Share

Akting

Penulis: Pulungan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-11 12:25:04

"Ayo masuk, kamar kamu di disana," ajak Aira mempersilahkan Mei masuk. Sedangkan Evan hanya mematung melihat keduanya.

'Apa ini mimpi?' batin Evan begitu Aira dan Mei melewatinya.

Beberapa menit kemudian Aira kembali menghampiri Evan yang masih bingung.

"Kak," panggil Aira dari samping membuat Evan langsung menoleh.

"Ayok ke kamar," ajak Evan lalu berjalan terlebih dahulu yang diikuti oleh Aira.

Begitu mereka masuk Aira langsung menutup pintu dan Evan merebahkan putrinya di ranjang.

"Ai maksud kamu apa?" tanya Evan kesal. Tapi Aira malah tersenyum membuat Evan semakin kesal.

"Ai kamu tahu kan Mei itu-" ucapan Evan terhenti saat Aira membungkam mulutnya.

"Shut ... jangan keras-keras ngomongnya nanti dia dengar," ucap Aira pelan yang dibalas anggukan oleh Evan.

Kemudian Aira memberi tahu tujuannya pada Evan. Sedangkan Evan hanya bisa mengangguk mendengar penuturan Aira.

"Apa kamu yakin itu akan berhasil?" bisik Evan.

"Kita liat aja nanti," jawab Aira sambil melipat kedua tangannya membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi CEO   Masuk jadi pembantu keluar jadi Narapidana

    Evan dan Mei langsung kaget, Mei langsung mengubah ekspresinya menjadi selugu mungkin sebelum ia berbalik."M--mbak," sapa Mei pura-pura sopan membuat Aira langsung mengernyit."Ngapain kamu tengah malam begini sama suami saya?" tanya Aira ketus membuat Mei langsung gelagapan."Anu ... itu Mbak, tadi Pak Evan mau makan katanya saya mau buatin.Yapi tiba-tiba saya lihat di baju Pak Evan ada kecoa," jawab Mei sedatar mungkin membuat Evan mengernyitkan dahinya."Oh saya kira ngapain sampai kamu kayak mau meluk Kak Evan," jawab Aira santai."Ya sudah kamu tidur sana, biar saya aja yang buatin makan." suruh Aira yang dibalas anggukan oleh Mei lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.'Huh untung nggak ketahuan,' ucap Mei dalam hati sambil berjalan ke kamarnya.Disisi lain, Aira menyiapkan makanan untuk Evan lalu ia menarik Evan ke kamar.Sampai di kamar Evan langsung menutup pintu lalu mengusap dadanya."Hampir tau Ai belum cukup apa buktinya?" tanya Evan dengan nada sedikit kesal membuat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Dipaksa Menikahi CEO   Ending

    Seminggu telah berlalu, tidak ada lagi pengganggu di rumah tangga Evan dan Aira."Kak," panggil Aira yang tengah melipat kain di atas ranjang, sedangkan Evan sedang bermain dengan Zalfa."Hem," sahut Evan seperti biasa membuat Aira langsung memutar mata malas."Semenjak Mei di tangkap polisi, ini rumah adem-adem aja ya kayak nggak biasa," ucap Aira.Evan yang mendengar itu langsung duduk melihat Aira bingung."Kok nggak biasa sih, kamu senang ada pengganggu disini," tebak Evan, Aira malah menggedikkan bahunya."Nggak suka sih ada pelakor, tapi lebih suka memusnahkan pelakor," ujar Aira membuat Evan mangut-mangut."Kakak yakin nggak bakal ada lagi pelakor?" tanya Aira."Nggak ada Ai, satu aja stres mikirinnya, udah ih jangan sangka buruk terus," jawab Evan santai lalu ia kembali berbaring di samping Zalfa."Okelah, tapi kalo Kakak bohong siap-siap aja jadi pendamping Mei di jeruji," ancam Aira membuat Evan terkekeh."Apaan sih kamu cemburuan banget sekarang, lagian saya tuh udah nggak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Dipaksa Menikahi CEO   Salah Paham Berujung Pelaminan

