Share

Bab 576

Author: Hazel
Begitu Tirta melangkah masuk, Mauri, Saad, dan Susanti pun mengikuti. Situasi mendadak ini membuat para penari di ruang privat buru-buru memakai pakaian mereka, lalu berdiri di samping tanpa berani bergerak. Sekalipun Saad dan lainnya tidak bersuara, mereka bisa menebak identitas pendatang ini.

"Kalian semua pecundang ya? Aku bayar kalian mahal-mahal, tapi kalian nggak sanggup mengadang orang-orang ini? Apa gunanya aku mempekerjakan kalian!" Dipo tidak meladeni Tirta, melainkan langsung membentak para pengawalnya.

Dipo awalnya ingin mengulur waktu. Setelah Resnu kembali, dia akan menyuruh Resnu mengatasi masalah ini. Siapa sangka, para pengawal yang dibayar mahal ini justru tidak bisa menghentikan mereka.

"Pak ... a ... aku ... aku akan mengusir mereka sekarang juga!" Pemimpin pengawal murka karena ditendang Tirta. Kini, dia dimaki oleh Dipo lagi. Amarahnya makin berkecamuk.

Setelah bangkit dari lantai, pemimpin pengawal itu langsung menerjang ke depan untuk bertarung dengan Tirta. Dar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 577

    "Hehe. Hal seperti ini wajar kok. Ini bukan kesalahan besar. Setelah bayar denda, paling-paling aku dipenjara beberapa hari. Tapi, ayahku berteman baik dengan kepala polisi ibu kota provinsi. Kalau kalian menangkapku karena masalah ini, takutnya dia nggak senang lho," ujar Dipo dengan ekspresi dingin dan senyuman nakal.Meskipun situasi sudah seperti ini, Dipo masih tidak melepaskan bos wanita di pelukannya. Bisa dilihat betapa angkuhnya Dipo ini."Kamu ...." Begitu mendengarnya, ekspresi Mauri menjadi sangat masam. Dia tidak bisa melawan karena Amal yang dibicarakan Dipo adalah atasannya.Jika Mauri menangkap mereka dan yang dikatakan Dipo adalah kenyataan, Amal pasti akan memberi perintah untuk membebaskan mereka. Orang kaya dan berkuasa memang bisa bertindak semena-mena.Tirta bisa melihat bahwa Dipo menolak untuk kerja sama. Dia hendak melakukan akupunktur untuk menghipnosis Dipo, tetapi Saad tiba-tiba mendengus dan berkata, "Dipo, jangan mengalihkan topik pembicaraan. Yang kami us

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 578

    Tirta juga mendengar suara Resnu, makanya dia tahu penyokong Dipo adalah Resnu. Hal ini yang membuat Tirta makin murka. Dia tanpa sadar mengira Resnu berkaitan dengan penculikan Agatha. Mungkin saja, Resnu ingin membalas dendam, jadi menyuruh Dipo menculik Agatha."Sombong sekali! Bocah sepertimu nggak pantas bicara begitu! Singkirkan tangan kotormu dariku! Kalau Pak Resnu tahu kamu bicara begitu tentangnya, kamu bakal dibuat nangis darah nanti!" pekik Dipo.Dipo baru menyadari betapa menakutkannya Tirta setelah dicekik olehnya. Tidak pernah ada yang memperlakukannya seperti ini. Itu sebabnya, Dipo merasa sangat murka. Tatapannya menatap Tirta dipenuhi kebencian.Plak! Plak! Plak! Tirta tidak menuruti keinginan Dipo, justru menamparnya tanpa henti. Gigi Dipo sampai copot dibuatnya. Ketika berbicara, suara Dipo pun menjadi tidak terlalu jelas."Kamu kira aku takut padanya? Setelah dia kemari, aku juga akan menghajarnya. Semua orang yang terlibat dalam penculikan Kak Agatha akan kuhabisi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 579

    "Mana mungkin mereka melakukan hal ilegal semacam itu? Kalian pasti salah lihat. Cepat bawa orang-orangmu pergi dari sini! Kalau nggak, aku bakal marah besar!" ancam Resnu."Pak ...." Saad mengernyit. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu, Resnu tiba-tiba menamparnya dengan tidak sabar dan memaki, "Sial! Kamu buta atau tuli? Kamu nggak ngerti omonganku? Aku menyuruh kalian pergi! Cepat sedikit! Jangan minta dihajar ya!"Ketika melihat Resnu bersikap begitu angkuh, Mauri sungguh murka, tetapi tidak berani melakukan apa-apa. Bagaimanapun, Resnu adalah anak gubernur. Siapa yang berani menyinggungnya?Di sisi lain, ketika melihat Saad tidak berani berkutik setelah ditampar Resnu, Dipo dan lainnya pun tertawa. Sebentar lagi giliran Tirta! Asalkan mereka membesar-besarkan masalah, Resnu pasti akan menghabisi Tirta!"Sekalipun kamu anak gubernur, kamu tetap harus menaati hukum. Kami datang untuk menangani kasus. Nggak masalah kalau kamu nggak bisa diajak kerja sama. Tapi, atas dasar apa kamu m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 580

