Share

Bab 974

Author: Hazel
"Aku akan menghajar pria berengsek itu untukmu! Setelah berhubungan denganmu, dia malah bermain dengan wanita lain? Benar-benar sampah masyarakat!" Mendengar itu, Yanti langsung merasa tidak adil untuk Arum. Dia pun mengomel dengan marah.

"Bu Yanti, nggak usah. Semua ini kehendakku. Aku sudah tahu Tirta dikelilingi banyak wanita. Aku nggak menyalahkannya dan cuma merasa agak sedih. Setelah istirahat, aku akan baik-baik saja. Jangan marah pada Tirta ya?" Arum buru-buru menghalangi di depan Yanti.

"Eee ... Arum, apa bagusnya pemuda seperti Tirta? Apa dia pantas untuk kamu bela seperti ini?" Yanti mengernyit dan tampak bingung. "Jangan-jangan dia kasih kamu uang? Kamu simpanannya?"

"Bukan begitu, aku cuma merasa Tirta orang yang sangat baik. Aku tanpa sadar tertarik padanya," sahut Arum menghela napas.

"Apa? Kamu nggak diberi uang, tapi sudah berhubungan intim dengannya? Sebenarnya kamu menginginkan apa dari dia? Jangan-jangan cuma karena punya dia besar?" Saat teringat pada adegan Tirta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 975

    "Serius, Ayah? Kamu nggak bercanda, 'kan?" Mendengar itu, ekspresi Bella langsung berubah dari khawatir menjadi senang. Dia bertanya dengan tidak percaya.Selama berada di rumah sakit, Bella sangat merindukan Tirta. Sejak berpisah dengan Tirta, dia merasa seperti ada sesuatu yang penting hilang dalam hidupnya.Sayangnya, Darwan menyuruh orang untuk menyita ponsel Bella agar dia fokus dengan pemulihan. Jika tidak, Bella pasti sudah menelepon Tirta."Tentu saja. Kamu putriku, kapan Ayah pernah menipumu?" Darwan tersenyum tulus."Hore! Besok pagi, Ayah datang ya. Temani aku untuk urus prosedur keluar rumah sakit! Oh ya, jangan lupa bawa ponselku!" ucap Bella dengan ceria seperti gadis kecil."Haha. Oke, kamu istirahat dulu malam ini. Ayah akan kembali ke kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan dulu. Besok pagi Ayah datang lagi.""Omong-omong, ada satu hal yang harus Ayah beri tahu lebih dulu. Nanti kamu harus minta Tirta bantu satu hal ...."....Tengah malam, bulan bersinar terang. Di

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 976

    Tirta menggendong Agatha dan membawanya kembali ke klinik. Saat ini, Arum sudah kembali dari rumah Yanti dan sedang menyiapkan sarapan."Tirta, Agatha, kalian pulang tepat waktu. Cepat cuci tangan, kita makan bersama." Arum membawa sarapan dari dapur dan tersenyum kepada mereka berdua."Agatha nggak enak badan, biarkan dia istirahat sebentar. Kita makan dulu. Omong-omong, Bibi Ayu dan Kak Nia di mana?" tanya Tirta setelah melihat ke dalam klinik."Mereka pergi ke waduk untuk memeriksa bibit pohon buah, mungkin sebentar lagi kembali. Atau kalau kamu mau, aku bisa panggil Bibi Ayu pulang?" sahut Arum."Oh, nggak perlu. Kita tunggu sebentar sampai mereka kembali," ujar Tirta sambil mengangguk.Saat berikutnya, terdengar suara mesin mobil dari luar klinik. Itu adalah beberapa pemegang saham dari Farmasi Santika. Sesuai dengan instruksi Agatha, mereka mengantarkan uang 20 miliar serta bibit tanaman obat yang dibutuhkan Tirta.Tirta meminta orang untuk menurunkan bibit tanaman obat di depan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 977

    Mendengar suara ceria itu, Tirta langsung bisa menebak siapa wanita itu. Mereka sudah lama tidak bertemu. Sebenarnya Tirta juga merindukan Bella. Namun, ucapan Bella membuatnya merasa agak cemas."Bu Bella, aku agak sibuk belakangan ini. Aku baru mengontrak 2000 hektar tanah di desa untuk menanam pohon buah dan tanaman obat.""Apa kamu bisa tunggu sampai kerjaanku selesai? Setelah itu, aku dan bibiku akan pergi ke ibu kota provinsi." sahut Tirta."Pohon buah dan tanaman obat? Tirta, bukannya ayahku kasih kamu cek senilai 40 triliun waktu itu? Kamu nggak perlu repot-repot bekerja lagi, 'kan?""Lagi pula, dengan kemampuanmu, kamu bisa melakukan sesuatu yang lebih baik daripada menanam pohon buah dan tanaman obat.""Kita sudah lama nggak ketemu. Kamu bahkan nggak pernah meneleponku. Jangan-jangan ini cuma alasanmu untuk menghindar dariku?" tanya Bella dengan agak kesal."Bu Bella, mana mungkin aku nggak mau bertemu denganmu. Aku memimpikanmu setiap malam. Aku ganti ponsel setelah pulang,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 978

