Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 78 : Tidak Perlu Lagi Meminta Izin

Share

Bab 78 : Tidak Perlu Lagi Meminta Izin

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-28 15:04:09

“Anda sudah pulang, Tuan Muda?” Xue Ningyan tersenyum dan membuka pintu kamar.

“Kenapa kau masih belum tidur?” Shen Qi merengkuh tengkuk Xue Ningyan dan mencium dahinya.

Wajah Xue Ningyan mulai terasa panas tanpa bisa dikendalikan, ‘Belakangan Tuan Muda berterus-terang sekali bersikap hangat kepadaku ….’

“Aku bertanya padamu, Xue Ningyan.” Dahi Shen Qi berkerut.

“Ah, saya tidak sengaja terbangun, dan mendengar suara kereta kuda di luar, jadi saya mengira Anda baru saja pulang lalu memutuskan untuk menyambut, tapi ternyata Anda sudah di sini ….”

“Ayo kita tidur.” Shen Qi melepas pakaian resminya dan berganti menjadi pakaian tidur yang santai.

Xue Ningyan duduk di tepi ranjang, mengamati kelembutan Shen Qi yang benar-benar terlihat seperti sosok suami yang sayang menyayangi istrinya ini ….

“Kau memikirkan apa sampai melihatku seperti itu?”

Eh?! Xue Ningyan terperanjat.

“Aku memang tampan, tapi tidak perlu sampai seperti itu menatapnya. Kau juga bukan tidak bisa menikmati ketampan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 79 : Masa Kecil Bersama Xiao Ci

    Pagi setelah malam itu, Shen Qi menyiapkan sarapan bersama ‘terakhir’ dengan Xue Ningyan sebelum memulai kesibukannya selama beberapa hari di Biro Informasi. Kedua kalinya, setelah bangun tidur, Xue Ningyan tidak begitu canggung seperti saat pertama kali melakukannya. Dia juga bisa menatap wajah Shen Qi dengan normal seperti biasa. Yang berubah hanyalah cara bicaranya yang lebih akrab dengan Shen Qi. Bahkan tindakannya sedikit demi sedikit juga mulai menjadi lebih santai. “Tuan Muda, apakah aku bisa pergi ke Biro Informasi sesekali seperti yang Tuan Muda katakan semalam?” Shen Qi meletakkan cangkirnya. “Kau ingin?” “Kalau Tuan Muda sibuk setiap hari, aku khawatir Tuan Muda tidak makan dan tidur dengan teratur, jadi aku ingin datang sesekali untuk membawakan makanan.” “Apakah ini adalah sisi baikmu yang lain?” Shen Qi menyeringai. “Apa maksud Tuan Muda?” “Sekarang kau sudah bisa memperhatikan keseharian suamimu, ya.” “Memang banyak sekali perubahan pada diriku setelah Tuan Mud

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 80 ' Siapa Yang Senior, Siapa Yang Berpengalaman?

    Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 81 : Orang Baik yang Lain

    Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 82 : Orang Qingzhou

    Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 83 : Bertemu Lagi

    Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 84 : Tidak Cocok

    Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 85 : Pertolongan

    Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 86 : Si Marga Li itu Sudah Mati

    Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 86 : Si Marga Li itu Sudah Mati

    Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 85 : Pertolongan

    Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 84 : Tidak Cocok

    Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 83 : Bertemu Lagi

    Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 82 : Orang Qingzhou

    Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 81 : Orang Baik yang Lain

    Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 80 ' Siapa Yang Senior, Siapa Yang Berpengalaman?

    Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 79 : Masa Kecil Bersama Xiao Ci

    Pagi setelah malam itu, Shen Qi menyiapkan sarapan bersama ‘terakhir’ dengan Xue Ningyan sebelum memulai kesibukannya selama beberapa hari di Biro Informasi. Kedua kalinya, setelah bangun tidur, Xue Ningyan tidak begitu canggung seperti saat pertama kali melakukannya. Dia juga bisa menatap wajah Shen Qi dengan normal seperti biasa. Yang berubah hanyalah cara bicaranya yang lebih akrab dengan Shen Qi. Bahkan tindakannya sedikit demi sedikit juga mulai menjadi lebih santai. “Tuan Muda, apakah aku bisa pergi ke Biro Informasi sesekali seperti yang Tuan Muda katakan semalam?” Shen Qi meletakkan cangkirnya. “Kau ingin?” “Kalau Tuan Muda sibuk setiap hari, aku khawatir Tuan Muda tidak makan dan tidur dengan teratur, jadi aku ingin datang sesekali untuk membawakan makanan.” “Apakah ini adalah sisi baikmu yang lain?” Shen Qi menyeringai. “Apa maksud Tuan Muda?” “Sekarang kau sudah bisa memperhatikan keseharian suamimu, ya.” “Memang banyak sekali perubahan pada diriku setelah Tuan Mud

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 78 : Tidak Perlu Lagi Meminta Izin

    “Anda sudah pulang, Tuan Muda?” Xue Ningyan tersenyum dan membuka pintu kamar. “Kenapa kau masih belum tidur?” Shen Qi merengkuh tengkuk Xue Ningyan dan mencium dahinya. Wajah Xue Ningyan mulai terasa panas tanpa bisa dikendalikan, ‘Belakangan Tuan Muda berterus-terang sekali bersikap hangat kepadaku ….’ “Aku bertanya padamu, Xue Ningyan.” Dahi Shen Qi berkerut. “Ah, saya tidak sengaja terbangun, dan mendengar suara kereta kuda di luar, jadi saya mengira Anda baru saja pulang lalu memutuskan untuk menyambut, tapi ternyata Anda sudah di sini ….”“Ayo kita tidur.” Shen Qi melepas pakaian resminya dan berganti menjadi pakaian tidur yang santai. Xue Ningyan duduk di tepi ranjang, mengamati kelembutan Shen Qi yang benar-benar terlihat seperti sosok suami yang sayang menyayangi istrinya ini ….“Kau memikirkan apa sampai melihatku seperti itu?” Eh?! Xue Ningyan terperanjat. “Aku memang tampan, tapi tidak perlu sampai seperti itu menatapnya. Kau juga bukan tidak bisa menikmati ketampan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status