Share

80. Selalu Membawa Derita

“Atira!”

Atira menoleh ke arah sumber suara. Nampak siluet tubuh seseorang yang pernah mengisi hari-harinya sedang berjalan ke arahnya.

“Atira!” panggil Bayu lagi saat ia sudah berada tepat di depan Atira.

“Ya,” jawab Atira datar.

“Emmmhhh, bagaimana kabar...?” Bayu terdiam meragu.

“Ibu baik, Mas juga tahu nomor ponselnya bukan? Anak-anak juga baik, jauh lebih baik. Kalau enggak ada hal lain, saya permisi!” ucap Atira sambil berlalu pergi.

“Tunggu!” panggil Bayu sambil menarik tangan Atira sampai wanita itu berbalik lagi kepadanya.

“Lepas! Enggak perlu pegang-pegang,” bentak Atira yang merasa tak nyaman dengan perilaku Bayu.

“Maaf!” lirih Bayu sambil tertunduk, nampak dari matanya ada rasa bersalah.

“Bisakah kita bicara sebentar?” tanya Bayu berbicara tergesa. Lelaki itu takut jika Atira segera pergi menjauh.

“Ada hal penting apa? Kalau masalah anak-anak, Mas Bayu bisa bicara sama Ibu. Saya enggak akan pernah melarang anak-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status