Share

226. Membujuk

"Ma, Romi gak papa malam ini menginap di sini. Mama dan Papa pulang saja. Besok datang ke sini lagi ya, bawa pengacara untuk Romi. Titip pesan ke Usman, Ma. Ceritakan kejadian ini karena ponsel Romi masih ditahan polisi. Katanya nanti di depan bisa Mama minta," kata Romi berusaha tegar. Ia harus tegar agar air mata ibunya yang sejak pagi terus mengalir, bisa berhenti. Jika ia terus merengek seperti anak kecil, sudah bisa dipastikan mamanya sangat khawatir dan tidak akan berhenti meneteskan air mata.

"Kamu beneran gak papa?" tanya Luisa tidak tega.

"Iya, gak papa, Ma. Romi juga lelah banget pengen tidur. Ya, meskipun di dalam pasti gak nyenyak, tapi Romi mau merem." Abdi mengangguk paham. Pria itu pergi membawa Luisa keluar dari ruangan tempat mereka berbicara dan juga tempat Romi diinterograsi tadi. Sebenarnya tidak tega, tetapi ia harus kuat dan sehat, agar besok bisa menemui Alif dan kembali menjenguk putranya.

Keduanya tiba di rumah dengan keadaan amat lelah. Risa yang sejak sore
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status