Home / Romansa / Dipaksa Menikahi Pria Cacat / Bab. 87. Sepenggal Hubungan Madona Dan Mark

Share

Bab. 87. Sepenggal Hubungan Madona Dan Mark

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2023-10-27 19:00:31

Mark hanya bisa menggelengkan kepala setelah mengetahui tingkah Madona. Dari dulu tidak pernah berubah, suka sekali menentukan masa depan seseorang.

“Memasukkan seorang wanita ke dalam penjara? Seperti bukan dirimu, Madona,” ledek Mark.

“Aku tidak peduli. Siapa pun yang pernah melukai hatiku, tidak akan pernah kumaafkan,” tegas Madona memainkan rambutnya sendiri.

“Kamu harus belajar dari Lusi, bagaimana cara memaafkan orang lain,” sahut Mark.

Madona membenarkan posisi tubuhnya, lalu menatap tajam ke arah Mark.

“Kamu juga harus belajar memaafkan Maria yang sudah menghancurkan rumah tangga kedua orang tuamu. Kamu juga harus belajar memaafkan Maria yang membuatmu buta dan lumpuh,” cecar Madona.

Mark tertawa kecil mendengar perkataan Madona.

“Kamu saja yang setiap hari bersama Lusi, tidak pernah belajar bagaimana cara memaafkan orang lain. Terus, sekarang kamu menyuruhku untuk belajar dari Lusi? Jangan bicara o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Lusi sudah tinggal di rumah sakit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 88. Cara Menghadapi Pelakor Ala Nyonya Bona

    Felix menghampiri seorang wanita tua berusia sekitar enam puluh tahun. Wanita tua itu tengah asyik menikmati waktu luang di ruangan kerja. “Ada apa, Felix? Tumben kamu datang menemuiku?” tanya Nyonya Bona tanpa melihat Felix. Nyonya Bona merupakan wanita yang melahirkan Mark. Ibu kandung Mark, hasil dari pernikahan Nyonya Bona dengan Tuan Baro, pewaris tunggal Geo Grup. “Anak pertama Mark sebentar lagi akan lahir di dunia ini,” ucap Felix duduk di salah satu sofa. Nyonya Bona berpindah duduk di hadapan Felix. Ditatapnya wajah rupawan Felix dengan saksama. “Makin tua, wajahmu makin mirip ayahmu. Aku jadi merindukan ayahmu,” tutur Nyonya Bona. “Tidak perlu merindukan seseorang yang sudah tertanam di dalam tanah,” balas Felix. “Omonganmu kasar sekali. Apakah kamu akan menjawab seperti itu, ketika orang lain merindukan ibumu yang sudah meninggal?” sindir Nyonya Bona. Felix tersenyum tipis lalu berkata, “Maafkan aku. Barusan aku hanya asal memberi jawaban. Lagipula, ibuku belum meni

    Last Updated : 2023-10-29
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 89. Kelahiran Anak Pertama Mark

    “Dua hari lagi anak kita lahir, Sayang. Ibu dan kakakku gak ke sini ya?”Lusi selalu menanyakan hal tersebut. Dia sangat ingin ditemani oleh ibunya ketika melahirkan nanti.“Kakakmu sangat sibuk kuliah, sedangkan ibumu sudah kembali ke desa untuk melihat rumah yang direnovasi. Kamu tenang saja, mereka akan menjengekmu ketika mereka sudah tidak sibuk,” jelas Mark menenangkan sang istri.“Ibu sudah pulang kampung? Kok gak pamit?” tanya Lusi bermuka murung.“Pamit kok, kemarin ‘kan ibumu melakukan panggilan video sama kamu,” kata Mark mengelus kening Lusi.“Loh? Tadi malam itu ibuku berpamitan? Yah... Kalau aku tahu, pasti aku gak buru-buru tidur,” sesal Lusi.“Kamu tenang saja, Sayangku. Setelah anak kita lahir, ibumu akan datang untuk melihat cucunya.”Lusi mengangguk mengerti meski hatinya masih sedikit sedih.“Jangan dipikirkan, Sayangku. Yang terpenting sekarang kamu harus mempersiapkan diri. Anak kita akan segera lahir.”Lusi terdiam. Dia sangat merasa nyaman saat jemari besar Mark

