Share

Anggap Saja Sedekah

Malam harinya setelah makan malam mereka duduk di ruang keluarga. Rangga duduk berdampingan dengan sang istri, sementara Rossa duduk di depannya.

Febby tangannya memegang secangkir teh yang sudah mulai dingin. Di sebelahnya, Rangga terlihat tenang, tetapi tatapan matanya menunjukkan bahwa ia siap menghadapi percakapan dengan orang yang dulu sering menghinanya.

Di hadapan mereka, tiri Febby, duduk dengan sikap percaya diri yang nyaris sombong, seperti sudah tahu apa yang akan ia dapatkan dari pertemuan ini.

“Aku datang ke sini untuk meminta uang bulanan, Rangga,” kata Rossa dengan suara yang terukur, namun tajam.

“Uang bulanan?” Rangga membeo.

Rossa mengangguk mantap.

“Mama sudah mendapatkan jatah bulanan dari kamu, dan sekarang, aku juga ingin hal yang sama. Aku pikir itu wajar, mengingat kita ini keluarga.”

Febby menatap tajam ke arah Rossa. Bagi Febby, ini bukanlah permintaan yang wajar. Kakak tirinya dan sang mama tidak pernah benar-benar peduli padanya atau keluarga mereka.

Mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status