Share

34. Merindu

Penulis: Niki_Tawa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-14 11:11:37

"Di mana suamimu sekarang?" tanya Alex menatap Gina lekat ketika keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Bukankah dia bekerja di tempat kamu Mas?" Gina bertanya balik.

"Dua hari ini dia tidak masuk bekerja di gudang!" Alex memberitahu Gina bahwa suaminya itu tidak ada di tempatnya.

"Tapi dia mengatakan bahwa..."

"Dia membohongimu Gina," bentak Alex membuat Gina terdiam seketika, matanya mulai berembun kemudian butiran bening keluar dari manik hitam tersebut. Selain terkejut dengan suara tinggi Alex yang membentaknya, ia juga merasa sangatlah bodoh sebab kembali dibohongi oleh sang suami.

"Maaf jika aku kasar, aku hanya ingin matamu terbuka untuk melihat semuanya!" Alex meraih tangan Gina, namun wanita yang tengah berbadan dua tersebut menepisnya. Pandangannya pun beralih ke jendela, menatap keadaan di luar yang tengah dilanda gerimis. Alex menepikan mobilnya dan berhenti di tempat yang jauh dari keramaian. Gina masih terdiam, sementara air matanya masih saja menet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   35. Berpura-pura

    "Aku mau pulang dulu Ke, nanti kalau telat pulang Gina bisa-bisa curiga," ucap Adam kepada sang kekasih."Tapi aku masih kangen sama kamu!" ucap Ike bergelayut manja di lengan Adam, seakan ia benar-benar memerlukan Adam, padahal dalam hatinya, ia hanya menginginkan uang dari lelaki tersebut, meski tidak banyak tapi cukup untuk keperluannya sehari-hari. Sedangkan untuk biaya lainnya, bisa ia dapatkan dari lelaki lainnya, karena Ike berhubungan dengan banyak pria."Minta uang buat beli bakso dong Mas!" rayu Ike kepadanya."Mas lagi kere sayang, cuma ada uang buat beli rokok ini!" jawab Adam tak enak. Ike mengerucutkan bibirnya, seolah sedang merajuk karena tidak diberi uang oleh Adam. Adam mencubit gemas pipi Ike gemas, karena tidak tega dengan wanita seksi tersebut, iapun mengalah diserahkannya uang terakhir yang ia punyai kepada Ike, wanita itu tersenyum sumringah saat menerima selembar uang bernominal 50 ribu rupiah tersebut, kemudian dikecupnya pipi Adam."Terima k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   36. Digerebek Warga

    "Lelaki itu sudah pulang tadi sore Bos!" lapor seseorang lewat sambungan telepon kepada Alex."Cari waktu yang tepat untuk mempermalukannya!" titah Alex pada orang suruhannya tersebut."Baik Bos!" sahut orang tersebut."Kau harus membayar atas semua yang telah kau lakukan kepada Gina, Adam!" janji Alex pada dirinya sendiri, karena rasa cintanya kepasa Gina ia menjadi terobsesi untuk menghancurkan Adam, karena Adam lah Gina mengalami hari-hari sulit, padahal wanita yang ia cintai tersebut sedang berbadan dua. Gina pasti sangatlah kelelahan bekerja seperti itu. Dan jika rencananya ini berhas ia akan menjadikan Gina istrinya.Sebelum pergi ke Jerman Alex memang sudah menyuruh seseorang untuk mengawasi Adam, ia mengetahui semua perilaku Adam di luaran sana, namun ia salah, karena Gina tidak serta merta ia awasi. Jadi ia tidak mengetahui bagaimana nasip Gina ketika ia tinggalkan.****Dua hari kemudian...Seseorang datang ke tempat Gina berjualan,"G

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   37. Menghilang

    "Bagaimana?" tanya Alex kepada seseorang yang di teleponnya tersebut."Wanita itu sepertinya sudah pulang Bos, tadi dia datang bersama temannya, dan temannya juga tidak ada!""Kenapa tidak kamu awasi" tanya Alex emosi."Maaf Bos tadi kami disuruh warna mencari penghulu.""Mereka di nikahkan?" tanya Alex tak menduga."Iya Bos!" jawab orang itu."Baguslah!" Alex tersenyum mengeringai, karena rencananya berhasil, tunggu selangkah lagi maka Gina akan menjadi miliknya.****Gina menghirup oksigen dalam-dalam memenuhi rongga paru-parunya, udara dan suasana di pedesaan memanglah sangat menenangkan.Dua hari yang lalu, setelah mengetahui dan melihat sendiri kelakuan suaminya, ia yang di temani Anti menjelaskan semuanya pada Maria. Meski sangatlah terkejut dengan semua cerita yang disampaikan putrinya dan juga Anti, Maria cukup bijaksana, mendukung semua keputusan sang putri untuk pergi dari kehidupan rumah tangganya yang begitu pahit.Berbekal ua

