Share

Menikahlah Denganku

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2025-03-01 17:56:51
"Dia .... "

Ibunda Lewis tidak meneruskan ucapannya.

"Astaga. Sudahlah, Bu Ralin. Itu masa lalu."

Sebenarnya Ralin ingin sekali mendengar penjelasan dari Ibunda Lewis tentang pernikahan Lewis. Tapi, apalah daya jika sang nyonya besar memilih untuk urung bercerita.

Akhirnya Ralin menemani Levi menghabiskan energinya dengan bermain di taman hingga sore hari dengan sejuta pikiran. Sedang Ibunda Lewis memilih menyiapkan makan malam kesukaan Lewis.

Meski berkali-kali Ralin berusaha melupakan perasaannya pada Lewis, namun benih-benih cinta di hatinya tetap tumbuh. Termasuk keingintahuannya tentang masa lalu Lewis bersama mantan istri.

Secantik apakah ia hingga Lewis begitu menggilainya?

Ralin menggelengkan kepala kemudian memilih untuk mengajari Levi belajar mandi sendiri. Tugasnya adalah untuk mendidik Levi, bukan untuk mengagumi sang majikan.

Tepat pukul tujuh malam, saat Levi makan malam, Lewis tiba di rumah.

"Bunda udah lama?" Tanya Lewis lalu mencium pipi Ibundanya.

Pria itu tetap
Juniarth

:-0 selamat menjalankan ibadah puasa hari pertama.... maaf lahir batin ya?

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Juniarth
makasih banyak kak geget.
goodnovel comment avatar
Geget Ilang Geget Ilang
maaf,kukirim coffee untuk menemani crazy upnya,ya thor
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
yuhuuuiiii,lewis tembak langsung,walau belum ada cinta.mirip den mas lubis mau nikahi lilyah,walau dulunya lilyah blm cinta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Senang Bekerja Sama Denganmu

    "A ... apa, Pak?" Ralin hampir lupa bagaimana cara bernafas ketika Lewis menawarkan pernikahan yang tidak pernah berani ia bayangkan. "Menikahlah dengan saya."Sekujur tubuh Ralin terasa meremang mendengar ucapan Lewis. Pandangan Ralin hanya tertuju pada diri Lewis. "Me ... menikah?" Ralin menegaskan barangkali salah dengar. "Iya."Malam itu, ketika Ralin sedang berbicara dengan pemilik semesta, tentang perasaannya pada Lewis, apakah malaikat benar-benar mencatat harapannya menjadi doa?Dan secepat ini kah?"Maaf kalau ini mendadak sekali, Bu Ralin. Tapi ... saya nggak ada pilihan."Lewis menatap Levi yang sedang asyik menata toples berisi makanan ringan yang ada di meja ruang tamu layaknya gerbong kereta api. "Nggak mudah mengasuh apalagi mendidik anak berkebutuhan khusus kayak Levi. Dan sejauh ini, hanya Bu Ralin yang cocok dengan Levi.""Saya pribadi, lihat Levi bahagia itu sudah cukup. Lagi pula kesibukan saya di pabrik udah menyita waktu bahkan waktu ketemu Levi kadang nggak

    Last Updated : 2025-03-02
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Menikah Minggu Depan

    Hati Ralin tidak karuan bahagianya karena dia berjalan sambil bergandengan tangan dengan Lewis. Memakai gaun dan make up yang indah. Seperti seorang putri sesungguhnya dengan pangeran tampan rupawan. Dan Levi berada dalam gendongan Lewis.Ralin seakan-akan memiliki keluarga bahagia yang selama ini diimpikan. Senyum yang tercetak di bibirnya, bukan sebuah paksaan. Melainkan ungkapan atas euforia hatinya yang benar-benar bahagia. Meski semua ini hanya di atas kertas, hanya sebuah drama penuh kebohongan, hanya ilusi nan sesaat, tapi cintanya untuk Lewis itu nyata. Kasih sayangnya untuk Levi itu tulus. Hanya saja Lewis yang tidak menyadari hal itu. Biarlah Ralin menikmati sandiwara ini sebelum semuanya berakhir. Biarlah dia merasakan indahnya bermimpi meski setelah ia terbangun semuanya sudah tidak lagi sama. Tidak seperti yang ia harapkan.Setidaknya Ralin pernah memiliki keluarga bahagia yang begitu singkat. "Selamat siang, Den Mas Lewis. Silahkan masuk."Seorang pelayan membukakan

