Share

Diusir

Keesokan harinya, aku kembali bekerja di Restoran Mama, Nisa meminta diantar ke Mall, tapi setelah pulang, aku tak mendapati Nisa di rumah. "Bu, apa ibu melihat Nisa?" tanyaku pada Shiena yang kebetulan masih di rumah mamah karena Mamah yang meminta.

"Dari sejak kamu antar dia, dia tak pulang lagi," jawab Shiena. Aku benar-benar terkejut mendengar perkataannya, kemana Nisa, kenapa dia belum pulang. Aku sudah menghubungi nomornya, tapi tak aktif. Aku sungguh pusing dibuatnya.

Sampai tengah malam, aku terus menghubunginya, aku juga menghubungi teman-temannya, tapi tak ada yang melihat. Hingga hampir subuh, aku baru mendapat panggilan dari nomor yang tak kukenal.

"Hallo, selamat pagi, ini nomornya Pak Hadi? saya cuma mau memberi tahu, istri bapak ada di rumah sakit," ucap orang di seberang sana.

"Iya, saya Hadi, tolong beri alamatnya, Pak!" sahutku kemudian. Setelah mendapatkan alamat dari orang itu, aku bergegas ke rumah sakit.

"Dok, apa yang terjadi pada istri saya?" tanyaku pada dokte
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ilham Sabara
ujung2nya pasti hadi nyesal karna usir shiena lagi.. semakin yakin kalau anak nisa bukan anak hadi... secara dia pasti cuma mau hartanya hadi aja... mudah2an ibunya hadi bantuin shiena.. atau mama hadi juga mau ngancam hadi bakalan d usir dari rumah itu...
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Dari pada ngusir Shiena, mending bawa Nisa ke psikolog deh. Ibu Hadi moga bertindak ya. Serius aku bakal bersorak gembira kalo sampai beneran anak yang dikandung Nisa itu bukan anak Hadi. Kalo kayak gini males ah dukung Hadi rujuk sama Shiena. Hadi gak bisa tegas, dan selalu ngorbanin Shiena.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status