Share

Bab 76

Tiara semakin mengeratkan rangkulan di lengan Bram, sejujurnya ia merasa sudah tidak nyam sejak memasuki gedung. Namun, mengingat yang menikah adik iparnya, dan demi memastikan reaksi Sari apakah gadis itu bahagia. Tiara memaksakan diri hadir, apalagi Nana tidak mau di ikut. Putrinya itu lebih mementingkan kelas melukisnya daripada menghadiri pesta sang paman.

"Kenapa? kau merasa tidak nyaman?" Menyadari kegelisahan Tiara, Bram menghentikan langkahnya.

Senyum kaku Tiara tunjukkan, berusaha menutupi, tapi dari raut wajahnya yang berubah pucat Bram tahu apa yang istrinya itu inginkan.

"Aku antar ke toilet."

Tak butuh jawaban, Bram langsung berbelok arah. Dan, benar saja baru memasuki lorong menuju toilet, Tiara melepaskan tangan Bram lalu berlari memasuki toilet tanpa memperhatikan petunjuk.

"Woi! asal masuk aja, kamu gak bisa baca kalau ini toilet pria." Tiara yang terhenyak langsung berbalik badan agar tidak melihat apa yang ketiga pria lakukan. Dan sialnya, rasa mual semakin tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status