Share

Panik

"Mengapa tidak kamu jual saja seluruh tanah itu, Rangga? Daripada hanya terbengkalai begitu saja. Kamu bisa mendapatkan uang yang sangat besar, jauh melebihi harga tanah itu," ujar lelaki itu, suaranya berat dengan penuh rayuan.

Dia adalah kerabat jauh yang telah lama mengincar tanah warisan kedua orang tua Rangga, yang terletak di sudut kota yang strategis.

Namun, tanah tersebut belum tersentuh oleh Rangga, masih terbengkalai sehingga menarik hasrat pria tua itu untuk membuat Rangga menjualnya.

Rencana besar sudah ada di kepala sang kerabat jauh: sebuah kombinasi apartemen mewah dan pusat perbelanjaan yang akan merubah landskap kota.

"Tidak akan ada kata penjualan tanah itu dariku, Om. Berhentilah mencoba, ini hanya akan membuang waktu Om saja," Rangga memotong dengan nada yang tegas dan penuh kekuatan, menolak tanpa ruang untuk negosiasi.

Rahang pria tua di hadapannya mengeras, wajahnya menunjukkan campuran rasa frustasi dan kemarahan yang mendalam karena kembali mendapat penol
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status