Wina dan Vian akhirnya datang bersama dengan Lily, dimana Vian sedikit ragu untuk mengajak lily ke rumah sakit namun Wina tetap bersikeras untuk mengajak Lily, “Kau yakin, dia masih kecil loh, tidak baik dia masuk kedalam rumah sakit.” ujar Vian
“Tidak apa apa lagian biar dia nyaman ketika melihat Bora, kau tahu akhir akhir ini dia selalu gelisah.” ujar Wina
“Apa lagi, saat kejadian Bora di tusuk, Lily benar benar rewel dan nangis.” ujar Wina yang terus melangkah sambil mengendong Lily. Vian membuka Pintu kamar inap Bora dan saat mereka masuk bersama sama, Wina dan Vian terdiam saat melihat Aarav berada disana. Aarav dan Bora langsung terdiam sambil menoleh kearah Wina dan Vian. Bora terkejut saat Lily dibawa oleh Wina, dan untuk pertama kalinya Aarav bertemu dengan Lily yang merupakan anak kandungnya. “Kalian sudah datang.” Sapa Aarav,
“Ohhh Kami tidak tahu kalau kau ada disini.” ujar Vian yang menoleh
Elard terdiam saat mendengar apa yang Aarav katakan, “Kau hanya Bonekanya, dimana Bora hanya di ciptakan untuk Josep, dimana Rupa Bora sama seperti mendiang Istrinya Josep yang telah tiada.” ujar Aarav.“Lalu apa lagi yang ingin kau tanyakan selain aku disini ingin bertemu dengan Bora.” ujar Aarav“ahhh mengenai aku bekerjasama dengan Perusahaan Chika, mungkin kau sudah melihat dari media Tv.” Ujar Aarav“aku tidak perduli akan hal itu, yang jelas jangan pernah menemui Istriku lagi.” ujar Elard“Aku tidak suka jika kau menemui Bora tanpa seizinku.” ujar Elard“Lebih baik kau jaga sikapmu, jika kau tidak mau kehilangan Reputasimu itu.” ujar Elard, lalu Elard berdiri dan hendak pergi dari sana. Aarav langsung berdiri dan memandangi Elard, “Dunia juga sudah tahu bahwa kau Sudah mencuri Bora dariku, sama halnya seperti kakakmu yang dulu mencuri Istriku.” ujar Aarav, Ela
Elard dan Bora baru saja tiba di kediaman Josep, Saat mereka berdua baru saja turun dari mobil, Salah satu Pembantu berlari kearah depan dan menyambut Bora dan Elard yang baru saja tiba. “Selamat datang Nona.” ujar Pembantu 1“Bibi lama tidak bertemu, apa bibi sehat.” ujar Bora“Syukurnya Bibi Sehat non.” Ujar Pembantu 1“Apa ayah ada didalam?” Tanya Bora“Ada, dia sedang di ruang kerjanya namun,” ujar Pembantu 1, Bora terdiam dan langsung melangkah kearah Dalam, melihat hal tersebut Elard langsung mengikutinya. Josep sangat marah karena Mengungkit Kisah lama, sampai Josep langsung mengebrakan meja hingga membuat Clea sedikit terkejut “Apa yang kau katakan tadi, BERANI SEKALI KAU.” ujar Josep. Bora terdiam saat sudah berada didepan Pintu ruang kerja Josep. “Karena kau, Karena Kau dia Melompat dari Gedung Perusahaanmu. Bahkan kau tidak tahu mengapa dia menceraikanmu, atau k
“Ayah kau sudah tiba.” ujar Tira, Josep menatap kearah Tira, lalu mereka duduk bersama sambil menikmati Teh yang sudah Tira pesan untuknya dan Kopi yang Tira sengaja pesan untuk Josep“Katakan, kenapa kau menghubungi ayah.” ujar Josep“apa karena kau mau mengucapkan salam perpisahan karena aku dan Ibumu akan berpisah.” ujar Josep. Lalu Tira berdiri kemudian ia langsung berlutut dihadapan Josep.“Jangan pisah dari Ibuku, Aku mohon padamu.” ujar Tira, Josep yang melihat Tira berlutut seperti itu tampak senang dan ia hanya memandangi Tira yang berlutut dihadapannya.“Ayah aku tahu aku salah karena sudah melewati batas namun, namun jangan karena masalahku Ayah dan ibu menjadi Imbasnya.” ujar Tira“aku siap menjalani hukumannya dan aku rela keluar dari Perusahaan jika ayah menginginkan.” Ujar Tira, Josep hanya bisa terdiam lalu ia melangkah kearah Tira dan membantu Tira untuk berdir
“Aku Menikah karena aku ingin melindunginya, dan aku terluka juga karena rencanaku untuk melindungi Aarav dan menghancurkan Keangkuhan Ayahku.” Ujar Bora sambil memandangi Wisnu yang benar benar terkejut saat Bora memberitahu hal yang sebenarnya.“Mungkin Paman akan kecewa jika Aku mengatakan hal ini, namun setelah ini kemungkinan aku akan berpisah dengan Elard.” ujar Bora sambil memandangi WisnuWisnu hanya terdiam dan menganggukan kepalanya, ”Paman sudah mengetahui akhir dari pernikahan kalian, bahkan paman juga sudah mengingatkan semua itu kepada Elard.” ujar Wisnu“namun, yaahhh kau tahu bagaimana Elard dia sangat mencintaimu sampai dia dibutakan akan cintanya kepadamu.” ujar Wisnu“Maafkan aku paman namun aku sama sekali tidak mencintai Elard, aku sudah menganggapnya sebagai Sahabat dan juga Kakaku.” ujar Bora“Meski aku tahu bahwa akan berat untuknya menerima nantinya aku