    Brugh! Evan ambruk bagitu ia masuk ke kos-kosan Aira."Astagfirullah ... Kak Evan!" teriak Aira histerisnya, lalu meletakkan tehnya.Aira mendekatinya Evan, tapi ia tidak berani menyentuhnya."Duh ... gimana ya? Mana hari udah malam lagi gak ada orang lagi udah sepi ngapain dia ke sini?" gumam Aira panik.Disisi lain Ibu penjaga warung depan baru saja tutup, saat ia hendak pulang tidak sengaja ia melihat pintu kos Aira masih terbuka."Kos masih buka pintunya si neng padahal udah malam?"gumamnya.Iseng-iseng si ibu tersebut menuju kos Aira beniat memanggil, begitu ia sampai di ambang pintu ia melihat Aira sedang duduk di dekat kepala seorang laki-laki yang tergeletak di lantai.'Itu bukannya anak Pak Budi, ngapain dia malam-malam di kos cewek? Ada yang nggak beres nih.' batin ibu penjaga warung tersebut pikirannya langsung kemana-mana.Tanpa pikir panjang, ia langsung menghubungi orang tua Evan yang kebetulan dulu sempat jadi majikannya.Disisi lain, Aira masih panik harus bagaimana di

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dipaksa Menikahi CEO   Canggung

    Saat asik memandangi wajah Aira tiba-tiba Aira merasa terganggu perlahan ia membuka matanya.Samar-samar ia melihat Evan, sedangkan Evan yang melihat itu langsung kaget dan refleks mundur ke belakang.Tapi sialnya kakinya malah tersandung membuat Evan hampir terjungal ke belakang.Aira yang melihat itu segera menarik tangan Evan dengan kuat membuat Evan terjatuh di atas Aira. Detik kemudian pandangan mereka bertemu, keduanya sama-sama bungkam antara rasa malu dan gugup."K--kak." ucap Aira gugup sambil mendorong dada Evan pelan. Mendengar itu Evan langsung bangkit dari atas Aira."Sorry saya gak sengaja." ucap Evan datar, lalu ia kembali ke ranjang.Dadanya bergemuruh sedangkan Aira setelah Evan pergi ia juga langsung memegangi dadanya.Hampir 15 menit Aira menetralkan jantungnya dan berusaha memejamkan matanya. Namun hasilnya nihil membuat Aira membuka matanya kembali.Sekarang ia menatap langit-langit kamar sedangkan Evan masih bersandar di sudut ranjang sambil memejamkan matanya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dipaksa Menikahi CEO   Aktivitas masing-masing

    Hari ini Aira begitu semangat berangkat mengajar karena sudah dua hari ia libur demi melangsungkan pernikahan yang sangat kilat menurutnya."Sudah jam 6.30 aku langsung berangkat aja." ucap Aira sambil memperbaiki hijabnya kemudian mengambil tasnya.Tidak lupa ia mengunci rumah kecilnya itu.Disisi lain Evan tertidur setelah sholat subuh. Perlahan ia menggeliat karena hari sudah terang.Saat ia melihat ke arah jendela terlihat jelas Aira sedang berjalan menuju pagar dengan pakaian yang rapi."Kok udah berangkat aja jam segini." ucap Evan sambil meraih ponsel di meja rias.Saat menyalakan ponsel matanya terbelalak melihat hari sudah jam 6.32. "Astaga udah jam segini, mana belum mandi." lanjutnya bergegas ke kamar mandi. Tidak butuh lama Evan keluar dari kamar mandi lalu memakai pakaian kantornya tanpa memasang dasi. "Hari ini mana ada meeting." gumamnya sambil menyisir rambut lalu menyemprotkan parfum.Setelah merasa rapi ia langsung berangkat tanpa sarapan. Ditengah jalan Evan meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dipaksa Menikahi CEO   Masa lalu