    Last Updated : 2025-03-03
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Akhirnya Bebas Juga

    "Kalau kalian udah kenal dari SMA, harusnya lebih mudah untuk saling mengenal setelah menikah.""Ayah, dulu kami cuma sebatas teman. Apa Ayah nggak bisa bilang Bunda untuk ngundur pernikahan kami?" Lewis meminta. Ralin yang duduk di sebelah Lewis hanya bisa menunduk dan terdiam. "Lewis, apa yang Bundamu bilang itu --- "Duk!Ternyata Levi turun dari sofa dengan melompat dan hampir saja menyenggol guci yang berdiri di sebelahnya."Levi! Duduk!" Perintah tegas Lewis.Tapi Levi tidak menghiraukan dan berlari ke ruang tengah. "Levi! Dengarkan Ayah!"Karena Lewis sedang berbicara dengan Ayahnya dan Levi tetap harus diawasi, akhirnya Ralin memilih mengikuti kemana Levi melangkah. "Lew, apa aku boleh undur diri untuk nemenin Levi?"Lewis mengangguk dan Ralin pun menarik diri dengan sopan dari hadapan Ayahnya Lewis. Setidaknya Ralin beruntung bisa terhindar dari berbagai macam pertanyaan Ayahnya Lewis yang membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Dia sangat takut bilamana salah menjaw

    Last Updated : 2025-03-04
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Tata Hatimu

    "Lusa kita ke rumah orang tuamu. Aku tetap perlu restu dan minta mereka menyerahkan perwalianmu. Nanti urusan pernikahan di negara serahin ke aku. Biar David yang atur sahnya gimana.""Iya, Lew," ucap Ralin patuh."Dan ... maaf, aku udah terlanjur bilang kalau orang tuamu itu pebisnis ke Ayah. Jadi ... aku nggak bisa izinin mereka hadir di acara kita. Tapi nanti akan ada orang lain yang aku tunjuk untuk gantiin orang tuamu."Ralin kembali mengangguk paham bahwa ia nanti akan memiliki orang tua palsu saat pernikahan itu tiba. "Iya, Lew. Aku tahu."Pernikahan ini benar-benar terasa seperti sebuah permainan. Seperti ada yang kosong di dalam hati Ralin. Namun dia tidak bisa mundur atas pilihannya. Lewis telah mendeklarasikan Ralin sebagai calon istri pada kedua orang tuanya. Dan sudah memikirkan episode sandiwara mereka berikutnya. Sambil memangku Levi yang sudah tertidur lelap, Ralin menatap Lewis yang begitu serius memperhatikan keluar jendela mobil sambil berpikir. Otaknya pasti seda

    Last Updated : 2025-03-05
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Sudah Diputuskan

    Kedua orang tua Ralin terkejut ketika melihat putri mereka pulang untuk pertama kalinya. Setelah empat tahun pergi dari rumah dan tidak bertegur sapa sama sekali. Bahkan bertanya kabar pun tidak. Ralin seperti hilang ditelan bumi alih-alih mengingat keluarganya. Ralin yang baru keluar dari mobil pun hanya bisa melihat kedua orang tuanya dengan tatapan penuh penyesalan bercampur rindu. Empat tahun berpisah dari kedua orang tuanya yang begitu tulus menyayanginya bukanlah perkara mudah. Rindu itu datang berkali-kali namun tak berani ia sanggupi. Kemudian Levi turun dari mobil diikuti Lewis. Duda satu anak itu menatap kedua orang tua Ralin yang tampak rapi seperti akan memenuhi satu acara. Selama beberapa saat hanya ada adegan saling tatap antara Ralin dan kedua orang tuanya hingga dia tidak kuasa menangis lalu berlari ke arah Ibunya. Dipeluknya sang Ibu dengan tangis penuh haru."Kamu pulang, Lin. Kamu pulang," ucap Ibunya dengan air mata berderai dan membalas pelukan Ralin.Sedang A

