Share

Ayah dan Ibu Datang

Penulis: Pulungan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-07 23:42:58

Evan masih mondar-mandir memikirkan bagaimana cara memberitahu Aira.

"Gimana kasih taunya ya kira-kira dia mau nggak ya," gumam Evan.

"Besok aja gua kasih tau, udah malam juga takutnya dia udah tidur lagi," lanjutnya lalu pergi ke kamar.

Pagi hari; Evan yang baru saja selesai mandi langsung menuju lemari. Belum sempat Evan membuka lemari, ia sudah melihat Aira melintas dari jendelanya.

"O iya gua belum kasih tau dia kalo siang ini Ayah sama Ibu datang." sadarnya sambil menepuk jidatnya dan berjalan keluar kamar, tapi tiba-tiba Evan berhenti dan melihat tubuhnya.

"Masa gua keluar pake handuk doang yang benar saja nanti dia ngiranya gua mesum lagi, udahlah nanti aja." ucap Evan lalu kembali ke kamar dan bersiap-siap. 

Hampir setengah jam Evan bersiap kemudian ia masuk ke mobilnya, tapi sebelumnya Evan menuju sekolah Aira.

Disisi lain, Aira dan Farra sedang memandu murid-murid untuk piket lapangan.

Saat Aira melihat ke arah pagar sekolah, samar-samar ia melihat Evan yang bari saja keluar dari mobilnya.

Sebelum ada yang melihat Aira langsung berlari ke arah pagar sekolah, sedangkan Farra tidak tahu kalau Aira pergi.

"Ai, sekarang jam berapa dah?" tanya Farra karena tidak ada sahutan Farra berhenti menyapu dan melihat ke samping.

"Loh ... Aira mana?" lanjut Farra sambil celingak-celinguk mencari Aira. Saat mata Farra melihat ke arah pagar, samar-samar ia melihat Evan dan Aira sedang ngobrol.

'Kak Evan ngapain sampe ke sini segala?' batin Farra lalu ia berjalan ke arah pagar dan bersembunyi di balik tiang, karena cukup jauh jaraknya alhasil Farra tidak dapat mendengar obrolan mereka.

Disisi lain, Evan dan Aira tidak tahu kalau Farra sedang mengintip mereka.

"Kak Evan ngapain kesini?" tanya Aira to the point.

"Nanti siang Ayah dan Ibu mau ke rumah dan katanya nginap." jawab Evan tanpa basa-basi membuat Aira langsung kaget lalu celingak-celinguk.

Tanpa membuang waktu Aira langsung menarik tangan Evan agak jauh agar tidak ada yang melihat. Evan yang kaget dengan tarikan Aira hanya diam dan mengikutinya.

'Aira ngapain tarik-tarik tangan Kak Evan nggak biasanya dia mau megang laki-laki yang bukan muhrimnya,' batin Farra sambil memperhatikan dua sejoli tersebut.

"Kamu ngapain?" tanya Evan, tapi Aira langsung menempelkan jarinya di bibirnya memberi kode untuk diam.

"Jangan keras-keras Kak nanti ada yang denger," jawab Aira memelankan suaranya.

"Terus?" lanjut Aira membuat Evan menyergitkan.

"Terus apanya?" Evan balik bertanya.

"Yang tadi Kakak bilang Ayah sama Ibu mau datang," jawab Aira.

"Ya kami di kamar saya dulu lah tidurnya, kalo nggak pasti Ayah sama Ibu bakalan curiga." jawab Evan membuat Aira makin kaget.

"Ta--tapi Ka-" Nggak ada tapi-tapian, nggak ada pilihan lain juga. Nggak mungkin saya nyuruh Ayah sama Ibu jangan datang," potong Evan melihat Aira hendak menolak perintahnya.

"I--iya udah," cicit Aira. "Gimana kalo kamu sekarang pulang aja.

Ambil baju atau barang yang kamu perluin taro di kamar saya, jangan sampai Ayah atau Ibu liat kamu ke kamar samping," saran Evan membuat Aira makin bingung.

