Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 96 : Rencana Yu Xinyi

Share

Bab 96 : Rencana Yu Xinyi

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-04-06 15:05:00

“Yu Xinyi, apakah suamiku, Tuan Muda Ketiga, pernah melihatmu mandi?”

Yu Xinyi membulatkan mata tak percaya, dengan pipi memerah, dia menyangkal pertanyaan itu dengan tergeragap.

“A-apa yang kau tanyakan itu, Xue Ningyan? Aneh sekali!” Yu Xinyi tertawa renyah dengan wajah kikuk.

Xue Ningyan yang tidak mengerti apa arti dari reaksi Yu Xinyi itu hanya memasang wajah datar, lalu melanjutkan pertanyaannya, “Menurutmu, apa alasannya jika seorang suami meminta ingin mandi bersama saat kita sudah berada di dalam bak mandi duluan?”

“Xue Ningyan!” Yu Xinyi membekap mulutnya dengan keringat bercucuran, “Bagaimana mungkin kau membicarakan hal seperti itu di tengah pertunjukan musik yang dihadiri banyak orang?”

Xue Ningyan melirik ke sekitar yang mulai menatapnya dengan heran—padahal dia yakin mereka menatap ke arahnya karena Yu Xinyi yang tiba-tiba menutup mulutnya seperti itu.

Xue Ningyan menghela napas pelan begitu Yu Xinyi melepaskan tangan dari mulutnya, wajahnya terlihat putus asa dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 97 : Xiao Ci Tidak Cocok

    Di Kediaman Tuan Muda Keempat. Xiao Ci sudah memegang pedang kayu dan memasang kuda-kuda kokoh. Rupanya dia belajar dengan sungguh-sungguh begitu Xue Ningyan memerintahkannya untuk belajar. Tang Yan duduk santai di beranda rumah sambil meminum teh. Sambil sesekali berseru ketika Xiao Ci melakukan kesalahan dalam gerakannya. Gadis itu mendengus, “Tuan tidak serius mengajari saya. Apakah Tuan meremehkan kemampuan saya?” “Tidak, kok. Banyak juga wanita yang pandai beladiri, mungkin kamu bisa menjadi salah satu dari mereka juga.” Tang Yan meletakkan cangkir tehnya. “Lantas kenapa Tuan hanya duduk-duduk malas-malasan tanpa mengajari saya dengan benar?” Xia Ci mengerutkan dahi. Tang Yan terkekeh, “Aku tidak bilang kalau aku meremehkan kemampuanmu, kan? Kau bahkan belum menunjukkannya sama sekali, bagaimana mungkin aku bisa meremehkanmu?” Xiao Ci berdiri tegak. “Apakah kuda-kuda saya sudah benar?” “Luruskan kaki kananmu, lebih dirapatkan lagi, jangan terlalu lebar. Caramu memegang pe

    Last Updated : 2025-04-07
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 98 : Xue Ningyan Pandai Menari

    Demi mendengar kabar itu, Xue Ningyan segera mandi dan menunggu di luar. Dia ingin menyambut Shen Qi secara langsung. Suaminya itu pasti sangat lelah karena telah bekerja selama berhari-hari tanpa pulang ke rumah meski sebentar. Kali ini, mendengar Shen Qi akan pulang, Xue Ningyan merasa sangat senang. Karena ini lebih cepat dari dugaannya. Beberapa kali, penjaga gerbang Kediaman Shen membujuknya agar menunggu di dalam saja. “Nyonya Muda, malam ini udaranya cukup dingin, sebaiknya Anda menunggu di dalam saja.” “Tidak apa, aku ingin bertemu Tuan Muda dan menyambutnya secara langsung. Sebagai nyonya rumah, bukankah itu termasuk tugasku juga?” Para penjaga gerbang terdiam dan hanya bisa mematuhi perintahnya saja. Yang tidak mereka mengerti, dari mana Nyonya Muda tahu kabar kalau Tuan Muda akan pulang? Biasanya dalam masa sibuk, Tuan Muda mereka bisa tidak kembali hingga berminggu-minggu. Ini baru tiga hari penuh. Suara kereta kuda di kejauhan memotong pemikiran mereka. Semua mat

