Share

58. Sidang Pertama

Author: Diganti Mawaddah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Moment yang sangat ia nantikan adalah sidang cerai yang ia sempat ajukan dahulu. Untunglah Om Hendro bertugas di Pengadilan Agama, sehingga bisa membantu mempercepat proses sidang yang akun berlangsung hari ini, tepat pukul sebelas. Luisa diantar oleh papanya, ibu sambungnya, dan juga calon suaminya, Abdi.

Edmun tentu saja tidak hadir karena pria itu di penjara. Semua urusan akan lebih cepat selesai karena pihak tergugat tidak pernah datang.

"Yang nganter ramai sekali ini, kayak bukan mau nganter sidang cerai, tapi nganter wisuda," ledek Om Hendro yang tengah berhabat tangan dengan Pak Darmono, lalu keduanya berpelukan. Teman lama yang masih sangat dekat dengan papa Luisa itu. Luisa dan yang lainnya pun ikut bersalaman dengan Pak Hendro. Luisa merasa sangat beruntung kenal dengan pria bernama Hendro, bahkan sejak ia masih SMP.

"Sepuluh menit lagi giliran kamu masuk Luisa. Jadi ke mana-mana," kata Pak Hendro pada wanita itu.

"Baik, Om. Makasih banyak udah tolongin Luisa. Nanti di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   59. Rana

    "Katakan, Levi, siapa wanita yang kamu sekap?" Bu Hera menekan suaranya agar tidak berteriak. "Mommy salah dengar." Levi hendak pergi meninggalkan mamanya, tetapi Bu Hera sudah bergerak lebih cepat menahan lengan Levi."Sejak kapan kamu pergi, selagi orang tua kamu bicara?" Bu Hera menantang tatapan putranya."Mom, ini masalah pribadi Levi. Gak ada sangkut pautnya sama Mommy dan perusahaan. Levi sudah besar, Mom. Biarkan Levi urus masalah Levi sendiri." Pria itu benar-benar keluar dari ruangannya. Bu Hera tidak bisa memaksa, dalam keadaan seperti ini, mau sekeras apa kita bertanya, tetap saja putranya tidak akan mau menjawab.Levi masuk ke dalam mobil. Tujuannya kali ini adalah pergi ke untuk menenangkan diri. Jika club' baru buka malam, maka ia harus menahan diri sampai malam. Pria itu akhirnya memutar stir mobil dan mengendarai mobilnya menuju rumah.Rana terkejut saat melihat suaminya masih sore sudah ada di rumah. Ia bergegas turun untuk menyambut sang suami. Sejak malam-malam pe

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   60. Rahasia yang Diungkap Edmun

    "Kamu Luisa?" tanya Emdun terheran karena melihat tamu berkerudung. Ia mengucek matanya dengan cukup kuat untuk memastikan pandangannya tidak salah. Wajah teduh m, tapi tetap cantik itu adalah Luisa. Istri yang sebentar lagi akan menjadi mantannya."Mau apa ke sini? Puas kamu melihat aku yang tersiksa seperti ini?" Edmun menatap wajah Luisa dengan penuh kemarahan."Tentu saja aku puas. Sekarang kamu gak bisa merekayasa kematian lagi dan jangan mencoba merekayasanya kembali, karena bisa saja kamu benar-benar mati." "Kamu sudah berkerudung, tetapi mulit kamu begitu tajam. Apa kamu tidak malu dengan kerudung yang kamu pakai?" balas Edmun sengit. Luisa tertawa."Tidak perlu aku terlalu ramah pada pria yang sudah menghancurkan hidupku dan juga keluarga besarku. Aku kehilangan segalanya karena kamu, Ed. Kamu penyebabnya." Suara Luisa bergetar menahan tangis sekaligus amarah."Aku begini karena papa kamu yang terlalu pelit pada menantu sendiri. Akhirnya semuanya hilang juga kan? Udah, sekar

