Share

86. Satu Lawan Banyak

“Akhirnya kau datang juga?! Hahahahahaha... “ ucap beberapa orang lelaki sangar yang kini mengitari Zafran.

“Shit!”

Zafran yang memang sudah berniat segera pergi dari sana, merasa terlambat karena orang-orang yang ia perkirakan telah dipersiapkan untuk menyerangnya, sudah terlanjur berada di sana.

Zafran heran mengapa bu Retno tega melakukan hal itu? Dia juga heran karena menurut pak Suwardi, bu Retno ada di rumahnya, sedangkan ia sudah memeriksa bahwa sinyal ponsel bu Retno memang berada di gedung ini. Apakah ponselnya dicuri? Tapi yang tadi menghubunginya benar-benar suara bu Retno karena ia sering menghubunginya. Salahnya, ia percaya saja saat bu Retno mengatakan bahwa anak-anak sedang tidur.

Namun pikiran apapun itu, ia tepis karena harus fokus dengan apa yang harus ia lakukan sekarang.

“Ciaatttt!”

Seorang lelaki berkulit hitam legam maju dan mengayunkan sebuah pisau ke arahnya. Ia adalah lelaki pertama yang maju untuk menghajar Zafran, sedang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status