Share

Bab 7. Anin?

Author: Little Casper
last update Last Updated: 2024-11-13 21:48:50

Orang bilang, apa yang terjadi pada kita adalah akibat dari apa yang kita perbuat. Hukum tabur tuai, berlaku di dunia. Dan Gita seakan merasakan dari dampak kata-kata itu sekarang.

Karma.

Benarkah ia mendapat karma dari keputusannya? Seharusnya ia menuruti apa kata sang Ayah yang tak merestui hubungannya dengan Abimana. Sekarang? Ia harus menelan pil pahit dari pilihannya.

Sakit. Itu yang Gita rasa. Tak bisa menyalahkan siapapun. Kecuali menyatakan bahwa dirinya lah yang bodoh. Tak bisa berpikir panjang dan hanya mengedepankan cinta butanya pada laki-laki yang jelas ternyata ia tidak tahu apapun tentangnya.

Sudah tiga hari ini Gita sendirian di rumah yang lumayan besar milik keluarga Abimana. Memang rumah itu tak sebesar rumahnya. Namun, ia merasakan bentuk nyata dari kata 'sepi'.

Sedangkan Abimana pun tak pernah menghubunginya sama sekali. Hanya saat malam setelah Abimana pergi, laki-laki itu mengirim pesan jika ia sudah mengirim sejumlah uang pada Gita untuk biaya hidupnya.

Gita sudah berkeliling di rumah ini. Dan ya, tak ada sedikitpun hal menarik di sana. Karena Gita menilai Rumah itu seperti bukan Rumah dalam arti sebenarnya.

"Harusnya di belakang sini ada taman. Pasti sejuk dipandang mata jika melihat tanaman hijau dan bunga yang warna-warni," celetuk Gita yang duduk di belakang rumah Abimana. Di mana hanya ada sepasang kursi dengan meja bundar dari besi bercat putih. Cantik. Tapi kosong. Itu yang dirasakan Gita.

"Kalau begini terus, aku kesepian. Mendingan aku jalan-jalan aja deh. Biar gak bosan," ujar Gita sedikit menampakkan senyuman manis yang akhir-akhir ini menghilang.

Gita bersiap dan mengambil tas kecilnya dan mulai berjalan. Menarik napas dalam dan merasakan udara di pagi itu. Rasanya segar. Seolah selama ini ia terkurung di rumah suaminya.

"Aku gak tahu, kalau selama ini aku merasa sesak. Harusnya kan aku bisa mencari kesenanganku sendiri? Kenapa kamu bodoh sekali Gita?" gumam Gita sendiri sembari berulang kali menghirup dalam-dalam udara di luar pagi itu. Seolah ia tak pernah merasakannya selama ini.

"Mulai sekarang aku akan mencari kesenanganku sendiri. Gak boleh sedih. Gak boleh cengeng," ucap Gita mantap dengan mengeratkan genggamannya pada tali selempang tasnya.

Ia berjalan riang menikmati cuaca pagi serta pemandangan lalu lalang kendaraan.

Bermaksud untuk belanja barang kebutuhannya, Gita memasuki sebuah mall yang tak seberapa jauh dilalui dengan berjalan kaki.

Menatap takjub Mall yang sudah ramai pengunjung itu, Gita tersenyum dan mulai masuk dengan semangat. Andai saja Abimana tidak berubah, ia pasti akan sering jalan-jalan ke mall itu bersama suaminya. Seperti sebelum ia menikah, Abimana selalu menuruti semua keinginannya. Bahkan selalu membujuk saat Gita merajuk.

Ah, Gita sungguh merindukan momen manis itu. Meski sekarang, semua hilang bak ditelan bumi. Gita akan memaklumi. Ia akan menerima. Bahkan ia rela menahan sakit karena memang itu pilihannya sendiri.

Matanya tertuju pada sebuah baju tidur couple yang terpasang cantik di manekin. Itu yang selalu ia impikan saat setelah menikah dengan Abimana. Namun, senyumnya luntur bersama ingatan pahit yang beberapa hari ini ia alami.

Gita menggeleng pelan. Menepis semua angan-angannya. "Aku akan pergi makan dulu, setelahnya belanja buat mengisi kulkas," gumam Gita berusaha tersenyum kembali.