    Last Updated : 2025-03-07
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Kalimat Sakral Penuh Ikatan

    "Dan demi kebaikan bersama, jadi Bapak putuskan kalau hari ini ... " Ayah Ralin menatap putrinya dan Lewis bergantian, "Kalian akan Bapak nikahkan."Kedua bola mata Ralin membola mendengar ucapan Ayahnya. Sedang Lewis hanya menunduk sambil mendengarkan baik-baik. "A ... apa? Me ... menikah sekarang?" Tanya Ralin terbata-bata. Kepala Ayahnya mengangguk tegas. "Iya malam ini juga."Ralin kemudian menatap Lewis dan pria itu hanya mengangguk sekilas. Berarti Lewis telah menyetujuinya. "Alasan lainnya, Lewis bilang kalau Levi itu haus kasih sayang seorang ibu dan mau akrabnya cuma sama kamu aja. Bapak nggak tega dan makin yakin untuk nikahin kalian malam ini juga. Anak sekecil itu butuh banyak kasih sayang."Ralin tidak tahu bagaimana Lewis meramu kalimat sehingga Ayahnya Ralin tidak tega melihat Levi tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Disamping itu, hati Ralin sangat bahagia karena pernikahannya kali ini direstui orang tuanya. Pernikahan dengan lelaki yang ia cintai meski itu hanya

    Last Updated : 2025-03-08
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Satu Kamar

    "Lin?"Ralin yang sedang membantu membereskan ruang tamu kemudian menatap Lewis. "Apa, Lew?""Kita harus pulang. Besok aku harus ke pabrik."Kepala Ralin mengangguk paham lalu sedikit lagi membereskan ruang tamu. Sedang Levi masih asyik bermain dengan dua keponakan Ralin seperti tidak ada lelahnya. Ralin kemudian memberi kode pada Lewis untuk menemui kedua orang tuanya yang duduk di teras bersama David dan wali hakim yang dibawa dari kota. "Pak, Bu, aku sama Lewis mau pamit balik dulu.""Lho? Nggak nginep dulu, Lin?" Tanya Ayahnya. "Lewis ada kerjaan, Pak. Jadi kita mau balik sekarang."Lalu Ayahnya menatap Lewis. "Apa pekerjaanmu nggak bisa ditinggal sehari aja?""Maaf, Pak. Saya besok ada rapat.""Kamu baru jadi menantuku. Ralin juga baru pulang setelah empat tahun nggak pulang. Bapak sama Ibu masih kangen Ralin."Kemudian terdengar suara tawa Levi dan kedua keponakan Ralin dari ruang tamu. "Anakmu juga masih betah disini, Lew."Lewis terlihat berpikir. "Apa karena kami orang

    Last Updated : 2025-03-09
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Si Kembar Luis Dan Lewis

    Ceklek!Ralin tetap fokus memilih pakaian ganti dengan kondisi hanya memakai pakaian dalam saja. "Astaga, Ralin!"Mendengar suara Lewis, sontak Ralin menoleh dan berbalik badan. Mereka sama-sama terkejut. Ralin panik setengah mati dan langsung berjongkok. Memunguti pakaian kotor untuk dipakai penutup. Sedang Lewis langsung menutup pintu kembali dengan wajah terkejut sempurna. Sebenarnya tidak ada yang salah. Karena mereka sudah menjadi suami istri. Namun karena pernikahan ini terjadi karena sebuah perjanjian, sikap mereka pun seolah-olah bukan suami istri pada umumnya. "Aduh! Harusnya aku kunci pintunya!" Rutuk Ralin pada dirinya sendiri. Dia segera berjalan ke arah pintu untuk menguncinya lalu memilih pakaian dan mengenakannya. Sedang Lewis beralih menuju teras. Mengenyahkan apa yang baru saja dilihat dengan menatap Levi yang tengah asyik bermain di sekitar pohon pisang dengan kedua keponakan Ralin. Sebenarnya dia tadi hendak ke kamar untuk memberitahu Ralin jika harus pulang pa

