Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 37 Cinta (tak) bèrtepuk sebelah tangan

Share

Bab 37 Cinta (tak) bèrtepuk sebelah tangan

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 09:11:32

Malam itu Kinan duduk termangu mendengar penjelasan Michelle soal gadis yang ditaksir oleh Daniel Dash, putra kesayangannya. Sempat ia menulikan pendengarannya, beralasan untuk tidak mendengarkan hal-hal yang menurutnya tak penting itu. Mungkin Daniel hanya sekedar suka dan penasaran dengan gadis berpenampilan agamis.

Namun karena Michelle yang bersikap dewasa membujuknya untuk sekedar mendengar secuil kisah anak lelakinya yang baru pertama kali merasakan apa itu artinya jatuh hati pada seorang gadis, alhasil Kinan dengan keterpaksaan bersedia mendengarkannya.

“Jadi, kesimpulannya, kenapa Daniel tidak terbuka pada Tante soal perasaannya?”

Michelle meraih ke dua telapak tangan tantenya. Menatapnya dalam. Ia tahu jika Kinan berhati baik dan ibu yang penyayang. Hanya ego yang menutupi dirinya.

Kinan menggeleng pelan.

“Itu karena Tante tak memberinya kesempatan padanya untuk jujur pada perasaannya. Selama ini maaf … mungkin sewaktu Daniel yang dulu bisa terjerumus pada kehidupan bebas i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 38 Pesan terakhir

    Bab 38.Salwa mematut di depan cermin. Ia tampak gagah dalam balutan pakaian pangsi silat berwarna hitam dengan emblem nama kebanggaan padepokan dan nama sekolah di mana ia belajar. Hari ini Salwa akan mengikuti pertandingan pencak silat antar sekolah di mana ia mewakili murid puteri dalam kategori tunggal.Pagi buta Aruni sudah berdandan rapi karena akan mengantar putri tercinta untuk mengikuti ajang yang sudah dinanti sebelumnya. Aruni tak pernah mengira jika Salwa akan ikut kejuaraan lagi setelah kecelakaan yang menimpanya. Ia pun sempat meragukan kemampuan silat putrinya yang menurun.Namun ketika Maesarah Basri sebagai guru silatnya, mengabarinya bahwa Salwa akan mengikuti ajang pertandingan mewakili sekolah di mana ia belajar, barulah Aruni percaya.“Maaf ya, Wa. Ummi gak bisa nonton. Ummi kira jadwal manasik besok. Tahunya hari ini. Gak apa-apa ya? Jangan ngambek ya?”Aruni mengusap pucuk kepala putrinya sebelum melepasnya memasuki arena pertandingan. Kemudian ia mengecup kenin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 39 Godaan para lelaki

    “Nah, lo, chattingan sama siapa?”Neng Mas mengagetkan Salwa dari belakang. “Minum!” Ia menyodorkan sebotol air mineral pada Salwa. Salwa pun meraihnya, membuka tutup botol dan meminumnya perlahan setelah memasukkan ponselnya ke dalam tas ranselnya.“Tumben, baik banget! Sampe bawain minum!” cibir Salwa menatap Neng Mas.“Ini, semua buatmu!”Neng Mas menaruh sekantong plastik bergambar lebah berisi makanan ringan dan minuman di atas pangkuan Salwa.“Hem, aku mencium aroma hujan salju di kota Bogor! Ah tunggu, badai tornado sepertinya akan terjadi sebentar lagi!”Jari jemari Salwa membuka isi kantong dan mengintip makanan dan minuman apa saja yang berada di dalamnya.“Ya kali, aku punya kekuatan super!”Neng Mas mengambil sebatang coklat dari dalam kantong kresek tersebut, merobek bungkusnya dan langsung melahapnya. Masih mengunyah, ia memperhatikan bungkus coklat yang berwarna mocca bercampur merah muda. “What? Coklat bergambar hati? Hem,”“Makasih, Neng. Aku emang gak bawa bekal! Cum

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 40 Gadis hayalan

    Seorang wanita paruh baya berambut bergelombang berwarna brunette turun dari mobil mercy berwarna hitam metalic dengan menenteng tas mahalnya penuh kehati-hatian. Tertegun sejenak, ia menapaki tanah yang berdebu, khawatir mengotori sepatu pump shoes bermerk pula.Tatapannya beredar menyisir seluruh sudut rumah setengah permanen bergaya rustic di hadapannya. Ia terperangah kala melihat pemandangan yang di luar ekspektasinya.Bayangan yang melintas di kepalanya ialah rumah yang akan ia kunjungi sebuah rumah semi permanen berdinding tembok kayu atau anyaman bambu yang membentuk bilik bermotif. Semua imajinasinya terpatahkan ketika di hadapannya sebuah rumah berdesain semi permanen, perpaduan tembok, batu bata merah dan kayu bergaya rustic tampil begitu indah memanjakan mata.Warna-warna natural, wooden mendominasi keseluruhan tampilan rumah tersebut. Hangat ialah kesan pertama ketika bertamu ke sana.Karena tak percaya, wanita yang masih cantik di usia kepala empat tersebut menoleh kemud

