Share

Sakit Jiwa

Author: Maheera
last update Last Updated: 2024-06-29 22:26:04

Ayah tak main-main dengan ucapannya, sebab esoknya aku melihat berkas salinan berita acara dari pengadilan agama di atas meja. Demi putrinya Ayah menjelma dari lelaki lemah-lembut menjadi sangat tegas. Tentu saja, apalagi yang bisa diharapkan dari biduk rumah tangga yang pondasinya telah hancur. Aku membaca sekilas jadwal sidang pertama akan dilangsungkan satu bulan lagi. Aku menghela napas menghalau kenangan bersama Rafa yang mencoba mengusik benak. Aku tak mau lagi mengingat masa lalu, semua telah aku tinggalkan di belakang meski harus tertatih menambal setiap luka di dada.

"Kau jangan takut, Ayah akan menemanimu di sidang perceraianmu nanti."

Aku mengangguk pelan sambil meletakkan berita acara ke dalam map kembali. "Aku minta maaf mengecewakan Ayah, tapi Najwa sudah berusaha sebaik mungkin, tidak dikira Rafa tak bisa menahan lidahnya."

Ayah tersenyum, aku tahu dia mati-matian menahan nyeri di dada, karena rumah tangga putri satu-satunya kandas di depan matanya sendiri.

"Ayah yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Tenanglah Ayah

    Setelah membayar ongkos taksi aku berlari menuju bagian informasi. Menurut si penelepon Ayah dibawa ke rumah sakit dengan mobil sehat milik masjid. Aku bertanya kepada perawat yang bertugas tentang pasien yang baru masuk karena serangan jantung. Tak butuh waktu lama aku tahu di mana Ayah berada. Langkahku terseok-seok menyusuri selasar rumah sakit sesuai arahan perawat tadi. Rongga dadaku terasa sesak seakan ada yang menahan laju napasku. Bahkan, oksigen yang kuhirup dengan rakus tak bisa melonggarkan tenggorokanku."Mbak Najwa!" Hanif melambai ke arahku. Wajah pemuda tanggung itu pucat-pasi, aku bisa melihat matanya berkaca-kaca. Aku gegas menghampiri Hanif yang hampir dua tahun terakhir selalu ikut menemani Ayah ke berbagai tempat untuk mengisi acara pengajian."Nif, gimana Ayah?" Aku bisa mendengar suaraku bergetar ketika bertanya. Berbagai asumsi buruk berbondong-bondong menerobos tempurung kepalaku."Belum tahu, Mbak. Wak haji sedang diperiksa dokter." Hanif menunjuk ke ruangan

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Bodohnya Aku

    "Aku dan Bastian akan menikah."Kata-kata Najwa berhasil membuatku terdiam. Tidak mungkin mantan istriku itu secepat ini mendapatkan penggantiku, kecuali keduanya sudah berhubungan jauh sebelum kami bercerai. Jangan-jangan Najwa memang berselingkuh saat kami masih terikat pernikahan? Aku menatap keduanya bergantian dengan sorot tajam."Kamu pasti bohong, kan? Kamu mengatakan ini agar aku menyerah, kan?" Terdengar sangat percaya percaya diri ucapanku. Persetan perubahan di raut lelaki yang namanya Bastian itu."Mas, sebaiknya kamu pulang ke anak dan istrimu. Jangan sampai Laila menuduhku memelet kamu, karena kamu selalu ke sini. Aku ingin hidup tenang."Datar sekali nada suara Najwa, seolah-olah hubungan kami selama enam tahun ini tak berarti lagi. Semua gara-gara Laila! Awas saja wanita itu nanti, akan aku beri pelajaran agar tidak ikut campur urusanku. Aku tahu setelah talak tiga yang aku ucapkan malam itu, tidak mungkin aku dan Najwa kembali bersama, kecuali dia menjanda lagi untuk

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Apalagi Ini?

    Atmosfir di teras terasa canggung bagiku. Rafa sudah pulang sekitar satu jam yang lalu, tetapi kata-katanya masih terngiang-ngiang di benakku. Sampai hati lelaki itu mengumbar kekuranganku membuatku semakin yakin mengenyahkannya dari hidupku pilihan terbaik. Tidak seharusnya pasangan yang sudah menjadi mantan saling membuka aib, seolah-olah lupa hubungan selama ini. Bagiku masa lalu tidak akan pernah menjadi masa depan. Pun semua kekurangan Rafa biar menjadi milikku saja. Namun, prinsip lelaki itu bertentangan denganku. Mungkin dengan menyebar aibku dia bisa mengendalikan hidupku. "Jadi, berapa bulan lagi iddah dari pengadilan?"Aku menatap Bastian untuk memastikan memang dia yang bertanya. "Satu atau dua bulan?"Aku berdeham untuk melonggarkan kerongkongan yang terasa tercekat. "Satu bulan lagi, tapi kau tak perlu anggap serius ucapanku tadi. Aku berkata seperti itu agar Rafa berhenti mengejarku.""Kau harus berhati-hati terhadapnya. Aku yakin dia tidak akan berhenti mengganggumu.