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   38. Pergi Dan Menjalani Hidup Baru

    Adam yang baru datang dicecar pertanyaan oleh Anti yang langsung terpancing emosinya ketika melihat lelaki tersebut. Adam hanya diam, tak menggubris ia mencoba masuk ke rumah Anti namun dihalangi oleh Anti,"Bang! Abang!" teriak Anti kepada suaminya yang berada di dalam rumah dan tak lama kemudian keluar."Dia mau masuk ke rumah kita Bang!" ucap Anti."Rumah kalian apa?" tanya Adam yang mencoba menerobos masuk namun di halangi oleh Anti dan suaminya."Rumah ini sudah di jual Gina kepada kami, dia sudah tidak tinggal disini lagi!" ucap Anti."Tidak mungkin!" ucap Adam, dengan sekuat tenaga ia menerobos keduanya dan ketika berhasil ia masuk dan dikejar oleh Anti dan suaminya. Sementara itu Ike wanita yang dibawa Adam hanya menundukkan kepalanya karena malu. Mereka berdua diusir dari kontrakan tersebut dan Adam membawanya ke rumah Gina, untuk menginap sementara disana beberapa saat namun rumah yang mereka datangi menjadi warung makan. Entah kemana lagi ia akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   39. Lembaran Baru

    "Selamat pagi cantik!" ucap Satria kepada Gina yang tengah mencuci sayur di bawah kran air.Gina menoleh, kemudian tersenyum."Selamat pagi Pak, Bapak datang pagi sekali hari ini." tegur Gina meneruskan pekerjaannya."Begitukah?" tanyanya tak percaya, padahal yang dikatakan oleh Gina benar, ia sengaja datang lebih pagi untuk bisa melihat Gina lebih lama.Perusahan teh yang baru buka dua tahun belakangan itu, berkembang pesat dan cepat, untuk mengapresiasi para karyawannya maka setiap makan siang perusahaan tersebut memberikan jatah makan siang untuk ratusan karyawan di perusahaan tersebut termasuk para pemetik teh. Dan semenjak itulah Gina bekerja di tempat tersebut. Sebelum itu, semenjak hamil Gina membuka warung kecil di depan rumah yang ia tempati untuk berjualan gorengan, karena banyak yang menyarankan dan menyuruhnya untuk berjualan nasi karena biasanya para pemetik teh malas pulang ke rumah, mereka membeli nasi bungkus di tempat Gina. Selain karena harga y

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   40.Lenyap Ditelan Bumi

    Tok... tok...Gina mengetuk pintu kantor, dimana bos mereka dan juga tamu perusahaan sedang berbincang,"Permisi..." ucapnya masuk sembari membawa nampan berisi minuman dan juga camilan untuk tamu mereka.Tamu perusahaan tersebut ada dua orang, seorang laki-laki dan juga perempuan muda, cantik dan entah mengapa Gina merasa pernah melihat perempuan tersebut entah dimana.Di letakkannya minuman dan kue kering tersebut di atas meja, kemudian ia pun kembali ke tempatnya bekerja."Tehnya segar, apa ini termasuk produksi di perusahaan ini?" tanya wanita cantik tersebut."Iya Nona Laura. Selain memproduksi teh hitam kita juga memproduksi teh hijau." ucap Ganjar pimpinan bidang produksi tersebut.Pembicaraan tentang perusahaan itu berlangsung cukup lama hingga tiba waktu makan siang. Laura pun diajak untuk makan siang di tempat tersebut oleh Ganjar dan juga Satria."Menu makan siang di tempat ini pun tidak pernah ada perbedaan antara kami dengan pemetik

