Share

Bab 635

Penulis: Hazel
"Pak Mauri, kamu bahkan nggak hormati Pak Amal sama sekali?" teriak Joshua yang tidak bisa menahan amarahnya lagi.

"Untuk kasus ini, aku nggak akan hormati siapa pun. Kalau masih ada cara lain, silakan saja kalian gunakan semuanya!" bentak Mauri sambil memukul meja.

"Bagus, bagus sekali! Karena Pak Mauri punya nyali sebesar ini, kita lihat saja nanti!" Meski merasa marah dan kesal, Joshua tetap saja tidak mungkin berbuat onar di kantor patroli. Melihat sikap Mauri yang keras kepala, ketiga orang itu berbalik dan pergi dari tempat itu.

"Pak Joshua, si Mauri itu nggak mau bebaskan mereka. Apa kita perlu suruh orang untuk menerobos ke penjara untuk bebasin mereka?" tanya Toby setelah keluar dari kantor patroli.

"Nggak usah, itu cara bodoh. Aku telepon Amal lagi untuk suruh dia urus masalah ini." Amarah Joshua masih belum reda, sehingga dia melanjutkan, "Selain itu, kalian utus orang untuk selidiki bocah bernama Tirta. Alasan Dipo dipenjara berkaitan erat sama orang ini!"

....

"Pak Mauri,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mus Topa
lanjut om.... dah enak sampai di pala atas ini
goodnovel comment avatar
Deni R Chans
gimn dah beli tp cerita nya gak selesai ini comiknya begok kali ya
goodnovel comment avatar
Regha Yusuf
belum berubah ke awal mula...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 636

    Setelah merasakan kenikmatan berhubungan intim, Nabila tidak bisa melepaskan diri begitu saja. Apalagi, dia dan Tirta sudah lama tidak bertemu. Nabila tentu ingin tidur bersama Tirta.Hanya saja, Nabila merasa gelisah jika harus check-in di hotel kota. Dulu, pernah ada temannya yang difoto saat check-in."Kita ke hotel bintang lima saja. Nggak bakal ada yang diam-diam mengambil foto kita. Kamu sudah kenyang? Kalau sudah, kabari ayahmu, lalu kita langsung ke hotel," ujar Tirta.Tirta tidak terpikir akan masalah itu. Namun, karena Nabila mencemaskan hal ini, Tirta memberinya cara untuk mengatasi kecemasannya.Jika dihitung-hitung, Tirta sudah lama tidak menyentuh wanita. Apalagi ketika melihat Nabila tersipu begini, gairah Tirta mulai terbangkitkan.Tirta tidak bisa menahan diri untuk merangkul pinggang ramping Nabila. Meskipun dihalangi oleh pakaian, Tirta tetap bisa merasakan kelembutannya."Tadi aku sempat ngemil. Aku belum lapar. Aku telepon ayahku dulu." Nabila mulai berhasrat karen

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 637

    Saking gusarnya, Agus ingin sekali membeli obat kuat!Agus tiba-tiba teringat pada ucapan Betari. Dia menepuk pahanya dan berkata, "Oh ya, untung saja kamu ingatin aku. Kalau Tirta bisa buat Pil Kecantikan yang khasiatnya begitu luar biasa, dia pasti bisa buat obat kuat yang meningkatkan stamina! Aku bakal telepon dia dan suruh dia kembangkan obat seperti itu!"Setelah memikirkan ini, wajah Agus menjadi berseri-seri. Dia mengeluarkan ponsel dan benar-benar ingin menelepon Tirta."Nanti baru dibahas. Mereka berdua mungkin lagi bermesra-mesraan. Nggak usah terburu-buru. Lagi pula, kamu sudah bekerja keras hampir sepanjang hidup. Tunggu satu atau dua hari bukan masalah, 'kan?" Betari langsung merebut ponsel Agus dan mengerlingkan matanya."Hm ... benar juga. Sayang, biarkan aku istirahat sebentar. Kita main sekali lagi!" Agus menggaruk kepalanya dengan malu. Ketika melihat pesona Betari, Agus mulai nakal lagi.....Di sisi lain, setelah panggilan berakhir, Nabila berkata kepada Tirta deng

