Share

Kecanduan Minum ASI

Arka merasa lega karena akhirnya bisa menghabiskan waktu berdua dengan Nabila, walau percakapan mereka masih dibayangi kenangan masa lalu.

Perjalanan pulang dari restoran ke apartemen Nabila juga cukup tenang, dengan obrolan ringan yang mengalir tanpa beban. Mereka berbicara tentang pekerjaan, rekan kerja, dan kehidupan sehari-hari, mencoba menjauhkan diri dari topik yang terlalu emosional.

Ketika mobil Arka berhenti di depan apartemen Nabila, keheningan mendadak menyelimuti keduanya. Mereka sama-sama tahu bahwa saat perpisahan sebentar lagi tiba, dan entah kenapa, meskipun sederhana, momen ini terasa berarti bagi keduanya.

“Terima kasih, ya, Arka. Udah ngajak aku makan malam,” ujar Nabila sambil membuka seatbelt. Ia tersenyum lembut, namun masih ada sedikit rasa kikuk di wajahnya.

Arka tersenyum balik, mencoba menenangkan perasaannya yang mulai gugup lagi.

“Sama-sama. Aku yang harusnya terima kasih, udah mau diajak keluar. Seneng bisa ngobrol lagi sama kamu.”

Nabila tertawa kecil,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status