    Last Updated : 2025-03-09

Latest chapter

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Satu Kamar Bersama

    "Masuk!"Kemudian Ralin menutup pintu ruang kerja dan berjalan mendekat. Lewis, pria itu sedang bersandar di meja kerja dan menatap Ralin tanpa keraguan. Begitu juga dengan Ralin, dia balas menatap Lewis seakan-akan tidak takut. "Kenapa kamu keluar dari kesepakatan?""Kesepakatan yang mana?"Lewis mendengus geli lalu berdiri di depan Ralin dengan wajah serius. Dan Ralin pun membalas tatapan mata tajam Lewis tanpa mundur satu langkah pun. "Jangan jadi kacang yang lupa sama kulitnya, Lin. Aku nyelametin hidupmu setelah diusir dan diperlakukan Emran dengan cara yang nggak baik. Aku kasih kamu tumpangan di rumah ini dan gaji yang lebih dari cukup setiap bulannya karena merawat dan mendidik Levi.""Terima kasih, Den Mas.""Tapi kenapa kamu lalai sama tugasmu? Kenapa kamu biarin Levi berubah nggak terkontrol?! Kenapa kamu biarin Zaylin kelimpungan sendiri ngurus Levi, heh?!"Jadi, Zaylin masih membiarkan Lewis tenggelam dalam kesalahpahamannya. Atau justru dia makin membuat Lewis salah p

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Beliau Menunggu Di Ruang Kerja

    Levi menangis dan memporak-porandakan makanannya di atas meja makan. Dan Zaylin berada di sampingnya berusaha menenangkan namun Levi menolak sentuhan dari ibu kandungnya itu. Ketika Ralin tiba di ruang makan, sorot mata Lewis begitu tajam menatapnya. Pria itu tetap duduk di kursi makan yang biasa ia tempati tanpa berusaha membantu Zaylin menenangkan Levi. "Apa kamu mau tetap diam disitu dan jadi penonton setia?!"Mendengar sindiran Lewis, kemudian Ralin melangkah lebar menghampiri Levi.Bocah itu menangis dengan air mata meleleh di pipi dengan kedua tangan terulur. Ia ingin dipeluk dan didekap Ralin. Tanpa mengucapkan permisi pada Zaylin, tangan Ralin langsung menggapai Levi. Mengangkatnya untuk digendong lalu mengusap rambutnya. "Cup, sayang."Ceceran nasi dan lauk yang ada di atas piring Levi ada di atas meja dan lantai. Bahkan sebagian lagi ada yang mengotori seragam sekolah Levi yang berwarna putih.Entah apa yang terjadi sampai membuat Levi menangis. Lalu mata Ralin menatap m

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Kamu Butuh Aku

    Ralin beruntung menempati kamar baby sitter yang berada di belakang. Setidaknya, dia tidak bisa mendengar tangis Levi atau melihat gaya mendidik Zaylin yang menurutnya kurang sesuai. "Hah ... dia itu ibunya. Dia paling tahu apa yang terbaik buat Levi. Kenapa aku berani-beraninya menjudge Zaylin nggak becus?!"Untuk mengusir pikiran buruknya pada Zaylin, kemudian Ralin menuju dapur. Tiga asisten rumah tangga yang sedang menyiapkan sarapan kemudian mengangguk hormat. "Selamat pagi, Den Ayu Ralin."Ralin langsung meletakkan telunjuk di depan mulut lalu mendekati mereka. "Jangan panggil aku Den Ayu. Panggil aja Ralin."Ketiganya saling tatap karena merasa sangat tidak sopan jika memanggil Ralin dengan nama saja. Sedangkan sudah jelas jika dialah Nyonya di rumah ini. "Apa ada yang bisa aku bantu?"Salah satu asisten yang sedang menata lauk kemudian menatap Ralin. "Den Ayu, kami masih memiliki sopan santun untuk tidak memanggil anda dengan begitu tidak sopan.""Panggil saja Bu Ralin. Ka