    Ayu tentu tidak berharap Tirta pergi. Namun, Tirta telah berhubungan intim dengan Bella. Dia tidak mungkin menyuruh Tirta mencampakkan Bella begitu saja."Besok saja. Aku akan membantu kalian mengurus bibit pohon buah dan tanaman obat hari ini. Tenang saja, kita nggak akan lama-lama di sana. Kita akan pulang secepatnya," sahut Tirta setelah merenung sejenak."Tirta, gimana aku harus menasihatimu? Sebenarnya kamu butuh berapa banyak wanita baru bisa puas?" Ayu menghela napas dengan tidak berdaya."Bibi, aku ... aku janji nggak akan sembarangan mendekati wanita lagi. Jangan marah ya. Sekalipun ada banyak wanita di sekitarku, aku paling peduli padamu," sahut Tirta sambil menepuk tangan Ayu yang lembut."Ya sudah, bukannya kamu mau mencari Kak Farida? Pergi sana. Setelah selesai, aku temani kamu beli bahan makanan." Ayu mengelus kepala Tirta dengan lembut."Bibi, bukannya kamu bilang akan tunggu sampai Agatha dan Susanti pergi?" tanya Tirta dengan kaget."Dasar kamu ini, isi otakmu cuma it

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 979

    "Oke, aku cicipi. Rasanya memang enak," ucap Tirta. Tentu saja dia menghargai pemberian Farida.Farida mengambil kotak makanan berwarna merah muda dengan ekspresi senang, lalu menimpali, "Baguslah kalau kamu suka. Setelah kamu kembali dari ibu kota provinsi, aku bawakan makanan untukmu setiap hari.""Mungkin agak panas. Aku bantu kamu tiup dulu. Nanti kamu baru makan setelah agak dingin," lanjut Farida.Awalnya Farida ingin langsung memberikan kotak makanannya kepada Tirta. Namun, dia melihat makanannya masih panas begitu membuka kotaknya. Jadi, dia meniup makanannya terlebih dahulu.Tirta berkomentar, "Bau mulut Kak Farida wangi sekali.""Jangan bicara sembarangan. Ini aroma makanan," balas Farida dengan wajah memerah. Kemudian, dia memberikan kotak makanan kepada Tirta dan menambahkan, "Sekarang nggak panas lagi. Cepat makan."Tirta mengambil kotak makanan, lalu makan dengan lahap sambil berujar, "Terima kasih, Kak Farida. Apa kamu nggak makan?"Melihat Tirta makan dengan lahap, Fari

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 980

    Ayu membalas, "Oke. Melati dan Arum juga mau ikut. Kita bawa Nia. Kita pergi berlima."Tirta menimpali dengan ekspresi terkejut, "Ha? Bibi, kita cuma beli sayur. Untuk apa semuanya pergi? Kalau kita semua pergi, Kak Agatha istirahat sendirian di klinik."Tirta menambahkan, "Selain itu, ada banyak uang tunai di klinik. Nggak aman kalau nggak ada yang menjaga klinik."Tirta berniat memanfaatkan kesempatan ini untuk bermesraan dengan Ayu. Kemudian, Ayu menanggapi, "Benar juga. Kalau begitu, kamu bawa Arum beli sayur saja. Biar aku dan Melati yang menjaga bibit bahan obat dan Agatha."Mendengar ucapan Ayu, Arum melirik Tirta dengan ekspresi antusias. Tentu saja Tirta memahami maksud Arum. Dia pasti berharap Tirta menyetujuinya."Kak Arum, kamu ikut aku saja," kata Tirta seraya memandang Arum. Dia merasa Ayu seperti menolak untuk berduaan dengannya.Tirta memutuskan untuk menanyakan Ayu alasannya saat dalam perjalanan ke ibu kota provinsi besok.....Dalam perjalanan, Arum yang duduk di kur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 981