    Kemudian, beberapa orang itu saling memapah dan duduk di sofa. Mereka seperti menantikan pertunjukan seru.Resnu saja berani menampar Saad yang merupakan seorang wali kota. Mudah saja baginya untuk memberi Tirta pelajaran, 'kan?Mereka tidak akan tahu bahwa Resnu sedang memikirkan cara untuk menjelaskan dan minta maaf kepada Tirta. Setelah mendengar provokasi mereka, Resnu ingin sekali membunuh mereka!Dengan perasaan gusar, Resnu membentak, "Berengsek! Tutup mulut kalian! Kalian mau melihatku mati? Dasar bodoh! Siapa suruh kalian menyinggung Pak Tirta?""Sepertinya kalian semua sudah bosan hidup! Cepat berlutut dan minta maaf kepada Pak Tirta atau aku nggak bakal mengampuni kalian!"Usai berbicara, Resnu ketakutan hingga kesulitan berdiri dengan stabil. Di sisi lain, Dipo dan lainnya termangu melihat respons Resnu.Resnu bukan hanya tidak memberi Tirta pelajaran, tetapi juga memanggilnya dengan begitu sopan? Bahkan, menyuruh mereka berlutut dan minta maaf kepada Tirta? Ada apa ini? Ap

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 581

    Tirta tidak peduli pada senyuman Resnu yang penuh sanjungan. Dia membentak tanpa sungkan sedikit pun, "Kalau kamu berani bohong, aku akan melumpuhkanmu sekarang juga!""Hah? Kak Agatha? Pak Tirta, aku baru sampai di kota. Aku nggak menculik kakakmu. Jangan salah paham!" Kali ini, giliran Resnu yang kebingungan.Saat berikutnya, Resnu terpikir akan sesuatu. Orang yang dimaksud Tirta pasti adalah wanita yang diculik oleh Dipo! Kalau tidak, Tirta tidak mungkin datang ke kelab untuk memberi Dipo dan lainnya pelajaran!"Oh, aku sudah ingat. Maksudmu Presdir Farmasi Santika? Para bajingan ini menculik kakakmu? Aku akan menyuruh mereka membebaskannya! Tolong jangan pukul aku!" pinta Resnu.Kemudian, Resnu menghampiri Dipo dan menendang sambil memaki, "Siapa suruh kamu menculik kakak Pak Tirta! Kamu kira bisa semena-mena karena kaya dan berkuasa? Ini ilegal! Cepat lepaskan wanita itu! Kalau sampai Pak Tirta turun tangan, kamu yang bakal setengah mati!"Jika Dipo tidak menculik Agatha, Resnu ti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 582

    Usai berbicara, Juna langsung mengakhiri panggilan."Pak Resnu, Pak Tirta, aku sudah menuruti instruksi kalian. Tapi, sepertinya kedua orang itu menolak mendengarkanku. Bagaimanapun, mereka bukan bawahanku. Aku nggak tahu ke mana mereka bawa Agatha. Aku juga nggak bisa mengatur mereka ...." Dipo berpura-pura tidak berdaya.Sebenarnya, dalam hati Dipo, dia berharap Juna dan Hamdan melakukan sesuatu yang gila. Dengan begitu, amarahnya baru terlampiaskan!Begitu mendengarnya, ekspresi Tirta sontak menjadi masam. Sebelum Tirta bersuara, Resnu yang panik buru-buru menunjuk Dipo dan memaki, "Sialan! Kamu yang menyuruh mereka menculik orang, tapi sekarang kamu nggak bisa mengatasinya? Dasar sampah! Aku bisa membunuhmu sekarang juga!""Sudahlah, ini bukan urusanmu lagi," sela Tirta sambil mengangkat tangan dan mengernyit. Ketika melihat Resnu begitu takut, Tirta tahu Resnu tidak berkaitan dengan penculikan ini. Dugaannya salah."Oh, baik, Pak. Kalau butuh bantuan, beri tahu saja aku. Aku pasti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 583

