Share

Tak Ada yang Berubah

Setelah memastikan Febby tengah terlelap dalam buaian mimpi, Rangga dengan gerak cepat dan hati-hati meraih ponselnya.

Ia beranjak ke balkon kamar, tempat di mana rembulan menjadi saksi bisunya. Dengan nafas yang tergesa-gesa, ia menghubungi Monica, meski jarum jam telah jauh melangkah melewati tengah malam.

"Halo, Rangga," suara Monica menembus keheningan malam, datar namun mengandung nada menantang.

"Maaf mengganggu, Monica. Ini penting," ucap Rangga, suaranya tegas namun dipenuhi urgensi.

“It's oke. Apa yang bisa aku bantu, mantan?” godanya.

Rangga tampak berdecak kesal.

"Aku mohon, jangan pernah datang ke rumah ini lagi. Aku tak ingin istriku, terluka karena cemburu melihat wanita lain datang menemuiku."

Sambil tersenyum sinis, Monica merespons, "Oh, jadi Febby cemburu padaku? Atau mungkin dia tahu, Rangga, bahwa aku adalah mantan terindahmu?"

Darah Rangga seakan mendidih mendengar celaan itu. "Ini bukan soal masa lalu atau siapa pun, Monica! Aku sudah berkomitmen pada Febby
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status