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   41. Wajah Yang Familiar

    "Pemandangan di sini sangatlah indah, bahkan ketika matahari bersinar cerah udara di sini masihlah sangat sejuk ya Tan," ucap Laura kepada kepada Tania, anak dari Ganjar yang merupakan manager produksi di perusahaan tersebut."Iya Ra, aku jamin kamu akan betah tinggal disini," jawab Tania sembari tersenyum."Eh kamu kenapa?" tanya Tania ketika Laura berhenti berjalan dan memijit pergelangan kakinya."Kakiku kram,""Ya sudah, kita istirahat dulu disana," tunjuk Tania kepada kursi kayu yang terletak di bawah pohon akasia yang cukup rindang tak jauh dari tempat mereka."Dulu aku pernah mengalami kecelakaan waktu kuliah di Jerman, cukup lama memulihkannya hingga bisa dipakai berjalan normal, tapi kalau terlalu kelelahan bisa kram seperti ini," cerita Laura kepada teman barunya tersebut."Kamu benar Laura, sepertinya kita memang terlalu jauh berjalan. Ini mungkin lebih satu kilo kita berjalan kaki dari rumah kontrakan kamu." Tania tersadar."Aku akan menghubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   42. Rahasia Masalalu

    "Bagaimana keadaanmu?" tanya Alex kepada Laura pada malam pertamanya tinggal di tempat asing tersebut."Aku baik, dan sepertinya akan betah disini." jawab Laura yakin."Baguslah kalau begitu. Kau tinggal dengan siapa?" Alex begitu khawatir dengan keadaan adik perempuannya tersebut."Aku tinggal sendirian, Mas tidak usah khawatir, rumah Pak Ganjar hanya berjarak 7 meter dari kontrakanku." "Benarkah, syukurlah kalau begitu.""Sekarang gantian, aku ingin bertanya. Mas sedang dimana?" tanya Laura curiga kepada Alex yang kemungkinan tidak ada di rumah."Aku di luar," "Cepat pulang, aku tidak ingin Mama sakit karena mendengar rengekkan istrimu itu," titah Laura kepada kakak lelakinya tersebut.Alex diam, jujur ia sangatlah malas jika pulang ke rumah. Telinganya sakit jika mendengar Angel yang meminta ini dan itu."Mas come on," suara Laura melemah, ia tahu bagaimana perasaan kakaknya tersebut. Meski tidak mencintai Angel ia tetap berusaha tidak menyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20

Bab terbaru

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   78. Menikah Denganku

    Laura duduk termenung di ruang kecil kamarnya. Jendela kaca di samping meja riasnya memantulkan bayangan dirinya yang tampak lelah. Rambutnya yang biasanya tertata rapi kini tampak sedikit berantakan. Sejak kejadian malam itu, semuanya terasa berubah. Ia telah melewati batas, dan entah kenapa, perasaan bersalah itu terus menghantuinya.Hubungannya dengan Satria telah menjadi sebuah kesalahan besar. Malam itu, di pesta perusahaan, ia tak pernah menyangka akan terjebak dalam situasi yang begitu kacau. Entah apa yang diminum Satria pada malam itu nyatanya membawa mereka ke dalam kekeliruan yang tak termaafkan. Ia menghela napas panjang, mencoba mengusir bayang-bayang gelap itu dari pikirannya. Namun, semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat rasa hampa di dadanya.—Laura memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ia ingin keluar dari zona nyaman, dari lingkungan yang penuh dengan intrik dan konflik. Ketika salah satu divisi perusahaan mengadakan

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   77. Coba Saja!

    Setelah perdebatannya dengan Angel Alex memilih keluar dan pergi ke kamarnya yang berada tepat disamping kamar Angel, meski menginap dihotel yang sama, namun ia memesan kamar kamar lain untuk dirinya sendiri karena memang Alex menyukai ketenangan. Alex berdiri di depan jendela besar di kamar tersebut. Sinar matahari sore memantulkan bayangan tubuhnya yang kokoh ke lantai kayu. Tatapannya kosong menembus kaca, tetapi pikirannya penuh dengan berbagai rencana. Ia sudah terlalu muak dengan permainan Angel. Istrinya itu sudah melampaui batas, dan kali ini, Alex tidak akan tinggal diam.Pintu kamar terbuka perlahan. Entah dari mana Angel mendapatkan kunci kamar tersebut, ia melangkah masuk dengan anggun, mengenakan gaun merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Wajahnya penuh percaya diri, seperti biasa, tetapi sorot matanya menyimpan sesuatu—ketakutan yang ia coba tutupi.“Maafkan aku," Angel bersuaranya terdengar menyesal, juga ada nada gugup yang terselip di sana.Alex

