Share

68. Persidangan pertama (1)

Hari persidangan yang ditunggu pun tiba. Aku masih di rumah sakit, belum diijinkan pulang atas permintaan Dokter Fikri. Dan untuk kepergianku ke Pengadilan Agama ternyata tanpa sepengetahuanku semua sudah disiapkan Dokter Fikri walaupun dia ada di Surabaya.

Dokter Fikri menyuruh seorang suster yang khusus mendampingiku. Aku diharuskan memakai kursi roda belum boleh berjalan. Dokter Fikri juga menyiapkan mobilnya dan seorang sopir untuk mengantarkanku.

Rasanya aku yang bukan siapa siapanya tidak pantas menerima kebaikan Dokter Fikri tapi aku tidak bisa menolaknya.

Sampai di Pengadilan Agama, pengacaraku, Pak Mahendra sudah menunggu di sana, " Ibu Tiara? Ibu Tiara sakit?"

"Nggak, Pak. Saya habis melahirkan."

"Maaf ya, Bu, saya nggak tahu. Kenapa nggak hubungi saya minta diundur kemarin."

"Nggak pa pa, Pak. Saya pengin cepat-cepat menyelesaikan urusan perceraian ini. Suami saya sudah datang, Pak?"

"Belum kelihatan, Bu."

"Sidang pertama kali ini saya hanya bisa mengantar sampai di temp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status