    Tirta berucap, "Iya, aku ingin makan. Kalau di kota ada jual, nanti kita beli sedikit. Tapi, kalau nggak ada, juga nggak apa-apa."Arum tersenyum dan menimpali, "Oke. Nanti aku pasti masak untukmu kalau ada kesempatan. Jadi, kamu bisa cicipi abalone buatanku. Aku berani jamin kamu pasti nggak bisa melupakannya setelah makan."Sekitar setengah jam kemudian, mereka sampai di pasar. Sayangnya, meski ada yang menjual abalone, Tirta datang terlambat. Abalone sudah habis terjual.Tirta pun menemani Arum membeli sayur lain dan minuman beralkohol. Sesudah selesai, mereka langsung kembali ke klinik.Tak lama setelah Tirta dan Arum pulang, bos penjual bibit datang mengantar pupuk. Filda juga ikut datang. Para sopir truk yang datang kemarin mengantar pupuknya. Truk dipenuhi dengan pupuk.Di depan pintu klinik, tidak ada tempat untuk meletakkan pupuk lagi. Tirta terpaksa menyuruh sopir truk mengantar pupuk ke tanah yang dikontraknya.Kemudian, Tirta membantu sopir truk menurunkan pupuk. Mereka sib

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 982

    Farida langsung menolak, "Tirta, bukannya aku sudah bilang padamu? Total gaji pekerja ditambah biaya material itu 3,4 miliar. Aku nggak mau terima uang sebanyak ini."Tirta menjelaskan dengan ekspresi serius, "Kak Farida, uang ini memang kebanyakan, tapi anggap saja ini niat baikku. Kalian sudah bekerja keras membantuku merenovasi vila. Ke depannya pekerjaan mengurus kebun bunga juga cukup melelahkan."Tirta meneruskan, "Kak Farida, kamu terima saja uang ini dan bagikan kepada para pekerja. Anggap saja aku bayar gaji mereka terlebih dulu. Selain itu, nanti gaji Kak Farida dihitung secara terpisah."Tirta menambahkan, "Jangan tolak aku. Kalau nggak, Kak Farida bawa bawahanmu kerja di tempat lain saja.""Tirta, kamu .... Ya, sudah. Aku terima uangnya. Aku benar-benar takut padamu," timpal Farida. Kemudian, dia membagikan uang kepada para pekerja.Semua pekerja tidak pandai menyanjung Tirta, tetapi mereka sudah memutuskan untuk mengurus kebun buah Tirta dengan baik. Setelah beristirahat s

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1005

    Sebagian besar tamu yang hadir tidak tahu bahwa sebelumnya ada konflik antara Diego dan Tirta. Ketika melihat Diego maju dan memarahi Tirta di depan umum, mereka mengira dia ingin menyenangkan hati Simon.Menyadari hal ini, beberapa tuan muda yang tidak menyukai Tirta dan ingin mengambil hati Simon pun ikut maju dan memarahi Tirta."Pak Diego benar! Untuk membereskan anjing kampung ini, Pak Simon nggak perlu turun tangan sendiri.""Kalau kamu nggak ingin mati, sebaiknya segera minta maaf kepada Pak Simon dan Bu Camila!""Kalau nggak, kami saja sudah cukup untuk memastikan kamu akan mati di sini hari ini!"Di antara mereka, Wirya yang paling berani. Dia bahkan berjalan mendekati Tirta dan mencoba mencengkeram kerah bajunya sambil mengancam, "Kamu nggak dengar itu? Cepat berlutut dan minta maaf!""Kamu benaran berpikir Keluarga Purnomo akan melawan Keluarga Unais demi melindungimu? Jangan mimpi, dasar bodoh!""Dalam situasi seperti ini, Pak Darwan cuma nggak ingin mempermalukan keluargan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1004

    "Aku bukan ingin menjadi musuhmu. Aku cuma merasa ini hanya masalah kecil dan kamu nggak perlu terlalu mempersoalkannya," sahut Darwan dengan tenang."Masalah kecil? Pak Darwan, Anda benar-benar pintar bercanda! Wanitaku dipermalukan di depan umum dan kamu menyebutnya masalah kecil?""Walaupun kejadian ini memang dimulai oleh Camila dan aku akui dia bertindak berlebihan, dia tetap pacarku yang suatu hari nanti akan menjadi bagian dari Keluarga Unais.""Bukan cuma anjing kampung ini, bahkan kamu juga nggak berhak menyentuhnya. Jangan salahkan aku kalau aku mengingatkanmu. Aku akan memberi anjing kampung pelajaran. Kalau kamu berani menghalangi, Keluarga Purnomo harus menanggung akibatnya!" ancam Simon dengan ekspresi dingin."Pak Darwan ... sebaiknya kita nggak ikut campur masalah ini ....""Pikirkan matang-matang. Kamu harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak!"Beberapa anggota inti Keluarga Purnomo segera maju dan membujuk agar Darwan tidak lagi melindungi Tirta setelah melihat