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Serangan Media Sosial

    "Silvi, apa-apaan kamu!" Bastian melepas paksa tangan si wanita yang melingkari lengannya. Tatapan kami kemudian beradu, dia seakan tahu ada tanya yang menggelayuti benakku. "Nif, kamu sudah punya SIM?"Melihat Hanif mengangguk, Bastian merogoh saku celana lalu menyerahkan kunci mobil ke pemuda tersebut."Kamu antar Mbakmu dan Riana pulang. Ada yang harus Mas selesaikan."Hanif menerima ragu-ragu kunci mobil Bastian. Dia melirik ke arahku sekilas lalu mengangguk. "Tapi, Mas mau ke mana?"Pertanyaan Hanif mewakili rasa ingin tahuku. Aku ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Kalau wanita bernama Silvi itu mengaku istri Bastian berarti aku adalah orang ketiga di pernikahan mereka? Ah, semesta seakan tak pernah puas mengejek kemalanganku. Rumah tanggaku hancur karena kehadiran Laila, justru kini aku berada di posisi wanita tersebut."Najwa ....""Ayo pulang." Aku menyela ucapan Riana. Gadis itu menatapku dengan sorot prihatin. Aku mendahului berjalan menjauh dari Bastian tanpa sepat

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Percaya Padaku

    "Katakan, ada apa sebenarnya?" Aku kembali bertanya sembari menatap Riana dan Bastian bergantian. Aku gigih menuntut jawaban dari mereka, tetapi sepertinya tak ada yang berniat membuka suara. Gusar dengan sikap keduanya aku merampas ponsel yang dipegang Riana sejak tadi. Gadis itu selalu bicara tentang sosial media. Aku penasaran sosial media siapa yang dimaksud olehnya."Naj, sebaiknya kamu jangan lihat." Riana berusaha mempertahankan ponselnya, tetapi aku lebih keras. Aku tahu salah membuka ponsel milik orang lain tanpa izin. Namun, hanya ini satunya cara agar aku tahu apa yang keduanya bicarakan tadi.Beruntung ponsel Riana tidak disandi. Begitu menyentuh layar benda tadi terpampang postingan yang mendapatkan reaksi luar biasa dari penduduk dunia maya. Like dan komentar menembus ribuan. Tulisan macam apa yang membuat animo netizen sedemikian besar? Aku lebih tertarik membaca komentar terlebih dahulu. Mataku melotot membaca tajamnya ketikan para netizen. Banyak dari mereka menghuj

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Kena Batunya

    "Kamu tidak apa-apa?" Riana menyentuh bahuku mengembalikan kesadaranku kalau gadis itu masih duduk di sebelah.Aku mengangguk. "Maaf, kemarin aku tak peduli padamu dan Hanif. Maaf merepotkanmu," ucapku lirih. Setelah pulang dari hotel aku sibuk menata hati yang patah dengan mengurung diri di kamar.Riana tersenyum. "Tidak apa-apa, kayak sama siapa aja. Aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja, karena itu aku ijin sama Ibu nemanin kamu di sini barangkali kamu butuh sesuatu."Aku terharu, Tuhan membiarkan orang-orang jahat menghancurkan hatiku, tetapi mengirim teman-teman yang baik, selalu ada saat aku membutuhkan. "Makasih, kamu teman yang sangat baik.""Iya, dong." Tawa Riana menular padaku. Keceriaan gadis itu perlahan mampu menghalau kabut yang bergelayut di kepalaku. "Tapi aku ijinnya cuma semalam, kamu tidak apa-apa aku tinggal, kan?""Iya, aku baik-baik aja. Ini aja aku sudah makasih banget. Salam untuk Ibu, ya."Riana mengangguk. Dia berjalan ke kamar tamu yang terletak di sebe

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Aku Wanita Picik?