Saat Gita menunggu pesanan makannya datang, netranya fokus pada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa terasa ia menitikkan air mata, tapi segera ia menghapusnya saat bertemu mata dengan orang tersebut dan berlari menuju toilet.

*****

Devan menghela napas lega setelah setumpukan berkas sudah selesai ia tinjau. Banyak laporan yang belum ia selesaikan karena dari kemarin ia sibuk meeting. Laporan keuangan sudah ia periksa. Peninjauan pembangunan gedung untuk Mall baru juga sudah ia pantau kemarin.

Hanya saja ada sedikit kendala. Bukan kendala sepenuhnya, tapi sekertarisnya sedang cuti melahirkan, sehingga dia sedikit kewalahan tentang keadministrasian. Meskipun sudah dibantu Sekertaris utama yaitu Aldo. Namun, pekerjaannya jadi lumayan berat karena sekertaris yang mengurus keadministrasian tidak ada.

"Segera buka lowongan, Al. Gak mungkin kita selalu merangkap tugas seperti ini, kan. Bisa repot kita," ucap Devan menyandarkan punggungnya di kursi kerja. Sedikit merenggangkan tubuhnya yang seharian duduk menatap dokumen.

"Sebenarnya, aku bisa saja menggantikan posisi Mbak Mirna," celetuk Aldo yang mendapat lirikan tajam dari Devan. Oh, ayolah. Devan sudah lelah, jangan lagi memancing emosi.

"Kamu itu tugasnya membantu saya dan menemani saya kemanapun ada pekerjaan. Kamu mau lepas tugas?" kata Devan yang hanya mendapat cekikikan dari Aldo.

"Canda doang. Makan yuk ah. Laper. Lo kalau lagi laper tuh serem tau," ucap Aldo yang segera beranjak dari sofa. Devan mendengus kasar dan mau tak mau mengikuti langkah Aldo. Dirinya pun memang sudah lelah dan lapar.

Pilihan tempat makan siang mereka tak lain adalah restoran yang ada di dalam Mall-nya sendiri. Ya. Devan memang selalu melakukan hal itu. Jika semua yang ada di Mall nya sendiri sudah lengkap dan nyaman, buat apa ia mencari tempat makan siang lain. Bahkan, ia sudah memberi tahu pada semua karyawannya untuk bersikap biasa saja, saat Devan ingin makan atau sekedar berjalan-jalan di mall nya sendiri.

Saat berjalan, netranya sedikit menangkap bayangan seseorang, yang menurutnya ia kenal.

"Anin?!" gumam Devan mengalihkan fokus Aldo.

"Lo manggil gue?" tanya Aldo heran yang melihat Devan berlari seakan mengejar seseorang.

"Dev? Oops. Pak Devan! Anda mau kemana?!" seru Aldo yang ikut berlari bersama Devan. Hampir saja ia keceplosan memanggil Devan dengan namanya. Mereka memang bersahabat. Namun, Mall ini masih lingkup kerja mereka, yang masih banyak bawahan yang tahu mereka siapa.

"Pak Devan?"

"Gue yakin tadi melihat Anin di sini, Al," ucap Devan dengan napas yang terengah. Saat menghampiri meja yang tadi melihat seseorang, tapi meja itu sudah kosong.

"Anin? Oh maksud lo gadis lo itu?" bisik Aldo tak percaya.

"Pesanan atas nama Gita?"

Dan atas panggilan pesanan itu, Devan terkejut. Sepertinya dugannya kali ini benar.

Related chapters

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 8. I miss you

    Gita memejamkan mata erat, saat mendengar namanya dipanggil waiter. Ia segera memasuki bilik kamar mandi dan bersembunyi di sana. Jantungnya berdegup kencang. Demi apapun juga, setelah sekian lama ia melupakan laki-laki itu, kini ia ada di hadapan mata. Entah perasaan apa yang menggelayuti hatinya. Kaget, malu, sakit hati pun masih ia rasa mengingat masa lalu. Namun, tak elakkan juga, bahwa Gita sedikit merasa senang, melihat laki-laki yang pernah mengisi hatinya itu baik-baik saja. "Apa kabar? Apa kabar kamu, Devan?" gumam Gita lirih. Ia melihat keadaan dirinya sekarang. Dan Gita pikir ia sangat memalukan. Baju rumahan yang biasa saja, serta sandal jepit yang ia pakai, cukup membuat dirinya merasa malu jika berhadapan dengan Devan yang tadi di mata Gita terlihat sangat --- tampan. Deg. Hatinya semakin berdegup kencang saat ia masih memuji ketampanan Devan. "Dasar, bodoh! Untuk apa kamu masih mikirin dia, Gita? Yang jelas, Devan kini sudah mapan dan pasti sudah berkeluarga," guma