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1003

    "Wah, anjing kampung sepertimu ingin membuatku minta maaf dan mengakui kesalahan? Coba katakan, apa aku melakukan sesuatu yang salah?""Sekalipun aku salah, menurutmu anjing kampung sepertimu punya hak apa untuk memaksaku meminta maaf?""Semua orang di Keluarga Purnomo saja nggak berani bersuara, tapi kamu malah maju. Kamu ini benaran merasa dirimu hebat ya?"Camila yang sedang menikmati pujian dari para pengusaha besar dan kemenangan telaknya atas Bella, langsung melangkah maju dari kerumunan saat mendengar ucapan Tirta. Dia menatap Tirta dengan tatapan merendahkan sambil mencibir sinis."Aku nggak merasa aku hebat, aku hanya merasa sikap sombongmu itu sangat menjijikkan! Kamu perlu diajari dengan baik."Tirta menyeringai dingin, lalu sontak melayangkan dua tamparan keras ke wajah Camila. Wajahnya yang semula cantik langsung bengkak dan merah."Tirta, kamu ...!" Bella tidak menyangka Tirta akan bertindak kasar seperti itu demi membelanya! Hatinya terharu, tetapi di saat yang sama dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1002

    Pada saat yang sama, Camila terus menyombongkan diri kepada Bella dengan angkuh!"Wow ... ternyata dia cucu langsung dari salah satu pendiri negara!""Pantas saja junior dari Keluarga Arshad ini berani bicara sembarangan di acara Keluarga Purnomo. Ternyata karena pacarnya cucu pendiri negara!""Keluarga Purnomo memang besar. Tapi kalau dibandingkan dengan orang-orang di level seperti itu, mereka masih kalah ....""Lagi pula, dia pacar Pak Simon. Tentu saja dia punya modal untuk bersikap arogan."Setelah mengetahui identitas Simon dari Camila, para tokoh besar yang hadir di acara itu tercengang. Sesaat kemudian, semua perhatian dan pembicaraan yang tadinya terfokus pada Tirta dan Bella mulai beralih kepada Camila dan Simon."Pak Simon, kamu dan Bu Camila serasi sekali. Aku presdir dari perusahaan farmasi besar. Setelah acara ini selesai, apa aku boleh mengundangmu untuk makan bersama?""Pak Simon, Bu Camila, aku punya perusahaan properti. Apa aku punya kesempatan mengundang kalian ke ru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1001

    Camila memang datang untuk pamer dan membandingkan dirinya dengan Bella. Setelah tahu bahwa Tirta hanyalah seorang pria kampung rendahan, bagaimana mungkin dia melewatkan kesempatan untuk mempermalukan Bella di depan umum?Bahkan, saat mengucapkan kata-kata itu, Camila sengaja meninggikan suaranya agar semua orang di aula bisa mendengarnya."Siapa wanita itu? Cantik, tapi mulutnya terlalu tajam!""Sepertinya dia anggota Keluarga Arshad dari Provinsi Dohe.""Dia berasal dari garis keturunan yang sama dengan ibu Bella, tapi kudengar hubungannya dengan Bella nggak baik.""Itu jelas sekali. Kalau nggak, mana mungkin dia langsung menyerang Bella dengan kata-kata seperti itu begitu masuk."Bisikan mulai terdengar di aula. Bahkan, banyak orang yang mulai mengaitkan peristiwa ini dengan spekulasi yang lebih dalam."Keluarga Arshad cuma mengirim satu anggota muda dan sikapnya seperti ini. Sepertinya, keluarga dari pihak ibu Bella juga nggak mendukung pernikahan ini.""Hehe, itu sudah jelas seka

