Share

04 - Terpaksa

last update Last Updated: 2024-11-17 23:42:34

Vella tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh Maria yang tergeletak tak bernyawa di tanah. Darahnya masih mengalir, membasahi rumput di bawahnya. Tubuhnya gemetar, napasnya terisak-isak, namun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Carlos menariknya dengan kasar, memaksanya berjalan kembali ke mansion.

"Sekarang kau tahu apa yang akan terjadi jika kau mencoba melarikan diri lagi," kata Carlos dengan nada dingin. "Kau milikku, dan kau akan tetap di sini."

Mereka masuk ke dalam mansion, di mana para penjaga hanya melirik sebentar sebelum melanjutkan tugas mereka. Vella merasa seperti seorang tahanan yang baru saja kembali ke penjara. Seluruh tubuhnya terasa lemas, dan kakinya hampir tidak bisa menopang berat badannya sendiri.

Carlos membawanya ke kamar yang sebelumnya menjadi tempat tinggalnya. Dia membuka pintu dan mendorong Vella masuk, menutup pintu dengan keras di belakangnya. Vella jatuh ke lantai, tangannya masih terikat.

"Kau akan tetap di sini," kata Carlos tanpa ekspresi. "Dan jangan berpikir untuk mencoba melarikan diri lagi. Kali ini, aku akan memastikan tidak ada lagi kesalahan."

Carlos keluar dari kamar dan mengunci pintu dari luar, meninggalkan Vella sendirian dengan perasaan takut dan putus asa. Vella merangkak ke tempat tidur, tubuhnya menggigil karena ketakutan dan kedinginan. Dia memeluk lututnya, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Malam itu terasa panjang dan penuh kesunyian. Vella tidak bisa tidur, pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan Maria dan suara tembakan yang masih terngiang di telinganya. Air matanya terus mengalir, membasahi bantal yang ada di bawah kepalanya. Dia merasa benar-benar terjebak, tanpa ada jalan keluar.

Pagi harinya, seorang pelayan datang untuk membawakan sarapan. Pelayan itu meletakkan nampan di atas meja dan melihat Vella dengan penuh simpati. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menundukkan kepala dan keluar dari kamar.

Vella duduk di tepi tempat tidur, menatap makanan yang ada di depannya. Perutnya lapar, tetapi dia merasa tidak memiliki selera makan. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk mencoba makan sedikit. Tubuhnya membutuhkan energi, dan dia tahu bahwa dia harus tetap kuat jika ingin mencari cara untuk keluar dari sini.

Beberapa hari berlalu dengan keheningan yang sama. Carlos tidak pernah datang ke kamarnya, dan para pelayan hanya datang untuk membawakan makanan dan membersihkan kamar. Vella merasa seperti seorang tawanan yang dipenjara dalam kemewahan. Setiap hari, dia merasa semakin terpuruk, kehilangan harapan untuk melarikan diri.

Suatu malam, Vella duduk di dekat jendela, menatap ke luar dengan tatapan kosong. Hatinya terasa hampa, dan pikirannya terus berputar tanpa arah. Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka dengan keras, dan Carlos masuk dengan langkah cepat.

"Aku punya sesuatu untukmu," katanya dengan nada dingin. Dia melemparkan selembar kertas ke meja di depan Vella. "Baca ini."

Vella mengambil kertas itu dengan tangan gemetar. Itu adalah surat perjanjian. Isinya sangat jelas dan tegas: Vella harus menikah dengan Carlos dan hamil anaknya. Jika tidak, keluarganya akan dicelakai.

"Aku tidak bisa melakukan ini," bisik Vella dengan suara patah.

Carlos menatapnya dengan tajam. "Kau tidak punya pilihan. Jika kau tidak menurut, keluargamu akan menderita. Pikirkan tentang mereka."

Vella merasa seluruh dunianya runtuh. Dia tidak bisa membiarkan keluarganya dicelakai, tetapi dia juga tidak bisa menerima perjanjian ini. Dia merasa terjebak dalam dilema yang tidak ada akhirnya.

Carlos melangkah mendekat, wajahnya hanya beberapa inci dari wajah Vella. "Tanda tangani surat itu, atau keluargamu akan membayar harganya."