    Last Updated : 2024-11-16
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 9. Bertemu cinta pertama

    Cinta pertama. Begitu yang Gita rasakan dalam hatinya. Banyak orang bilang, bahkan dalam film, drama dan juga sinetron pun mengatakan bahwa cinta pertama adalah hal yang sulit dilupakan. Ya, itu benar. Gita tidak akan menyangkalnya. Bagaimanapun, hal yang pertama dan pengalaman pertama akan hati yang dilambung rasa cinta dari seorang Devan El Barra, sangat membekas di hatinya. Andai dulu tiada kata berpisah, akankah sekarang hidupnya tidak akan seperti sekarang yang ia rasa? Akankan ia masih baik-baik saja bersama Devan? Akankah ia temui bahagia, alih-alih luka yang ia dapat dari suaminya? Suami? Ah, ya. Gita hampir melupakan satu hal itu. Bahwa dirinya tak lagi sendiri sekarang. Apa yang akan dikatakan Devan nanti? "Maaf." Gita segera menarik tangannya dan mengusap air mata yang dengan tidak tahu malunya mengalir begitu saja. Gita berlari menjauh dari Devan. Tak seharusnya ia seperti itu, kan? Cukup terima kasih saja, itu sudah cukup. "Anin, tunggu!" Devan mengejar

    Last Updated : 2024-11-30
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 10. Sebuah fakta

    "Gita?" tanya Sandra ketika melihat suaminya itu menutup panggilan dengan kesal. Ada gurat marah di sana, yang menunjukkan bahwa Abimana masih peduli pada istri pertamanya. Selama beberapa hari menikah dengan Abimana, ternyata Sandra seakan telah jatuh cinta dibuatnya. Pemikiran tentang menganggap pernikahan ini hanya sebatas saling menguntungkan, rupanya menjadi sangat penting bagi Sandra. Abimana yang terlihat biasa saja di saat awal bertemu, rupanya tak seburuk itu. Abimana cukup membuatnya nyaman berada di sisinya. Serta, pergumulan di ranjang selalu membuatnya ketagihan. Mana mungkin Sandra mau berbagi kenikmatan itu dengan istri pertama suaminya? "Hmm. Gita sudah mulai berani keluar dari rumah tanpa seizinku. Dia pikir aku tidak tahu kalau dia keluar rumah? Aku kan udah pasang cctv sebelum pergi," gerutu Abimana kesal. Ya, meski ia sudah menikah lagi dengan Sandra, tapi ia memang mencintai Gita seperti selama setahun mereka bersama sebagai sepasang kekasih. Tak mungk

    Last Updated : 2024-12-02
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 11. Kegaduhan

    Hadi menggenggam erat ponsel di tangannya. Rasa amarah menginvasinya setelah mendengar teriakan dan makian pada putrinya. Sedangkan Ratna menutup mulut tidak percaya. Sungguh, sebagai ibu ia sakit mendengar putrinya mendapar teriakan seperti tadi. "Gita? Pa, Gita, Pa," isak Ratna membuat hati Hadi tercubit melihat istrinya menangis. "Kita ke rumahnya sekarang, Ma," ucap Hadi tegas menggandeng tangan istrinya. Ya, mereka tak akan mau menunda lagi. Biar saja Gita salah memilih suami, tapi sekarang ini tugasnya adalah melindungi putrinya. Sebelumnya Hadi sudah pernah mencari tahu rumah Abimana. Bahkan sudah tahu latar belakang keluarganya. Abimana adalah putra semata wayang dari Danu Sasongko. Dimana ia adalah teman bisnisnya dulu. Namun jadi pengkhianat karena telah mencuri apa yang seharusnya menjadi miliknya. Untuk itulah, Hadi melarang Gita menikah dengan Abimana. Salahnya yang tak mengatakan alasannya pada putrinya itu. Kini, nasi sudah menjadi bubur. Hadi dan Ratna sampai di d