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 41 The power of love

    Salwa menatap lamat-lamat pria berwajah pucat namun masih terlihat tampan di hadapannya dengan hati yang berkecamuk. Manik mata yang indah menikam, berwarna amber. Helaian rambut menjuntai kusut khas bangun tidur. Kulitnya yang putih bersih tampak pucat bagai kunarpa. Sepintas mirip tokoh anime hidup.Bulir air matanya lolos begitu saja. Padahal ia tadi sempat berlatih untuk menahan tangisannya. Memberikan sugesti pada dirinya sendiri agar tidak bersikap melankolis. Rencana tinggallah rencana, ia tak kuasa menahan tangisannya.Namun pria yang ditangisi malah menatapnya dengan santai bahkan ia menganggap dirinya seperti mimpi.“Gadis nakal! Bahkan dalam hayalanku kau datang,” gerutu Daniel yang mengira jika ia sedang berkhayal.“Astagfirullah,” desis Salwa melihat kelakuan Daniel yang masih mengabaikannya. Air matanya surut.Daniel memalingkan wajahnya dan berusaha tidur kembali karena masih merasa kehadiran Salwa itu bagian dari fantasinya.Sebuah cubitan kecil di lengannya membuat Da

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 42 The trouble maker and litle monster

    Sebelum kericuhan terjadi,“Wa, gak apa-apa nitip anak-anak? Teteh mau keluar sama Mas Darren. Kencan,” bisiknya ke telinga Salwa. Mereka sedang berkumpul di flat Daniel ketika siang hari. Malam hari mereka bermalam di hotel.“Iya, Teh. Selamat menikmati dating!” sahut Salwa kemudian fokus kembali pada televisi yang menayangkan drama Korea di ruang keluarga. “Si kembar lagi disuapin makan sama Bik Ningsih. Farrel bobo ditemani Mutia,”“Kalau mau makan atau apa, tinggal bilang sama Bik Ningsih. Dia tahu resto dan tempat makan enak delivery juga halal. Dia ‘kan lama tinggal di sini nemenin Daniel.”Salwa kembali mengangguk-angguk. “Gak usah khawatir Teh! Sok aja berangkat!”“Okay, sip! Assalamualaikum!” seru Nuha kemudian berjalan menuju suaminya yang berdiri di ambang pintu, tak sabar ingin segera ngedate berdua meski tak pernah lama karena selalu teringat anak-anak pada akhirnya.Merasa bosan, Salwa memencet-mencet tombol remote televisi berganti-ganti dengan perasaan jenuh sebab dra

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 43 Aksi perampokan

    “Maaf ya Sayang, kita makan di sini. Harapan kita akan makan di restoran mewah nan romantis tapi …”Darren mengaduk-aduk spaghetti carbonara dalam piring porselen di hadapannya tanpa selera. Mencari restoran mewah halal di sana agaknya sukar. Restoran mewah di sekitar flat rata-rata menyajikan hidangan ala Eropa. Sementara itu tempat makan yang menyediakan menu halal terdekat hanyalah restoran cepat saji.Adapun lokasi restoran mewah nan halal berada jauh dari sana. Mereka harus menempuh puluhan kilometer untuk mencapainya. Darren tak bersedia bepergian jauh meninggalkan anak-anaknya. Kejadian menghilangnya Farah setidaknya membuatnya merasa terpukul dan waspada. Meskipun dalang penculikan telah diringkus pihak berwajib tetapi Darren justru semakin protektif pada keluarga kecilnya.“Tidak apa-apa Mas. Mas sendiri yang tidak mau bepergian jauh, meninggalkan anak-anak.”Nuha menjawab suaminya dengan santai. Ia menikmati setiap momen bersama ayah dari anak-anaknya.“Sayang itu apa? Buru

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 44 Baku Hantam!

    Cuaca malam hari semakin dingin. Beruntung Daniel memberikan syal miliknya pada Salwa. Salwa baru sadar jika pemuda yang menyebalkan setiap kali bertatap muka tersebut ternyata begitu perhatian. Mungkin selama ini Daniel memperhatikan gerak-geriknya dalam diam. Kata-kata ledekan dan gurauan yang acapkali dilontarkan olehnya ialah hanya semacam kamuflase untuk menutupi perasaan sesungguhnya dirinya padanya.Pipi Salwa langsung merona mengingat perhatian yang diberikan olehnya. Namun sekelebat bayangan ibunya begitu saja menghapus jejak semua bayangan manis tersebut. Ia tak boleh terlena dengan perhatian yang diberikan oleh lawan jenis sebab perhatian mereka saat ini ibarat godaan semu. Tak boleh terbuai, begitulah benak Salwa pada akhirnya.Saat Salwa terbangun dari lamunannya, ia mendengar beberapa kali Michelle menguap. Mungkin karena saking mengantuk sehingga menyebabkannya tak bisa menahannya. Terdengar pula Kinan beberapa kali menawarkan dirinya untuk mengemudikan mobil tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 45 Sang pendekar dan kelemahannya

    Hiyaa …Salwa memekik mengerahkan seluruh kekuatan yang ia miliki untuk melawan serangan membabi buta dari para perampok.Meskipun ia tengah merasa kelaparan dan kedinginan karena suhu udara yang mendadak semakin dingin, ia merasa benar-benar muntab pada aksi para penjahat apalagi penjahat wanita. Ia sangat membenci pelaku pelecehan seksual. Kekuatannya terhimpun begitu saja.Posisinya ia berada di tengah, dikepung oleh ke empat perampok. Namun Salwa memiliki insting yang tajam sehingga ia bisa mengenal siapa lawan yang benar-benar lihai. Terjebak di antara para pria dewasa berwajah sangar dan bertubuh liat, Salwa sempat mendengus kasar. Namun ia pernah melakukan latihan bersama pesilat lain, dikepung oleh sepuluh orang sekaligus.Saat tersadar, ia hanya melakukan pertahanan diri dengan menangkis kemudian menyerang yang dilakukannya dengan tangan kosong. Ada satu orang pria dewasa yang mungkin pemimpin dari perampok tersebut, ia pria dengan tubuh penuh tato mirip yakuza. Ia mengacun

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status