"Aku ada jam ngajar Kak sampe jam 10, nanti aja pulangnya habis ngajar sekitar jam 10.30," tolak Aira.

"Ya udah terserah, saya nggak mau tau intinya sebelum Ayah sama Ibu datang semua keperluan kamu udah ada di kamar saya," tegas Evan yang dibalas anggukan oleh Aira.

"Kalo gitu aku masuk dulu Kak," pamit Aira lalu ia berbalik dan berjalan masuk ke sekolah dengan muka yang begitu murung.

"Ai," panggil Farra mengagetkan dari belakang membuat Aira langsung berbalik.

"Ka--kamu dari mana?" tanya Aira takut Farra mendengar obrolannya dengan Evan.

"Itu Ai abis ngambil buku piket di pos satpam," jawab Farra berbohong.

"Eh ... tapi Ai tadi aku liat kamunsama Kak Evan kalian ngomongin apa?" lanjut Farra.

Deg!

Aira langsung kaget mendengar pertanyaan Farra. 'Aku harus jawab apa nih,' batin Aira.

"Em … itu Far, Kak Evan ngajak ketemuan a--akubelum bisa," bohong Aira membuat Farra mengerutkan keningnya.

'Nggak biasanya Aira gini mukanya kayak lagi kesal gitu,' batin Farra.

"Wah … makin akrab ya kalian semoga jodoh deh," jawab Farra.

'Maafin ya Far, belum bisa jujur sekarang tapi aku janji bakal kasih tau kamu kalo waktunya udah tepat,' batin Aira.

***

Jam 10.00; Aira sudah selesai ngajar, Aira langsung meminta izin kepada guru piket untuk pulang terlebih dahulu karena memang jam Aira juga udah nggak ada.

"Mau kemana Ai?" tanya Farra yang baru saja masuk ke kantor.

"Mau pulang Far ada urusan mendadak," jawab Aira membuat Farra semakin bingung dengan sikap Aira.

"Oh ya udah hati-hati ya," lanjut Farra yang dibalas anggukan oleh Aira lalu ia bergegas pulang.

'Ada yang aneh sama Aira kayaknya dia lagi nyembunyiin sesuatu, semoga aja nggak masalah besar,' batin Farra.

***

Sampai di rumah Aira langsung menuju rumah kecilnya lalu mengambil beberapa pakaian, skincare, laptop, peralatan sholat dan mandi.

"Gimana ya aku nanti malam bisa tidur nggak ya," gumam Aira lalu ia keluar membawa semua peralatannya. 

Sampai di pintu depan, Aira langsung masuk dan bergegas ke kamar Evan bagitu Aira membuka pintu kamar Evan, ternyata terkunci.

"Apa-apaan ini? Tadi dia nyuruh ke kamarnya sekarang kamarnya malah dikunci," kesalnya lalu melihat jam.

"Ya ampun ... jam 12 gimana dong barangku," Aira mulai panik dan keluar rumah.

"Apa aku masukin lewat jendela aja dulu ya takut Ayah dan Ibu keburu datang," lanjutnya lalu berjalan ke jendela Evan, kemudian memasukkan satu persatu barangnya.

"Huh … akhirnya," 

"Nak ... lagi ngapain?" panggil seseorang dari belakang Aira membuatnya langsung berbalik.

"I--ibu udah nyampe?" Aira berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Baru saja," jawab ibu. "Ayah mana Bu?" lanjut Aira.

"Itu di depan pagar lagi masukin mobil," jawan Ibu yang dibalas anggukan oleh Aira.

"Kamu sendiri lagi ngapain di jendela panas-panar gini," Ibu bertanya lagi.

"Em … itu Bu tadi pas Aira pulang ngajar, Aira ngeliat kacanya debu banget." jawab Aira berbohong.

"Oalah ... Ibu kira ngapain," lanjuy ibu yang dibalas senyuman oleh Aira.

"Ya udah Ibu, yuk kita masuk dulu sambil nunggu Ayah," ajak Aira yang dibalas anggukan oleh Ibu lalu mengikuti Aira.

"Kamu pulang ngajar jam berapa emangnya Nak?" Ibu lanjut bertanya.