    Last Updated : 2024-12-02
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 12. Di Restoran

    Abimana menggeram marah ketika melihat cctv di rumahnya lewat ponsel. Lebih marah lagi ketika melihat Gita dibawa pergi oleh kedua orang tuanya. "Sial! Kenapa jadi begini, sih!" geram Abimana kesal. Ia segera bersiap-siap hendak pulang ke rumahnya. "Mau kemana?" tanya Sandra heran melihat suaminya sibuk dan mulai merapikan diri. "Kita harus pulang sekarang, Sayang. Di rumah ada masalah. Dan aku harus segera pergi," ujar Abimana sudah siap memakain pakaiannya. "Gita lagi?" tanya Sandra dengan nada kesal. Abimana tahu, akhir-akhir ini istri keduanya itu selalu merajuk ketika membahas soal Gita. Ya, bagaimanapun Gita juga istrinya, meskipun Sandra lebih menggoda dan bergelimang harta. Untuk itu Abimana harus hati-hati menjaga perasaan Sandra. Atau kalau tidak, perjanjian untuk membantu perusahaan ayahnya akan lenyap begitu saja. "Sayang. Untuk saat ini, aku gak bisa lepas tangan begitu saja tentang Gita. Aku gak mau dia curiga kalau aku terlalu lama meninggalkan dia. Jadi aku

    Last Updated : 2024-12-03
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 13. Janji

    "Jangan pikir anda ini istimewa ya. Justru anda memang tidak pantas dengan wanita manapun!" Sandra mulai meninggikan suara. ia kesal dengan ucapan Devan yang merendahkannya. Usut punya usut, dulu Sandra sudah jatuh hati pada pebisnis bernama Devandra El Barra. Bahkan ia langsung setuju, saat Mamanya menjodohkan dengannya. Namun Devan adalah Devan, menolak segala macam jenis wanita yang dikenalkan oleh ibunya. Aldo tersedak makanannya mendengar ucapan Sandra. Pedas pula yang dirasa, tapi tak tahan juga untuk tidak tertawa dengan apa yang didengarnya. Aldo segera meminum segelas air dan berdiri demi membalas ucapan yang merendahkan bos nya itu. "What?! Tidak pantas dengan wanita manapun?" Aldo tersenyum remeh menatap lawan bicaranya. Lalu kembali bicara setelah merubah wajah seriusnya, "Anda ingat pernah memberi saya uang hanya untuk menjauhkan partner bisnis Pak Devan yang sedang ada proyek saat itu? Bahkan anda cemburu buta pada setiap wanita yang dekat dengan Pak Devan. S

    Last Updated : 2024-12-03
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 14. Pindah

    Bruk! "Sudah aku bilang, kan! Jangan pernah keluar dari rumah tanpa seizinku!" Gita meringis pedih saat tubuhnya terjatuh di atas ranjang. Lebih tepatnya didorong hingga jatuh oleh Abimana. "Dan lagi! Jangan pernah menampakkan kesedihan di depan orang tuamu! Kamu itu udah jadi istri aku! Jangan mentang-mentang papa dan mama kamu udah nerima pernikahan kita, kamu jadi gampang buat mengadu apapun sama mereka!" ancam Abimana membuat Gita hanya terdiam tak percaya. "Mas aku gak ...." "Ingat! Jaga marwah suamimu! Jangan sampai mengumbar aib kemana-mana! DAN JANGAN PERNAH BERTEMU MEREKA TANPA SEIJINKU!" teriak Abimana yang sudah menahan emosi sejak kemarin. Gita menutup telinganya, merasa penging mendengar kemarahan Abimana padanya. Sakit hatinya menerima kemarahan Abimana padanya. Kenapa dan mengapa suaminya berubah bahkan berbanding terbalik dari yang dulu ia kenal? Benarkah hubungannya dulu dengan Abimana sebatas memanfaatkan dirinya saja? Benarkah tak ada setitik pun ras

    Last Updated : 2024-12-05
  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 15. Gila! Ini benar-benar gila!

