Share

24. Kehilangan Kontak Ririn

Setelah selesai acara lamaran, Amin meminta pada ibunya untuk langsung pulang ke rumah saja. Makanan yang dihidangkan keluarga Tia, hanya sedikit sekali yang mampu masuk ke dalam mulutnya. Sebenarnya ia tak berselera sama sekali, hanya saja demi menghargai ibunya dan juga keluarga Pak Herman, mau tidak mau, ia masukkan juga nasi dan satu potong rendang ke dalam mulutnya. Bu Sukma sudah memberikan kode agar Amin bersabar sejenak, karena ia belum selesai berbicara pada ibu dari Tia perihal acara pernikahan yang akan digelar minggu depan. Entahlah, semua ini harus terlaksana atau tidak.

"Bang Amin gak mau puding?" suara Tia merusak lamunannya. Amin menoleh, sembari mengulas senyum teramat tipis, lebih tipis dari kartu BPJS.

"Gak Dek Tia. Saya sudah makan buah salak tadi," jawabnya kembali memandang ke depan rumah Tia yang banyak sekali angsa.

"Sepertinya Bang Amin sedang banyak pikiran. Mmm ... Apa Bang Amin sebenarnya keberatan dengan acara perjodohan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yedi S Nugraha
si amin ini bego,tolol atau apa msh pake mikir ririn suka apa ga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status