    Last Updated : 2023-10-30
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 90. Interaksi Manis Mertua Dan Mantu

    “Kamu bertanya aku siapa? Apakah suamimu tidak pernah menyebut namaku?” sungut Nyonya Bona. “Tidak heran, suamimu saja tidak mengundangku waktu kalian menikah,” imbuh Nyonya Bona terlihat kesal.Lusi terdiam, tak tahu harus berkata apa untuk menanggapi ocehan Nyonya Bona. Pandangan Lusi beralih pada anaknya yang terlelap nyaman dalam gendongan Nyonya Bona.“Ibu, jangan berbicara terlalu keras, apalagi sampai mengotot begitu. Nanti, Ibu lelah,” kata Mark.“I-ibu? Maaf, anda ibu dari suamiku?” tanya Lusi bingung.“Iya, aku adalah ibu kandung dari suamimu,” jawab Nyonya Bona.Jantung Lusi berdegup kencang, dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu sang ibu mertua di saat seperti ini. Sejujurnya, Lusi tidak siap.“Ngapain kamu bengong? Wanita yang baru saja melahirkan, tidak boleh bengong,” tegur Nyonya Bona.Lusi tersadar dari lamunan. Senyuman terpatri di wajahnya yang elok. Sebelah tangan Lusi

    Last Updated : 2023-11-10
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 91. Rahasia Ibu Tutik

    “Aku gak tahu, memangnya berapa?” tanya Lusi polos.Mark tersenyum tipis sembari mengelus pipi gembul Lusi. Perasaan Mark luar biasa senang. Jiwanya seperti kembali hidup.“Rumah tangga kita lengkap, Sayangku. Kamu berhasil memberiku keturunan, seorang pewaris keluarga George. Wanita sepertimu, sangat spesial.”Mark tak bisa berhenti memuji Lusi. Rasa kagum Mark terhadap Lusi makin bertambah di setiap detik. Seakan Mark tersihir oleh pesona Lusi.“Ibu Bona sudah kembali ke Inggris?” tanya Lusi teringat dengan ibu mertuanya.“Mungkin ibuku belum kembali ke Inggris. Ada seseorang yang tak membiarkan ibuku kembali,” tutur Mark.“Seseorang siapa?” tanya Lusi.Mark tersenyum lembut lalu menggelengkan kepala.“Aku hanya asal berbicara, Sayangku.”Lusi mendorong pelan pundak lebar Mark.“Ah iya, aku baru ingat. Mina memberimu banyak hadiah. Dia tidak bisa menjengukmu karena aku mem

    Last Updated : 2023-11-11
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 92. Hubungan Persaudaraan Yang Membaik

    Ibu Tutik terkejut mendengar ucapan Mark. Sekujur tubuhnya tiba-tiba menjadi sangat kaku. Ibu Tutik terdiam, tak tahu harus menjawab apa.“Tidak perlu menutupi apa pun dariku. Bagaimana pun juga, aku adalah menantumu,” ucap Mark santai.“Mak-maksudnya? Aku gak ngerti kamu ngomong apa?” tanya Ibu Tutik bingung. Ibu Tutik masih berpikir positif, mungkin saja Mark hanya asal bicara mengenai bunuh diri.“Aku sudah tahu, penyebab kematian ayah Lusi. Bukan karena serangan jantung, melainkan karena bunuh diri.”Kedua mata Ibu Tutik melotot seperti ingin mengeluarkan isinya. Sebelah tangan Ibu Tutik dipergunakan untuk menutup mulutnya yang terbuka lebar.“Ka-kamu tahu dari mana?” tanya Ibu Tutik tidak bisa menutupi keterkejutannya. “Ada seseorang yang memberi tahumu? Siapa?”“Aku banyak mengetahui hal yang seharusnya tidak perlu aku tahu. Sudah kukatakan, anda tidak usah menutupi sebuah rahasia dariku.”Ibu Tutik m