    "Kamu ... kamu memu-kulku demi membela wanita ini?" Aku menunjuk Najwa dengan semua kebencian yang ada padaku. Teganya Rafa mempermalukanku. Lihat saja, sekarang wanita itu tersenyum penuh kemenangan. Pasti dia besar kepala karena dibela suamiku."Berhenti membuat masalah, ayo pulang!" Alih-alih meminta maaf, Rafa malah menarik tanganku dengan keras untuk meninggalkan rumah Najwa. Tak ada lagi sikap lemah-lembut yang dulu dia perlihatkan di awal-awal menikah. Setelah bercerai dengan Najwa dia seakan membenciku. Bahkan, tak mau menggendong anak kami. Aku yakin wanita bu-suk itu sudah mengguna-guna suamiku. Bisa jadi, kan, dia tidak rela Rafa lebih memilihku? Lagipula untuk apa memelihara wanita mandul, sama saja menyiram tanaman yang tumbuh di gurun pasir. Aku semakin yakin ketika beberapa minggu yang lalu curhat di salah satu grup facebook. Banyak yang berkomentar besar kemungkinan Rafa memang dipelet. Bahkan, ada yang memberi alamat dukun yang bisa mematahkan pelet itu. Aku sudah m

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Jangan Main-Main Denganku

    Aku pergi setelah berhasil menenangkan Najwa. Aku tidak mengira setelah bertahun-tahun Silvi muncul di hadapanku dan menghadirkan ragu di hati wanita yang baru saja aku nikahi. Bertahun yang lalu aku menjatuhkan talak padanya setelah memergokinya berselingkuh dengan sahabat baiku. Aku memang tak pernah mengurus perceraikan kami ke pengadilan agama, karena aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Aku tidak mengira ketidakpedulianku itu menjadi bumerang untuk hubunganku dengan Najwa.Entah bagaimana dan dari mana Silvi mengetahui sosial media Najwa. Aku bahkan baru tahu kalau wanita itu aktif di Facebook. Rianalah yang pertama kali melabrakku dan mengatakan kalau aku sumber masalah yang membuat Najwa dihujat ribuan orang di sosial media. Jangankan Riana, aku saja sebagai laki-laki geleng-geleng kepala membaca ketikan para netizen yang kebanyakan perempuan. Sepertinya pelakor selalu menjadi isu sensitif bagi kaum hawa tersebut."Sory, lama nunggu, ya."Aku mengangkat pandangan dari po

    Last Updated : 2024-06-29

Latest chapter

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ending

    Aku memperhatikan dokter memeriksa Athar dengan perasaan tak menentu. Cemas, takut, dan marah campur aduk di dadaku. Aku tak melihat luka di tubuh bocah lelaki itu, tetapi yang aku takutkan pengalaman dicu-lik akan mengendap di benaknya dan menjadi trauma berkepanjangan. Sampai saat ini aku bahkan belum memaafkan kelalaianku menjaga Athar. Padahal sebelumnya aku sangat berhati-hati, mungkin inilah yang dinamakan sedang tidak beruntung? "Bagaimana anak saya, dok?" Aku langsung bertanya ketika dokter tadi selesai memeriksa Athar. "Dia mengalami dehidrasi, sepertinya dia tidak mendapat asupan makanan dan minuman lebih dari delapan belas jam." Da-daku seperti digodam besi mendengar penjelasan dokter. Jangankan delapan belas jam, Athar makan teratur tiga kali sehari, bahkan mulutnya tidak berhenti ngemil tiap jam. Membayangkan dia harus menahan lapar dan haus selama itu membuat amarahku kembali berkobar. Aku berjanji Risa harus membayar perbuatannya dengan tinggal di hotel prodeo selam

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Semoga Semua Baik-Baik Saja

    "Tante, aku lapal!" Aku berteriak dengan kesal lalu menatap Athar tajam. "Berisik! Bisa diam gak? Lama-lama aku sum-pal mulutmu pakai batu!" Aku menunjukkan batu apung sebesar tinju orang dewasa kepada Athar. Suara rengekannya membuat kepalaku terasa pecah. Apalagi dia selalu memanggil Uminya. Najwa, wanita itu berhasil membuatku malu di media sosial. Aku terpaksa menonaktifkan akun tok-tokku agar tidak diserang lagi oleh netizen. Niatku mencari simpati malah dimentalkan Najwa. Seseakun yang aku yakin dia dalang di belakang layar membuat postingan tandingan sehingga semua tuduhan yang aku arahkan padanya luruh sendiri. Aku tidak mengira dia merekam percakapan kami. Benar-benar wanita licik. Akibat dari postingannya itu aku harus kehilangan follower sampai ribuan. Padahal aku sudah mendapat beberapa endorsan yang belum sempat kuposting. Rencana mendapatkan u-ang dari akun tok-tok gagal total, ditambah lagi sindiran teman-teman di dunia nyata yang juga berteman denganku di sosial med

