terkunci oleh bongkahan es, Thian Sin kibaskan tangan ke arah Iblis Putih, lalu melesat ke arah pedang pusaka racun merah.Sinar merah dari jurus Ban Tok Ciang melesat cepat menyerang Iblis putih.Bibir Iblis putih tersenyum penuh ejekan melihat jurus lawan menyerang dirinya, sambil lalu sang Iblis kerahkan tangan untuk menahan pukulan sambil lompat, berusaha menghalangi niat Thian Sin.Iblis Putih tahu jika Thian Sin ingin menghancurkan bongkahan es yang membekukan pedang agar bisa ia gunakan, karena jurus s

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 149Jurus Pamungkas Iblis Es

    “Sungguh hebat nama jurus mu, apa jurus itu mampu membunuhku? Tanya Thian Sin dengan nada penuh ejekan.“Jangan sombong anak muda, aku tahu racun Raja ular merah tidak tahan terhadap hawa dingin, itu sebanya waktu itu kau hampir mampus di tangan Ong Thian,” Iblis putih membalas perkataan Thian Sin, kemudian tertawa.Ha Ha Ha“Memang ku akui kalau pukulan beracun serta racun di dalam tubuhku mempunyai kelemahan terhadap tenaga dalam berhawa dingin, itu sebabnya aku mempelajari jurus selain pukulan beracun untuk menghadapi orang-orang sepertimu,” Thian Sin menanggapi perkataan Iblis putih, kemudian lanjut berkata.“Kau mau coba?”Raut wajah Iblis putih tampak kelam mendengar perkataan Thian Sin, tetapi dalam hati sang Iblis ragu, apa benar perkataan pemuda yang sudah membunuh saudaranya tersebut.“Kalian mundur dan beritahu Panglima Arkun agar bergegas karena musuh sudah berada tidak jauh,” Iblis Putih beri perintah kepada prajurit Yuan yang ikut bersamanya.Seorang perwira anggukan kep

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 148 Bertemu Musuh Di Hutan Liu

    Setelah Ban Tok Kui Bo bersama Tabib Yok pergi, Thian Sin langsung mengambil alih pimpinan anggota topeng merah yang menunggu pasukan Panglima Arkun di pintu masuk hutan Liu.Tidak ada satu pun dari anggota topeng merah yang menolak kepemimpinan Thian Sin, karena mereka tahu kapasitas dari anak Pek I Siancu.Maling sakti di perintahkan oleh Thian Sin pergi ke telaga Liu dan memberitahu kalau mereka akan menyerang Pasukan Panglima Arkun, Thian Sin juga menyampaikan pesan agar semua pasukan berkumpul untuk menghabisi pasukan Yuan dan membebaskan Tayli dari ancaman.Maling sakti bersama Mi Xue tanpa banyak bicara langsung bergerak menuju telaga dimana sang ketua berada untuk menyampaikan pesan Thian Sin.Setelah Maling sakti serta cucunya pergi, Qin Qin tidak mau jauh dari Thian Sin sehingga membuat Jendral Zhou Chu bertanya tanya siapa sebenarnya Qin Qin dan ada hubungan apa antara gadis itu dengan suami dari putri Lie Hwa, untuk bertanya Jendral Zhou Chu tidak berani, akhirnya sang Jen

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 147 Jangan Malu Untuk Katakan Cinta

    Thian Sin hentikan larinya ketika melihat dan mendengar suara yang ia kenal.“Nek! Mana ibuku? Tanya Thian Sin ketika sudah berhadapan dengan Ban Tok Kui Bo.“Ibumu sedang berada di telaga Liu bersama kedua orang istri mu,” jawab Ban Tok Kui Bo.Thian Sin tersenyum mendengar perkataan sang nenek.“Apa kau tahu dimana Yok Kwi gege? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin menjawab dengan gelengkan kepala.“Sesudah menewaskan Sepasang Badai Utara aku langsung pergi mengambil jalan lain agar tidak di ketahui oleh pasukan Panglima Arkun, jadi aku tidak tahu dimana kakek Yok, karena beliau berangkat lebih dulu bersama pasukan Tayli,” jawab Thian Sin.“Aku tahu itu dari cerita salah seorang istrimu, tetapi menurut mertua mu, Yok Kwi gege pergi bersama Jendral Zhou Chu mengawasi pergerakan pasukan Panglima Arkun,” balas Ban Tok Kui Bo.“Rupanya begitu,” ucap Thian Sin mendengar perkataan Ban Tok Kui Bo, kemudian lanjut berkata.“Apa di telaga Liu, Ibu bersama anggota Topeng merah?“Tidak, hanya aku

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 146 Bersatu Melawan Pasukan Yuan

    “Tidak peduli kau Dewi berbaju putih, hitam atau merah, kau harus mati karena telah membunuh prajurit Tayli,” Lie Hwa berkata dengan raut wajah penuh nafsu membunuh.“Kurang ajar! Anak masih ingusan berani memaki, kau ingin mati dengan cara apa? Tanya Ban Tok Kui Bo dengan nada gusar sambil melotot ke arah Lie Hwa.“Nenek peot! Aku lihat wajah serta penampilan mu seram, tetapi apa ilmu yang kau miliki sama menyeramkan? Balas Lie Hwa sambil tersenyum mengejek.Raut wajah Ban Tok Kui Bo berubah kelam mendengar ejekan Lie Hwa, tongkat kepala setan di tangan kanan terangkat naik dan siap menyerang.Kim Hwa yang diam karena berusaha mengingat tokoh bergelar Pek I Siancu, ketika teringat kembali kalau anak buahnya sering berkata bahwa ketua kelompok topeng merah adalah wanita yang selalu memakai pakaian putih, langsung bergerak maju dan berkata.“Anak Lie, jaga bahasamu!“Maaf kan kami yang tidak tahu tingginya gunung dan dalamnya lautan,” ucap Kim Hwa sambil memberi hormat, kemudian lanjut

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status