Share

Bab 23

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-09-27 09:47:05

Seorang gadis tengah berjalan sendirian tengah malam dengan menggendong tas ransel di pundaknya. Tubuhnya terasa lesu dan kakinya terasa lemas. Ia sudah berjalan cukup jauh dan saat yang sama ia bingung mau pergi kemana karena kehabisan ongkos. Dompet satu-satunya yang ia miliki raib digondol copet.

Gerakan copet itu mahir dan gesit. Ia pandai membaca situasi. Ketika gadis itu setengah mengantuk, ia beraksi dengan mengerahkan rekannya yang lain untuk membuat sebuah sandiwara. Seorang penumpang angkot. Wanita bertubuh gempal berpura-pura muntah kemudian menyebabkan penumpang lainnya berfokus padanya termasuk dirinya. Pada saat itulah copet berulah mencuri dompet gadis itu yang ia simpan dalam tas ranselnya.

Ia pun mencoba menghubungi sahabatnya karena memang tujuan kedatangannya ialah rumah sahabatnya. Sayang, ketika mengunjungi rumah sahabatnya, sahabatnya tak ada di rumah sebab ia berada di rumah kakaknya.

“Aish, aku harus kemana? Mana kehabisan ongkos. Mana baterai ponsel habis,” g
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
haha terbaik ceritanya menarik perhatian dan ditunggu tunggu lanjutanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 24

    “Hei, kau anaknya Mandor Soleh?” sapa seorang pria dewasa berkacamata. Ia menghampiri Neng Mas yang diam termangu di halte bus sendirian. Satu per satu orang di sana sudah berangsur pergi untuk menaiki bus yang lewat.Neng Mas mendongak untuk melihat siapa yang menyapanya. Seketika ia terkesiap menatap pria dewasa familiar yang menyapanya.“Kau? Guru di MA Al Fatma?” seru Neng Mas menerka-nerka pria yang berpenampilan rapi di depannya. Ia merasa senang bisa bertemu seseorang yang mungkin bisa menjadi pahlawan yang menawari bantuan padanya.Pria itu tersenyum dan menggeleng pelan. “Ah, ya, kau itu petugas sensus kecamatan?” kata Neng Mas lagi sembari memindai pria berwajah campuran itu.Pria itu menggeleng lagi.“Hem, siapa ya? Satpam sekolah? Manager Bank Anti riba? Brimob?”EhemPria berwajah teduh tersebut berdehem. “Saya Ernest. Dokter Ernest,” tukasnya dengan kekehan kecil.“Ah, aku ingat, Dokter Ernest dokter kandungan yang bantuin Mama lahiran ya?” “Bukan, Neng. Saya dokter Er

    Last Updated : 2023-09-28
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 25 Jodoh untuk Daniel

    Baik Salwa dan Neng Mas terkejut atas kedatangan empat orang gadis menghampiri meja mereka. Mengapa mereka bersikap buruk lagi pada Salwa. Padahal mereka jelas-jelas ikut membesuk Salwa bersama OSIS ke rumahnya. Rupanya mereka tetaplah para pembully. “Karma apa?” tanya Lisayanti bersedekap dada dan menelengkan matanya tajam ke arah Salwa. “Karma karena telah mematahkan tanganku!”Salwa malas ribut. Ia memilih tak menanggapi mereka. PrangSebuah tendangan menghantam tongkat kruk yang bersandar pada meja hingga terjatuh dan terbentur lantai. Tak cukup jika hanya terjatuh akan tetapi Lisayanti langsung menendangnya hingga bergeser jauh dari posisi Salwa yang tengah duduk bersama Neng Mas.Salwa masih berupaya keras meredam emosinya yang mungkin bisa meledak begitu saja.“Cukup! Kalian jangan kurang ajar!” pekik Neng Mas tak terima dengan perlakuan geng pembully-Balakpink Secondary. Ia berdiri dan menatap sengit ke empat gadis yang terlihat sangar tersebut.“Sudah! Jangan ribut! Neng, a

    Last Updated : 2023-09-28
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 26 Dinner berdua