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Terlacak

    Tangisku tak kunjung berhenti, dadaku pun terasa semakin mengkerut membayangkan nasib Athar. Harusnya aku tak membiarkan dia pergi sendiri, harusnya aku yang membeli makanan untuknya. Kata-kata pengandaian terus bermain di kepalaku menikamkan rasa bersalah ke dalam dada. Ya, Tuhan ... di mana putraku? Siapa yang telah membawanya?"Sayang, apa yang terjadi?" Mendengar suara Bastian aku mengangkat kepala, ada setitik rasa lega hadir melihat lelaki itu tergopoh-gopoh menghampiriku."Mas, Athar ...." Aku tak sanggup meneruskan kata-kataku, sesak di rongga dada belumlah tuntas memantik tangisku kembali pecah."Annisa, ada apa? Di mana Athar?" "Gak tahu, Pak. Tadi kata yang punya warung makan Athar udah balik ke toko, tapi dia juga gak bisa memastikan Athar sudah masuk atau belum." Annisa menceritakan kronologi kejadian dari awal sampai akhir.Aku bisa merasakan usapan di punggung serta helaan napas berat dari mulut Bastian. Aku tahu ini kelalaianku, tak seharusnya membiarkan Athar pergi

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ke mana Athar?

    "Sayang, ponselmu dari tadi bunyi. Kayaknya notifikasi dari tiktok." "Oh, ya?" Aku melirik ponsel yang kuletakkan di atas bufet kecil di sudut ruang makan. Aku tersenyum, pasti akun bodong yang aku buat sudah ramai dengan komentar-komentar julid khas netizen plus enam dua, apalagi topiknya tentang pelakor. Biasa, kan, kalau ada bau-bau wanita pengganggu pasti akan dikerubungi seperti semut menemukan gula. "Ada apa? Kok, senyum-senyum gitu?" Bastian yang sedang menyuap bubur ayam melirikku dengan tatapan penasaran. Aku menarik kursi dari meja makan lalu duduk di sebelahnya. "Kamu ingin tahu atau ingin tahu banget?" Aku balik bertanya sambil bertopang dagu dan menatap Bastian dengan sorot menggoda. "Ck, kalau seperti ini pasti seru. Memangnya ada apa?" Bastian mengelap mulutnya. Dia memang penyuka bubur ayam, sebentar saja makanan itu sudah tandas. "Begini." Aku menghadapkan wajah dan tubuh ke arah Bastian, suatu kebiasaan bila ingin bicara sesuatu yang serius. "Kemarin aku pecat

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Kicauan Calon Pelakor

    "Pak Bastian di mana?" Risa celingak-celinguk mencari keberadaan Bastian. Wajahnya memucat, tetapi dia sangat pandai mengendalikan diri sehingga tidak terlihat panik. "Untuk apa kau bertanya di mana suamiku?" "Sa, saya ...." Aku bersedekap dan menyandarkan punggung ke sandaran kursi menunggu apa jawaban Risa. "Tadi Pak Bastian nyuruh saya masuk. Saya pikir ...." "Kamu pikir itulah kesempatan untuk merayu suami saya, begitu?" Bukannya takut, Risa malah menantang mataku. "Syukurlah kalau Ibuk sudah tahu. Jadi, saya tidak perlu menyembunyikan lagi perasaan saya." Aku berdecak dan geleng-geleng kepala mendengar pengakuan lugas Risa. Tak ada ketakutan di rautnya berkata seperti tadi. Sungguh kepercayaan diri yang tidak berada di tempatnya. "Lalu setelah saya tahu apa yang kamu harapkan?" "Saya harap Ibuk bersedia menerima saya sebagai madu. Tenang saja, walau saya lebih muda, tetapi saya tidak akan menguasai Mas Bastian." Mas? Aku tertawa dalam hati mendengar Risa sangat percay