Vella menatap surat itu, air matanya mulai mengalir lagi. Dengan tangan gemetar, dia mengambil pena dan menandatangani surat perjanjian tersebut. Tangannya terasa berat, seperti ada beban besar yang menghimpitnya.

Carlos mengambil surat itu dan tersenyum dingin. "Bagus. Sekarang kau milikku sepenuhnya."

Malam itu, Vella merasa seperti seluruh harapannya telah hilang. Dia berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Carlos telah menang, dan dia merasa tidak ada jalan keluar lagi. Namun, dalam hatinya, dia masih menyimpan secercah harapan bahwa suatu hari nanti, dia akan menemukan cara untuk melarikan diri dan membebaskan dirinya dari cengkeraman Carlos.

Related chapters

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   05 - Menjadi Pelayan

    Pagi menjelang dengan lambat, sinar matahari memasuki kamar Vella melalui tirai yang setengah tertutup. Vella duduk di tepi tempat tidur, memandangi surat perjanjian yang baru saja ia tanda tangani semalam. Tanda tangan itu terasa seperti cap keabadian yang mengikatnya pada kehidupan yang tidak pernah ia inginkan.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Seorang pelayan masuk dengan membawa sarapan dan menaruhnya di atas meja. Pelayan itu melirik Vella dengan tatapan penuh simpati sebelum bergegas keluar tanpa sepatah kata pun.Vella menghela napas, mencoba mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi hari ini. Dia tahu bahwa sejak menandatangani surat perjanjian itu, hidupnya akan berubah secara drastis. Namun, dia juga tahu bahwa dia harus tetap kuat demi keluarganya.Carlos duduk di ruang kerjanya, matanya terpaku pada surat perjanjian yang telah ditandatangani Vella. Senyum dingin tersungging di bibirnya. Dia merasa puas karena akhirnya bisa mengendalikan Vella sepenuhnya. Namun, dia

    Last Updated : 2024-11-19
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   06 - Siapa Wanita Itu

    Pagi itu, Vella terbangun lebih awal dari biasanya. Badannya masih terasa pegal dan lelah akibat pekerjaan seharian sebelumnya. Namun, dia tahu bahwa dia harus bangkit dan memulai hari yang baru. Ketika dia berpakaian, dia mendengar ketukan di pintu.Seorang pelayan berdiri di ambang pintu dengan nampan sarapan. "Tuan Carlos ingin nona vella sarapan sebelum mulai bekerja," katanya dengan nada datar.Vella mengangguk dan mengambil nampan itu, mengucapkan terima kasih dengan suara pelan. Setelah pelayan pergi, dia duduk di tepi tempat tidur, memandangi makanan yang ada di depannya. Rasa lapar mendorongnya untuk makan, meskipun hatinya masih diliputi kecemasan.Setelah sarapan, Vella segera mulai bekerja. Dia membersihkan ruang tamu, menggosok lantai marmer hingga berkilau. Setiap sudut mansion yang mewah ini kini menjadi bagian dari tanggung jawabnya. Meskipun dia tidak suka dengan pekerjaannya, dia tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain.Saat sedang membersihkan, dia melihat Carlos ber

    Last Updated : 2024-11-21
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   07 - Menikah

    Pagi itu, Vella terbangun dengan perasaan gelisah. Pikirannya terus dipenuhi dengan ancaman Carlos dan gelang pelacak di pergelangan tangannya. Dia merasa terjebak dalam kehidupan yang tidak pernah dia bayangkan. Ketika dia berpakaian dan keluar dari kamar, seorang pelayan menghampirinya."Tuan Carlos ingin kau bersiap-siap. Ada sesuatu yang penting hari ini," kata pelayan itu dengan nada tegas.Vella mengerutkan kening. "Apa yang terjadi?"Pelayan itu tidak menjawab, hanya menyerahkan pakaian formal yang terlihat mewah. "Pakailah ini dan turun ke ruang utama dalam satu jam."Dengan hati yang penuh pertanyaan dan kekhawatiran, Vella mengambil pakaian itu dan kembali ke kamarnya. Dia mengganti pakaian dengan hati-hati, merasa aneh mengenakan gaun mewah di situasi seperti ini. Ketika dia melihat dirinya di cermin, dia hampir tidak mengenali dirinya sendiri.Di ruang utama, Carlos sudah menunggu. Dia mengenakan setelan hitam yang rapi, tampak berwibawa dan mengintimidasi. Ketika Vella ma