    Last Updated : 2023-11-12
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 93. Perasaan Asli Madona Untuk Aldo

    Enam bulan berlalu... “Aku tidak menyangka akan bertahan di sini selama hampir enam bulan. Keamanan apa yang kamu maksud? Mau sampai kapan kamu tidak memperbolehkan aku kembali ke Inggris?” keluh Nyonya Bona. “Sungguh, aku tidak tahan dengan iklim tropis di sini.” “Padahal anda bisa kabur waktu aku ada di Singapura. Namun, anda memilih tetap berada di sini,” sindir Miky tersenyum tipis memandang wajah cantik Nyonya Bona. Nyonya Bona menghembuskan napas lelah. Pandangannya beralih pada dinding kaca raksasa di hadapannya. Sembari menyeruput teh hangat, mata Nyonya Bona terus menatap deretan gedung-gedung tinggi yang dihiasi cahaya berkilau, dan panorama urban yang sangat memukau penglihatan. “Satu-satunya alasan kenapa aku betah tinggal di sini adalah, kehadiran cucuku. Setiap hari aku datang ke rumah Mark hanya untuk bertemu dengan cucuku, Baby Smith seperti magnet yang mampu menarikku serta menahanku. Pesona Baby Smith begitu kuat. Tan

    Last Updated : 2023-11-14
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 94. Nyonya Bona Mengambil Baby Smith

    “Kamu ini ngomong apa sih? Siapa juga yang sungkan? Makin hari kamu makin aneh,” tutur Madona heran. “Sudah tidak ada keperluan lagi ‘kan? Ya sudah, aku mau kembali. Banyak pekerjaan Aldo yang harus aku urus. Dasar pria tidak berguna.” Madona mengeluh kemudian.“Kamu yang aneh, diberi pasangan kaya raya yang sangat mencintaimu, malah kamu memilih untuk bercerai. Diajak serius oleh Felix, kamu tolak.”“Kenapa jadi aku sih? Sudah ah! Kamu nyebelin banget sih!” sungut Madona kesal dengan Mark.Mark tertawa kecil melihat tingkah Madona yang seperti anak kecil.“Perlu aku antar?” tawar Mark.“Tidak perlu, aku membawa sopir.”Madona berlalu meninggalkan ruangan Mark. Bersamaan dengan kepergian Madona, Mina masuk ke dalam ruangan Mark.“Aku sudah memeriksa semua hasil penjualan,” kata Mina melaporkan. “Tidak ada kendala yang berarti. Omset penjualan juga meningkat pesat. Banyak masyarakat menyukai produk makanan ringan yang kita produksi,” tambahnya.“Bagus, pertahankan kinerja kalian,” ujar

    Last Updated : 2023-11-15
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 95. Masuk Perangkap Mark

    Mina terdiam. Tidak ada kata yang tepat untuk menjawab pernyataan Nanda. Semua yang dikatakan oleh Nanda adalah kebenaran. Selama mereka menjalin hubungan, Nanda lah yang membiayai kuliah dan kebutuhan Mina."Coba jawab aku! Siapa yang membiayai hidupmu selama ini? Aku juga mau tanya, siapa yang membuatmu bisa bekerja dengan Smith? Hantu kah?" pungkas Nanda penuh penekanan. "Kenapa diam saja? Ayo mengomel lagi. Sekalian pukul aku!" bentak Nanda.Mina memberanikan diri untuk menatap wajah gahar Nanda. Kemudian Mina menghembuskan napas lelah. Untuk ke sekian kali, Mina memilih mengalah, daripada terus berdebat, dan bertengkar."Lebih baik, kita tidak bertemu dulu. Aku akan pergi dari apartemen ini untuk menenangkan diri. Begitu pun dengan dirimu. Kuharap kamu bisa mengerti keputusan yang aku ambil," papar Mina."Kamu ingin menjauhkan diri dariku? Begitu?""Astaga... Aku tidak bermaksud seperti itu. Kita harus memikirkan kesalahan kita masing-masing. Setelah jiwa kita menenang, baru lah

