Share

Bab 46

Febby mendekati suaminya yang sedang tertidur di atas ranjang. Dia tahu bahwa dia bersalah, dan mungkin banyak wanita karier merasakan hal yang sama. Namun, Febby sudah terlanjur terjerumus dalam pekerjaan ini, dan dia tidak bisa mundur begitu saja, apalagi dirinya terikat dengan kontrak kerja.

"Rangga, kita makan di luar, yuk," ajaknya sambil mengusap lembut suaminya yang saat ini berbaring memunggunginya.

Rangga menjawab dengan gelengan. Dia enggan berbicara lagi dengan sang istri. Jujur saja, akhir-akhir ini Febby sudah berubah; dia lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah daripada di dalam rumah. Padahal, sejak awal, Rangga sudah pernah meminta Febby untuk tidak mengambil lembur. Namun nyatanya, akhir-akhir ini dia seakan mengabaikan keinginan Rangga.

Suara perut Rangga tidak bisa membohongi bahwa pria itu sedang lapar.

"Kamu mau aku masakin apa kalau memang nggak mau keluar?" tanya Febby.

Rangga kembali menjawab dengan gelengan. "Kalau aku lapar, aku bisa buat mie instan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status