Cuaca malam hari semakin dingin. Beruntung Daniel memberikan syal miliknya pada Salwa. Salwa baru sadar jika pemuda yang menyebalkan setiap kali bertatap muka tersebut ternyata begitu perhatian. Mungkin selama ini Daniel memperhatikan gerak-geriknya dalam diam. Kata-kata ledekan dan gurauan yang acapkali dilontarkan olehnya ialah hanya semacam kamuflase untuk menutupi perasaan sesungguhnya dirinya padanya.Pipi Salwa langsung merona mengingat perhatian yang diberikan olehnya. Namun sekelebat bayangan ibunya begitu saja menghapus jejak semua bayangan manis tersebut. Ia tak boleh terlena dengan perhatian yang diberikan oleh lawan jenis sebab perhatian mereka saat ini ibarat godaan semu. Tak boleh terbuai, begitulah benak Salwa pada akhirnya.Saat Salwa terbangun dari lamunannya, ia mendengar beberapa kali Michelle menguap. Mungkin karena saking mengantuk sehingga menyebabkannya tak bisa menahannya. Terdengar pula Kinan beberapa kali menawarkan dirinya untuk mengemudikan mobil tersebut
Hiyaa …Salwa memekik mengerahkan seluruh kekuatan yang ia miliki untuk melawan serangan membabi buta dari para perampok.Meskipun ia tengah merasa kelaparan dan kedinginan karena suhu udara yang mendadak semakin dingin, ia merasa benar-benar muntab pada aksi para penjahat apalagi penjahat wanita. Ia sangat membenci pelaku pelecehan seksual. Kekuatannya terhimpun begitu saja.Posisinya ia berada di tengah, dikepung oleh ke empat perampok. Namun Salwa memiliki insting yang tajam sehingga ia bisa mengenal siapa lawan yang benar-benar lihai. Terjebak di antara para pria dewasa berwajah sangar dan bertubuh liat, Salwa sempat mendengus kasar. Namun ia pernah melakukan latihan bersama pesilat lain, dikepung oleh sepuluh orang sekaligus.Saat tersadar, ia hanya melakukan pertahanan diri dengan menangkis kemudian menyerang yang dilakukannya dengan tangan kosong. Ada satu orang pria dewasa yang mungkin pemimpin dari perampok tersebut, ia pria dengan tubuh penuh tato mirip yakuza. Ia mengacun
Akhirnya malam yang tragis itu bisa dilewati berkat perantara gadis bertahi lalat. Kinan mengusap dadanya beberapa kali tatkala mengingat kejadian pelecehan yang dilakukan oleh salah satu perampok.Dari parasnya mereka sepertinya bukan asli orang Kanada. Mereka berwajah eksotis dan lebih mirip imigran dari Mexico. Mereka juga terkadang berbicara dalam bahasa Spanyol dan bahasa Inggris dengan dialek asing.Beberapa kali Kinan menyeruput teh jasmin hangat untuk melupakan kejadian itu. Ingatannya masih utuh ketika tangan si perampok mencoba menggerayangi bagian aset berharganya dengan cara paksa. Belum lagi pria yang lainnya berusaha menciuminya. Kemudian ia mulai mengingat kejadian apa yang menimpa Nuha. Mungkin ketika Darren melakukan pelecehan padanya waktu itu dalam kondisi setengah sadar. Berbeda dengan Nuha yang berada dalam kondisi sadar. Pasti Nuha sangat terluka. Ia yang hanya baru diraba-raba saja merasa sedemikian trauma.Kinan mengembuskan nafasnya panjang. Ia bisa merasakan
Ripley's Aquarium, Toronto“Cumi-cumi!” seru Farah ketika ia berhenti dan melihat ada sekelompok makhluk laut melintas di hadapannya, sebuah kaca raksasa yang menjadi pembatas manusia dan biota laut.Telapak tangannya menempel pada kaca tersebut macam lem gajah. Matanya yang bulat besar tetapi berwarna hazel mirip sang ayah bergerak-gerak mengikuti gerakan melayang-layang binatang kecil itu yang menghadapnya. Seolah binatang yang terlihat lentur tersebut ingin berkenalan dengan anak perempuan yang begitu kritis tersebut.“Sally, look! Itu cumi-cumi! Squid like Squidward on Spongebob! Yeay! He smiles at me! Hallo!” ujarnya kegirangan menyapa makhluk laut seperti menyapa pada manusia. Begitulah anak kecil. Tampaknya, semua indah di mata mereka.“Mana Aunty lihat,” Salwa sebagai tante yang baik, selalu mengasuh anak dari kakaknya tersebut.Sebetulnya ia kurang menyukai anak-anak karena merepotkan tetapi ketika mengenal anak-anak kembar kakaknya, ia seolah menemukan dunia yang menyenang
Gedung sekolah MA Al FATMA,“Hai, akhirnya si pendekar silat masuk sekolah lagi! Ya elah, mentang-mentang kakak iparnya bule, sekarang jalan-jalan nya ke luar negeri! Spec nya udah ganti! Mirip selebgram dan artis!Hei, aku lagi di Belanda nih, Gengs! Aku ke sini cuma pengen makan keju langsung dari peternakan!Hem, aku lagi di Turki nih Genks! Pengen makan kebab.”Neng Mas menggoda Salwa yang terlihat kecut masuk sekolah tak seperti biasanya. Wajahnya terlihat ditekuk macam dimarahi habis-habisan oleh Ummi Aruni.Salwa hanya bergeming dan asik dengan pikirannya yang rumit mirip benang kusut. Berdiri disamping meja kantin, dengan tatapan menyedihkan sedangkan tangannya mengetuk-ketuk meja tak karuan.“Padahal dulu biasanya jalan-jalan paling ke alun-alun beli rambut nenek sama gulali. Atau ke dangau makan nasi liwet dan ikan asin.”Neng Mas terus beleter, menggoda sahabatnya. Ia menyambut kedatangan Salwa dengan perasaan membuncah setelah hampir seminggu anak itu tidak masuk sekolah.