    "Pindah? Abi, Mama mohon. Mama gak akan berulah lagi, yang penting kamu di rumah ya?" pinta Sekar pada Abimana. Namun Abimana hanya mendengus kasar. "Gita. Mama tahu Mama salah. Mama minta maaf, Mama gak akan berbuat seperti itu lagi sama kamu. Jadi kalian jangan pergi ya. Kalau kalian pergi, rumah ini sepi," ucap Sekar memelas yang dibuat. Sedang Gita hanya menunduk. Ia bukan pemberi keputusan di sini. Namun, sebenarnya Gita merasa senang jika pergi dari rumah ini. "Kami akan tetap pindah dari sini, Ma, Pa. Sampai jumpa lagi." Abimana menarik tangan Gita. Dengan langkah cepat ia segera pergi dari sana menuju Apartemen. "Maaf," lirih Abimana di tengah perjalanan ke apartemen. Gita tersenyum miris mendengar kalimat itu. "Kenapa, Mas? Kenapa kamu berubah?" "Maaf, Beb. Aku hanya emosi melihat kamu pergi dari rumah. Aku cuma takut kamu pergi ninggalin aku saat aku lagi perjalanan bisnis kemarin." Abimana menghentikan mobilnya guna menjelaskan pada Gita. Entah kenapa ia merasa

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 33. Janji Devan

    Sandra mengamuk di dalam kamar hotel ketika Rian sudah tak lagi ada di pelukannya. Laki-laki itu kembali menghilang dengan meninggalkan pesan yang membuat Sandra naik pitam.--- Thanks Honey atas jamuannya. Seperti biasa kamu selalu nikmat untuk kunikmati. But i really sorry, i'm not ready to be a Father. Love you---Sandra mengobrak abrik ranjang yang semalam ia tempati bersama Rian. Padahal ia pikir Rian akan benar-benar kembali padanya dan menerima anaknya. Namun, laki-laki itu justru menghilang setelah menikmati tubuhnya."Dasar brengsek kau Rian!!!" Sandra segera pergi dari hotel itu. Lalu memeriksa ponselnya yang ternyata hanya ada satu panggilan tak terjawab dari Abimana. "Segitu tidak pentingkah aku bagimu, Abimana? Aku tahu, kau pasti pergi ke rumah wanita sialan itu!" Sandra semakin kesal. Melupakan perihal Rian kini ia kembali memikirkan Abimana. Jika saja sudah ada Rian. Ia tak akan lagi memikirkan Abimana. Namun, sekarang statusnya memang adalah istri dari Abimana. Mes

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 32. Sesuatu yang penting

    "Hubungan aku sama si bos? Emang kamu pikir hubunganku sama si bos apa?" tanya Gita heran. "Waktu ada berita di portal media EL-Group itu, semua kan udah tahu kalau,...""Dena, aku gak ada hubungan apa-apa sama Pak Devan. Kamu gak percaya soal itu?" Gita merasa kecewa karena Dena yang dia anggap mengerti dirinya justru mencurigainya. "Bukan gitu, Mbak. Aku...""Aku mau lanjutin pekerjaanku dulu. Permisi," ucap Gita meninggalkan Dena yang merasa bersalah dengan kecurigaannya. "Maaf, Mbak," lirih Dena melihat Gita pergi ke meja kerjanya sendiri. Gita mendengus kasar. Melihat sekeliling orang-orang yang ternyata masih menatap aneh ke arahnya. "Devan bilang sudah mengurus semuanya. Kenapa aku masih jadi sorotan?" gumam Gita sedih. "Gita.""Ya, Pak!" sahut Gita terkejut dan segera berdiri menjawab panggilan Aldo. "Apa aku ngagetin kamu? Sorry. Aku gak bermaksud," ucap Aldo dan dibalas gelengan oleh Gita."Gak, Pak. Ada apa?""Kamu dipanggil Pak Devan," ucap Aldo yang membuat Gita me