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 638

    "Hehe. Aku nggak nyangka kita bakal bertemu wanita secantik ini, padahal cuma jalan-jalan biasa.""Sepertinya Aaris bakal bersenang-senang malam ini."Para pemuda yang mengikuti pemuda bernama Aaris itu bertatapan dengan tatapan iri."Sebentar. Kami bisa ganti rugi kalau bajumu kotor. Tapi, kamu nggak boleh menyentuh seenaknya." Ketika Aaris hampir meraih pergelangan tangan Nabila, sebuah tangan besar tiba-tiba menghalangi.Tirta menahan lengan Aaris dan melindungi Nabila di belakangnya. Sebagai pria, Tirta tentu tahu pemikiran Aaris. Itu sebabnya, tenaganya cukup besar saat memegang lengan Aaris."Siapa kamu? Apa hubunganmu dengan wanita cantik ini? Harga bajuku 1 miliar. Memangnya kamu sanggup bayar? Kalau tahu diri, pergi sana! Jangan ganggu aku ngobrol dengan wanita cantik!" tegur Aaris. Karena tidak bisa melepaskan tangan Tirta, dia hanya memelotot dengan galak."Ya! Baju Aaris dibuat secara khusus dari toko bermerek. Kalau kamu ingin membela wanita cantik, setidaknya pikirkan dul

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 639

    "Buset! Bocah ini begitu hebat?" Aaris tanpa sadar bergidik ngeri. Di antara temannya ini, ada dua yang belajar taekwondo. Namun, Tirta malah menjatuhkan mereka dengan begitu mudah."Tunggu saja pembalasanku! Aku nggak bakal mengampunimu!" Setelah melontarkan ancamannya, Aaris langsung melarikan diri."Mau ke mana?" Tirta menyusul dengan mudah. Dia menahan bahu Aaris, lalu membalikkan tubuh Aaris."A ... apa maumu? Asal kamu tahu, kakekku ...." Aaris hanya bisa membeku. Perutnya sampai mulas. Dia mencoba menakuti Tirta dengan identitas kakeknya.Plak, plak, plak! Tirta menampar Aaris hingga membuatnya tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Dalam sekejap, wajah Aaris bengkak dan berdarah. Matanya berkunang-kunang. Penampilannya sungguh menyedihkan."Sebenarnya aku cuma mau ganti rugi bajumu, tapi kamu terlalu sombong. Kamu harus dihajar biar kapok. Lain kali kalau ketemu Kak Nabila, sebaiknya jaga mulutmu. Kalau nggak, yang kamu dapat bukan sekadar tamparan," tegas Tirta.Tanpa pedul

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 640

    "Ah! Tirta, jangan terburu-buru dong!" Nabila terkejut melihat Tirta yang melemparkan diri ke arahnya. Dia belum membuat persiapan!Namun, Tirta yang sudah tidak tahan lagi langsung memeluknya dengan erat dan menjamah seluruh tubuhnya. Seketika, wajah Nabila memerah."Kamu terlalu cantik, Kak. Aku nggak bisa tahan lagi!" gumam Tirta dengan suara yang tidak jelas. Mulut dan tangannya sama-sama bekerja.Sejak pergi ke Kota Barlin bersama Bella, Tirta belum berhubungan intim. Bisa dibayangkan betapa kelaparannya dia sekarang!Tidak berselang lama, tubuh Nabila terasa makin panas karena setiap sentuhan Tirta. Sorot matanya pun tidak bisa terfokus lagi.Nabila seperti orang yang mabuk. Dia menggunakan kewarasannya yang terakhir untuk bergumam, "Tirta ... kita lakukan di dalam selimut saja .... Aku takut difoto orang .... Tolong pelan sedikit ya ...."....Malam akhirnya berlalu. Nabila terbangun karena merasakan kemaluan Tirta yang menegang. Akan tetapi, Tirta masih tidur. Nabila juga tidak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 641

    "Guru! Aku nggak nyangka bakal bertemu denganmu pagi-pagi begini! Kamu mau ke mana?"Ternyata itu adalah Bima yang sudah lama tidak dijumpai Tirta. Hingga sekarang, Bima masih ingin berguru kepada Tirta.Bima sudah berusia 40 atau 50 tahun. Kepalanya bahkan sudah mulai botak. Namun, dia malah memanggil Tirta guru dan ekspresinya dipenuhi sanjungan. Tingkahnya ini memang lucu, sampai membuat Nabila tertawa."Haha. Tirta, siapa orang ini? Kenapa kelihatannya familier?""Bima, murid yang kuterima hari itu."Tirta juga menatap Bima dengan aneh dan tidak bisa menahan senyumannya saat melihat kelakuan Bima."Ya, ya. Kamu masih muda dan cantik. Kamu pasti pacar Guru, 'kan? Berarti aku harus panggil Ibu." Bima tidak lupa menyanjung Nabila saking senangnya."Ibu? Lucu sekali! Aku masih muda lho!" Nabila merangkul lengan Tirta sambil tergelak. Dia hampir kehilangan keseimbangannya."Gimana latihan titik akupunktur yang kuajari? Apa ada yang kamu nggak ngerti?" Karena mereka bertemu di sini, apal