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Tak Mungkin Sanggup Bersaing

    Cinta itu buta kalau berada pada hati yang salah. Lalu membuat seseorang menjadi terluka. Bukan untuk dihujat atas kesalahannya. Melainkan karena dengan luka itu kemudian seseorang akan berubah menjadi versi terbaik dirinya. "Lin, bisa bicara bentar?" ucap David.Kebetulan Ralin berada di rumah dan beberapa hari ini menyibukkan diri seperti mood yang diinginkan. Lalu David mengajaknya berbicara empat mata di taman rumah megah Lewis. "Masih sibuk baca-baca buku tentang hairdressing?" Tanya David dengan duduk di sebelahnya. "Iya. Kenapa?"David tahu apa saja kesibukan Ralin karena hampir setiap waktu ia tidak pernah melepas komunikasi dengan istri main-main tuannya itu."Nggak apa-apa. Oh ya, Den Levi pulang dari rumah sakit hari ini."Kemudian Ralin menoleh dan menatap David."Oh ... syukurlah dia udah sembuh. Pulang jam berapa?""Siang ini.""Kalau siang ini kenapa kamu nggak barengan sama mereka aja? Kok malah kesini sendirian?"David membalas tatapan Ralin dan berucap ... "Karen

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Satu Atap Tanpa Pernikahan

    "Levi! Astaga!"Zaylin menepuk keningnya sendiri melihat Levi tidak bisa berhenti bergerak. Di arena bermain, di dalam mobil, bahkan ketika Zaylin membawanya ke apartemen. "Levi! Duduk!"Perintah Zaylin tidak digubris Levi. Dia menaiki sofa apartemen lalu berpindah ke kamar dan membuat kekacauan di atas kasur. Menaiki dan melompat-lompat. "Levi! Jangan bikin kekacauan!"Ini adalah pertama kalinya Zaylin menemani Levi dalam mode tidak baik-baik saja. Hanya saja dia tidak menyadarinya. Lalu dia kembali memiliki inisiatif memberi Levi makanan ringan yang disukai anak-anak. Dan itu membuat Levi makin tidak terkontrol.Zaylin hanya bisa menghela nafas panjang nan lelah menghadapi Levi. "Aku bisa gila kalau kayak gini!"Kemudian tidak berapa lama Lewis yang baru pulang dari pabrik pun datang dan melihat kekacauan di apartemen Zaylin. Bunga plastik dan vasnya serta bantal sofa tergeletak di lantai. Ceceran makanan ringan. Dan kamar yang begitu berantakan. Dan Zaylin hanya memasang seny

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Apa Ada Wanita Selain Aku?

    Tidak ada yang lebih diinginkan oleh sepasang insan yang saling dimabuk cinta selain bertemu. Ya, sejak mantap untuk memberi Zaylin kesempatan kedua memperbaiki hubungan rumah tangga mereka yang sempat kandas, Lewis selalu menyempatkan diri mengirim pesan berisi perhatian. Dan Zaylin pun melakukan hal yang sama. Cinta yang dulu Lewis perjuangkan seorang diri, sekarang terasa begitu ringan karena Zaylin pun ikut memperjuangkannya.Jika dulu Lewis berusaha mati-matian membuat Zaylin mencintainya, berusaha mati-matian menghapus nama Luis di dalam hati istrinya itu, bahkan berusaha menjadi seperti yang Zaylin pinta, sekarang semua itu berbalik arah.Zaylin mencurahkan perhatiannya kepada Lewis selayaknya ia saat mencitai Luis. Dulu.[Pesan untuk Lewis : Maaf baru balas, Mas. Aku baru selesai masak cornish pasty sama steak and kidney pie. Kamu mau mampir buat cobain nggak?]Zaylin sudah merubah panggilannya untuk Lewis seperti mereka masih menjadi suami istri.Kemudian Lewis melihat jam d