    Last Updated : 2023-11-18

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 106. Keturunan Kebaikan Adalah Kebahagiaan

    Mark berjalan memasuki ruang keluarga. Dia membawa beberapa berkas di tangannya. Kedatangan Mark membuat Ibu Tutik dan Dini sedikit tegang. “Maaf menunggu,” ucap Mark duduk di sofa tunggal. “Aku tidak suka basa-basi, jadi langsung saja. Maksudku mengundang kalian berdua adalah, aku ingin memberi tahu kalian bahwa, semua aset tidak bergerak milik Lusi, telah berganti nama menjadi milik kalian berdua. Aku membaginya seadil mungkin.” “Maksudnya? Aset apa?” tanya Dini tidak mengerti. “Aku membeli banyak tanah, dan bangunan atas nama Lusi. Sekarang, seluruh tanah dan bangunan tersebut telah berganti nama menjadi milik kalian berdua,” jelas Mark. Dini dan Ibu Tutik sangat terkejut. Mereka berdua sampai tidak bisa berkata-kata lagi. “Kenapa? Itu ‘kan milik Lusi, Kenapa diberikan kepada kami?” tanya Ibu Tutik menundukkan kepala. “Anda berhak memilikinya, Ibu. Berkat kebaikan hati, Ibu yang mengizinkan Lusi ikut bersamaku di Inggris,” jawab Mark bersuara lembut. “Maksudku, kami tidak per

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 105. Kelahiran Bayi Kembar

    Mark tersenyum puas karena telah berhasil membalas perbuatan Nyonya Maria dan Aldo terhadapnya. Sebenarnya, hal seperti ini tidak disenangi oleh Mark. Apalagi sampai harus mengorbankan banyak waktu dan uang. Benar-benar bukan tipe Mark. “Kasihan Nyonya Maria dan Tuan Aldo, mereka harus tidur di penjara. Tetapi, aku gak menyangka, Nyonya Maria yang menghilangkan nyawa Ningsih. Mengapa harus begitu sih jadi orang?” Lusi menggelengkan kepala mengingat perbuatan Nyonya Maria. “Pada akhirnya, semua akan mendapatkan balasan, sesuai dengan yang mereka perbuat,” balas Alex. “Tumben, Mister Alex pintar?” kata Lusi polos. “Aku memang pintar, hanya berpura-pura bodoh saja,” sahut Alex tidak mau ambil pusing. “Sayangku, kamu sudah siap tinggal di Inggris?” tanya Mark menarik perhatian Lusi. “Kita bakal pergi ke Inggris?” Bukannya menjawab, Lusi malah balik bertanya. “Aku ‘kan lagi hamil, emangnya boleh naik pesawat?” tanya Lusi. Lusi menyentuh perutnya yang telah membuncit. Sudah sembilan b

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 104. Balasan Terbaik Untuk Nyonya Maria

    Nyonya Maria menjalani kehidupannya di dalam penjara dengan penuh kehampaan. Dia sangat sedih melihat tangannya tidak dihiasi perhiasan. Nyonya Maria juga mengeluh dengan kondisi kulitnya yang kusam, dan tidak bersih. Keadaan sel yang begitu jorok juga membuat Nyonya Maria sering mengalami demam. “Ada yang ingin bertemu denganmu, keluarlah,” pinta Petugas Polisi meminta Nyonya Maria keluar dari dalam sel. “Bertemu denganku? Siapa?” tanya Nyonya Maria heran. “Nanti kamu juga tahu.” Begitu sampai di ruang temu. Nyonya Maria ingin kembali ke dalam sel. Namun petugas polisi malah menyuruhnya untuk duduk di kursi. “Tatap aku, Madam,” kata Mark tidak senang melihat Nyonya Maria menundukkan wajah. “Kamu mau mengejekku? Aku gak ada waktu buat dengerin ocehanmu,” cetus Nyonya Maria memberanikan diri menatap mata tajam Mark. “Aku tidak suka mengejek orang yang tidak berdaya,” balas Mark menyeringai. “Aku hanya ingin menanyakan perihal keadaanmu saja. Apakah kamu baik-baik saja? Sepertinya