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   75. Teror

    Langit sore itu terlihat mendung, menambah suasana muram di sekitar tempat Gina berpijak saat ini. Udara terasa lembap, dan aroma tanah basah mulai tercium, tanda-tanda hujan akan segera turun. Gina menatap cakrawala dimana cahaya jingga serta awan hitam menutupi langit bagian barat wilayah tersebut. Handphone dalam tas selempangnya bergetar."Iya, Ma," ucapnya sedikit cemas."Kamu kok belum pulang? ini Tama nanyain dari tadi," ucap Maria disebrang sana."Iya Ma ini lagi dijalan, Mama sudah dirumah?" Gina memastikan keduanya baik-baik saja."Iya kami sudah dirumah, tadi ada orang baik nawarin tumpangan naik mobil, jadi Mama gak perlu nunggu jemputan dari Paman Andi,"Deg...Pernyataan dari Maria membuat Gina semakin yakin bahwa Angel tidak berbohong atas ucapannya."Ya sudah Ma, aku mau lanjutin perjalanan nanti keburu hujan!""Iya hati-hati..." Sepanjang perjalanan lagi-lagi Gina merasa tidak tenang, sebab ada seseorang yang terus saja men

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   74. Ancaman

    Malam itu terasa sunyi, meski di luar suara kendaraan pengangkut barang produksi masih hilir mudik melewati jalanan ibu didepan rumah sederhana, Satria duduk di dalam kamarnya, menatap layar ponselnya yang menyala. Nama Gina terpampang di sana, tetapi ia tak punya keberanian untuk mengetuk ikon “panggil”. Ada ribuan kata yang ingin ia ucapkan, tetapi semuanya terhenti di tenggorokan. Kepalanya bersandar di sandaran ranjang sementara pikirannya penuh dengan bayangan Gina.Satria menghela napas panjang. “ Aku nggak bisa terus kayak gini…” gumamnya, setengah berbisik. Ia tahu, perasaannya kepada Gina bukan sekadar rasa suka biasa. Ini cinta. Cinta yang tumbuh tanpa ia rencanakan, meski ia tahu Gina masih menyimpan banyak misteri dari masa lalunya. Setiap kali ia melihat wanita itu, ada dorongan kuat untuk mengungkap misteri tersebut. Namun, semuanya terasa rumit. Gina, dengan sikapnya yang dingin namun penuh keraguan, selalu menolak untuk memberikan kepastian. Satria tahu

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   73.Konspirasi Angel

    Malam itu, Angel berdiri di balkon kamarnya, memandang gelapnya malam di sekitar hotel tempat ia menginap. Pikirannya berputar-putar, penuh dengan rasa cemburu dan amarah yang tak bisa ia kendalikan. Gina. Nama itu terus menghantui pikirannya. Angel tidak bisa menerima kenyataan bahwa Alex, suaminya, masih memendam perasaan untuk wanita itu, apalagi setelah insiden malam pesta kemarin. Angel menggenggam ponselnya erat-erat, jemarinya gemetar. Tekadnya sudah bulat, Gina harus disingkirkan.Angel menekan nomor seseorang yang sudah ada di daftar kontaknya. Suaranya dingin ketika dia berbicara.“Aku butuh kamu lakukan sesuatu,” ucap Angel, nada suaranya rendah namun tegas.“Siapa targetnya?” balas suara pria dari seberang telepon.“Seorang wanita. Namanya Gina. Aku nggak peduli caranya gimana, tapi aku nggak mau dia lagi ada di sekitar suami aku. Buat dia kapok, atau lebih baik lagi... lenyapkan dia. Selamanya.”Hening sejenak di telepon, hanya terdengar suara nafas