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Mencium Bibirnya

    Satu bulan yang lalu ..."Sekian rapat hari ini. Semangat inovatif, komitmen, dan kerja keras. Terima kasih."Lewis menutup rapat umum pemegang saham dengan senyum kelegaan karena kerja kerasnya terbayar dengan naiknya laba perusahaan. Hal itu sekaligus membuktikan pada kembarannya, Luis, keluarga, dan orang-orang yang memandang remeh dirinya jika ia juga bisa unggul seperti Luis. Bahwa Lewis juga bisa menjalankan roda bisnis keluarga.Bukan hanya berkutat dengan dunia seni yang dipandang tidak memiliki nilai besar dalam menopang kehidupan. Kemudian David berjalan mendekat dan berbisik. "Pak, ada tamu.""Siapa?""Nyonya."Lewis kemudian menoleh setelah menutup laptopnya. "Ralin?" Tanyanya dengan menautkan kedua alis. Lewis setengah tidak percaya jika Ralin tiba-tiba datang ke pabrik. Padahal Lewis tidak pernah menunjukkan dimana pabrik berada pada istri sandiwaranya itu."Bukan, Pak.""Lalu? Siapa?"Rasa penasaran Lewis terkulik karena David biasanya memanggil Ralin dengan sebutan

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Setelah Menceraikanmu

    Wanita itu sangat cantik dengan penampilan rapi dan elegan khas perempuan karir. Kulit putih wajahnya membuat make up tipis yang dikenakan terasa pas. Dan rambut panjangnya yang sedikit bergelombang itu terurai indah.Sadar jika sang nyonya yang sesungguhnya telah kembali, kemudian Ralin turun dari ranjang dan berdiri sambil menundukkan pandangan. Meski dirinya adalah istri sah Lewis, tapi pada kenyataan statusnya tetaplah baby sitter Levi. "Ini Ralin. Dia yang biasa merawat Levi. Kamu bisa belajar dan tanya banyak hal ke dia."Jika dilihat dari dekat, Lewis memang sangat cocok berdampingan dengan Zaylin. Mereka setara dan saling melengkapi. Pantas jika Levi terlahir dengan paras yang tampan pula. Tidak ada jabat tangan diantara Ralin dan Zaylin karena wanita itu hanya tersenyum tipis ke arah Ralin lalu menghampiri Levi seraya membawa mainan kesukaan Levi. Puzzle. "Levi udah makan?" Tanya Zaylin.Kepala Levi mengangguk dan tangannya bergerak membuka pembungkus puzzle. Lalu ia menci

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Menelan Pil Pahit

    Lewis seperti enggan untuk bercerita namun Ralin tetap setia menatap pria itu. Menunggunya menjelaskan asal muasal perceraian mereka di masa lalu. Hingga menimbulkan pertentangan keras dari Ibunda dan Ayahnya Lewis. Karena setahu Ralin, kedua orang tua Lewis itu sangat baik, hangat, dan mengayomi anak-anaknya. Dan rasanya tidak mungkin mereka tiba-tiba membenci Zaylin tanpa ada sebab yang kuat. Kemudian Lewis mengulurkan kelingking kanannya lalu Ralin balas menautkan kelingkingnya."Janji. Jangan obral rahasia ini ke orang lain.""Iya."Lewis melepas tautan kelingking mereka dan menatap Ralin di keremangan lampu. "Aku dan Mas Luis bersahabat baik sama Zaylin. Bahkan waktu menempuh pendidikan ke Inggris, kami selalu bareng-bareng, Lin."Ralin memasang pendengarannya baik-baik. Jangan sampai satu kata pun tak terdengar jelas olehnya. "Pelan tapi pasti, aku jatuh hati padanya. Tapi Zaylin justru jatuh hati sama Mas Luis. Aku nggak bisa bilang apa-apa, kecuali merelakan mereka bersatu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status