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 103. Pengakuan Felix

    “Dengan kamu yang mengatakan terima kasih, apakah tugasku sudah selesai?” canda Miky.“Sayang sekali, tugasmu belum selesai. Aku masih membutuhkan bantuanmu,” jawab Mark.“Aku senang mendengarnya,” balas Miky.Mark tersenyum tipis kemudian melihat jam berwarna perak di tangan sebelah kanan. Rupanya jam telah menunjukkan pukul sebelas malam, sudah terlalu larut untuk Mark yang biasanya tidur di jam delapan atau sembilan malam.“Miky, pergilah tidur. Jangan terlalu sering bergadang. Sayangi juga tubuh mudamu, sebelum kamu menyesal sepertiku.” Mark memberi sedikit wejangan kepada Miky.“Apa yang kamu sesali di waktu muda? Boleh aku mengetahuinya?” Karena kalimat Mark, Miky jadi penasaran.“Aku menyesal karena terlalu sering bekerja, tanpa memedulikan kesehatanku. Sekarang aku sudah tua, jadi sedikit merasakan akibat dari kurangnya aku mengatur pola tidur,” jelas Mark menepuk pelan pundak Miky. “Aku pergi tidur dulu. Besok akan ada pertunjukkan yang menakjubkan. Memikirkannya saja, membuat

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 102. Keberhasilan Misi Miky

    Mark tidak mungkin membiarkan Aldo hidup tenang di dalam penjara. Mark sengaja menyewa seseorang untuk mengerjai Aldo selama berada di dalam penjara. Keputusan Mark terbukti ampuh, Aldo tak berhenti berbuat kericuhan di dalam sel. Hal tersebut akan membuat Aldo kesulitan untuk mendapat keringanan hukuman. “Dia duluan yang menyenggolku! Dia menghinaku!” teriak Aldo keras. Kalimatnya ditujukan kepada seorang pria suruhan Mark. Para petugas sudah tidak memercayai Aldo lagi, karena Aldo telah terbukti mengalami depresi. Mereka menganggap jika sikap tidak menentu Aldo akibat dari penyakit Aldo. “Lepaskan aku! Kalian harusnya menangkap pria jelek itu!” Aldo berusa melepaskan diri dari genggaman para polisi. Polisi menyeret Aldo menuju sel tunggal. Mereka benar-benar memperlakukan Aldo dengan tidak baik. Sedangkan Aldo hanya bisa mencerocos tidak jelas ketika pintu sel tertutup rapat. *** “Aldo, pasti sangat menderita sekarang,” kata Mark berjalan mendekati Nyonya Maria. Melihat kehad

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 101. Aldo Masuk Penjara

    “Lusi menyewa tim audit untuk memeriksa keuangan perusahaan Asia Victory Grup? Yang benar saja, memangnya siapa Lusi?” tanya Nyonya Maria seperti tidak percaya dengan ucapan Bobi. “Apakah anda tidak tahu? Nona Lusi adalah pemegang sembilan puluh persen saham Liba Company,” kata Bobi. Nyonya Maria dan Aldo sangat terkejut mendengar pernyataan Bobi. “Bukankah, pemilik saham dari Liba Company adalah Mark Junior George?” tanya Aldo nyalang. “Tuan Mark tidak memiliki sepersen pun saham Liba Company. Tuan Smith, selaku pemilik Liba Company, telah menyerahkan seluruh hak perusahaan Liba kepada Nona Lusi. Tuan Mark adalah orang yang menjalankan Liba Company. Astaga, ternyata kalian baru mengetahui fakta ini. Aku pikir, kalian sudah mengetahuinya sebelum aku tahu.” Bobi sedikit meledek Nyonya Maria dan Aldo. Mengetahui kenyataan itu, Nyonya Maria terlihat memendam rasa kesal. Bagaimana bisa dia selama ini begitu santai. Nyonya Maria merasa sangat bodoh. Mark pasti memanfaatkan kewarganegar

