Share

28. Dua Pilar Cinta

Rania mengerjap beberapa kali. Kepalanya masih pusing akibat pengaruh obat bius. Butuh beberapa waktu agar penglihatannya kembali seperti semula. Ketika matanya berangsur normal, ia sontak tercengang ketika menyadari jika tubuhnya dililit tali dan mulut dibekap lakban. Kejadian ini mengingatkannya pada aksi penculikan yang dilakukan papanya sendiri. Akan tetapi, saat menoleh ke samping, pria tambun itu justru tak terlihat perut buncitnya. Sebenarnya, di mana Rania sekarang?

“Ke mana tujuan kita?” Seseorang bertanya.

Rania menebak bila dirinya tengah berada di sebuah mobil. Meski keadaan remang, ia melihat ada empat orang yang berada di kendaraan termasuk dirinya. Gadis itu memilih berpura-pura tertidur untuk bisa mengumpulkan informasi. Kalau memang orang-orang ini suruhan papanya, ia jujur tidak akan akan melawan meski kesal karena harus diikat seperti bayam di pasar.

“Ke tempat yang bos Ramon bilang,” jawab seorang lagi.

Rania so

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status