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   08 - 21+

    Malam itu terasa sangat dingin dan suram. Ruangan di mansion yang besar dan megah ini seakan menjadi saksi bisu dari ketegangan dan rasa takut yang mengelilingi Vella. Dia duduk di tepi tempat tidurnya, tubuhnya bergetar, baik karena dingin maupun ketakutan yang mendalam.Saat pintu kamar terbuka, Carlos masuk dengan langkah yang mantap. Wajahnya yang dingin dan tak menunjukkan ekspresi apapun menambah ketegangan di udara. Dia menutup pintu di belakangnya dengan gerakan yang tegas, seolah memastikan bahwa tidak ada jalan keluar dari ruangan ini."Kau tahu apa yang harus kau lakukan vella," kata Carlos dengan suara rendah namun tegas.Vella menelan ludah dan mengangguk pelan. Dia tahu apa yang diharapkan darinya, tetapi hatinya masih menolak. Vella merasa jantungnya berdegup kencang saat Carlos mendekatinya. "Carlos, bisakah kita membicarakannya?" suaranya bergetar, berusaha keras untuk tetap tenang. "Aku... aku tidak siap."Carlos berhenti beberapa langkah darinya, menatapnya dengan t

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   09 - Tamu

    Pagi itu terasa lebih suram dari biasanya. Langit mendung, seakan mencerminkan suasana hati Vella yang semakin berat. Setelah menjalani hari-hari penuh dengan pekerjaan fisik dan tekanan mental, tubuhnya semakin terasa lelah, dan pikirannya mulai dipenuhi kecemasan yang tak kunjung hilang. Di mansion ini, setiap detik terasa seperti penantian panjang yang penuh ketidakpastian.Namun, ada sesuatu yang berbeda pagi ini. Vella bisa merasakan atmosfer di rumah itu sedikit berubah. Para pelayan tampak lebih sibuk dari biasanya, membersihkan dan menyiapkan ruang-ruang yang biasanya dibiarkan kosong. Mereka bergerak dengan tergesa-gesa, seakan ada sesuatu yang penting yang akan terjadi."Apakah ada tamu yang akan datang?" Vella bertanya kepada seorang pelayan wanita tua yang lewat di dekatnya sambil membawa vas bunga yang besar.Pelayan itu melirik Vella sejenak, lalu mengangguk perlahan. "Ya, tamu istimewa," katanya pelan. "Carlos meminta kami untuk memastikan semuanya sempurna. Dia sangat

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   10 - Terulang Kembali 21+

    Ruangan di mansion mewah itu terasa sunyi, dengan hanya cahaya redup dari lampu di sudut ruangan yang berusaha menerangi kegelapan. Vella duduk di tepi ranjang, menggenggam ujung selimut dengan erat, tubuhnya terasa kaku. Dia masih mengenakan pakaian tidur sederhana berwarna putih, tetapi pikirannya penuh dengan ketakutan dan kecemasan yang tak bisa ia hilangkan. Setiap malam di mansion ini terasa seperti mimpi buruk yang tak pernah berakhir.Vella tak tahu harus melakukan apa. Dia sudah berusaha melarikan diri, tapi setiap upayanya selalu gagal. Dan sekarang, ancaman Carlos terus menggema di pikirannya. Keluarganya... Carlos akan mencelakai mereka jika dia mencoba kabur lagi. Rasa bersalah dan ketakutan yang bercampur menjadi satu membuatnya tak berdaya.Pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan suara derit pelan, namun langkah kaki yang berat dan mantap terdengar jelas di ruangan itu. Vella tahu siapa yang datang bahkan tanpa harus menengok. Tubuhnya langsung tegang, seperti refleks alam