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 31. Devan marah

    Setelah pulang dari apartemen Gita kemarin, Devan sudah bertekad dan meyakinkan diri akan tetap kembali merebut hati Gita. Ia sangat ingat betul ketika bertemu Sandra di restoran waktu itu. Istri Abimana adalah Sandra, bukan Gita. Apa Abimana membohongi Gita dengan dalih melakukan perjalan bisnis ke luar kota? Hingga membuat Gita mengucapkan sebuah penyesalan yang ia rasakan dalam pernikahannya. Ya, Devan yakin, pemikirannya dan segala praduganya adalah benar. Untuk itu, mulai sekarang, ia akan menjaga dan melindungi Gita apapun caranya. Bahkan ia akan memberi tahu sebuah kenyataan bahwa Abimana tak hanya memiliki satu istri, melainkan jelas menduakan Gita. "Ah, brengsek! Jika aku tahu saat itu, pasti aku akan menghajar habis-habisan Abimana brengsek itu," maki Devan memukul setir mobilnya. Saat ini pria itu sedang berada dalam mobil. Sengaja menunggu Gita untuk berangkat ke kantor bersama. Sialnya lagi, pria itu justru melihat pemandangan yang semakin menyebalkan dan me

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 30. Ijinkan aku bekerja

    Sejak semalam Abimana uring-uringan. Sandrs tidak pulang dengan alasan ada acara party dengan teman-temannya. Sedangkan ia ketiduran saat memantau cctv Gita di apartemennya. Lalu paginya saat akan melihat rekaman cctv rupanya hanya gelap gulita. Dan pagi ini, sebelum ia ke kantor dan juga sebelum Sandra datang ia segera pergi ke apartemennya guna menanyakan perihal rekaman cctv yang gelap. "Gita?! Dimana kamu?!" Gita yang sedang bercermin setelah mandi terkejut mendengar suara Abimana yang terdengar marah. "Mas, kamu pulang?" "Coba katakan, kenapa rekaman cctv semalam tidak ada? Kenapa gelap semua? Kamu ada main di belakang aku? Iya?" Gita mendelik mendengar tuduhan Abimana. Kemarin memang dirinya bersama Devan. Tapi mendengar tuduhan itu Gita tidak terima. "Mas, kamu jangan asal bicara ya? Semalam itu...""Kamu jangan beralasan Gita. Lalu kenapa aku gak bisa liat rekaman cctv semalam?!""Semalam satu apartemen ini mati listrik, Mas.""Aku gak percaya. Mana mungkin apartemen se

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 29. Penyesalan?

    Jika memang kamu bukanlah takdirku, biarlah aku memiliki rasa ini tumbuh dihatiku. Biar saja semesta memakiku. Aku tak mau tahu, karena rasaku sudah berakhir di kamu. Devan memaki dirinya sendiri yang seperti remaja labil baru jatuh cinta. Dia merasa benar-benar gila masih saja mengharapkan Gita yang sudah jelas memiliki suami. Tapi karena merasa aneh dengan pernikahan Gita, ia merasa masih mempunyai kesempatan.Hingga akhirnya ia nekad mengunjungi Gita ke apartemennya karena tahu suaminya tidak ada. Bruk!Devan menangkap Gita yang hampir jatuh karena tersandung kursi di pantry. Namun, karena Devan juga tersandung kakinya sendiri akhirnya mereka terjatuh bersama. Deg!Gita terkejut saat Devan menangkapnya, dan sekarang ia berada di atas tubuh Devan. Membuat mereka saling memandang heran. Keduanya langsung menghindar satu sama lain. Karena merasakan jantung keduanya berdetak lebih kencang. Gita bergegas bangkit untuk berdiri. Namun, ...Dug! "Aduh!""Anin?! Kamu gak papa?" Devan m

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 28. Membuat jantungan

    "Honey, aku sangat merindukanmu." Sandra terpancing dengan kata-kata mesra dari sang pacar. Ya, pagi tadi Sandra buru-buru pergi karena Rian mengirim pesan jika ia sudah kembali. Sandra dan Rian adalah pasangan bebas yang bertemu di Bar. Tapi Sandra benar-benar sudah jatuh hati padanya. Sayangnya, Rian tak menaruh hati apapun pada Sandra. Bagi Rian hubungan mereka hanyalah sebatas "Have Fun". Hingga kebebasan hubungan mereka, Sandra hamil. Naasnya, Rian menolaknya saat Sandra memberi tahu kehamilannya. Hingga ia menghilang tak bisa dihubungi. Sandra mendengar dari teman-temannya bahwa Rian pergi ke luar negeri. "Apa kamu masih menjaga anak kita, Honey?" bisik Rian memberikan sentuhan-sentuhan yang memabukkan bagi Sandra. Hingga wanita itu terbuai. Baginya, segala sentuhan Rian sangat jauh berbeda dengan Abimana. Nanti, jika Rian sudah mau bertanggung jawab, Sandra berniat pergi meninggalkan Abimana. Status pernikahannya sekarang, hanya sebagai alibi agar tak di cap oleh kelu