    Saad dan lainnya juga merasa ucapan Tirta kurang tepat. Namun, karena Tirta sudah berbicara demikian, mereka juga tidak bisa mengatakan apa pun lagi.Saad berpikir, jika Tirta gagal bernegosiasi dengan mereka, dia akan turun tangan untuk membantu.Juna terkejut mendengar nama Tirta. Dia bertanya dengan terbata-bata, "A ... apa? Kamu Tirta?""Ya, aku Tirta," ucap Tirta dengan tegas. "Aku nggak ingin mengulangi perkataanku. Kesabaranku terbatas. Kuberi kamu waktu 10 detik untuk mempertimbangkan. Tentukan pilihanmu secepatnya.""Eee ... ini ...." Juna seketika merasa panik. Pengeras suara diaktifkan, jadi Hamdan bisa mendengar semuanya. Segera, keduanya bercucuran keringat dingin."Tirta kembali .... Ini benaran gawat! Kita nggak seharusnya menculik Agatha!" Mereka tahu sekejam apa Tirta. Ketika Ezra dan Rudi menghasut para pemegang saham untuk memaksa Agatha mundur, Tirta memberi mereka semua pelajaran tanpa ampun.Mereka semua hampir mati dibuatnya! Kini, mereka malah melakukan hal yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 584

    Adapun Saad, Mauri, dan Susanti, mereka juga tidak menyangka Juna dan Hamdan akan tunduk. Sepertinya ini jauh lebih mudah daripada mereka mengutus pasukan untuk menangkap Juna dan Hamdan.Setelah memikirkan sikap Resnu terhadap Tirta, kini pandangan mereka terhadap Tirta lagi-lagi berubah. Sepertinya, Tirta jauh lebih hebat dari yang mereka lihat."Tirta, kami akan bawa Bu Agatha ke sana sekarang juga. Kalau kamu mencemaskannya, kamu boleh bicara dengannya dulu," ucap Hamdan.Segera, terdengar suara Agatha yang senang. "Tirta, aku baik-baik saja kok. Jangan cemas. Sebentar lagi kita ketemu."Jelas, kedua orang itu sudah melepaskan Agatha. Tirta berkata, "Baguslah kalau begitu. Kak, kamu pegang saja ponsel mereka. Panggilannya nggak usah dimatikan."Tirta merasa lega. Dia melarang Agatha mematikan ponsel supaya Juna dan Hamdan merasa takut. Dengan demikian, mereka tidak akan berani memainkan tipu muslihat apa pun.Setidaknya, sekarang keselamatan Agatha terjamin. Juna dan Hamdan tidak m

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1193

    Tirta benar-benar tidak menyangka bahwa mereka akan menyetujui syarat yang dia ajukan semudah itu. Hal itu membuat suasana hatinya membaik secara drastis.Sebelum pergi, Tirta kembali melirik Kurnia, seakan ingin mengatakan sesuatu. "Pak Tirta, kalau ada perintah, silakan katakan saja," kata Kurnia dengan hormat sambil mengepalkan tangan sebagai tanda penghormatan."Kurnia, bagaimanapun juga, akulah yang membuat lenganmu patah. Aku punya resep obat yang bisa membuat lenganmu tumbuh kembali.""Tapi, mencari bahan-bahannya mungkin akan memakan waktu yang cukup lama. Kalau kamu bersedia menunggu, aku bisa membantumu memulihkan lenganmu sepenuhnya."Tirta mengingat teknik pengobatan ajaib yang diwariskan oleh Genta di dalam ingatannya, lalu menawarkan solusi itu kepada Kurnia."Aku bersedia! Tentu saja aku bersedia! Terima kasih atas kebaikanmu, Pak Tirta!"Mendengar hal itu, Kurnia begitu terkejut dan terharu hingga langsung berlutut di depan Tirta untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1192

    "Sudahlah, Laras. Tindakan nggak senonoh apa pun yang pernah kubuat padamu sebelumnya, setidaknya sekarang aku nggak pernah begitu lagi sama kamu, 'kan?""Kamu nggak boleh panggil aku bajingan mesum lagi. Kamu boleh panggil aku Tirta saja, atau Kak Tirta juga boleh. Kalau kamu nggak bisa lakukan itu, sebaiknya kamu kembali saja ke dunia misterius," kata Tirta sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha menjaga reputasinya."Huh, kalau begitu aku panggil Tirta saja. Sepertinya kita juga sebaya!" jawab Laras sambil menoleh ke arah lain setelah berpikir sejenak."Kak Tirta, aku nggak akan panggil kamu bajingan mesum. Karena kamu adalah orang baik."Tina merasa ekspresi serius Tirta saat membela diri tadi cukup menggelikan. Dengan sedikit keberanian, dia menepuk lengan Tirta dan berkata demikian."Hehe, bagus! Tina memang paling penurut."Suasana hati Tirta menjadi semakin bagus. Dia mengusap rambut panjang Tina dengan lembut sebelum mengalihkan pandangannya ke Tina, Laras, serta Kimmy yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1191