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Bibit Pelakor

    "Kita tunggu Umi, ya. Belum lapar, kan?"Aku tersenyum melihat Athar menggeleng, tetapi tangannya sibuk memasukkan keripik kentang ke dalam mulut. Pipi gembulnya bergoyang membuatku tak tahan ingin mencubitnya."Katanya tunggu Umi, kok, ngemil?" Lagi terdengar protes Bastian. Dia sesekali melirik Athar yang tenang duduk di atas kursi, sementara tangan lelaki itu sibuk mengaduk sesuatu di dalam wajan."Kelipik Umi enak, Bi. Athal suka, Umi pintel masak." Dia menjawab dan mengacungkan jempol ke Bastian untuk memvalidasi ucapannya."Cuma Umi? Masakan Abi juga enak lho." Athar lagi-lagi menggeleng. "Lebih enak masakan Umi."Aku tertawa kecil mendengar balasan Athar, dia memang belum bisa melapalkan huruf R dengan baik. "Wah, makasih, sayang. Umi pinter karena masak Abi yang ngajarin." Aku menghampiri keduanya dan ikut menyela obrolan mereka, lalu memeluk pinggang Bastian yang tersenyum ke arahku.Bastian tersenyum. "Pagi, sayang." Satu kecupan ringan dibubuhkan di dahiku. Gimana tidurny

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Lingerie Seksi

    Aku mengecup pipi gembul Athar dengan pelan agar tidurnya tidak terusik. Senyumku mengembang melihat dia sudah tumbuh besar. Tak terasa lima tahun berlalu sejak membawa bayi merah itu ke rumah, kini dia tumbuh menjadi bocah periang dan menggemaskan. Athar sangat pintar, di usia yang belum cukup enam tahun dia sudah lancar membaca. Dia juga hapal beberapa surat pendek, karena sejak usia satu tahun aku mengajarkannya membaca ayat-ayat suci tersebut dalam setiap kesempatan. Sebelum tidur, saat bangun, dan di sela-sela bermain. Tidak ada yang mengira kalau dia putra angkatku dan Bastian, sebab wajahnya semakin lama menyalin parasku. Entah mitos atau kenyataan, orang-orang bilang walaupun tidak memiliki hubungan darah, tetapi bila lama hidup bersama paras pun akan menyerupai dengan siapa dia tinggal. Aku tidak mempermasalahkan benar atau tidak, yang penting Athar tumbuh sehat tidak kurang satu apa pun."Athar sudah tidur?" Pertanyaan Bastian menyambutku ketika keluar dari kamar Athar.Aku

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Doa Menembus Langit

    'Terima kasih diriku telah berhasil bertahan hingga detik ini. Maafkan aku yang telah banyak menyusahkanmu. Untuk ke depan ayo kita saling mencintai, karena aku hanya punya kamu begitu pula sebaliknya. Aku tersenyum membaca barisan kata-kata yang lewat di beranda Instagramku. Kalimat yang mampu membuat mataku terasa hangat. Entah kebetulan atau sedang menyentilku agar tidak terus-menerus larut bersama kesedihan, konten-konten yang serupa sering FYP di akunku. Seperti sedang menasehati hidup ada pasang-surutnya. Tidak semua yang diinginkan baik menurut Tuhan, adakalanya kita dipaksa menerima kenyataan yang jauh berbeda dari ekspetasi. Meski tak suka, sebagai manusia kita bisa apa kalau Sang Mahakuasa tidak ridho dengan keinginan kita. Aku menghela napas dalam lalu melabuhkan pandangan ke pohon mangga yang daunnya bergoyang diembus angin. Satu tahun sudah sejak kehilangan calon bayi, aku mulai membuka diri. Awalnya sulit, karena aku telanjur melambung dengan anganku sendiri. Rencana-r

  • Diselingkuhi Suami Diratukan Preman Miliarder   Ruang Kosong

    Daya di tubuhku seakan tersedot keluar melihat Najwa jatuh terduduk ke atas paving block di pekarangan rumah kami. Aku hendak mengejarnya, tetapi satu orang penjahat berusaha memukuliku hingga aku harus melumpuhkan terlebih dulu. Beruntung tetangga dan beberapa orang pemuda yang dihubungi oleh satpam perumahan sudah berkumpul membuat kelima penjahat itu berhasil dibekuk dengan mudah. Aku menghampiri Najwa dengan langkah lebar lalu berjongkok di sampingnya. "Kamu tidak apa-apa?" Cemas mencengkeram dadaku ketika melihatnya meringis kesakitan sambil memegang perut. "Sakit, Mas, perutku." Najwa merintih, bola mataku seakan hendak melompat dari tempatnya melihat darah mengalir di sela kakinya. "Mas, darah, anakku ...." Tangis Najwa pecah, rautnya berubah pucat pasi, dia terlihat sangat kesakitan. Aku mengangkat tubuh Najwa sambil berteriak agar seseorang membuka pintu mobil untukku. Jantungku seolah-olah hendak pecah ketika rasa takut semakin menjadi-jadi menyusupkan pikiran buruk tent

DMCA.com Protection Status