    Last Updated : 2025-04-07
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 99 : Bukan Tidur Yang Itu

    Xue Ningyan menahan napas saat Shen Qi semakin merapatkan tubuh ke arahnya. Karena merasa canggung, ia kembali berdiri, tapi justru malah kehilangan keseimbangan. Xue Ningyan yang nyaris terjatuh, refleks memegang apa saja di belakangnya untuk menahan tubuhnya. Suara Qin terdengar nyaring saat Xue Ningyan tak sengaja menyentuhnya dengan kencang. Shen Qi memeluk pinggang Ningyan karena tahu wanita itu kehilangan keseimbangan, senyum tipis menghiasi wajahnya. Dengan angkuh, dia bertanya, “Apakah ada yang ingin kau katakan padaku, Xue Ningyan?” Xue Ningyan menggeleng dengan panik. “Aku tahu semua yang kau perbincangkan dengan Yu Xinyi saat berada di Rumah Musik Yuntian, loh.” Mata Xue Ningyan membulat lebar, bagaimana mungkin bisa begitu? Apa yang dia ketahui? Shen Qi tertawa, “Sebenarnya aku tidak tahu apa-apa. Tapi karena reaksimu seperti itu, sepertinya tebakanku sudah sangat tepat sasaran, ya.” “Tuan Muda senang sekali mempermainkanku.” Xue Ningyan memalingkan wajah, tangann

    Last Updated : 2025-04-08
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 100 : Sesuatu Yang Tidak Penting

    Tang Yan tertawa renyah setelah mendengar Shen Qi mengatakannya, “Anda percaya diri sekali, Tuan Muda.” “Terserah kau saja.” Shen Qi berdiri dari tempat duduknya. “Bagaimana keseharianmu menjadi pengawal istriku?” Tang Yan meletakkan ibu jari dan telunjuknya di dagu, seolah sedang berpikir, “Awalnya saya merasa terbebani karena Anda langsung meminta saya untuk menggurui seorang pelayan dalam pelajaran beladiri.” “Tapi saya mulai menikmatinya beberapa hari ini karena pelayan itu memiliki kepribadian yang menarik.” Shen Qi terkekeh, “Justru akulah yang mengikuti aturan mainmu, Tang Yan. Aku tidak tahu apa rencanamu menjadi pengawal istriku. Tapi aku akan terus mengamatimu dan tak akan membiarkanmu kabur.”“Sekarang kita berada di perahu yang sama. Kau berjanji akan memberikan semua informasi berguna di dunia persilatan untukku. Dan aku akan membantumu dalam hubunganmu dengan bedebah itu.” “Sekali saja aku dianggap pengkhianat kekaisaran karena kau, kau akan langsung terseret begitu

    Last Updated : 2025-04-08
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 101 : Festival Qixi, "Aku Mencintaimu."

    Sore hari saat Festival Qixi.Sesuai keinginan Xue Ningyan, Shen Qi menepati janjinya dan tetap berada di rumah hingga malam festival datang. Xue Ningyan mengajaknya keluar tanpa menaiki kereta kuda. “Nanti kau bisa lelah,” awalnya Shen Qi menolak. “Bukan menikmati festival namanya kalau hanya berdiam di dalam kereta.” Xue Ningyan menyeringai lebar, menarik tangan Shen Qi berbaur dengan pejalan kaki yang lain.Sepanjang jalan, Xue Ningyan berhenti di berbagai kedai dan membeli camilan manis dan lentera gantung. Shen Qi memegang semua barang yang dibeli Xue Ningyan seperti seorang pelayan, namun dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. “Tuan Muda, silakan coba rasanya,” Xue Ningyan menyodorkan sate kambing yang dijual di pinggir jalan. Shen Qi refleks menghindar, “Kau saja, aku kenyang—” Hap!Sate itu lebih dulu masuk ke mulutnya sebelum dia sempat berkata apa pun lagi. Xue Ningyan tersenyum hingga matanya menyipit. Shen Qi mengunyah sate itu tanpa ekspresi, ada gura

