Tapi pernah sih hampir mau selingkuh sama Asia, wajar kan kalau tergoda?
Bodoh banget sih, gue! Kok Asia lagi!
“Lagian juga gue nggak pernah ngapa – ngapain dia kecuali kalau Nafisah yang mau,”
“Iya iya gue tahu Dylan, lo ngapain sih kesini ganggu hidup gue aja!”
“Tahu nggak lo kayak setan, datang nggak diundang tiba – tiba nongol aja. Orang tuh ya kalau mau kesini ijin dulu kek, bikin gue kaget aja tahu nggak!” keluh Ardi yang baru saja mengeluh karena Dylan lah kekasihnya pulang lebih cepat.
“Lo tuh ya harusnya menyambut tamu dengan baik, ini mah disambut dengan hujatan,” lirik Dylan yang tidak suka dengan sikap Ardi saat ini.
Ardi hanya bisa menghela napasnya, lalu mulai mempersilakan Dylan untuk duduk. Kemudian Ardi mulai menyuguhkan Dylan minuman air putih. Dylan mah dikasih hati malah minta jantung kelewatan nanti nih anak.
Dylan mulai menyenderkan badannya di sofa lemb
Akhirnya Dylan semakin kesal dengan tingkah Ardi. Ingin rasanya Dylan membalas tingkah laku sahabatnya ini.“Biasa aja lo kali, nggak usah kayak gitu juga. Terus lo ngapain sama dia berduaan di sana? Jangan – jangan lo tembak ya!”“Enggak lah, gue Cuma kasih dia cokelat aja gitu,” balas Dylan. Dylan semakin heran dengan tingkah Ardi yang semakin menjadi – jadi.Setelah mendengar perkataan dari Dylan, Ardi hanya bisa tertawa kecil saja. “Tegang banget sih, lo kayak mau ujian aja,” tuturnya.“Lu tuh nyebelin banget, temen lo ini baru ngomong sama gebetannya dan lo malah ledekin,” Dylan baru saja melemparkan gelasnya tetapi ia baru tahu kalau gelas itu milik keluarganya Ardi.“Maaf..maaf, jadi lo gimana nih sama Asia?”Dylan hanya menghelakan napasnya. “Gue udah bilang sama Asia semuanya yang ada di hati gue. Jadi terserah dia mau kasih kesempatan kedua untuk gue atau
“Oh dia herdernya Asia? Pantesan lo susah banget ngajak bicara Asia,” kata Ardi.“Iya itu si Alia sama Nanda pacarnya itu,”“Iya kalau dia udah punya pacar ngapain lo kejar. Tetapi selagi jalur kuning belum melengkung ya hajar aja, Dyl,” tutur Ardi yang berusaha menasihati sahabatnya itu.“Gue tahu tapi setidaknya gue udah mengungkapkan semua yang ada di dalam isi hati gue. Gue nggak mau aja kalau dia nggak tahu apa yang gue rasain,”“Sekarang kan dia udah tahu isi hati lo, lo nggak mau tahu apa isi hati dia yang sebenarnya. Siapa tahu, kan, rasa cinta untuk lo masih ada?” kata Ardi yang berusaha meyakinkan Dylan.Saat itu, Dylan hanya bisa diam saja tanpa melakukan apa – apa. Sebenarnya ada baiknya juga ucapan dari Ardi.Tapi ya nggak ada salahnya juga kalau bertanya langsung sama Asia. Siapa tahu ada harapan lagi sama Asia?“Kalau dia cinta sama gue, dia udah pu
Sejak bertemu dengan Asia saat itu, Dylan sudah tidak mengusik hidup Asia kembali. Bahkan Dylan sudah tidak berani mendekati gadis itu kembali. Walaupun dengan jarak kurang dari satu meter.Jika dibandingkan dengan masa lalu, ia hanya ingin berteman dengan Asia. Lagi pula sudah tidak ada kesempatan lagi bagi Asia dan Dylan untuk saling berhubungan. Kini ia hanya bisa melihat Asia dari kejauhan saja meskipun tidak bisa bersama lagi.Mungkin inilah karma yang harus didapatkan oleh Dylan, mencintai tapi tidak bisa memiliki.Ia tahu berat rasanya tetapi tidak ada jalan yang lain.Sekarang ia hanya bisa memandang gadis yang amat dicintai. Hanya diam dan tanpa suara di ruangannya, lalu sibuk mengerjakan pekerjaannya. Dalam keheningan, ia hanya fokus kepada layar komputer yang ada di hadapannya.Ternyata mencintai dalam diam itu lebih mudah dibandingkan harus memiliki.Ia juga selalu memalingkan wajahnya setiap Nanda dan Asia saling bertemu. Ia tah
“Pasti pak. Pasti ketahuan, kan, siapa saja yang bisa menarik perhatian klien?” kata Dimas yang berada di bagian paling ujung. Ya sudah pasti si Dimas ini memang sombong banget, belum tahu aja siapa yang berhasil di acc projectnya. “Ya Dimas, kan, jago nih coba buktiin dong. Mau lihat siapa yang berhasil nanti,” celetuk Dylan sambil melirik ke arah sahabatnya, Ardi. “Sudah sudah.. saya akan akhiri pertemuan hari ini. Semoga hasil dari kerja keras yang kita lakukan bisa berhasil. Semangat tim,” kata Pak Rian seolah menutup rapat bersama timnya. Sedangkan Dylan masih tersenyum saja melihat kesombongan dari Dimas. Dimas ini dari dulu sikapnya memang tidak pernah berubah. Kita sabar aja, tunggu tanggal mainnya!Di tempat lain, terlihat Asia baru saja dijemput oleh pacarnya, Nanda. Gadis itu hanya bisa menghela napas dengan lelah saja lalu beranjak masuk ke ruangan kerjanya. Jujur Dylan selalu melihat pemandanga