"Nggak nentu Bu kadang habis dzuhur, kadang jam 11 tergantung jam ngajarnya Bu," jawab Aira.

"Sekolahnya dimana? Kenapa nggak di jemput sama Evan," 

"Dekat kok Bu, Aira selalu nolak kalo mau di jemput sama Kak Evan lebih suka jalan," jawab Aira berbohong sambil tersenyum manis. "Oh ... Ibu kira jauh," lanjut Ibu.

***

Disisi lain, Evan sedang di kantor mengerjakan beberapa file di depannya. Saat sedang kerja, tiba-tiba saja ia teringat akan kedatangan kedua orang tuanya.

'Ibu sama Ayah udah datang belum ya?' bantin Evan.

"Gua tanya Aira aja kali ya tapi gua nggak punya nomornya," gumam Evan lalu melipat kedua tangannya ke meja dan menuturkan wajahnya. Tidak lama kemudian Evan teringat sesuatu.

'O iya dulu 'kan Tio pernah ngirim nomor Aira ke gua,' batinnya lalu mengecek ponselnya dan menscroll chatnya dengan Tio.

Disisi lain Aira dan kedua orangtua Evan sedang ngobrol. Tiba-tiba saja ponsel Aira bergetar, ia langsung mengecek ponselnya dan membuka pesan dari nomor tidak di ketahui.

[Ayah dan Ibu udah sampai belum?]

'Ini siapa?' batin Aira lalu membuka profilnya, seketika matanya melotot melihat foto Evan.

[Udah, Kak] balasnya dan langsung centang biru.

[Tapi kamu udah selesai masukin semua barang 'kan?]

[Udah Kak tapi kamar Kakak di kunci. Jadi, aku masukinnya dari jendela] balas Aira.

"Hah? O iya gua tadi ngunci kamar," ucap Evan lalu menepuk jidatnya.

[Sorry, saya lupa] balas Evan. [Iya Kak] 

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Neni Maryani
ngeselin harus beli koin kenapa harus pake koin sih.
goodnovel comment avatar
Jamilah Hussin
cerita best..x sabar nak Tau ending nye
goodnovel comment avatar
Alamsyah
bagus kali cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi CEO   Gara-gara lingerie merah

    Sore hari; Evan pulang dari kantor sampai di rumah ia melihat kedua orangtuanya sedang duduk sambil nonton televisi."Assalamualaikum Ibu, Ayah." ucap Evan ramah lalu menyalimi keduanya.Aira yang baru saja datang dari dapur, sekarang tepat di belakang Evan."Walaikumussalam, gimana ngantornya aman?" tanya Ayah yang dibalas anggukan oleh Evan sambil tersenyum."Aira mana Bu?" tanya Evan membuat Ibunya terkekeh lalu menunjuk ke arah belakang Evan.Dengan segera Evan berbalik dengan senyum yang begitu manis."Assalamualaikum sayang," ucapnya lalu memeluk Aira.Deg!Kaget! Itulah yang dirasakan Aira sekarang apalagi mendengar kata terakhirnya. Matanya melotot, badannya semua terasa kaku, Aira benar-benar kaget bukan main.'Kak Evan manggil aku sayang terus sekarang malah meluk aku harus gimana, nih?' batin Aira.Evan yang merasa badan Aira kaku langsung mencubit pelan pinggang Aira membuat Aira langsung sadar dan membalas pelukan Evan.Setelah Evan melepas pelukannya, ia langsung menyodo

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Dipaksa Menikahi CEO   Ayah dan Ibu Datang Lagi