“I want you,” bisik Violeta dengan suara sensual dan tangan lentiknya membelai pipi Daniel Dash. Gadis itu sudah menanggalkan urat malu bahkan pakaiannya demi menggoda sang pemuda yang kini sudah menjadi obsesinya. Jika dulu mendapat perlakuan manis dari wanita cantik nan sexi, mantan cassanova sekaligus mantan idola kampus berwajah bule tersebut akan langsung luluh, mendapat sentuhan para wanita. Karena itu kelemahannya. Namun saat ini, jangankan merasa tergoda mendapat sentuhan yang membuat sekujur bulu romanya merinding bagaikan jarum, kebalikannya, perasaannya justru merasa bersalah. Semua serba terbalik. Pikirannya bukan lagi disibukan oleh fantasi liar, adegan ranjang dengan gadis berparas cantik nan molek di hadapannya. Namun pikirannya disibukan oleh gadis berhijab yang sukses mengobrak-abrik perasaannya. Rasa bersalah karena berdua dengan gadis itu meski tak sengaja. Gadis itu mengekori langkah kakinya ketika ia masuk kamar secara diam-diam. “Violeta, keluar sekarang!” ti
Bab 50 Diam-diam perhatianDi atas bumi ini ku berpijakPada jiwa yang tenang di harikuTak pernah ada duka yang terlintasKu bahagiaIngin ku lukis semua hidup iniDengan cinta dan cita yang terindahMasa muda yang tak pernah kan mendung Ku bahagiaDi balik lantunan lagu romantis yang disenandungkan oleh Bunda Melly, semua anak murid yang tengah melakukan class meeting dengan diisi acara pertandingan olahraga tiba-tiba berhenti bergerak. Slow motion mendadak.Musababnya ialah musik pop yang tak biasa mereka dengar muncul memenuhi sound system di lapangan. Syak wasangka mencuat. Mereka mengenal dengan sangat baik siapa penggemar atau penggila lagu tersebut. Wanita paruh baya cantik tapi berwajah ketus dan sialnya seorang guru BK.Bulu roma mereka merinding ketika otak mereka berhenti berpikir dan teringat satu nama. Wali kelas Linda ialah pelakunya. Dengan memutar lagu kesayangannya berarti Linda sedang dalam kondisi buruk emosinya. Ia pasti tengah menghukum murid yang bandel dan mel
Seorang pemuda sudah siap berdandan rapi. Outfit yang ia kenakan kali ini terlihat santai, sopan dan jauh dari kesan urakan.Ia mengenakan setelan kemeja berwarna putih dan celana berbahan denim berwarna dark blue. Tak lupa rambutnya ia sisir dengan rapi kemudian ia ikat dengan karet karena rambutnya mulai memanjang. Sepasang sepatu sneaker ia pakai untuk melengkapi penampilannya hari itu.Sebuah parfum beraroma amberwood ia semprot ke tubuhnya hingga harumnya yang memabukkan seperti feromon menguar beberapa meter tertinggal ketika ia lewat.“Mas Daniel, yuk!” ucap Riko di bibir pintu flat, penampilannya juga terlihat rapi seperti majikannya.“Mana kunci mobil?” tanya Daniel mengedarkan pandangannya ke meja ruang tamu.“Mas Daniel ini kuncinya!”Riko mengangkat kerincing kunci ke hadapan tuan mudanya. Daniel menyambar kunci tersebut lantas berlari kecil keluar melewati anak tangga di depan pintu.“Aku akan menyetir. Jika aku lelah, gantian,” ucap Daniel berjalan dengan begitu bersem