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   11 - Hamil

    Carlos duduk di kursi rumah sakit, memandang Sofia yang terbaring di tempat tidur. Wajah Sofia tampak pucat, tetapi tetap memancarkan kecantikan yang dulu memikat hati Carlos. Sudah satu bulan sejak Sofia terbangun dari komanya, dan selama itu, Carlos hampir setiap hari menemani dan merawatnya. Tidak ada satu pun pekerjaan yang lebih penting daripada menjaga Sofia atau begitulah pikirnya.Setiap hari, Carlos datang ke rumah sakit dengan membawa bunga atau makanan kesukaan Sofia, mencoba menghiburnya dengan segala cara. Namun, di balik perhatian itu, Sofia menyembunyikan sesuatu yang besar sesuatu yang jika Carlos mengetahuinya, bisa menghancurkan segalanya.carlos belum memberitahu sofia jika anak yang dikandungnya tidak selamat . selama satu bulan ini carlos memberitahu pada sofia jika anak mereka sudah lahir dan selamat dari kecelakaan yang mereka alami. Carlos belum memberi tahu Sofia tentang ini. Bagaimana mungkin? Bagaimana ia bisa menghancurkan harapan satu-satunya yang ia milik

    Last Updated : 2024-12-16
  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   12 - Kebenaran

    Hari-hari terasa semakin panjang di mansion, terutama setelah kedatangan Sofia. Carlos hampir tidak lagi memberikan perhatian padaku, bahkan lebih jarang menatap mataku. Meski aku tidak mengharapkan cinta darinya, ketidakpeduliannya sekarang membuat luka di hatiku semakin dalam. Namun, yang paling menakutkan adalah rahasia yang aku simpan di perutku. Perasaan mual yang semakin sering datang dan perubahan pada tubuhku menguatkan firasat bahwa aku mungkin sedang hamil. Tapi, bagaimana aku bisa mengatakannya kepada Carlos saat Sofia kembali dalam hidupnya? Tiba-tiba, terdengar ketukan pelan di pintu."nona Vella, kau di dalam?" suara Maria terdengar lembut dari luar. Aku segera membuka pintu dan melihat wajah khawatirnya."nona Kau baik-baik saja?" pelayan bertanya, matanya menelisik tubuhku seolah ingin memastikan bahwa aku tidak sakit.Aku tersenyum tipis dan mengangguk. "Aku baik-baik saja. Hanya... lelah."pelayan masuk ke dalam, lalu berbisik. " nona Kau harus berhati-hati. Nona so

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   18

    Carlos duduk di ruang kerja pribadinya, dikelilingi oleh dinding yang dihiasi lukisan-lukisan antik. Meja besar di depannya dipenuhi dengan dokumen-dokumen penting, namun pikirannya jauh dari urusan bisnis. Pikiran Carlos sepenuhnya tertuju pada Sofia dan pengkhianatannya. Ia tahu pria yang baru saja dihajarnya bukan satu-satunya yang Sofia sembunyikan. Sofia pintar dan licik, tetapi Carlos lebih berbahaya.Ia mengangkat telepon dan menekan tombol cepat yang langsung terhubung dengan salah satu anak buahnya. "Aku ingin laporan lengkap tentang setiap gerak-gerik Sofia. Semua yang dia lakukan, siapa yang dia temui, setiap panggilan telepon, semuanya," perintahnya dengan suara dingin."Saya mengerti, Tuan Carlos. Tim sedang melacaknya sekarang," suara di seberang menjawab dengan patuh.Carlos menutup telepon dan bersandar di kursinya, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Pikirannya dipenuhi dengan kebencian dan rasa pengkhianatan. "Sofia," gumamnya pelan, suaranya hampir seperti

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   17

    Carlos meninggalkan penjara bawah tanah itu dengan wajah dingin tanpa sepatah kata pun. Saat dia menaiki tangga menuju lantai atas markasnya, pikirannya masih dipenuhi oleh rasa pengkhianatan dari Sofia. Namun, sekarang fokusnya kembali pada rencana besarnya, yang melibatkan Vella. Dia tidak boleh terganggu oleh rasa marah pada Sofia, setidaknya tidak untuk saat ini.Sementara itu, di mansion mewah, Vella duduk di kursi dekat jendela besar yang menghadap ke taman luas. Matanya memandang jauh keluar, meski pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana dia bisa keluar dari situasi mengerikan ini. Perasaan terjebak di mansion mewah itu membuatnya merasa terasing, walaupun dia tahu bahwa Carlos menjaga setiap gerak-geriknya.Tiba-tiba, pintu kamar terbuka, dan sosok Carlos muncul, kali ini tanpa tampak amarah yang biasa terlihat di wajahnya. Dia tampak tenang, bahkan terlalu tenang. Vella langsung merasa gelisah, tetapi dia berusaha tetap tenang di hadapan Carlos."Aku membawakanmu sesuatu,"