    Adzan subuh berkumandang, perlahan Evan menggeliat lalu menyalakan lampu.Begitu Evan berbalik ia melihat Aira tidar begitu nyenyak dengan balutan selimut. Begitu Evan berdiri, ia melihat bercak darah di seprai membuatnya tersenyum simpul sambil menatap Aira.'Terima kasih,' batinnya lalu berjalan ke kamar mandi. Pukul 5.30; Aira menggeliat dan melihat ke samping, Evan sudah tidak ada. Pelan-pelan ia bangkit karena merasa sakit di bagian intimnya.Saat Aira berdiri dengan balutan selimut, ia melihat bercak darah Aira langsung melepas seprai dan membawanya ke kamar mandi tidak lupa ia membawa baju ganti.***Pukul 6.20; Aira sudah selesai semuanya tapi ia belum berani keluar karena masih sakit saat jalan.Tidak lama kemudian, Evan masuk ke kamar dengan pakaian yang sudah lengkap ia melihat Aira sedang duduk di ranjang."Kak," panggil Aira membuat Evan berbalik menghadap Aira."Aku nggak ngajar dulu hari ini," sambung Aira membuat Evan diam lalu mengangguk kemudian ia berbalik kembali

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Dipaksa Menikahi CEO   Minta Lagi

    "Udah belum?" tanya Evan yang masih menghadap pintu."Udah," jawab Aira sambil membentuk jilbab pashminanya, Evan yang melihat Aira begitu polos langsung mendekat."Gini doang?" tanya Evan lagi membuat Aira menyergit."Apanya?" Aira balik bertanya. Evan melihat lipstik di meja Aira, ia langsung mengambilnya."Sini saya pakein kamu benerin hijab aja," lanjut Evan membuat Aira mematung saat Evan mengoleskan lipstik tersebut ke bibirnya."Loh ... gimana bikinnya biar nggak belepotan, ya?" gumam Evan membuat Aira menahan tawa melihat Evan begitu serius, kayak lagi mewarnai yang takut keluar garis.Tanpa membuang waktu Evan langsung mengulurkan jari telunjuknya untuk meratakan lipstik Aira.Aira terus memperhatikan Evan yang begitu serius meratakan lipstiknya."Selesai," lanjut Evan lalu ia mendongak, ia melihat Aira tengah memperhatikannya, sedetik kemudian pandangan mereka beradu."Yuk," ajak Evan mengalihkan pandangannya lalu ia berbalik hendak keluar.Aira terlebih dahulu menarik tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Dipaksa Menikahi CEO   Mulai Peduli

    Adzan subuh berkumandang; perlahan Aira menggeliat dan membuka matanya.Ia merasa perutnya berat, Aira melihat Evan yang masih tertidur pulas sambil memeluknya.Perlahan Aira memindahkan tangan Evan dan mengambil bantal guling untuk dipeluk Evan, lalu ia berlalu ke kamar mandi.15 menit kemudian; Aira sudah segar keluar dari kamar mandi, ia kembali memakai gamisnya yang tadi malam."Baju kerjaku di kamar samping lagi," gumamnya lalu perlahan membuka pintu kamar.Ia melihat kesana-kemari melihat apa Ayah dan Ibu sudah bangun.Setelah merasa aman, ia langsung keluar rumah tidak lupa sebelum ia keluar ia membuka jendela kamar Evan.Disisi lain Evan mulai menggeliat ia meraba-raba ke samping tapi tidak ada Aira.Ia langsung duduk sambil mengerjap membuka matanya dan melihat keseluruh kamar, tapi ia tidak melihat Aira. Tiba-tiba, ada bunyi jatuh dari jendela Evan langsung berdiri untuk mengecek ke jendela. "Siapa disana," ucap Evan lalu menarik gorden. Aira langsung mendongak sedetik kem

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Dipaksa Menikahi CEO   Pengakuan yang Menyakitkan

    Seminggu telah berlalu dan seminggu itu pula Evan dan Aira benar-benar menjadi suami-istri seutuhnya.Walaupun Evan masih sangat cuek dan dingin, itu tidak menjadi masalah besar buat Aira.Pagi ini, Aira dan semua guru sedang rapat di kantor."Ini rapatnya kok belum mulai-mulai ya?" tanya Aira."Lagi nunggu tamu katanya," jawab Farra sambil memainkan ponselnya. "Tamu apa? Kok aku nggak tau," "Ya mana kamu tau, kamu kan sering banget libur.Itu lagi nunggu tamu atasan dari sebuah perusahaan katanya mau ngasih bantuan untuk murid-murid yang kurang mampu di sekolah kita," lanjut Farra."Perusahaan apa itu?" Aira terus bertanya membuat Farra berhenti memainkan ponselnya lalu melihat Aira."Ya ... mana aku tau 'lah liat aja sendiri nanti." kesal Farra.Beberapa menit kemudian masuk kepala sekolah yang di iringi dengan para tamu dan staf lainnya.'Loh, itu bukannya Kak Evan?'batin Aira lalu ia menyenggol-nyenggol lengan Farra."Apa lagi sih, Ai?" tanya Farra yang masih setia dengan ponseln