Sampai saat ini Nanda tidak tahu kenapa Asia bisa menjadi seperti ini. Ibaratnya dia hanya sebagai supir yang menemani Asia kemanapun. Tetapi hanya kesunyian yang didapat oleh Nanda. Entah sudah lama sekali sepertinya Asia tidak tersenyum dan tertawa kembali.Nanda juga baru sadar selama ini usaha yang dilakukan sepertinya percuma. Buat apa dia berusaha keras jika hati Asia masih ingin bersama Dylan. Selama ini hanya dia yang bekerja keras dan Asia tidak melakukan apa – apa. Jangankan tersenyum, membalas pesan saja lama sekali.Seberapa keras usaha Nanda tetap saja sia – sia. Buat apa dipaksakan jika Asia tidak cinta kepada Nanda, hanya membuang waktu yang percuma. Selebihnya di pikiran Asia hanya Dylan, dan bukan Nanda! Saat ditanya, ada banyak alasan yang dibicarakan oleh Asia mulai dari ketiduran, lembur atau alasan lainnya.Terkadang Nanda seringkali merenung. Apa usahanya selama ini tidak pernah diberikan perhatian sedikit saja? Sampai – s
“Ehh. . tumben banget datang kusut banget. Biasanya bahagia banget abis jalan sama Asia,” ledek Asia yang langsung menawari minuman kepada Nanda.Sebenarnya mereka ini temen satu ukm dulu waktu kuliah, dan kebetulan sering bareng. Jadi, wajar saja kalau Alya lah yang menjadi mak comblang antara Nanda dan Asia. Belum lagi, Nanda waktu itu mengakui bahwa dia tertarik dengan Asia.Tetapi sayangnya waktu itu hubungan antara Asia dan Dylan masih dekat, Nanda hanya menunggu saja dari jauh. Ia tahu tidak baik menganggu hubungan orang yang saling mencintai, contohnya seperti Dylan dan Asia ini. Sudah pasti kesempatan yang dimilikinya juga sudah kurang.Saat itu, Nanda tiba – tiba saja ditawari oleh Alya untuk membantu sahabatnya move on. Sejak mendengar itu, semangat dari Nanda semakin menggebu – gebu. Ya kapan lagi, ini kesempatan langka bagi Nanda untuk mendekati Asia. Tidak ada yang tahu, bisa saja bukan hati Asia berpaling kepada Anda. Ya, lu
“Apa sih lo, Al, gue serius nih. Percuma aja kan kalau gue usaha sebanyak apapun kalau dia nggak move on sama aja bohong. Bahkan gue kayaknya nggak pernah ada di pikiran dia, selalu tentang Dylan aja,”“Huush..nggak boleh ngomong gitu tau. Siapa tahu beberapa waktu lagi Asia mau menerima lo. Masa lo mau putusin Asia begitu aja, apa nggak mau dibicarakan baik – baik dulu,”Menurutnya, putus adalah pilihan terbaik saat ini.Nanda hanya bisa menahan pilu. Sebenarnya masih bisa yang dilakukan Nanda yaitu sabar, tapi kalau nggak ada jalan lagi yang terakhir adalah putus. Ia tahu pacaran settingan dengan Asia memang tidak mudah, ibarat berjalan di tangga yang hampir putus. Begitulah hubungan pacaran antara Asia dengan Nanda. Capek banget lah ya kalau seperti itu!“Lo tahu nggak, selama ini gue Cuma jadi temen makan sama temen nganterin dia kemana – mana. Dan yang ada dihatinya selalu Dylan, percuma aja gue dobrak nggak
Nanda mulai berada di salah satu meja Restoran di kawasan Bogor, Rewind Restaurant. Saat itu, ia hanya ditemani dengan lilin yang masih bercahaya dan dua tempat makan yang belum tersentuh.Hari itu, merupakan hari berakhirnya hubungan mereka. Dan akhirnya antara Nanda dan Asia bukan lah sebatas hubungan antara kekasih melainkan hanya teman.“Sebenarnya gue nih mau minta kepastian atau apa sih. Bodoh banget sih gue malah buat acara kayak gini,” kata Nanda sambil memukul – mukul kepalanya.Ia kesal kenapa hubungan asmaranya menjadi seperti ini.Ia juga menyesal kenapa dia langsung menerima gadis itu, padahal sudah jelas di hatinya masih ada Dylan. Dan bodohnya lagi Nanda malah membuat gadis itu semakin menjauh dari dirinya. Padahal dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk mendekati gadis itu, tetapi kini usaha itu dibuang dia – sia. Dan hari ini adalah hari berakhirnya hubungan antara Asia dan Nanda,Tetapi di sisi lain, dia mu