Share

Bab 71 Amarah Brian

Kyra langsung terduduk saat Wijaya telah benar-benar keluar dari kamarnya. Dia melirik ke arah makanan yang sengaja Wijaya tinggalkan untuk sang cucu. Tanpa sadar Kyra menelan ludahnya kasar. Dia benar-benar lapar, apalagi semalam dia melewatkan makan malam.

"Nggak!" Kyra menggeleng pelan. "Aku sedang marah. Aku tidak boleh tergoda oleh makanan itu." Buru-buru remaja itu sadar tentang protes yang tengah dia lakukan. Kyra pun akhirnya memilih untuk memalingkan wajah. Tak ingin kalah dengan rasa lapar yang dia rasakan.

Namun, sepertinya cacing dalam perut Kyra tidak bisa diajak kompromi. Kyra memejamkan mata saat mendengar bunyi perutnya sendiri yang menandakan jika saat ini dia benar-benar kelaparan.

"Argh ...! Kenapa kamu protes sih? Aku 'kan belum mau makan," keluhnya sembari mengelus perut kecilnya yang semakin mengempes. Meski mulutnya mengucapkan penolakan, nyatanya tangan gadis itu melakukan hal yang sebaliknya. Dia dengan cepat meraih piring yang diletakkan Wijaya tadi.

"Maa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status