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 27. Marah tapi rindu

    "Apa yang kamu bicarakan, Mas. Aku...""Kalau aku tanya itu dijawab, Gita!!!""Aku tidak tahu apa maksud kamu, Mas! Aku selalu ada di rumah nungguin kamu yang tak pasti pulang kapan, sekarang kamu tiba-tiba pulang marah-marah sama aku?! Maksud kamu apa?" ucap Gita yang juga dipenuhi amarah.Ia sudah lelah menghadapi sikap Abimana yang selalu mengedepankan emosi. Biarlah Abimana tidak tahu apa yang ia kerjakan beberapa hari ini. Ia akan malas memberi alasan pada suaminya yang tak tahu diri itu. "Aku capek, Mas. Aku capek," lirih Gita frustasi. Abimana terengah sembari mengatur napasnya. Sedikit terkejut pula dengan apa yang diucapkan sang istri. Ya, Gita benar, seharusnya ia tak marah-marah saat baru saja pulang. Namun, foto yang ia lihat semalam membuatnya marah dan tidak terima. Padahal dirinya saja sudah menikah lagi tanpa memberitahu Gita. Pantaskah ia marah pada Gita?Tanpa bicara lagi, Abimana mengeluarkan ponselnya. Lalu membuka portal media yang semalam dibuka Sandra. Hal itu

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 26. Akibat Viral

    --"PEWARIS EL-GROUP / SI ANTI WANITA TERCIDUK MENGGANDENG SEORANG WANITA"--Devan mendengus kasar melihat Judul portal media dari perusahaannya sendiri. Bahkan postingan yang baru satu menit itu sudah mendapatkan ribuan komentar. -What? Omg, hancur sudah hatiku. Biasku udah punya cewek--Woaaah! Berati beneran bukan gay dong-- sayang banget foto ceweknya gak jelas--itu cewek baik-baik bukan? Jangan-jangan wanita bayaran lagi- -gue rela sih kalau ceweknya sekelas artis papan atas. Tapi kalau cewek biasa aja mah mending sama gue, pak- -Ngapain narik-narik, Pak. Duh, udah gak tahan banget kah?--Dari fotonya, keliatan banget kek wanita murahan gak sih?- Dan masih banyak lagi komentar yang lain. Devan tak asing dengan gosip yang menyebutnya 'Gay'. Meski itu membuat marah tapi Devan tak mempedulikannya. Namun, sebutan cewek bayaran dan cewek murahan yang tak lain tertuju untuk Gita, membuat emosinya naik. Bahkan sangat marah. "Keterlaluan!" umpat Devan kesal. Aldo mengernyit heran

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 25. Berita panas

    Gibran masih ingat, foto yang diberikan oleh ayahnya tentang suami Gita itu. Bahkan Gibran sudah menyuruh orang untuk menyelidikinya. Tapi? Melihat kemesraan dua orang tadi membuat Gibran memanas. "Brengsek! Apa dia punya wanita selain Gita? Apa Gita tahu?" gumam Gibran sembari menginjak gas mobilnya kencang. Ia sedang mengejar mobil yang ditumpangi Abimana tadi. Ia sangat tidak terima jika benar adiknya dikhianati. Akan Gibran bunuh kalau perlu, jika ada yang menyakiti hati adiknya. Ciiiitt!!!!!Seorang pedagang kaki lima tiba-tiba menyebrang jalan, membuat Gibran menginjak remnya mendadak. "Brengsek!" umpat Gibran saat ia kehilangan jejak mobil Abimana. Ia sangat kesal dengan pedagang itu. Namun, tak mungkin juga ia marah-marah. Salah dia sendiri yang ngebut.Gibran kembali melajukan mobilnya. Meraih ponsel lalu menghubungi Gita. "Halo, Dek?""Iya, Abang? Abang kenapa? Kok kayak buru-buru gitu suaranya?" sahut Gita di seberang sana. "Kamu dimana?" "Aku..." Gita ragu untuk men

DMCA.com Protection Status