Share

135. Tolong Saya!

Luisa berhenti sejenak mengetuk botol air mineral ke pintu karena tangannya yang pegal.

"Tuh, suaranya hilang. Rumah ini karena sudah sangat lama tidak berpenghuni, banyak yang bilang rumahnya berhantu, Mbak. Mungkin suami Mbak sudah tidak menyewa di sini lagi. Setahu saya pemilik rumah ini tinggal di Jakarta dan anak serta cucunya sekali-kali saja melihat rumah ini dan gak pernah nginep di sini juga." Adis pun tidak punya pilihan lain untuk menerima pernyataan para tetangga.

"Mungkin saja, Pak. Baiklah, saya sepertinya harus pulang ke kampung saja. Makasih atas pengertiannya,Pak. Mari, saya permisi." Adis pun pergi menjauh. Ia berjalan menyusuri trotoar sembari memesan ojek online. Mungkin ia harus menyerah karena memang tidak ada harapan.

Perutnya keroncongan, Adis melihat ada warung nasi kucing tidak jauh dari tempat ia berdiri saat ini. Wanita itu memutuskan untuk makan saja sebelum kembali ke penginapan. Sambil memaksakan nasi masuk ke dalam tenggorokannya, meskipun tidak berse
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status