Share

Bab 23

"Adik kecil jangan ngambek dong." Si pria kembali menahan pintu.

"Dokter Zahira nggak ada Om, jadi omnya pulang aja," usir Zahira.

"Om akan tunggu di dalam." Pria itu langsung menerobos masuk ke dalam rumah.

Melihat apa yang dilakukan oleh pria itu membuat Zahira bingung dan juga marah. "Om mau apa?"

"Om akan tunggu dokter Zahira di sini." Pria itu duduk di sofa ruang tamu, tanpa di suruh.

"Untuk apa?" Zahira sudah kesal luar biasa.

"Ada hal penting yang ingin Om bicarakan." Sebastian tersenyum. Dia tahu bahwa keponakannya sedang bersembunyi di belakang pintu. Namun memanggil dan berteriak-teriak ketika si tuan rumah tidak ada, itu tidak sopan namanya.

Zahira diam dan membiarkan pintu rumahnya terbuka. Wajahnya memucat saat melihat Arion keluar dari dalam kamar.

"Paman." Meskipun sedikit kesal melihat kedatangan pamannya, namun Arion tetap memilih untuk keluar karena tidak mungkin dia terus bersembunyi.

"Aku lihat kondisi mu tidak parah dan bahkan sangat baik, kenapa tidak mau pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status