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   16

    Sofia berjalan cepat keluar dari mansion mewah Carlos, matanya dipenuhi dengan kepuasan dan rencana licik yang mengiringi setiap langkahnya. Dia tahu Carlos sibuk dengan rencananya, fokus pada Vella dan masa depan yang diimpikannya untuk kerajaan kriminalnya. Sofia, dengan kecantikan mematikannya, merasa bebas untuk melakukan apapun yang dia mau. Termasuk bertemu dengan pria yang saat ini mengisi ruang kosong dalam hidupnya seorang pria yang mampu memberikan gairah yang Carlos sudah lama tidak berikan.Sofia tiba di sebuah hotel mewah yang tersembunyi di pusat kota. Tempat ini bukan hotel biasa, tapi sebuah lokasi rahasia yang sering digunakan oleh para pengusaha kaya dan orang-orang berkuasa untuk urusan pribadi yang tidak ingin diketahui publik. Ketika Sofia tiba di suite yang sudah dipesan, pacarnya sudah menunggu, duduk santai di atas ranjang besar dengan senyum menggoda."Ku pikir kau tidak akan datang," ucap pria itu sambil mendekati Sofia dan menariknya ke dalam pelukannya.Sof

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   15

    Vella menatap nampan makanan yang baru saja dibawa oleh pelayan. Meski tubuhnya lemah, pikirannya masih penuh dengan kegelisahan. Sesuatu terasa tidak benar di mansion ini, dan dia tidak tahu siapa yang bisa dia percayai. Apakah Carlos benar-benar melindunginya, ataukah dia hanya peduli pada bayi yang dikandungnya?Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Vella. Dia mengangkat kepala, dan di ambang pintu berdiri Carlos dengan tatapan tajam namun tak terbaca."Kau sudah makan?" tanyanya sambil berjalan masuk, tidak menunggu jawaban Vella. Dia memandang nampan makanan di meja yang belum disentuh.Vella menggigit bibirnya, ada sesuatu yang ingin dia katakan, tapi dia ragu-ragu. Selama ini Carlos tidak pernah benar-benar peduli dengan apa yang ia inginkan. Namun, kali ini, dia ingin mencoba."Aku... sebenarnya ingin sesuatu yang lain," ucap Vella pelan, matanya sedikit menunduk, takut menatap Carlos langsung.Carlos mengerutkan alis. "Apa yang kau inginkan?""Aku... aku ingin makan seafood

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   14

    Pagi berikutnya, suasana di mansion terasa jauh lebih sunyi daripada biasanya. Vella masih terbaring lemah di kamar, dan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari kejadian kemarin. Walaupun Carlos telah memberikan perintah agar ia tidak perlu lagi melakukan pekerjaan rumah, bayangan ancaman Sofia terus membayangi pikirannya.Carlos pergi lebih awal dari biasanya pagi itu, meninggalkan Vella dengan pikiran berkecamuk. Meskipun tubuhnya terasa lebih baik, perasaan tidak tenang terus menghantui dirinya. Carlos tidak menunjukkan reaksi yang ia harapkan tentang kehamilannya. Sikap dinginnya tetap sama, meski ada sesekali perhatian yang muncul. Namun, di balik semua itu, Vella masih merasakan kehampaan di hatinya.Sofia, seperti biasa, tidak melewatkan kesempatan untuk mengganggu Vella. Setelah memastikan Carlos sudah pergi, ia masuk ke kamar Vella tanpa mengetuk. Senyumnya tampak manis, tetapi Vella tahu di balik itu tersembunyi niat jahat."Bagaimana kabarmu pagi ini, ibu hamil?" kata Sofia de

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   13 - Pingsan

    Pagi ini, suasana di mansion terasa lebih sunyi dari biasanya. Carlos sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Aku mengamati dari jauh saat dia mengenakan jas hitamnya yang sempurna, dengan ekspresi dingin yang biasa terpancar di wajahnya. Sudah lebih dari satu bulan sejak Sofia datang ke mansion, dan selama itu pula Carlos terus menjaga jarak dariku.Aku merasa tubuhku semakin lemah, dengan rasa mual yang sering muncul setiap pagi. Aku sudah menduga bahwa aku hamil, tapi belum ada waktu yang tepat untuk memberi tahu Carlos. Ditambah lagi, kehadiran Sofia membuat segalanya semakin rumit.Sejak Carlos membawa sofia ke mansion, Sofia seolah mengambil alih seluruh mansion ini. Dan yang lebih buruk, aku diperlakukan seperti seorang pembantu. Tidak ada hari tanpa Sofia mengerjaiku, membuatku melakukan pekerjaan yang bahkan seharusnya bukan tanggung jawabku."Vella, Cuci semua pakaian di kamar tamu, bersihkan seluruh lantai, dan pastikan dapur ini berkilau sebelum sore," katanya dengan nad