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   76. Pindah

    Malam itu, hujan turun deras, menghantam genteng rumah seperti ketukan berirama yang memecah keheningan. Gina duduk di ruang tamu dengan segelas teh yang sudah dingin di meja kecil di depannya. Matanya menatap kosong ke arah jendela, melihat bayangan dirinya yang terpantul samar di kaca. Di sudut ruangan, Maria duduk tak jauh darinya."Gin, beberapa hari ini kok Mama merasa ada sesuatu yang aneh ya," ucap Maria "Sesuatu yang aneh bagaimana Ma?" tanya Gina penasaran."Seperti ada seseorang yang memperhatikan kegiatan Mama dan Tama,"Gina diam sesaat, ia berpikir apa sebaiknya mereka pindah saja, sementara itu Maria masih memperhatikan putrinya dengan cemas. Tama sudah tertidur di kamar dengan selimut hangat yang membungkus tubuh kecilnya."Ma, apa sebaiknya kita pindah saja?" akhirnya sebuah kalimat keluar dari bibir Gina"Gin," suara Maria terdengar pelan, memecah keheningan. "Apa kamu yakin dengan keputusan ini?"Gina menghela napas panjang, mencob

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   72. Kebimbangan Gina

    "Kamu masih tidak bisa mengambil keputusan atas hubungan kamu dengan Mbak Gina kan!" Laura beranjak bangkit sembari tersenyum smirk kemudian berjalan meninggalkan Satria yang masih terpaku duduk ditempatnya. Tak ada niat dalam hatinya untuk mengejar Laura karena memang gadis itu sudah masuk kedalam mobil yang ada didepan tempat tersebut.Masuk kedalam mobil dalam perasaan yang kecewa, Laura kembali dihadapkan dengan telepon dari Angel."Ra, kamu tau keberadaan suamiku?" tanya Angel posesif."Dia tadi pergi sama Pak Ganjar, ada urusan!" jawab Laura seadanya."Hah... gak mungkin! kamu jangan bohong. Aku baru saja ketemu sama Pak Ganjar dia baru saja pulang ke kantor," mendengar pernyataan Angel, Laura terdiam."Ra, Lauraaaaa!" teriak Angel disebrang sana."Ehh...""Kamu kok malah diam aja sih?" protes Angel."Aku lagi mikir dia dimana, sekarang aku lagi dijalan nanti ku telpon lagi!" Laura mematikan sambungan telepon tersebut secara sepihak.Ia berp

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   71. Tanggung Jawab

    "Pak Alex, kebetulan sekali!" ucap Satria ketika melihat kehadiran Alex. Satria mendekat dan melangkah menghampiri Alex, ia keluar dari ruangan itu karena ia sadar, tidak baik jika banyak orang dalam ruang perawatan pasien."Bagaimana Pak Alex bisa sampai sini?" tanya Satria ketika sudah berada diluar, ia yakin sekali bahwa Alex pasti juga baru mengetahui tentang kecelakaan yang menimpa Tama."Saya yang membawa Tama kerumah sakit ini!" jawab Alex datar. Satria terdiam, sekali lagi ia merasa hidupnya tak berguna karena selalu orang lain yang berada disisi Gina ketika gadis tersebut berada dititik kesulitan, kemana dirinya?"Ayo balik, kita ada rapat satu jam lagi!" ucap Alex dengan penuh penekanan, ia seolah tahu akan niat lelaki dihadapannya ini."Hah...?" belum selesai dengan satu keterkejutan, Satria yang berencana ingin libur dan menemani Gina hari ini terpaksa harus kembali kekantor."Sebenarnya saya, ingin ijin hari ini Pak!" ucap Satria menolak ajakan Alex.

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   70. Rasa Yang Menusuk

    "Golongan darah saya sama seperti anak itu Dok!" ucap Alex serius."Sus," dokter tersebut memanggil suster yang berjalan tak jauh dari mereka."Tolong antarkan Mas ini, dia mau donor darah!" ucap dokter tersebut."Mari Pak!" suster tersebut membawa Alex kesebuah ruangan yang dimaksud, sementara itu Gina hanya bisa menatap punggung Alex yang semakin menjauh. Jantungnya berdegub kencang, jika golongan darah Tama dan Alex sama, akankah Alex menyadari bahwa Tama adalah darah dagingnya.Ina dan Maria datang dengan tergesa,"Bagaimana keadaan Tama Gin?" tanya mereka hampir bersamaan, Gina menggeleng tanda bahwa iapun tidak mengetahui bagaimana keadaan Tama saat ini.Maria berdiri dengan bersandar didinding, matanya terpejam, berharap cucu semata wayangnya tersebut tidak kenapa-napa.Tak lama berselang, Alex kembali dengan seorang suster yang membawa satu kantong darah dan masuk kedalam ruangan dimana Tama berada, transfusi dilakukan. Suster itu masuk kedal

DMCA.com Protection Status