    "Nak, jangan persulit kami!"Para pesilat kuno yang berhasil selamat dan beberapa ketua sekte berusaha untuk bernegosiasi dengan Tirta."Persulit kalian? Hehe .... Kamu kira aku nggak tahu apa yang ada di pikiran kalian? Kalian cuma merasa batu alami terlalu berharga dan nggak mau memberikannya padaku, bukan?""Sejujurnya saja, semua sumber daya dunia fana ini sama sekali nggak menarik bagiku. Aku cuma menginginkan batu alami! Aku bisa menyelamatkan kalian, tapi aku juga bisa membunuh kalian!""Siapa pun yang nggak setuju, jangan salahkan aku kalau aku berubah menjadi musuh kalian!"Tirta menyeringai dingin sambil menatap para ahli seni bela diri kuno yang tersisa di sekelilingnya.Saat mengucapkan kata-kata itu, aura dingin dan niat membunuh yang mengerikan terpancar dari tubuhnya!"Cecunguk ini ternyata punya sedikit keberanian juga."Di dalam lautan kesadarannya, Genta berkomentar dengan nada santai. Jika dia yang berada di posisi Tirta sekarang, para pesilat kuno ini tidak akan sel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1190

    "Yang penting jangan lupakan kamu ...," gumam Tirta. Permintaan Tina sangat sederhana. Dia benar-benar wanita yang polos.Tirta mendesah, lalu menyetujui permintaan Tina, "Oke, namamu Tina, 'kan? Kalau begitu, kamu ikut aku saja. Aku ... ada sesuatu yang nggak bisa kukatakan padamu sekarang. Nanti aku baru beri tahu kamu setelah pulang."Tina langsung berhenti menangis setelah Tirta menyetujui permintaannya. Dia menyeka air matanya, lalu berujar kepada Edwan dengan antusias, "Pak Edwan, Kakak setuju aku ikut dia. Aku ... nggak ikut kalian pulang lagi."Tina berpesan, "Pak Edwan, tolong sampaikan pada guruku. Kalau ada kesempatan, aku dan Kakak akan pergi ke dunia misterius untuk mengunjungi guruku.""Oke. Kalian berdua jaga diri baik-baik. Kami pamitan dulu," balas Edwan sambil tersenyum. Dia memberi hormat kepada Tirta, lalu membawa membawa murid Sekte Kebebasan meninggalkan puncak gunung.Setelah Edwan dan lainnya pergi, Tina berdiri di belakang Tirta. Dia mengamati wajah Tirta, lalu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1189

    Di puncak gunung, semua pesilat kuno yang diselamatkan Tirta memberi hormat kepadanya. Salah satu pesilat kuno berkata, "Sobat, kamu sudah menyelamatkan kami, tapi kami nggak tahu namamu. Apa kamu bisa beri tahu kami? Ke depannya, kami pasti akan mengunjungimu setelah beristirahat di dunia misterius."Tirta berpikir sejenak, lalu menanggapi, "Sebenarnya aku nggak perlu beri tahu kalian namaku. Kalau kalian mau membalasku, bantu aku cari batu spiritual setelah kalian kembali ke dunia misterius. Eh, salah. Maksudku cari batu alami."Tirta menambahkan, "Nantinya aku akan ambil batu alami itu waktu aku pergi ke dunia misterius."Tirta sudah merebut energi internal mereka. Biarpun sedikit keterlaluan, Tirta sudah menyelamatkan mereka. Tindakan Tirta sama seperti dokter yang mengangkat salah satu organ dalam pasien untuk menyelamatkannya.Pasien tidak akan menyalahkan dokter. Sebaliknya, pasien akan membayar biaya pengobatan setelah selamat. Jadi, batu alami yang diminta Tirta bisa dianggap

