Share

124. Pengakuan Mengejutkan

“Ayo, kita sarapan!” ajak bu Mira saat melihat Aturan berdiri di dekat pintu penghubung ruang makan.

Apartemen milik pak Syahid di Singapura cukup luas. Memiliki beberapa kamar yang luas dengan masing-masing memiliki kamar mandi di dalamnya.

“Sayang, ayo kita sarapan!” ajak Zafran yang kemudian menjemput Atira, mendudukkannya di kursi makan dekat dengannya.

“Anak-anak kemana, Mah?” tanya Atira dengan tatapan yang masih kosong.

“Mereka lagi jalan-jalan sama Papah mu, dari awal dijanjiin main ke universal studio. Baru hari ini papah mu bisa mengantar mereka, soalnya kamu sudah didampingi suamimu sekarang,” ucap bu Mira.

Atira ingat jika semalam pak Syahid memang mengajaknya jalan-jalan. Tapi ia tak memiliki semangat untuk melakukan itu.

Mendengar ucapan bu Mira, nafsu makan Fajar langsung hilang. Ia pun meletakkan sendok yang sedari tadi ia pakai untuk mengucek-ngucek bubur saja.

“Penerbangan kita jam berapa?” tanya bu Nurul kepada Fajar yang kini hanya melihat sarapannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status