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1000

    Ayu berbalik dan melihat Bella yang memakai gaun putih. Riasan wajahnya sangat sempurna. Bella benar-benar cantik.Tubuh Bella langsing, tetapi dadanya berisi. Ayu sangat kagum melihat kecantikan Bella. Wanita biasa tidak bisa menandingi aura Bella yang menonjol.Melihat Bella yang berjalan menghampiri mereka, Tirta langsung berdiri dan berseru dengan mata berbinar-binar, "Bu Bella, akhirnya kamu datang! Hari ini ... kamu cantik sekali, seperti bidadari!"Bella memutar bola matanya, lalu memandang Tirta sembari membalas, "Benaran? Jadi, maksudmu sebelumnya aku nggak seperti bidadari?"Tirta langsung menggeleng dan menyahut, "Bukan begitu maksudku, Bu Bella. Kamu sangat cantik setiap hari. Bidadari pun kalah darimu."Bella tersenyum lebar seraya menimpali, "Dasar gombal! Jangan panggil aku 'Bu Bella' lagi. Panggil namaku saja."Ayu berkata dengan ekspresi bingung, "Ternyata kamu itu Bella. Astaga, kamu cantik sekali! Kenapa kamu bisa menyukai Tirta?"Bella tertawa, lalu duduk di samping

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 999

    Sebenarnya, pebisnis properti itu sangat berharap Tirta bertunangan dengan Bella. Dengan begitu, Bella tidak bisa menikah dengan konglomerat ibu kota negara. Jadi, status Keluarga Purnomo di ibu kota provinsi tidak akan meningkat.Bahkan, Keluarga Purnomo akan menjadi bahan tertawaan para pebisnis di ibu kota provinsi. Bagi pebisnis properti yang berbicara tadi, ini adalah hal yang bagus.Pebisnis properti itu adalah Sofyan, ayah Diego. Dia adalah Kepala Keluarga Bazan. Mereka adalah keluarga terbesar kedua setelah Keluarga Purnomo di ibu kota provinsi.Tentu saja, Sofyan cukup berpengaruh. Setelah mendengar ucapannya, para pengagum Bella tidak bersuara lagi.Mereka langsung duduk dan menunggu Bella keluar untuk meminta penjelasan kepadanya. Beberapa dari mereka menatap Tirta dengan sinis. Salah satunya berujar, "Cepat kirim pesan kepada Diego dan beri tahu dia tentang pecundang ini ...."Sementara itu, Diego yang menaiki taksi untuk datang ke kediaman Keluarga Purnomo merasa gusar set

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 998

    Para pengagum Bella lanjut menyindir Tirta."Orang kampungan ini nggak mungkin bisa menandingi mereka semua!""Bisa-bisanya Pak Darwan mengizinkan Bella yang begitu sempurna tunangan dengan orang seperti ini.""Sayang sekali kalau Bella tunangan dengan orang rendahan begini! Bukannya ini sama saja dengan mencelakai Bella?""Pak Darwan, sebenarnya apa kelebihan pria kampungan ini?"Jika Bella tunangan dengan konglomerat dari ibu kota negara, mereka bisa terima. Bagaimanapun, mereka tidak bisa menandingi konglomerat dari ibu kota negara.Namun, Tirta hanya seorang pecundang dari desa. Dibandingkan dengan pria kaya dari ibu kota provinsi, Tirta tidak ada apa-apanya. Atas dasar apa Tirta tunangan dengan Bella? Sangat disayangkan jika wanita sempurna seperti Bella dipasangkan dengan Tirta.Seorang pengagum Bella yang bernama Wirya maju. Dia adalah putra Keluarga Liman yang kaya raya di ibu kota provinsi. Wirya yang cemburu mengancam Tirta, "Hei, apa pun cara yang kamu gunakan untuk memperda

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 997

    Setelah melontarkan sindiran, para tamu tertawa terbahak-bahak. Mereka menganggap Tirta yang berpenampilan biasa sebagai bahan lelucon. Kalau bukan Darwan yang membawa Tirta masuk, mungkin mereka sudah mengusir Tirta.Ayu berucap, "Tirta, kalau tahu banyak orang kaya menghadiri acara ini, seharusnya aku bawa kamu beli baju dulu sebelum datang. Kalau kamu berpakaian rapi, mereka pasti nggak akan mentertawakanmu."Meskipun Ayu merasa kesal dan ingin mengkritik para tamu, dia lebih khawatir Tirta bersedih. Tirta memang merasa tidak senang, tetapi dia tetap tersenyum kepada Ayu dan menanggapi, "Nggak apa-apa, Bibi. Biarkan mereka mentertawakanku. Bagaimanapun, aku dan Bu Bella tetap akan tunangan."Tirta menambahkan, "Selain itu, kita nggak melakukan kesalahan apa pun. Nggak usah pedulikan omongan mereka."Mendengar ucapan Tirta, Darwan makin mengaguminya. Kemudian, dia menyipitkan matanya dan menegur para tamu, "Ini acara penting, aku nggak mungkin menjadikan reputasi putriku sebagai baha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status