    Last Updated : 2025-04-09
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 102 : Jangan Menutup Mulutmu

    Begitu membuka mata, pagi sudah datang. Dan Xue Ningyan menatap ke sekeliling, dan mendapati dirinya berada di penginapan. Dia menoleh ke samping, menatap Shen Qi yang tertidur tenang di sampingnya.Saat menyadari tubuh di balik selimutnya itu tidak memakai sehelai kain pun, senyumnya terbit tipis, “Semalam itu, kami ….”Semalam ….“Xue Ningyan, apakah kau sudah bersiap untuk mempertanggungjawabkan jawabanmu ini?” Shen Qi mendekatkan wajahnya ke leher Xue Ningyan dan membisikkan pertanyaan itu. “Aku …, mencintaimu, Shen Qi,” Xue Ningyan mengulangi kalimatnya dengan suara yang lebih jelas. Shen Qi langsung menyambar tengkuknya dan melumat bibirnya dengan ganas. Xue Ningyan terdorong ke belakang sedikit, Shen Qi memeluk semakin erat tanpa memunculkan jarak sedikit pun. Xue Ningyan nyaris kehilangan napas, tapi Shen Qi masih belum mau menghentikannya. ‘Hosh …, hosh ….’Shen Qi melepaskan pelukannya pada Xue Ningyan, menatapnya dengan penuh cinta dan membelai rambutnya yang panjang d

    Last Updated : 2025-04-09
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 103 : "Istriku"

    Pagi itu juga, mereka langsung melakukan perjalanan kembali ke rumah—sebuah kereta kuda datang menjemput. Xue Ningyan duduk dengan canggung, jantungnya terus berdebar-debar tidak jelas begitu bangun dari tidur beberapa menit lalu. “Apa kau tidak enak badan, Istriku?” Xue Ningyan terhenyak, debarannya semakin kencang dan dia mulai sulit untuk memperhatikan ekspresinya. “Xue Ningyan.” “Ah, iya?!” Xue Ningyan mengangkat kepalanya dengan panik. “Kau tidak suka aku memanggilmu seperti itu?” tanya Shen Qi.“A-apa? Tidak suka? Tentu saja aku sangat suka, Tuan Muda. Memang biasanya Tuan Muda kan, selalu memanggilku seperti itu,” Xue Ningyan terkekeh-kekeh sendiri. ‘Dia kan memang selalu memanggil namaku langsung ….’ ‘....’‘Tapi kenapa hal seperti itu pun dia meminta izin? Apa maksudnya bukan tentang memanggil nama?’“Istriku.” “Eh?!” Xue Ningyan tersentak kaget. Shen Qi tersenyum, “Istriku.” “Istriku.” “Istriku ….”Kepala Xue Ningyan semakin tertunduk. Dia ingin menyembunyikan wa

    Last Updated : 2025-04-10
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 104 : Rencana Untuk Tang Yan

    Di hari yang sama, Kediaman Adipati Agung.“Saya melihat Tuan Tang Yan masuk ke Kediaman Shen, Putri.” Man'er melapor. Beberapa hari yang lalu, Liu Ling memberinya perintah untuk menyelidiki keberadaan Tang Yan setelah menerima laporan dari pembunuh bayaran yang disewanya hari itu. Dilaporkan bahwa Tang Yan melarikan diri kembali ke Ibukota setelah dihajar hingga nyaris sekarat. Padahal rencananya, ia hanya menggunakan para pembunuh itu untuk mengancamnya dan membawanya secara paksa ke Qingzhou. Tapi orang itu, jangankan pingsan, ia bahkan membunuh separuh dari pembunuh bayaran yang disewa untuk melumpuhkannya. Setelah benar-benar nyaris sekarat, ia masih memiliki tenaga untuk melarikan diri dari sisa orang-orang itu. Sekarang, setelah susah payah mencarinya selama berhari-hari, ditemukan bahwa Tang Yan berhubungan dengan Kediaman Shen?“Apakah dia ada urusan dengan salah satu Tuan Muda?” Liu Ling meletakkan cangkir tehnya. Raut wajahnya mulai terlihat tidak baik. Tangan kananny

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 142 : Bagaimana Dengan Liu Ling?