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Dipaksa Menikahi CEO   Aira Sakit Hati

    "Ayo ... balik ke kantor," ucap Evan tiba-tiba dari belakang Tio dan Farra membuat keduanya langsung menghadap ke belakang."Cepet banget sih bentar lagi kek," rengek Tio membuat Evan memutar mata malas lalu memalingkan wajahnya ke samping.Dari kejauhan ia melihat Aira sedang berjalan menuju kantor, Evan terus memperhatikannya sampai Aira masuk ke dalam."Disamperin bukan di liatin aja," sindir Tio membuat Evan langsung tersadar dan Farra terkekeh."Lu mau ikut atau gua tinggal?" ancam Evan."Dih ... kok ngancem sih iya gua ikut. Dek, Mas pergi dulu ya," ucap Tio yang dibalas anggukan oleh Farra."O iya Far kalian biasa pulang jam berapa?" tanya Evan membuat Farra menaikan alisnya sebelah."Jam 1 setelah dzuhur," jawab Farra membuat Evan lang mengangguk."Lu mau jemput Aira ya," goda Tio tapi tidak dihiraukan oleh Evan, ia malah berjalan menuju parkiran."Maklum Dek itu julukannya bos kutub," ucap Tio pada Farra lalu ia mengejar Evan.Sampai di kantor Evan langsung ke ruangannya, set

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Dipaksa Menikahi CEO   Evan Jujur pada Tio

    Pukul 5.00; Evan menggeliat perlahan membuka matanya. Ia meraba kasur tapi tidak ada Aira, ia langsung berdiri mencari Aira tapi hasilnya nihil.'Apa dia udah pindah ke samping,' batin Evan lalu ia bergegas ke kamar mandi.Disisi lain, Aira tengah membersihkan kamarnya yang sudah seminggu di tinggal. Setelah itu ia bersiap untuk berangkat ke sekolah."Aku lewat belakang aja kali ya kalo keluar, malas banget soalnya kalo liat dia terus." gumannya di depan kaca."Dia pikir aku perempuan murahan apa? Aku nggak minta makan sama dia, aku bisa sendiri." lanjutnya lalu mengambil tasnya dan keluar dari pintu belakang.Sedangkan Evan sedari tadi ia menunggu Aira tapi tidak kunjung lewat sudah hampir jam 7.30. Tanpa membuang waktu ia langsung berjalan menuju kamar samping.Tok! Tok!"Aira ..." panggil Evan tapi tidak ada sahutan, ia melihat ke jendela Aira tapi hasilnya tetap nihil. Tanpa membuang waktu Evan langsung berangkat ke kantor.Di sekolah; Aira dan Farra sedang ngobrol di kursi dekat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Dipaksa Menikahi CEO   Farra Akhirnya Tau

    Disisi lain, Aira dan Farra masih ngobrol di ruang tengah."Ai kita tidur dimana?" tanya Farra membuat Aira langsung berfikir."Tapi Far kataku mending kamu temenin Ibu Kak Tio deh, kasian takut sedih banget sendiri di kamar," usul Aira."Tapi kamu sendiri gimana?" tanya Farra lagi."Aku mah gampang di kamar belakang aja, tasku juga di situ kalo gitu aku kesana deh," ucap Aira yang dibalas anggukan oleh Farra lalu Aira berdiri dan berjalan ke kamar. Aira hampir sampai ke kamar, ia berpapasan dengan Tio.Tapi tatapan Tio ke Aira beda seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. "Kak," sapa Aira, lidah Tio terasa kelu hendak menjawab sapaan Aira.Dengan segera ia tersenyum lalu mengangguk tanpa menjawab Aira lalu ia berjalan melewati Aira.'Kak Tio pasti masih sangat sedih di tinggal sama Papanya,' batin Aira lalu ia masuk ke kamar.Disisi lain Evan menunduk, ia masih belum percaya kalo ia mengatakannya pada Tio.'Gimana ini? Jangan sampe orang kantor tau kalo gua udah nikah, apa kata orang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi CEO   Ending

