Share

Bab 283

Koa menyaksikan semua itu dengan jelas. Bahkan, Sheila tersenyum setelah melakukannya. Akan tetapi, Alif dan Ian tidak memercayai ucapannya.

Sementara itu, Paula sangat mirip dengan Sheila. Koa khawatir Sheila menggila dan menyiram wajah Paula dengan air panas.

"Hehe. Hari ini pesta pengakuan hubungan adikku. Dia pemarah. Aku takut dia marah melihatmu," ucap Koa setelah menelan ludah. Dia melontarkan kebohongan ini dengan susah payah.

"Kenapa dia bisa marah kalau melihatku?" tanya Paula lagi.

Koa kebingungan hingga mengacak-acak rambutnya. Sesaat kemudian, dia baru menjawab, "Di ... dia selalu iri pada wanita yang lebih cantik darinya."

Paula bisa menilai bahwa Koa sedang berbohong. Namun, dia tidak bertanya lagi saat melihat Koa kebingungan seperti itu. Yang jelas, Koa tidak berniat jahat padanya.

"Kalau begitu, terima kasih," ujar Paula sambil tersenyum. Ketika melihat Paula tersenyum, Koa pun ikut tersenyum. Alangkah bagusnya jika Paula adalah adiknya. Senyuman ini menggemaskan seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status