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 642

    "Sepertinya Tabir ini memang ahli kaligrafi dan seni lukis yang sangat hebat. Ya sudah. Kalau kamu ingin lihat, kita ke sana saja." Tirta menjadi tertarik setelah mendengarnya. Selain itu, dia tidak mungkin mengecewakan Nabila."Haha. Ayo, aku bawa kalian ke sana." Karena Tirta telah menyetujuinya, Bima pun menuntun jalan dengan senang hati.Bima juga naik mobil kemari. Hanya saja, dia punya sopir dan tidak berkemudi sendiri seperti Tirta. Bima mengajak Tirta naik mobilnya, tetapi Tirta menolak.Sekitar setengah jam kemudian, Bima dan lainnya tiba di depan sebuah rumah kuno seluas ratusan meter persegi. Pintu masuknya bercat merah dan terdapat dua patung singa berwibawa di kedua sisi.Sementara itu, di dinding halaman setinggi dua meter, terlihat lukisan pemandangan yang dilukis dengan tinta. Ini membuat nuansa rumah menjadi makin elegan.Tirta mencari tempat untuk memarkir mobilnya. Sesudah turun dari mobil, dia melihat antrean panjang di depan pintu. Dilihat dari penampilan mereka, p

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 643

    "Aku awalnya ingin memberi mereka pelajaran setelah pesta ulang tahun kakekku lewat. Tapi, karena mereka berani datang kemari, mana mungkin aku mengampuni mereka begitu saja!"Ternyata, Aaris adalah cucu Tabir. Aaris menggertakkan gigi barunya sambil menatap Tirta dan Nabila dengan penuh kebencian."Ya. Nanti kita cari kesempatan untuk memberi mereka pelajaran. Berengsek! Kita nggak boleh membiarkan mereka lolos begitu saja!" pekik seorang pemuda yang tulang rusuknya patah karena ditendang Tirta."Aaris, lihat pria paruh baya di samping mereka. Sepertinya itu Bima dari Perguruan Gagak Hitam." Tiba-tiba, seorang pemuda di samping Aaris memperhatikan Bima. Dia terdengar agak takut saat berbicara."Benar. Mereka seharusnya murid baru Pak Bima." Kedua pengawal yang berjaga bisa menilai bahwa Aaris punya masalah dengan Tirta. Mereka buru-buru maju untuk memberi tahu identitas Tirta."Sialan! Rupanya dia murid Bima!" Bima sangat terkenal belakangan ini. Dia mengalahkan banyak pimpinan sekola

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1009

    "Pak Simon apanya? Kenapa dia mau membereskan Tirta dan melawan Keluarga Purnomo?" tanya Chandra seraya mengernyit.Chandra menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan hadiah. Setelah datang ke kediaman Keluarga Purnomo, dia juga tidak mendengar orang lain mengungkit masalah ini. Tentu saja, Chandra kebingungan.Diego melipat kedua tangannya di dada dan menakut-nakuti Chandra, "Masa Pak Chandra nggak tahu Keluarga Unais dari ibu kota negara? Pak Simon itu cucu kandung sesepuh di dunia pemerintahan!"Diego melanjutkan, "Pria kampungan ini memukul pacar Pak Simon di depan umum! Bahkan, dia bilang Pak Simon akan menyesali perbuatannya hari ini! Pak Darwan malah berniat melawan Pak Simon dan melindungi pria kampungan ini."Diego menambahkan, "Pak Simon itu tokoh hebat! Mana mungkin dia terima diremehkan seperti ini? Pak Chandra, kami sarankan kamu cepat putus hubungan dengan Keluarga Purnomo dan pria kampungan ini! Kalau nggak, Pak Chandra juga akan terlibat masalah!"Sofyan ingin mendekatk

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1008

    Hati Tirta penuh dengan rasa haru. Dia baru saja akan membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba masuk sekelompok orang!Di depan rombongan itu adalah Chandra, ayah dari Resnu dan gubernur Provinsi Narta."Haha. Tirta, Pak Darwan, maaf aku terlambat karena ada urusan di jalan. Aku hampir melewatkan pesta pertunangan Tirta dan putri kesayangan Pak Darwan!""Aku telah menyiapkan hadiah sebesar 6 triliun serta tiga bidang tanah di pusat kota yang masing-masing bernilai triliunan sebagai permohonan maaf! Semoga kalian memaklumiku!"Chandra melangkah masuk ke aula dengan senyuman lebar. Sambil melambaikan tangan, dia memerintahkan Budi yang berada di samping untuk menyerahkan cek 6 triliun dan kontrak 3 bidang tanah kepada Darwan.Saat ini, Darwan hendak bernegosiasi dengan Simon untuk berdamai. Namun, karena kedatangan Chandra yang mendadak, dia belum sempat berbicara dan memutuskan untuk menunda pembicaraan itu."Pak Chandra, aku tahu kamu sangat sibuk setiap harinya. Aku se