    Seminggu telah berlalu, tidak ada lagi pengganggu di rumah tangga Evan dan Aira."Kak," panggil Aira yang tengah melipat kain di atas ranjang, sedangkan Evan sedang bermain dengan Zalfa."Hem," sahut Evan seperti biasa membuat Aira langsung memutar mata malas."Semenjak Mei di tangkap polisi, ini rumah adem-adem aja ya kayak nggak biasa," ucap Aira.Evan yang mendengar itu langsung duduk melihat Aira bingung."Kok nggak biasa sih, kamu senang ada pengganggu disini," tebak Evan, Aira malah menggedikkan bahunya."Nggak suka sih ada pelakor, tapi lebih suka memusnahkan pelakor," ujar Aira membuat Evan mangut-mangut."Kakak yakin nggak bakal ada lagi pelakor?" tanya Aira."Nggak ada Ai, satu aja stres mikirinnya, udah ih jangan sangka buruk terus," jawab Evan santai lalu ia kembali berbaring di samping Zalfa."Okelah, tapi kalo Kakak bohong siap-siap aja jadi pendamping Mei di jeruji," ancam Aira membuat Evan terkekeh."Apaan sih kamu cemburuan banget sekarang, lagian saya tuh udah nggak

  • Dipaksa Menikahi CEO   Masuk jadi pembantu keluar jadi Narapidana

    Evan dan Mei langsung kaget, Mei langsung mengubah ekspresinya menjadi selugu mungkin sebelum ia berbalik."M--mbak," sapa Mei pura-pura sopan membuat Aira langsung mengernyit."Ngapain kamu tengah malam begini sama suami saya?" tanya Aira ketus membuat Mei langsung gelagapan."Anu ... itu Mbak, tadi Pak Evan mau makan katanya saya mau buatin.Yapi tiba-tiba saya lihat di baju Pak Evan ada kecoa," jawab Mei sedatar mungkin membuat Evan mengernyitkan dahinya."Oh saya kira ngapain sampai kamu kayak mau meluk Kak Evan," jawab Aira santai."Ya sudah kamu tidur sana, biar saya aja yang buatin makan." suruh Aira yang dibalas anggukan oleh Mei lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.'Huh untung nggak ketahuan,' ucap Mei dalam hati sambil berjalan ke kamarnya.Disisi lain, Aira menyiapkan makanan untuk Evan lalu ia menarik Evan ke kamar.Sampai di kamar Evan langsung menutup pintu lalu mengusap dadanya."Hampir tau Ai belum cukup apa buktinya?" tanya Evan dengan nada sedikit kesal membuat

  • Dipaksa Menikahi CEO   Akting

    "Ayo masuk, kamar kamu di disana," ajak Aira mempersilahkan Mei masuk. Sedangkan Evan hanya mematung melihat keduanya.'Apa ini mimpi?' batin Evan begitu Aira dan Mei melewatinya.Beberapa menit kemudian Aira kembali menghampiri Evan yang masih bingung."Kak," panggil Aira dari samping membuat Evan langsung menoleh."Ayok ke kamar," ajak Evan lalu berjalan terlebih dahulu yang diikuti oleh Aira.Begitu mereka masuk Aira langsung menutup pintu dan Evan merebahkan putrinya di ranjang."Ai maksud kamu apa?" tanya Evan kesal. Tapi Aira malah tersenyum membuat Evan semakin kesal."Ai kamu tahu kan Mei itu-" ucapan Evan terhenti saat Aira membungkam mulutnya."Shut ... jangan keras-keras ngomongnya nanti dia dengar," ucap Aira pelan yang dibalas anggukan oleh Evan.Kemudian Aira memberi tahu tujuannya pada Evan. Sedangkan Evan hanya bisa mengangguk mendengar penuturan Aira."Apa kamu yakin itu akan berhasil?" bisik Evan."Kita liat aja nanti," jawab Aira sambil melipat kedua tangannya membu