    Kini ia benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Air matanya keluar tanpa diminta. Ia menangis tanpa memedulikan harga dirinya di depan Qin Wanzhi lagi. Dan wanita paruh baya itu dengan senang hati memeluk dan menenangkannya. Ini pertama kalinya Xue Ningyan merasa ada orang yang bersedia menghiburnya saat dia merasa sedih. “Aku …, senang sekali Ibu datang ke sini. Jadi aku punya alasan untuk menangis, dan tahu dengan siapa aku menangis,” dengan wajah yang masih basah, Xue Ningyan tersenyum dan mendapat pelukan hangat Qin Wanzhi. “Ibu memutuskan untuk kembali ke Bingzhou hari ini, Xue Ningyan. Kalau kamu merasa tidak bisa tinggal di rumah saat hari itu tiba, rumah Ibu di Bingzhou akan menyambutmu dengan hangat, kau boleh datang kapan pun.” Xue Ningyan menyeka pipinya, mengangguk, “Aku sungguh baik-baik saja, Ibu. Aku bisa bertahan karena Shen Qi tidak mengabaikanku. Jadi kurasa, sampai bertahun-tahun kemudian pun, aku akan baik-baik saja.” “Kau baik sekali …, Putriku.” “Xue Ningya

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 141 : "Aku Tidak Menginginkan Anak Darimu"

    Kembali ke kamar Shen Qi, Xue Ningyan mendongak dan tatapan mereka bertemu. Dia berkata, “Saya minta maaf, Tuan Muda …. Saya telah mengecewakan Anda.” Shen Qi membuang napas kasar, lalu mengambil posisi tidur di sebelah Xue Ningyan, “Sudahlah, aku tidak mengharapkan apa pun.” “….”“Aku memeriksa tubuhmu karena aku mendengarkan Ibu. Aku melakukan semua hal baik untukmu karena Ibu sedang melihat kita, Xue Ningyan. Jadi jangan mengharapkan apa pun juga kalau tidak mau terjatuh dari tempat tinggi.” Xue Ningyan mengulas senyum tipis, “Benar, saya memang tidak pantas.” “Aku akan menegaskan sekali lagi, aku tidak membutuhkan anak darimu, Xue Ningyan. Jadi tak perlu berusaha. Biar pun dulu kita pernah melakukan itu, atau kau hamil karena itu, aku tidak pernah menginginkan seorang pun anak dari rahimmu. Jadi lupakan saja apa yang kau dengar di masa lalu.” Xue Ningyan tidak menjawab, ‘Jadi …, beginilah sebenarnya Shen Qi menatapku, kan? Dia menyayangiku karena dia membutuhkan anakku. Tapi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 140 : Tubuh Nyonya Muda Tidak Bermasalah

    “Salam untuk Nyonya Muda, sudah lama kita tidak bertemu, ya.” Xue Ningyan menahan napas dalam keterkejutannya, “Tabib?” “Ya, Nyonya Muda. Malam ini saya datang atas perintah Tuan Muda. Beliau ingin saya memeriksa tubuh Anda.” Tabib itu mendekat dengan tiba-tiba. Refleks, Xue Ningyan mundur untuk menghindarinya karena masih terkejut, “Ta-tapi kenapa tiba-tiba sekali?” Zhong Li tersenyum karena merasa ini semua salahnya, “Maaf, Nyonya Muda. Saya tidak bisa mencegah keinginan Tuan Muda. Jadi saya pun hanya bisa menurutinya saja. Mohon Nyonya Muda mau bekerja sama sebentar.” “Tapi saya baik-baik saja, tidak ada yang perlu diperiksa oleh Tabib—”“Cepat lakukan,” Shen Qi menggeram tak sabar. Tabib meminta Xue Ningyan untuk mengulurkan salah satu tangannya. Dan menutupi pergelangan tangannya dengan sehelai kain tipis. Setelah beberapa jenak, tabib itu melepaskan ibu jarinya dari titik nadi Xue Ningyan. Lalu memintanya untuk mengganti dengan tangan yang lain. Setelah selesai, ia membu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 139 : Memutuskan Hubungan