    Sampai di rumah kecilnya Aira langsung bersandar di balik pintu sambil memegangi dadanya. "Aku kenapa sih setiap kali ditatap sama Kak Evan pasti jantungku tiba-tiba ngajak marathon? 'Kan malu kalo sampe katahuan sama Kak Evan." ucap Aira lalu melempar tasnya ke kasur.Disisi lain Evan masuk ke rumahnya dengan perasaan yang campur aduk antara senang dan bingung."Ngapain sih baper sama cewek kayak dia." celetuk Evan sambil berjalan menuju kamarnya.***Di bioskop, Farra dan Tio belum tahu kalau Evan dan Aira sudah pulang.Saat Farra menoleh ke samping ia tidak menemukan Aira, ia langsung celingak-celinguk."Mas, Aira sama Mas Evan kok nggak ada?" tanya Farra membuat Tio menoleh ke arahnya."O iya kok nggak ada ya bentar deh Mas telpon." jawabnya. Begitu Tio menyalakan ponselnya ia melihat pesan dari Evan."Oalah, mereka udah pulang rupanya." kata Tio membuat Farra berpikir."Eh Mas ada yang aneh nggak sih sama mereka berdua? Aira nggak ada kabar selama dua hari tapi mereka kayak mak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dipaksa Menikahi CEO   Dingin

    Malam harir, Aira sedang memeriksa hasil ulangan murid-muridnya tiba-tiba saja perutnya keroncongan. "Ya ampun nih perut ribut banget dah..." kesalnya sambil memukul perutnya pelan lalu berdiri menuju mencari makanan. "O iya makananku udah abis ludes gak pernah belanja dari sebelum nikah. Ke supermarket terdekat aja dah bisa mati nih lama-lama nggak ada makanan karena malas." lanjutnya, lalu menepuk jidatnya. Aira melihat jam masih menunjukkan pukul 19.30. Ia langsung memakai hijabnya dan memakai jaket kemudian bergegas pergi ke supermarket yang tidak jauh dari rumah Evan. Disisi lain, Evan yang baru selesai sholat isya langsung menuju dapur hendak makan. Saat ia melihat makanan yang ternyata kosong. "Nyari makan di luar aja kali ya sekalian beli sabun ke supermarket." gumam Evan, lalu mengambil kunci mobilnya dan menuju supermarket. Sampai di supermarket, Evan langsung masuk dan mencari kebutuhannya. Disisi lain Aira sedang sibuk mengambil bahan-bahan untuk di masak. 'Wah

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Dipaksa Menikahi CEO   Ayah dan Ibu Datang

    Evan masih mondar-mandir memikirkan bagaimana cara memberitahu Aira."Gimana kasih taunya ya kira-kira dia mau nggak ya," gumam Evan."Besok aja gua kasih tau, udah malam juga takutnya dia udah tidur lagi," lanjutnya lalu pergi ke kamar.Pagi hari; Evan yang baru saja selesai mandi langsung menuju lemari. Belum sempat Evan membuka lemari, ia sudah melihat Aira melintas dari jendelanya."O iya gua belum kasih tau dia kalo siang ini Ayah sama Ibu datang." sadarnya sambil menepuk jidatnya dan berjalan keluar kamar, tapi tiba-tiba Evan berhenti dan melihat tubuhnya."Masa gua keluar pake handuk doang yang benar saja nanti dia ngiranya gua mesum lagi, udahlah nanti aja." ucap Evan lalu kembali ke kamar dan bersiap-siap. Hampir setengah jam Evan bersiap kemudian ia masuk ke mobilnya, tapi sebelumnya Evan menuju sekolah Aira.Disisi lain, Aira dan Farra sedang memandu murid-murid untuk piket lapangan.Saat Aira melihat ke arah pagar sekolah, samar-samar ia melihat Evan yang bari saja keluar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi CEO   Ending