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   61. Sah (Season 2)

    Tiga bulan berlalu. Aku ada di sini, di kampung halaman lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suamiku. Kami akan menikah demi untuk menyelamatkan aku dari teror lelaki dewasa super agresif, siapa lagi kalau bukan Levi. Sebenarnya ada cara lainnya aku terlepas dari Levi, salah satunya dengan sekolah ke luar negeri, tetapi Levi itu banyak uang dan bisa melakukan apapun, termasuk menyusulnya ke luar negeri. "Non, sudah siap?" tanya Nisa; ibu sambung yang sekaligus akan menjadi adik iparku. Bukan karena aku kurang gaul, sehingga harus menikah dengan kakak dari ibu sambungku, tetapi untuk saat ini, hanya Kang Abdi yang paling pas untk kondisiku yang rumit ini. "Non, melamun apa? Ayo, keluar! Ijab sahnya sudah selesai. Non Luisa udah sah menjadi istri kakang saya. " "Alhamdulillah." Aku menghela napas lega. Nisa menghampiriku, menggandeng lengan ini untuk membawaku berjalan keluar dari kamar. Gamis putih dengan eksen brokat, dan juga jilbab putih dengan selendang putih panjang berada

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   62. Malam Pegantin (S2)

    Aku dan Kang Abdi sudah berada di kamar pengantin. Kamar yang awalnya ditiduri oleh suamiku itu sebelum kami menikah. Suamiku tengah membuka baju Koko, lalu ia gantung di balik pintu. Aku masih tidak tahu mau melakukan apa. Memang ini sudah malam. Aku pun sudah memakai piyama model gamis dengan motif bunga-bunga. Kalau malam waktunya tidur kan? Tapi kayaknya gak mungkin malam ini aku lalui dengan tidur saja. "Non, kenapa? Mau langsung tidur atau kita mau ngobrol dulu?" tanya suamiku dengan senyuman lebar. "Ngobrol, Kang. Saya memang udah capek, tapi belum mengantuk." Aku naik ke atas ranjang baru yang dihadiahkan papa untuk kami. Untunglah kamar Kang abdi luas, sehingga kasur ukuran seratus delapan puluh itu muat di kamar. Ditambah lemari baju, sebuah rak, dan juga meja rias. Lantainya masih dari semen, sehingga ruangan di dalam rumah luas. Baik kamar, ruang tamu, ruang kumpul keluarga, dan juga dapur. Ditambah rumah Kang Abdi tanpa sekat. Aku rasa, saat nanti kami punya anak, anak-

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   63. Mencari Keberadaan Luisa (S2)

    POV Levi"Apa maksud kamu, Luisa sudah menikah? Kapan?""Maaf, Bos, saya terlambat mendapatkan informasinya. Non Luisa menikah kemarin di Kampung Sukajadi bersama pria bernama Abdi yang merupakan salah satu jawara di kampung itu.""Mau jawara, mau dukun, mau mafia sekalipun, aku gak peduli, kamu harus bisa membawa Luisa kembali ke Jakarta, secepatnya!" Aku memutus panggilan itu. Semua ini karena mommy yang membuat Luisa terlepas dari genggamanku. Jika saja mommy tidak emosi dan bersabar sedikit lagi, pasti aku akan bisa mendapatkan Luisa. Aku akan berhenti melakukan kekonyolan dan juga kejahatan, tetapi karena mommy, semuanya jadi berantakan. Jika Luisa bisa berpisah dari Edmun, maka Luisa pun bisa berpisah dari suami kontraknya itu."Tuan, ini makan malam ...."Prak!"Aku gak butuh perhatian dari kamu, Bangsat! Gara-gara kamu, wanita yang paling aku cintai kini menikah dengan orang lain. Kamu sialan! Wanita kampung yang gak tahu diri!" Aku mencengkeram kuat rahang kedua pipinya."De