    Akhirnya, Tang Yan kembali ke Kediaman Tuan Muda Keempat setelah berhari-hari menyamar. Dan langsung diminta untuk menemui Xue Ningyan yang menunggunya di Paviliun Taman. Tang Yan datang dengan segera malam itu juga. Ia berdiri dengan kepala tertunduk, lalu meminta maaf, “Saya minta maaf karena telah melalaikan tugas saya, Nyonya Muda. Tapi saya benar-benar memiliki sesuatu yang mendesak untuk segera diselesaikan.” “Apakah kau tidak bisa mengatakan padaku urusan apa itu?”Tang Yan terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Bahkan meminta izin pada Xiao Ci pun tidak bisa?” “Maaf, Nyonya Muda. Memang saya seharusnya menyempatkan diri untuk meminta izin terlebih dahulu.” “Sudahlah, urusan hukuman bisa nanti-nanti. Pergilah beristirahat, raut wajahmu terlihat tidak baik. Apakah ada sesuatu yang terjadi?” Xue Ningyan mendongak menatapnya yang berdiri di depannya. Tang Yan masih saja terdiam, memang raut wajahnya itu tidak bisa disembunyikan karena dia tidak bisa berhenti memikirkannya. “Ja

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 138 : Perasaan Ini, Hanya Kecelakaan

    “Minumlah. Kau pasti ketakutan.” Tang Yan meletakkan semangkuk air putih di hadapan Liu Ling yang memejamkan mata sambil memijat pelipisnya. “Terima kasih karena sudah menolongku.”Tang Yan terdiam sejenak, kemudian menyeringai lebar, “Aku akhirnya berguna juga untukmu, ya!” Berkat Tang Yan, tiga pria bodoh itu sudah diatasi dengan cepat dan Liu Ling segera meninggalkan lorong itu bersamanya. “Aku bisa menghadapi mereka sendirian.” “Kalau bisa, kenapa kau malah melangkah mundur bukannya maju dan memukul?” “Itu karena kau datang duluan.” “Ah …, kalau begitu, apa seharusnya aku tidak usah datang saja?” Tang Yan memasang wajah menyesal seolah-olah tindakannya memang salah. Liu Ling menyorot datar, ‘Dia bercanda, ya?’ “Kalau sebenarnya kau bisa menghadapi mereka, seharusnya aku diam saja supaya bisa menghemat energi.” Tang Yan mengembuskan napas pelan, meraih kendi arak yang baru saja dibelinya dari kedai yang sama. Liu Ling menghabiskan air di mangkuknya. Sambil mengamati Tang Y

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 137 : Beraninya Kalian Mengganggu Liu Ling-ku!

    Istana Selatan. Tang Yan melihat Liu Ling keluar dari paviliun itu setelah pukul tujuh malam. Dan hanya pulang berjalan kaki dengan pelayan pribadinya. “Kenapa dia tidak naik kereta kuda saja?” Tang Yan berjalan mengikutinya diam-diam. Tapi kalau diperhatikan lagi, suasana malam hari di Ibukota sangat ramai dan terlihat aman, tidak menyeramkan seperti Qingzhou. Dan pasti ada alasan yang jelas mengapa Liu Ling memilih untuk tidak menggunakan kereta kudanya. Tang Yan merasa tenang. Dia mengikuti Liu Ling diam-diam dengan niat untuk melindunginya. Dia sungguh tidak memiliki maksud apa pun dan hanya ingin melindunginya. “Putri, ini indah sekali!” Man'er berseru antusias sambil mencoba sebuah tusuk rambut yang dijual di pinggir jalan. Liu Ling mendengus, “Aku bisa membelikanmu yang lebih mahal dari ini, Man'er, letakkan itu.” “Tapi, Putri. Saya benar-benar menyukai ini.” Man'er enggan meletakkannya. “Aku sudah bilang aku akan membelikanmu yang lebih bagus dan mahal, kan? Ini sama