    Seminggu telah berlalu, tidak ada lagi pengganggu di rumah tangga Evan dan Aira."Kak," panggil Aira yang tengah melipat kain di atas ranjang, sedangkan Evan sedang bermain dengan Zalfa."Hem," sahut Evan seperti biasa membuat Aira langsung memutar mata malas."Semenjak Mei di tangkap polisi, ini rumah adem-adem aja ya kayak nggak biasa," ucap Aira.Evan yang mendengar itu langsung duduk melihat Aira bingung."Kok nggak biasa sih, kamu senang ada pengganggu disini," tebak Evan, Aira malah menggedikkan bahunya."Nggak suka sih ada pelakor, tapi lebih suka memusnahkan pelakor," ujar Aira membuat Evan mangut-mangut."Kakak yakin nggak bakal ada lagi pelakor?" tanya Aira."Nggak ada Ai, satu aja stres mikirinnya, udah ih jangan sangka buruk terus," jawab Evan santai lalu ia kembali berbaring di samping Zalfa."Okelah, tapi kalo Kakak bohong siap-siap aja jadi pendamping Mei di jeruji," ancam Aira membuat Evan terkekeh."Apaan sih kamu cemburuan banget sekarang, lagian saya tuh udah nggak

  • Dipaksa Menikahi CEO   Masuk jadi pembantu keluar jadi Narapidana

    Evan dan Mei langsung kaget, Mei langsung mengubah ekspresinya menjadi selugu mungkin sebelum ia berbalik."M--mbak," sapa Mei pura-pura sopan membuat Aira langsung mengernyit."Ngapain kamu tengah malam begini sama suami saya?" tanya Aira ketus membuat Mei langsung gelagapan."Anu ... itu Mbak, tadi Pak Evan mau makan katanya saya mau buatin.Yapi tiba-tiba saya lihat di baju Pak Evan ada kecoa," jawab Mei sedatar mungkin membuat Evan mengernyitkan dahinya."Oh saya kira ngapain sampai kamu kayak mau meluk Kak Evan," jawab Aira santai."Ya sudah kamu tidur sana, biar saya aja yang buatin makan." suruh Aira yang dibalas anggukan oleh Mei lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.'Huh untung nggak ketahuan,' ucap Mei dalam hati sambil berjalan ke kamarnya.Disisi lain, Aira menyiapkan makanan untuk Evan lalu ia menarik Evan ke kamar.Sampai di kamar Evan langsung menutup pintu lalu mengusap dadanya."Hampir tau Ai belum cukup apa buktinya?" tanya Evan dengan nada sedikit kesal membuat

  • Dipaksa Menikahi CEO   Akting

    "Ayo masuk, kamar kamu di disana," ajak Aira mempersilahkan Mei masuk. Sedangkan Evan hanya mematung melihat keduanya.'Apa ini mimpi?' batin Evan begitu Aira dan Mei melewatinya.Beberapa menit kemudian Aira kembali menghampiri Evan yang masih bingung."Kak," panggil Aira dari samping membuat Evan langsung menoleh."Ayok ke kamar," ajak Evan lalu berjalan terlebih dahulu yang diikuti oleh Aira.Begitu mereka masuk Aira langsung menutup pintu dan Evan merebahkan putrinya di ranjang."Ai maksud kamu apa?" tanya Evan kesal. Tapi Aira malah tersenyum membuat Evan semakin kesal."Ai kamu tahu kan Mei itu-" ucapan Evan terhenti saat Aira membungkam mulutnya."Shut ... jangan keras-keras ngomongnya nanti dia dengar," ucap Aira pelan yang dibalas anggukan oleh Evan.Kemudian Aira memberi tahu tujuannya pada Evan. Sedangkan Evan hanya bisa mengangguk mendengar penuturan Aira."Apa kamu yakin itu akan berhasil?" bisik Evan."Kita liat aja nanti," jawab Aira sambil melipat kedua tangannya membu

