Share

Psalm XIV

Sesi kedua pertunjukan seni itu akan segera digelar. Belasan anak-anak sudah berdiri di panggung. Mereka memakai pakaian serba putih dengan sehelai syal berwarna krem yang melingkar di leher. Masing-masing dari mereka menggenggam piring kecil berisi lilin di depan dada. Pancaran cahaya temaram memberi nuansa tersendiri di wajah innocent mereka.

Hening sejenak. Semua tampak tegang. Tak terkecuali para orang tua. Hanya anak-anak pengidap down syndrome yang tetap terlihat tenang. Ekspresi wajah mereka tetap datar, seperti biasanya.

Di sisi timur pentas, di belakang sebuah piano, Nayla berusaha untuk tersenyum agar tak terlihat tegang. Meski sebenarnya, tak ada seorang pun yang bisa melihat ekspresinya. Sebab wajahnya tertutup kap piano seutuhnya.

Usai memastikan kesiapan para peserta choir , sang dirijen segera memberikan aba-aba. Ia menggerak-gerakkan tangan kirinya dan memukul simbal dengan tangan kanannya. Kode audio itu dikhususkan bagi Nayla dan penyandang tunanetra lainnya.

'Tin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status