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   64. Kabar dari Luisa

    "Kamu, antar wanita ini kembali ke habitatnya!" Mommy memberikan beberapa lembar pada wanita malam yang harusnya malam ini bisa menghangatkan ranjangku, tetapi apalah daya, mommy sudah pulang dan semuanya gagal."Kenapa masih bengong? Kurang?!" Mommy melotot ke arah wanita itu."Baik, Nyonya, kami permisi!" Aku melihat Julius menarik kencang tangan wanita malamku, tetapi aku tidak bisa melakukan apapun selain pasrah akan kemarahan mommy. "Masuk!" Mommy menarik tanganku dengan keras. Karena tubuh ini dikuasai oleh alkohol, maka aku pun berjalan sempoyongan. Mommy mendorongku untuk duduk di sofa. Bokong ini pun terhempas kuat."Rana, buatkan air jahe untuk suami kamu. Setelah itu siapkan air hangat," kata Mommy pada Rana. Aku membiarkan mereka berdua berbuat apapun terhadap tubuh ini. Kuputuskan memejamkan mata agar rasa sakit pada organ vitalku bisa berkurang. Entah bagaimana dan kapan terjadi. Aku terbangun di dalam kamar. Matahari mulai menampakkan sinar teriknya dari balik jendela

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   65. Tawaran Menjadi Bodyguard

    POV Luisa"Kakak ipar rambutnya basah terus," ledek Nisa saat aku membuka pintu rumah sederhana milik Kang Abdi. Rumah yang kini aku tinggali dan bisa tidur dengan nyaman di dalamnya."Ya basah dong, namanya juga mandi," jawabku sambil tersipu malu. Rambut ini pun masih terbungkus handuk kecil, sedangkan badanku tertutup handuk kimono panjang. Nisa ikut masuk, sebelumnya ia menutup pintu kembali. "Kakang mana?" tanya Nisa. Aku kembali merona. Di saat bersamaan, Kang Abdi baru saja keluar dari kamar mandi. Ia pun mengenakan handuk yamg dililit di pinggang."Oh, jadi gini, Mabar ya?" Nisa terbahak. Aku mengerutkan kening. Apa itu Mabar?"Mabar apaan sih?" tanyaku."Mandi bareng, ha ha ha ... bebas kalau pengantin baru mah. Ya kan, Kang?!" "Kamu ganggu aja, orang saya mau lanjut di kamar sama istri cantik saya ini. Sudah sana balik, suami kamu nanti digondol Yu Darsih loh," balas Kang Abdi sambil tertawa. Nisa pun bangun dari duduknya, lalu berjalan keluar ke arah pintu rumah."Oh, iya

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   66. Kecemasan Luisa

    Aku melambaikan tangan saat Kang Abdi menoleh ke arahku. Siang ini suamiku pergi untuk mencari rejeki. Untuk saat ini memang hanya inilah yang bisa membuat kami semua bisa bertahan hidup.Tabungan papa menipis. Uang tabungan hasil pesangon saat diberhentikan dari perusahaan. Memang uang pesangon itu sangat banyak menurutku. Menyentuh angka tiga milyar untuk sekelas presiden direktur, tetapi karena papa masih harus bolak-balik ke dokter dan juga biaya hidup sehari-hari, maka perlahan uang itu pun menipis. Papa bahkan membeli dua petak sawah di kampung Nisa ini dan juga membeli sebuah rumah sederhana seharga seratus delapan puluh juta saja. Sangat murah karena pemilik rumah memang sedang butuh."Assalamualaikum." Aku tersentak dari lamunan, saat suara yang saat ini tengah aku pikirkan, terdengar di balik pintu. Lekas aku memakai jilbab besarku, lalu membuka pintu untuk papa."Wa'alaykumussalam, Papa. Ayo, masuk, Pa!" Aku menarik tangan papa dengan perlahan untuk membawanya duduk di ku

Latest chapter

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status