  • Dipaksa Menikahi CEO   Ketinggalan di Kantor

    Bagitu Aira sampai di ambang pintu kamar, ia melihat Evan sedang menggendong Zalfa sambil melantunkan sholawat. Aira tersenyum lalu ia perlahan mendekati keduanya.Begitu sudah sampai di belakang Evan, ia langsung melingkarkan tangannya di pinggang Evan lalu ia menoleh dari samping."Kak," panggil Aira lembut membuat Evan sedikit menoleh."Hem," lagi-lagi Evan hanya mendehem membuat Aira langsung bingung. Aira langsung melepaskan tangannya dari pinggang Evan lalu berjalan ke depan Evan.Aira mengambil alih Zalfa dari gendongannya lalu ia kembali merebahkan Zalfa ke ayunan. Setelahnya Aira langsung berdiri di depan Evan sambil menatap manik itu dalam-dalam."Kok di rebahin sih, saya masih mau gendong," ucap Evan, Aira langsung senyum lalu menggeleng."Kakak kenapa? Ada masalah kah?" tanya Aira lembut, Evan yang mendengar itu langsung duduk di sisi ranjang yang diikuti oleh Aira."Mei," jawab Evan singkat membuat Aira langsung mengangkat kedua alisnya."Perempuan gatal itu ganggu Kakak

  • Dipaksa Menikahi CEO   Pembantu gagal

    "Andi," sapa Evan tidak percaya melihat Andi datang pagi-pagi begini."Abang ngapain pagi-pagi ke sini? Emang nggak ngajar? tanya Aira bingung."Nggak, mata kuliahnya batal," jawab Andi santai."Terus Naya mana? Kenapa nggak ikut sekalian? tanya Evan."Naya masih di kantor mungkin siangan saya jemput," jawab Andi."Kalau cuma sendirian ngapain datang sih," ucap Aira dengan nada kesal membuat Evan terkekeh mendengarnya."Apaan aku datang bukan mau liatin kamu, tapi mau lihatin ponakanku, minggir!" Ketus Andi lalu ia masuk begitu saja."Tuh kan, pagi-pagi udah bikin kesal," rengek Aira sambil menarik tangan Evan membuat Evan tersenyum."Yuk istirahat lagi kamu nggak boleh stres dulu, bawa santai aja," ucap Evan sambil membantu Aira jalan."Aira," panggil seseorang membuat mereka kembali berbalik, detik kemudian Aira tersenyum."Alhamdulillah, akhirnya Ibu datang juga ini siapa Bu?" tanya Aira karena bingung Ibunya membawa perempuan yang masih muda seumuran Evan."Oh ini namanya Meisari,

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aira pulang dari rumah sakit

    Sampai di rumah, Farra langsung turun dan berlari masuk ke rumah. Di ambang pintu ia melihat Tio sedang duduk menyadarkan tubuhnya ke sisi sofa sambil memejamkan matanya.Perlahan Farra mendekatinya, ia melihat satu kaki Bayu celananya di lipat hingga ke lutut. Farra duduk disampingnya suaminya tersebut lalu tangannya terulur memegang tangan Tio."Mas," panggil Farra lembut membuat Tio membuka matanya, lalu menoleh ke samping."Kamu udah pulang sayang," ucap Tio yang dibalas anggukan oleh Farra."Mas kecelakaan dimana? Kok bisa kecelakaan? Kata tukang urutnya Mas kenapa?" cecar Farra sambil air matanya mulai menggenang. Tio yang mendengar itu langsung tersenyum, lalu tangannya terulur mengusap wajah Farra."Jangan nangis nggak apa-apa kok, tadi aku sama Dian buru-buru mau ngambil berkas ke perusahaan lain. Jadi naik motor biar cepat, tapi itulah nasib kami tabrakan. Mas kakinya keseleo tapi Dian nggak kenapa-kenapa," terang Tio membuat Farra menangis."Harusnya aku nungguin Mas dulu t