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   12 - Kebenaran

    Hari-hari terasa semakin panjang di mansion, terutama setelah kedatangan Sofia. Carlos hampir tidak lagi memberikan perhatian padaku, bahkan lebih jarang menatap mataku. Meski aku tidak mengharapkan cinta darinya, ketidakpeduliannya sekarang membuat luka di hatiku semakin dalam. Namun, yang paling menakutkan adalah rahasia yang aku simpan di perutku. Perasaan mual yang semakin sering datang dan perubahan pada tubuhku menguatkan firasat bahwa aku mungkin sedang hamil. Tapi, bagaimana aku bisa mengatakannya kepada Carlos saat Sofia kembali dalam hidupnya? Tiba-tiba, terdengar ketukan pelan di pintu."nona Vella, kau di dalam?" suara Maria terdengar lembut dari luar. Aku segera membuka pintu dan melihat wajah khawatirnya."nona Kau baik-baik saja?" pelayan bertanya, matanya menelisik tubuhku seolah ingin memastikan bahwa aku tidak sakit.Aku tersenyum tipis dan mengangguk. "Aku baik-baik saja. Hanya... lelah."pelayan masuk ke dalam, lalu berbisik. " nona Kau harus berhati-hati. Nona so

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   11 - Hamil

    Carlos duduk di kursi rumah sakit, memandang Sofia yang terbaring di tempat tidur. Wajah Sofia tampak pucat, tetapi tetap memancarkan kecantikan yang dulu memikat hati Carlos. Sudah satu bulan sejak Sofia terbangun dari komanya, dan selama itu, Carlos hampir setiap hari menemani dan merawatnya. Tidak ada satu pun pekerjaan yang lebih penting daripada menjaga Sofia atau begitulah pikirnya.Setiap hari, Carlos datang ke rumah sakit dengan membawa bunga atau makanan kesukaan Sofia, mencoba menghiburnya dengan segala cara. Namun, di balik perhatian itu, Sofia menyembunyikan sesuatu yang besar sesuatu yang jika Carlos mengetahuinya, bisa menghancurkan segalanya.carlos belum memberitahu sofia jika anak yang dikandungnya tidak selamat . selama satu bulan ini carlos memberitahu pada sofia jika anak mereka sudah lahir dan selamat dari kecelakaan yang mereka alami. Carlos belum memberi tahu Sofia tentang ini. Bagaimana mungkin? Bagaimana ia bisa menghancurkan harapan satu-satunya yang ia milik

  • Dipaksa Hamil Mafia Kejam   10 - Terulang Kembali 21+

    Ruangan di mansion mewah itu terasa sunyi, dengan hanya cahaya redup dari lampu di sudut ruangan yang berusaha menerangi kegelapan. Vella duduk di tepi ranjang, menggenggam ujung selimut dengan erat, tubuhnya terasa kaku. Dia masih mengenakan pakaian tidur sederhana berwarna putih, tetapi pikirannya penuh dengan ketakutan dan kecemasan yang tak bisa ia hilangkan. Setiap malam di mansion ini terasa seperti mimpi buruk yang tak pernah berakhir.Vella tak tahu harus melakukan apa. Dia sudah berusaha melarikan diri, tapi setiap upayanya selalu gagal. Dan sekarang, ancaman Carlos terus menggema di pikirannya. Keluarganya... Carlos akan mencelakai mereka jika dia mencoba kabur lagi. Rasa bersalah dan ketakutan yang bercampur menjadi satu membuatnya tak berdaya.Pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan suara derit pelan, namun langkah kaki yang berat dan mantap terdengar jelas di ruangan itu. Vella tahu siapa yang datang bahkan tanpa harus menengok. Tubuhnya langsung tegang, seperti refleks alam

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status