Share

Bab 36

"Terserah kau saja. Aku tak akan menang melayanimu bicara jika mode si Patrick ini sudah muncul."

Mereka menikmati makanan yang tersaji. Sesekali masih diselingi tawa keduanya. Hingga tak terasa hanya menyisakan piring dan gelas kotor saja di meja.

"Ah, aku kenyang." Terdengar Winda bersendawa.

"Sering- sering saja kau mengajakku makan seperti ini," puji Winda sambil melebarkan kedua sudut bibirnya.

"Iya, kau tenang saja. Aku akan sering mentraktirmu seperti ini."

"Lalu, apa kau sudah tahu apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Winda sambil mengambil sebuah tusuk gigi dan segera mengunakannya.

"Tentu saja. Aku tahu apa yang harus kulakukan." Raut wajah Raya kini terlihat sangat misterius, seketika membuat Winda bergidik.

***

"Auramu kini terasa horor. Raya. Jangan bilang jika kau akan pakai jasa dukun santet." Mata Winda memicing memandang Raya.

"Sembarangan. Kau pikir aku seputus asa itu, hingga mengambil jalan hitam. Tenanglah, aku masih bisa berpikir waras," balas Raya.

"Katakan apa ren
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status