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 100. Tidak Ada Maaf Untuk Aldo

    Aldo merasakan sakit luar biasa atas sikap Madona yang merendahkannya. Aldo pikir, selama ini Madona tulus berkencan dengan dirinya. Namun, ternyata Madona sama saja seperti kebanyakan wanita.“Kamu wanita murahan yang hanya mengincar harta seorang pria,” desis Aldo menatap Madona penuh kebencian.Bukannya marah telah mendapat hinaan dari Aldo, Madona malah tertawa cukup keras hingga membuat matanya sedikit berair.“Aku bukan wanita murahan. Kamu harus mengeluarkan setidaknya sepuluh juta dolar untuk meniduriku. Bagaimana bisa kamu menyebutku sebagai wanita murahan? Soal mengincar harta dari pria yang kukencani, Kamu pikir aku tipe orang seperti itu? Sedangkan dari kecil aku sudah diperlakukan layaknya seorang putri raja oleh ayahku. Ketika aku lahir, hal pertama yang aku lihat adalah berlian. Tidak sepertimu, aku tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan uang. Bahkan aku tidak pernah mencari uang. Uanglah yang datang kepadaku.”Telinga

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 99. Madona Meninggalkan Aldo

    Pernyataan Madona terbukti ampuh membuat Mark ketar-ketir. Mark pun meninggalkan ruang rawat Madona, hanya untuk menjemput Lusi. Melihat Mark tergesa-gesa pergi, Madona tersenyum tipis. Mark pasti telah termakan oleh ocehan tidak mendasar dari Madona.“Takut banget kalau Lusi diambil orang,” gumam Madona menggelengkan kepala. Sementara itu, Mark berjalan cepat menuju lift. Saat lift terbuka, Lusi dan Alex muncul.“Sayang? Kamu mau ke mana?” tanya Lusi terkejut melihat Mark.Bukannya menjawab, Mark malah menarik Lusi ke dalam dekapannya, seolah menjauhkan Lusi dari sisi Alex. Tanpa berbicara lebih, Mark menuntun Lusi menuju ke ruangan di mana Madona dirawat.Alex sempat merasa aneh dengan tatapan menusuk Mark yang tertuju padanya. Namun, Alex tak mau ambil pusing. Dia tetap berjalan di belakang sepasang kekasih itu.Begitu sampai di dalam ruang rawat Madona, Lusi berteriak histeris melihat Madona dalam kea

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 98. Aldo Kehilangan Madona

    Mina menghembuskan napas lelah, mengetahui fakta bahwa Nanda tak kunjung memperbaiki diri. Bahkan tingkah Nanda makin menjadi-jadi, sangat pemalas, dan tidak mau bangkit.Sudah hampir satu bulan Mina keluar dari apartemen mereka. Nanda masih sama saja. Hal tersebut membuat Mina merasa jengah dan ingin mengakhiri pernikahan mereka.Entah mengapa, rasa cinta Mina pada Nanda seolah memudar seiring berjalannya waktu. Mina seakan tidak mengingat betapa dulu dia sangat memuja Nanda.Sikap dan tingkah Nanda mampu melunturkan segalanya. Terlebih, Nanda selalu melakukan tindak kekerasan terhadap Mina. Makin membuat Mina merasa bila di pernikahan mereka berdua tidak ada masa depan.Kini, yang menjadi tujuan utama Mina bukan lagi soal memperbaiki pernikahan, melainkan mencari cara agar bisa bercerai.Mina bisa saja melaporkan Nanda ke pihak berwajib atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, Mina tidak ingin Nanda di penjara. Jadi,

DMCA.com Protection Status