  • Dipaksa Menikahi CEO   Ketinggalan di Kantor

    Bagitu Aira sampai di ambang pintu kamar, ia melihat Evan sedang menggendong Zalfa sambil melantunkan sholawat. Aira tersenyum lalu ia perlahan mendekati keduanya.Begitu sudah sampai di belakang Evan, ia langsung melingkarkan tangannya di pinggang Evan lalu ia menoleh dari samping."Kak," panggil Aira lembut membuat Evan sedikit menoleh."Hem," lagi-lagi Evan hanya mendehem membuat Aira langsung bingung. Aira langsung melepaskan tangannya dari pinggang Evan lalu berjalan ke depan Evan.Aira mengambil alih Zalfa dari gendongannya lalu ia kembali merebahkan Zalfa ke ayunan. Setelahnya Aira langsung berdiri di depan Evan sambil menatap manik itu dalam-dalam."Kok di rebahin sih, saya masih mau gendong," ucap Evan, Aira langsung senyum lalu menggeleng."Kakak kenapa? Ada masalah kah?" tanya Aira lembut, Evan yang mendengar itu langsung duduk di sisi ranjang yang diikuti oleh Aira."Mei," jawab Evan singkat membuat Aira langsung mengangkat kedua alisnya."Perempuan gatal itu ganggu Kakak

  • Dipaksa Menikahi CEO   Pembantu gagal

    "Andi," sapa Evan tidak percaya melihat Andi datang pagi-pagi begini."Abang ngapain pagi-pagi ke sini? Emang nggak ngajar? tanya Aira bingung."Nggak, mata kuliahnya batal," jawab Andi santai."Terus Naya mana? Kenapa nggak ikut sekalian? tanya Evan."Naya masih di kantor mungkin siangan saya jemput," jawab Andi."Kalau cuma sendirian ngapain datang sih," ucap Aira dengan nada kesal membuat Evan terkekeh mendengarnya."Apaan aku datang bukan mau liatin kamu, tapi mau lihatin ponakanku, minggir!" Ketus Andi lalu ia masuk begitu saja."Tuh kan, pagi-pagi udah bikin kesal," rengek Aira sambil menarik tangan Evan membuat Evan tersenyum."Yuk istirahat lagi kamu nggak boleh stres dulu, bawa santai aja," ucap Evan sambil membantu Aira jalan."Aira," panggil seseorang membuat mereka kembali berbalik, detik kemudian Aira tersenyum."Alhamdulillah, akhirnya Ibu datang juga ini siapa Bu?" tanya Aira karena bingung Ibunya membawa perempuan yang masih muda seumuran Evan."Oh ini namanya Meisari,

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aira pulang dari rumah sakit

    Sampai di rumah, Farra langsung turun dan berlari masuk ke rumah. Di ambang pintu ia melihat Tio sedang duduk menyadarkan tubuhnya ke sisi sofa sambil memejamkan matanya.Perlahan Farra mendekatinya, ia melihat satu kaki Bayu celananya di lipat hingga ke lutut. Farra duduk disampingnya suaminya tersebut lalu tangannya terulur memegang tangan Tio."Mas," panggil Farra lembut membuat Tio membuka matanya, lalu menoleh ke samping."Kamu udah pulang sayang," ucap Tio yang dibalas anggukan oleh Farra."Mas kecelakaan dimana? Kok bisa kecelakaan? Kata tukang urutnya Mas kenapa?" cecar Farra sambil air matanya mulai menggenang. Tio yang mendengar itu langsung tersenyum, lalu tangannya terulur mengusap wajah Farra."Jangan nangis nggak apa-apa kok, tadi aku sama Dian buru-buru mau ngambil berkas ke perusahaan lain. Jadi naik motor biar cepat, tapi itulah nasib kami tabrakan. Mas kakinya keseleo tapi Dian nggak kenapa-kenapa," terang Tio membuat Farra menangis."Harusnya aku nungguin Mas dulu t