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aqila Zalfa

    Cukup lama ia menyaksikan keduanya, membuat Aira mulai bosan terus memejamkan matanya.[Halo Van, kamu diamana?] tanya Ayah yang sedang telponan dengan anaknya.[O iya iya, kalo gitu Ayah sama ibu sarapan ke bawah dulu ya cepat naik] jawab Ayah, Aira hanya bisa mendengar percakapan itu."Ayok sayang kita sarapan dulu, Evan udah mau nyampe." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Ibu. Setelah melihat keduanya keluar Aira langsung menghembuskan nafas lega, lalu membuka matanya lebar-lebar."Huh ... akhirnya, capek juga ya pura-pura pingsan." gumamnya lalu matanya kembali menoleh ke arah bayinya. Detik kemudian bibirnya tersenyum melihat bayinya juga sudah bangun.Aira berusaha duduk pelan-pelan menggunakan tangannya untuk menahan tubuhnya supaya bersandar ke sisi ranjang."Ih ... anak Bunda udah bangun," panggil Aira sambil melambaikan tangannya saat melihat bayinya bergerak-gerak."Bunda pengen banget gendong kamu sayang," gumam Aira sambil manatap putrinya itu.Disisi lain yang Evan bar

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aira Melahirkan

    ***Sebulan kemudian, saat Aira hendak sholat tiba-tiba ia merasa perutnya sakit, ia langsung memegangi perutnya."K--kak," panggilnya sambil satu tangannya memegangi sisi ranjang.Evan yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung kaget melihat Aira kesakitan dengan segera ia berlari mendekati istrinya tersebut."Kenapa sayang? Ka--kamu mau melahirkan?" tanya Evan panik sambil memegangi Aira yang meringis."Oke-oke aku buka pintu dulu sabar, sabar," ucap Evan menenangkan Aira, lalu ia berlari membuka pintu dan pintu mobil kemudian ia kembali berlari ke dalam."Sini saya gendong," lanjut Evan lalu ia dengan sekuat tenaga menggendong Aira yang masih meringis. Kemudian ia mendudukkan Aira di dalam mobil."Kamu sabar ya sayang, kita ke rumah sakit," ucap Evan tak henti-hentinya melihat Aira. Sedangkan Aira sama sekali tidak menjawab pertanyaan suaminya itu yang ia tahu sekarang perutnya sangat sakit."Kak ... Hiks," ringis Aira membuat Evan tidak tega."Sabar sayang, dikit lagi sampai,

  • Dipaksa Menikahi CEO   Bertamu

    Siang hari Aira sudah pulang ngajar, ia langsung menuju kantor Evan. Begitu sampai ia berpapasan dengan Ayah mertuanya."Ayah," panggil Aira saat melihat Ayahnya hendak masuk, Ayah langsung berhenti lalu berbalik."Eh menantu Ayah, udah selesai ngajarnya?" tanya Ayah saat melihat Aira."Udah Yah," jawab Aira lalu menyalam tangan Ayah."Yuk kita masuk, Evan di ruangannya kayaknya." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Aira.Begitu sampai di depan ruangan Evan, Ayah buru-buru meninggalkan Aira karena mendapat telpon Aira hanya tersenyum melihatnya.Detik kemudian Aira melihat ke ruangan Evan ada beberapa karyawan di dalam."Lagi rapat penting kali ya? Ya udah deh nggak usah masuk dulu, tapi aku kemana Kak Naya nggak dateng?" gumam Aira lalu ia berjalan menuju lift.Dari dalam ruangan, Samar-samar Evan melihat Aira melintas dari depan pintu ruangannya."Oke itu dulu yang kalian kerjain, silahkan keluar. Saya ada keperluan sedikit," ucap Evan buru-buru.Kemudian si berlari keluar terlebih

DMCA.com Protection Status