Share

Modus

Lelah? Ya. Jenuh? Iya juga.

Terkadang aku perlu mempertanyakan kembali alasan awal memilih profesi yang memerlukan waktuku lebih banyak dari orang biasanya untuk menumbuhkan lagi semangat. Kalau sudah berada di posisi ini, sulit untuk berhenti.

Mau mundur, berapa banyak yang sudah kukorbankan untuk sampai di titik ini. Kuliah mahal dengan banyak waktu tergadaikan. Mau maju terus, aku memerlukan jeda. Mungkin itu juga sebabnya ada kata 'cuti'. Aku perlu pertimbangkan mengambilnya kalau perlu suatu saat.

Ketika menekan sakelar lampu setelah melalui pintu masuk kamar, kulihat Aya yang tengah tertidur dalam keadaan resah. Seprai di permukaan kasur telah berantakan dalam tarikan. Aya menggeleng hingga perlu kupegangi. Permukaan kulitnya dingin disertai keringat berbulir-bulir.

Kutepuk pelan pipinya beberapa kali. "Aya?"

Belum lagi membuka mata, peganganku pada kedua tangannya dihadiahi pelukan yang mengerat diiringi teriakan histeris. "Abra! Abra!"

"Ada apa? Aku di sini." Kuusap punggungnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status