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1007

    "Siapa sebenarnya orang yang disebut oleh Kepala Keluarga dan Bella?""Entahlah ...."Mendengar itu, para generasi muda Keluarga Purnomo merasa sangat penasaran."Orang yang pernah disambut oleh pemimpin negara sebelumnya .... Aku ingat! Itu pasti beliau! Serius? Beliau ternyata masih hidup?" Seorang anggota Keluarga Purnomo yang tua tampak teringat sesuatu dan berseru kaget."Kakek Ketiga, siapa sebenarnya orang tua yang dimaksud itu?" Generasi muda Keluarga Purnomo segera bertanya dengan penasaran."Diam! Identitas beliau adalah rahasia! Nggak boleh sembarangan dibocorkan! Yang perlu kalian tahu cuma satu, selama beliau masih hidup, Simon nggak akan bisa menyentuh Keluarga Purnomo!" sahut seorang pria tua dengan serius."Huh, makanya jangan membual. Pada akhirnya, kamu tetap harus mengandalkan Keluarga Purnomo untuk menyelesaikan masalah ini!""Kalau lain kali masih ada situasi seperti ini, belajarlah untuk menjadi lebih rendah hati! Meskipun Kepala Keluarga sangat menyukaimu dan mel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1006

    Suasana di tempat menjadi kacau. Bahkan, para tokoh senior yang terhormat pun tampak tergoda. Jika bukan karena menjaga harga diri, mereka mungkin sudah ikut merebut peluang ini.Dalam situasi seperti ini, Darwan tetap tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mengabaikan Tirta. Dia mengabaikan kekacauan di tempat itu dan menenangkan Tirta."Tirta, selama Paman ada di sini, aku nggak akan membiarkan siapa pun menyentuhmu. Jangan khawatir."Kata-kata Darwan membuat hati Tirta terasa hangat. Banyak yang mengatakan bahwa pebisnis hanya peduli pada keuntungan, tetapi Tirta merasa pernyataan itu tidak berlaku untuk Darwan.Darwan tulus ingin melihat Tirta bersama Bella, melihat mereka hidup dengan aman dan damai."Paman, aku nggak merasa telah melakukan kesalahan." Tirta berbicara dengan penuh keyakinan, "Masalah ini pada dasarnya dimulai karena wanita itu yang memanfaatkan identitasnya sebagai pacar Simon untuk menghina dan merendahkan Bu Bella.""Kalau aku diberikan kesempatan untuk memutar wak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1005

    Sebagian besar tamu yang hadir tidak tahu bahwa sebelumnya ada konflik antara Diego dan Tirta. Ketika melihat Diego maju dan memarahi Tirta di depan umum, mereka mengira dia ingin menyenangkan hati Simon.Menyadari hal ini, beberapa tuan muda yang tidak menyukai Tirta dan ingin mengambil hati Simon pun ikut maju dan memarahi Tirta."Pak Diego benar! Untuk membereskan anjing kampung ini, Pak Simon nggak perlu turun tangan sendiri.""Kalau kamu nggak ingin mati, sebaiknya segera minta maaf kepada Pak Simon dan Bu Camila!""Kalau nggak, kami saja sudah cukup untuk memastikan kamu akan mati di sini hari ini!"Di antara mereka, Wirya yang paling berani. Dia bahkan berjalan mendekati Tirta dan mencoba mencengkeram kerah bajunya sambil mengancam, "Kamu nggak dengar itu? Cepat berlutut dan minta maaf!""Kamu benaran berpikir Keluarga Purnomo akan melawan Keluarga Unais demi melindungimu? Jangan mimpi, dasar bodoh!""Dalam situasi seperti ini, Pak Darwan cuma nggak ingin mempermalukan keluargan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1004