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 136 : Alasan Shen Qi Menikah

    Setelah percakapan yang penuh intensitas itu, Shen Qi pergi meninggalkan Xue Ningyan begitu mendengar jawaban tidak disangka itu. Dia menutup mulut dan hidungnya dengan wajah yang panas, “Yang benar saja? Mengapa aku bisa begitu tidak tahu malu menginginkan hal semacam itu dari seorang wanita yang bahkan tidak kukenal?”“Yeah …, memang dia bilang aku menginginkannya setelah satu bulan pernikahan kami. Tapi itu tetap saja di luar dugaan. Kenapa pula aku menginginkan seorang putra dari rahimnya? Tidak masuk akal.” “Apanya yang tidak masuk akal, Tuan Muda? Anda sendiri yang mengusulkan hal itu.” Zhong Li yang sedang memeriksa dokumen di sudut ruangan, mengomentari pemikirannya. Shen Qi menyorot dengan tatapan membunuh. Seolah baru tahu kalau Zhong Li berada di sana lebih dulu darinya. Zhong Li langsung menyembunyikan kepalanya dengan tumpukan dokumen, “Se-sebenarnya saya sibuk bekerja, Tuan Muda ….”“Kalau bekerja ya bekerja saja. Jangan sibuk mengurusi urusan orang lain.” “Baik ….”

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 135 : Permintaan Konyol Seperti Apa?

    Istana Selatan.Saat ini, Tang Yan berada di sana. Dia memakai seragam pelayan pria dan mencari kesibukan dengan menyapu halaman. Sambil melakukan itu, matanya mengawasi kamar pribadi Pangeran Pertama. Dan tidak melihat ada hal yang mencurigakan yang bisa membantu penyelidikannya. Sebenarnya, sudah dua hari sejak ia berada di sini untuk mengawasi Pangeran Pertama secara langsung. Tapi dia bahkan tidak melihat sang Pangeran bertemu orang selain Baginda Kaisar dan para pejabat di Istana yang bertegur sapa setelah rapat rutin berakhir. Padahal dia yakin sekali akan bertemu pria misterius itu jika menyusup ke Istana Selatan. ‘Omong-omong, aku juga mendengar kalau Liu Ling sangat dekat dengan Pangeran Pertama, kan?’ Tang Yan menghentikan aktivitas menyapu halamannya. Dan beralih mencabuti rumput di sekitar paviliun. Berharap ia bisa menemukan sesuatu jika bekerja di dekat tempat di mana Pangeran biasanya menerima tamu. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, dia melihat Pangeran Per

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 134 : Yang Yunshui: Mantan Pengawal Permaisuri Terdahulu

    Xue Ningyan mematung di depan pintu. Melihat Shen Qi sudah rapi dengan warna pakaian yang senada dengannya. Pakaian itu juga dipakai Shen Qi saat menghadiri pesta pernikahan Tuan Putri Yinyue. ‘Bagaimana bisa begitu kebetulan ….’ Xue Ningyan ragu-ragu menerima uluran tangan Shen Qi. Tapi Shen Qi langsung menggenggamnya dan mengajaknya berjalan tanpa mengatakan apa pun. Zhong Li sudah mengabarkan kalau Qin Wanzhi sudah berada di ruang makan keluarga setelah memasak beberapa hidangan kesukaan Shen Qi. Matanya melirik menatap Xue Ningyan yang berjalan dengan pandangan lurus tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Meski semalam ia menyuruh Xue Ningyan tidur di kamarnya, tapi ia sama sekali tidak memasuki kamar itu semalam penuh. Mungkin ia mengerti kenapa Xue Ningyan seperti tidak melihatnya sekali pun pagi ini walau sempat tercengang sedikit. “Anu …, aku minta maaf tentang semalam,” Shen Qi membuka percakapan. “Saya sudah memaafkannya,” jawab Xue Ningyan, pendek dan datar. Shen Qi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status