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aqila Zalfa

    Cukup lama ia menyaksikan keduanya, membuat Aira mulai bosan terus memejamkan matanya.[Halo Van, kamu diamana?] tanya Ayah yang sedang telponan dengan anaknya.[O iya iya, kalo gitu Ayah sama ibu sarapan ke bawah dulu ya cepat naik] jawab Ayah, Aira hanya bisa mendengar percakapan itu."Ayok sayang kita sarapan dulu, Evan udah mau nyampe." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Ibu. Setelah melihat keduanya keluar Aira langsung menghembuskan nafas lega, lalu membuka matanya lebar-lebar."Huh ... akhirnya, capek juga ya pura-pura pingsan." gumamnya lalu matanya kembali menoleh ke arah bayinya. Detik kemudian bibirnya tersenyum melihat bayinya juga sudah bangun.Aira berusaha duduk pelan-pelan menggunakan tangannya untuk menahan tubuhnya supaya bersandar ke sisi ranjang."Ih ... anak Bunda udah bangun," panggil Aira sambil melambaikan tangannya saat melihat bayinya bergerak-gerak."Bunda pengen banget gendong kamu sayang," gumam Aira sambil manatap putrinya itu.Disisi lain yang Evan bar

  • Dipaksa Menikahi CEO   Aira Melahirkan

    ***Sebulan kemudian, saat Aira hendak sholat tiba-tiba ia merasa perutnya sakit, ia langsung memegangi perutnya."K--kak," panggilnya sambil satu tangannya memegangi sisi ranjang.Evan yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung kaget melihat Aira kesakitan dengan segera ia berlari mendekati istrinya tersebut."Kenapa sayang? Ka--kamu mau melahirkan?" tanya Evan panik sambil memegangi Aira yang meringis."Oke-oke aku buka pintu dulu sabar, sabar," ucap Evan menenangkan Aira, lalu ia berlari membuka pintu dan pintu mobil kemudian ia kembali berlari ke dalam."Sini saya gendong," lanjut Evan lalu ia dengan sekuat tenaga menggendong Aira yang masih meringis. Kemudian ia mendudukkan Aira di dalam mobil."Kamu sabar ya sayang, kita ke rumah sakit," ucap Evan tak henti-hentinya melihat Aira. Sedangkan Aira sama sekali tidak menjawab pertanyaan suaminya itu yang ia tahu sekarang perutnya sangat sakit."Kak ... Hiks," ringis Aira membuat Evan tidak tega."Sabar sayang, dikit lagi sampai,

  • Dipaksa Menikahi CEO   Bertamu

    Siang hari Aira sudah pulang ngajar, ia langsung menuju kantor Evan. Begitu sampai ia berpapasan dengan Ayah mertuanya."Ayah," panggil Aira saat melihat Ayahnya hendak masuk, Ayah langsung berhenti lalu berbalik."Eh menantu Ayah, udah selesai ngajarnya?" tanya Ayah saat melihat Aira."Udah Yah," jawab Aira lalu menyalam tangan Ayah."Yuk kita masuk, Evan di ruangannya kayaknya." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Aira.Begitu sampai di depan ruangan Evan, Ayah buru-buru meninggalkan Aira karena mendapat telpon Aira hanya tersenyum melihatnya.Detik kemudian Aira melihat ke ruangan Evan ada beberapa karyawan di dalam."Lagi rapat penting kali ya? Ya udah deh nggak usah masuk dulu, tapi aku kemana Kak Naya nggak dateng?" gumam Aira lalu ia berjalan menuju lift.Dari dalam ruangan, Samar-samar Evan melihat Aira melintas dari depan pintu ruangannya."Oke itu dulu yang kalian kerjain, silahkan keluar. Saya ada keperluan sedikit," ucap Evan buru-buru.Kemudian si berlari keluar terlebih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status