    "Aku bukan ingin menjadi musuhmu. Aku cuma merasa ini hanya masalah kecil dan kamu nggak perlu terlalu mempersoalkannya," sahut Darwan dengan tenang."Masalah kecil? Pak Darwan, Anda benar-benar pintar bercanda! Wanitaku dipermalukan di depan umum dan kamu menyebutnya masalah kecil?""Walaupun kejadian ini memang dimulai oleh Camila dan aku akui dia bertindak berlebihan, dia tetap pacarku yang suatu hari nanti akan menjadi bagian dari Keluarga Unais.""Bukan cuma anjing kampung ini, bahkan kamu juga nggak berhak menyentuhnya. Jangan salahkan aku kalau aku mengingatkanmu. Aku akan memberi anjing kampung pelajaran. Kalau kamu berani menghalangi, Keluarga Purnomo harus menanggung akibatnya!" ancam Simon dengan ekspresi dingin."Pak Darwan ... sebaiknya kita nggak ikut campur masalah ini ....""Pikirkan matang-matang. Kamu harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak!"Beberapa anggota inti Keluarga Purnomo segera maju dan membujuk agar Darwan tidak lagi melindungi Tirta setelah melihat

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1003

    "Wah, anjing kampung sepertimu ingin membuatku minta maaf dan mengakui kesalahan? Coba katakan, apa aku melakukan sesuatu yang salah?""Sekalipun aku salah, menurutmu anjing kampung sepertimu punya hak apa untuk memaksaku meminta maaf?""Semua orang di Keluarga Purnomo saja nggak berani bersuara, tapi kamu malah maju. Kamu ini benaran merasa dirimu hebat ya?"Camila yang sedang menikmati pujian dari para pengusaha besar dan kemenangan telaknya atas Bella, langsung melangkah maju dari kerumunan saat mendengar ucapan Tirta. Dia menatap Tirta dengan tatapan merendahkan sambil mencibir sinis."Aku nggak merasa aku hebat, aku hanya merasa sikap sombongmu itu sangat menjijikkan! Kamu perlu diajari dengan baik."Tirta menyeringai dingin, lalu sontak melayangkan dua tamparan keras ke wajah Camila. Wajahnya yang semula cantik langsung bengkak dan merah."Tirta, kamu ...!" Bella tidak menyangka Tirta akan bertindak kasar seperti itu demi membelanya! Hatinya terharu, tetapi di saat yang sama dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1002

    Pada saat yang sama, Camila terus menyombongkan diri kepada Bella dengan angkuh!"Wow ... ternyata dia cucu langsung dari salah satu pendiri negara!""Pantas saja junior dari Keluarga Arshad ini berani bicara sembarangan di acara Keluarga Purnomo. Ternyata karena pacarnya cucu pendiri negara!""Keluarga Purnomo memang besar. Tapi kalau dibandingkan dengan orang-orang di level seperti itu, mereka masih kalah ....""Lagi pula, dia pacar Pak Simon. Tentu saja dia punya modal untuk bersikap arogan."Setelah mengetahui identitas Simon dari Camila, para tokoh besar yang hadir di acara itu tercengang. Sesaat kemudian, semua perhatian dan pembicaraan yang tadinya terfokus pada Tirta dan Bella mulai beralih kepada Camila dan Simon."Pak Simon, kamu dan Bu Camila serasi sekali. Aku presdir dari perusahaan farmasi besar. Setelah acara ini selesai, apa aku boleh mengundangmu untuk makan bersama?""Pak Simon, Bu Camila, aku punya perusahaan properti. Apa aku punya kesempatan mengundang kalian ke ru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1001

    Camila memang datang untuk pamer dan membandingkan dirinya dengan Bella. Setelah tahu bahwa Tirta hanyalah seorang pria kampung rendahan, bagaimana mungkin dia melewatkan kesempatan untuk mempermalukan Bella di depan umum?Bahkan, saat mengucapkan kata-kata itu, Camila sengaja meninggikan suaranya agar semua orang di aula bisa mendengarnya."Siapa wanita itu? Cantik, tapi mulutnya terlalu tajam!""Sepertinya dia anggota Keluarga Arshad dari Provinsi Dohe.""Dia berasal dari garis keturunan yang sama dengan ibu Bella, tapi kudengar hubungannya dengan Bella nggak baik.""Itu jelas sekali. Kalau nggak, mana mungkin dia langsung menyerang Bella dengan kata-kata seperti itu begitu masuk."Bisikan mulai terdengar di aula. Bahkan, banyak orang yang mulai mengaitkan peristiwa ini dengan spekulasi yang lebih dalam."Keluarga Arshad cuma mengirim satu anggota muda dan sikapnya seperti ini. Sepertinya, keluarga dari pihak ibu Bella juga nggak mendukung pernikahan ini.""Hehe, itu sudah jelas seka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status