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1188

    Hanya saja, suara mereka tidak terlalu keras saat memarahi Tirta. Bagaimanapun, mereka menunggu diselamatkan Tirta.Tirta yang sudah menikmati perhatian para murid wanita baru berjalan keluar dari kerumunan. Dia mulai menyingkirkan Air Kutukan para pesilat kuno pria dan pemimpin sekte.Tentu saja, Tirta para pesilat kuno pria yang tidak bersedia berlutut kepada Tirta dan cemburu kepadanya mendapatkan giliran terakhir. Alhasil, mereka mati disiksa oleh Air Kutukan sebelum diselamatkan Tirta.Sementara itu, Elisa yang berdiri di hutan tersembunyi dan tidak bisa dilihat Tirta melihat para murid wanita diselamatkan. Dia berkomentar dengan ekspresi kesal, "Bocah ini memang genit ...."Sebenarnya, tadi Elisa tidak pergi. Dia beralasan ingin turun gunung, tetapi dia diam-diam kembali lagi untuk melihat cara Tirta menetralkan racun.Sebagai murid Sekte Mujarab, Elisa memiliki minat belajar yang tinggi. Dia ingin mempelajari cara Tirta menetralkan racun. Selain itu, Elisa juga mulai tertarik pa

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1187

    Tirta hanya menyingkirkan Air Kutukan dari tubuh murid wanita itu dan melirik bagian dadanya beberapa kali. Murid wanita itu memakai baju, dia juga tidak rugi biarpun dilirik Tirta.Sebenarnya hanya Tirta sendiri tahu apa yang dilihatnya. Meskipun murid wanita itu memakai baju, tetap tidak berpengaruh bagi Tirta.Setelah puas melihat tubuh wanita itu, Tirta berkata kepada murid wanita yang bokongnya berisi, "Itu ... Adik yang bokongnya berisi. Kamu maju, racun di tubuhmu terlalu kuat. Biar aku bantu kamu netralkan racunnya."Murid wanita itu menghampiri Tirta, lalu Tirta menemukan target lain lagi. Matanya berbinar-binar.Tirta tersenyum lebar sambil berujar, "Itu ... Kakak yang pinggangnya ramping dan dadanya berisi. Aku hampir melupakanmu. Kamu juga maju, aku sekalian netralkan racun kalian berdua."Murid wanita yang mempunyai pinggang ramping dan dada berisi terlihat seksi saat berjalan menghampiri Tirta. Dia sangat cantik. Murid wanita itu bertanya dengan ragu-ragu, "Dik, apa kamu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1186

    Tirta menjawab dalam hati, 'Kak, jangan goda aku lagi. Aku sama sekali nggak punya niat itu. Kita harus segera selamatkan orang biar kamu bisa menyerap energi internal orang-orang ini secepatnya. Kita juga bisa pulang ke kediaman Keluarga Purnomo.'Tirta juga merasa bersyukur. Untung saja, tadi dia tidak menggoda murid wanita yang tampangnya jelek. Dia pasti tidak tahan kalau diganggu oleh wanita jelek.Setelah tersadar, Tirta sudah menyingkirkan Air Kutukan murid wanita ini. Kemudian, dia mulai menyingkirkan Air Kutukan murid Sekte Kebebasan lainnya.Kali ini, Tirta berusaha mengendalikan dirinya setelah tahu pemikiran wanita dari dunia misterius yang kolot. Dia tidak menggoda murid wanita yang cantik.Tentu saja, ini juga karena Tirta tidak melihat wanita cantik lagi. Kalau tidak, dia pasti langsung menunjukkan sifat aslinya.Dalam waktu belasan menit, Tirta sudah menyingkirkan Air Kutukan belasan murid Sekte Kebebasan. Biarpun kehilangan semua energi internal, mereka tetap berterima

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1185

    Tirta melirik sekilas ke arah dada wanita itu yang terlihat begitu indah dan menonjol, lalu menyeringai dengan senyum jahil.Wanita itu langsung terpaku di tempat dan wajahnya memerah seketika. Dia menggigit bibirnya dengan gugup dan merasa sangat malu.Kemudian, wanita itu menoleh ke arah Edwan dengan ekspresi penuh dilema seolah meminta petunjuk. Dia berucap, "Aaaargh .... Pak Edwan! Dia ... dia mau aku menciumnya!" Edwan menghela napas panjang, lalu berkata dengan lembut kepada wanita itu, "Tina, sebelum bawa kalian keluar, aku sudah berjanji kepada gurumu bahwa aku akan memastikan kalian pulang tanpa kekurangan apa pun. Jadi, cium saja anak muda ini. Dia bukan orang jahat kok. Dia adalah penyelamatmu."Dalam pikiran Edwan, kalau Tina tidak mau mencium Tirta, mungkin dia tidak akan menyelamatkannya."Aku ...." Tina ragu-ragu cukup lama. Pada akhirnya, dia menarik kembali liontin gioknya, lalu mengumpulkan seluruh keberaniannya dan memejamkan mata.Kemudian, Tina maju selangkah dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status