Bora hanya memandangi Tira yang berada di hadapannya, “Jika aku boleh tahu kenapa kau tidak setuju dengan perceraian ibu dan ayah?” Tanya Bora“Apa karena kau akan takut jika Kalian berdua tidak dapat apa apa dari Kekayaan Ayah?” Tanya Bora, Tira terdiam saat mendengar apa yang Bora katakan, Clea langsung menatap kearah Tira yang berada di sampingnya.“Apa maksud dari ucapanmu, kau pikir aku gila uang, Ayolah Bora kau anggap rendah sekali kakakmu ini.” ujar Tira yang menyangkal semua ucapan Bora“Syukurlah kau tidak seperti itu, karena bagaimana pun kau tetap anak ayahku baik Ibu berpisah dengan ayah pasti kau tetap bekerja di Perusahaan dan mendapatkan Hakmu.” ujar Bora“Namun apa kau mau kalau ibu terus terusan diperlakukan seperti Babu oleeh Ayah?” Tanya Bora“Bahkan kau tidak tahu kemarin apa yang ayah hampir lakukan kepada Ibu.” ujar Bora, Tira terdiam saat Bora mengatakan
“Jika kau tidak melakukan hal konyol seperti itu maka Aku tidak akan melakukan hal yang kau dan ayahku perbuat kepada Aarav.” ujar Bora“Apa kau tidak sadar semua akar permasalahan itu ada padamu, Kak Owen.” ujar Bora sambil menatap kearah Owen yang berada di hadapannya.“Jika Kau tidak di butakan akan Cinta sesaatmu mungkin Aarav dan Elard tidak akan seperti ini.” Ujar Bora sambil menatap kearah Owen“Dan, Apa aku yang harus bertanggung jawab saat aku memanfaatkan Elard untuk melindungi Aarav?” Tanya BoraOwen sama sekali tidak bisa menjawab apa yang Bora katakan, “Sekarang gini saja, Kau urus masalahmu dan aku urus masalahku.” Ujar Bora“Mengenai aku memanfaatkan Elard untuk melindungi Aarav itu menjadi masalahku.” ujar BoraOwen tersenyum saat Mendengar perkataan Bora, “Kau seharusnya menyalahkan ayahmu yang angkuh itu." Ujar Owen“Kau melakukan ini
Aarav langsung menoleh kearah Pintu, dan saat itu Aarav langsung membuka pintu tersebut untuk melihat siapa yang bertamu kerumahnya malam malam. “Siapa.” ujar Aarav yang membuka Pintunya, kemudian Glesa berdiri dan langsung memeluk Aarav saat Pintu Rumah Aarav terbuka. Aarav terkejut saat Glesa yang tiba tiba datang kerumahnya dan langsung memeluknya. Glesa dalam keadaan mabuk sampai ia melantur dengan menyebut Nama Aarav terus menerus. “Kenapa kau tidak memaafkan ku, kenapa kau terus menerus menolakku, Padahal dulu kita adalah Sepasang kekasih yang saling mencintai, bahkan kita pernah menikah.” ujar Glesa“Kenapa.” ujar Glesam Aarav hanya terdiam saat mendengar apa yang Glesa katakan saat ia dalam keadaan mabuk. Akhirnya Aarav membawa Glesa masuk kedalam rumahnya. Aarav langsung meletakan Glesa di Sofa. Aarav langsung memandangi Glesa yang berada di hadapannya. Aarav teringat kembali dimana momeent Saat Mereka masih menjadi Suami Istri. Fl
Glesa dan Owen minum bersama di Ruang makan dimana Glesa terus menyeruput Teh yang sedang ia minum. Owen hanya memandangi Glesa yang sedari tadi terus menerus menatapnya “Kau ada yang dikatakan, entah itu permintaan maaf atau semacamnya.” ujar Owen“Sejujurnya aku tidak ingat, aku benar benar mabuk. Maaf sudah membuatmu tidak nyaman dan juga terima kasih.” ujar Glesa“Tidak Masalah, aku akan memaafkan semuanya.” ujar Owen, lalu tak berapa lama Ponsel Owen berdering dan saat ia mengangkat panggilan tersebut Glesa langsung melangkah untuk meletakan Gelasnya di Tempat cuci piring. “Ya Halo ada apa.” ujar Owen“Tuan Owen, Anu maaf menganggu anda. Ini ada Surat Panggilan dari Polisi dimana Anda Di tuntu karena Kasus pencemaran baik 12 Tahun lalu.” ujar Asisten Owen. Owen terdiam saat Asistennya mengatakan hal tersebut. Ternyata Aarav mengambil Langkah dimana Ia melaporkan Tuntutan kepada Owen, Dan Josep kare
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be