    Daniel dan Violeta melakukan dinner yang sudah direncanakan oleh ke dua orang tua mereka di salah satu restoran fine in dining mewah di Bogor kota. Jonathan bahkan telah membooking tempat khusus untuk putra bungsu yang wajahnya begitu mirip dengannya.Daniel tak percaya jika gadis yang dijodohkan oleh ke dua orang tuanya ialah teman kampusnya yang memang seringkali menghubunginya dan terkadang mengunjunginya di kafe kopi yang baru saja ia rintis.“Aku bingung mau berkata apa, Vio.”Daniel mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu pada Violeta. Bagi Daniel Violeta sudah ia anggap seperti teman biasa saja. Bahkan ia tak sungkan memanggilnya dengan nama kecilnya Vio. Mereka akrab tetapi sebatas teman kampus. Tak lebih dari itu.Terasa aneh ketika gadis itu berubah statusnya menjadi calon kekasihnya.“Kenapa harus bingung? Apa yang membuatmu bingung?” tukas Violeta dengan santai. Namun tatapannya pada Daniel begitu dalam. Mengagumi sosok rupawan yang selama ini mengusik kesehariannya.Ber

    Last Updated : 2023-09-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 27 Taaruf untuk Salwa

    Dengan mengayuh sepeda baik Salwa dan Neng Mas melesat berlomba-lomba siapa yang paling cepat duluan tiba di sekolah ataupun seperti sore itu sepulang sekolah, mereka berlomba agar tiba di pertigaan di mana mereka berpisah karena lokasi rumah berbeda.“Grung! Grung!!!” pekik Neng Mas menggerak-gerakkan stang sepeda, meniru gaya atlet pembalap F1.Di sebelahnya Salwa menyibak kerudung lebarnya bergaya wanita dewasa menyibak rambut panjangnya dengan genit untuk kemudian mengedipkan matanya sebelah menatap Neng Mas, yang berhasil membuat Neng Mas meringis. Sahabat satu-satunya mendadak aneh.Hubungan persahabatan Salwa dan Neng Mas semakin akrab. Mereka berangkat dan pulang bersama dengan menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi. Dalam perjalanan mereka seringkali melakukan hal-hal iseng semisal balap sepeda di jalanan. Padahal balap sepeda di jalan beraspal di mana tidak ada jalur sepeda sangat berbahaya. Namun karena mereka berada pada fase remaja yang masih menyukai tantangan ma

    Last Updated : 2023-09-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 28 Keseriusan Radith

    “Assalamualaikum! Ummi!” seru Salwa sepulang sekolah diantar oleh Daniel. Teriakannya berhenti kala melihat sebuah mobil fortuner berwarna hitam terparkir di halaman rumahnya.Pintu rumah juga terbuka dan dari luar terlihat ada tamu yang datang.Salwa memarkirkan sepeda terlebih dahulu sebelum memasuki rumahnya. Pakaiannya sedikit basah akibat tampias sisa hujan sebab ia minta diturunkan Daniel beberapa meter dari rumah. Rupanya telah terjadi hujan lokal sebab tepat di sekitar rumahnya, tanah yang ia injak kering dan berdebu. Tidak ada tanda-tanda bekas turun hujan.Salwa memasuki rumah dengan canggung sebab disambut oleh senyum ramah tamah sepasang suami istri dan seorang pria dewasa berumur sepantaran Daniel.Salwa menyalami Aruni kemudian menyalami mereka. Aruni meminta ijin untuk berbicara sebentar dengan putrinya. Salwa diminta berganti pakaian terlebih dahulu kemudian menghadap mereka seperti yang Aruni pinta.“Mama dan Papa, ini yang namanya Salwa Salsabila.”Pria bernama Radit

    Last Updated : 2023-09-30
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 29 Sebuah penolakan

    Darren Dash terlihat panik ketika mendapat kabar dari orang rumah bahwa Mariyam Nuha-istrinya akan melahirkan. Ketika Bik Ningsih mendengar jeritan dari kamar Nuha, rupanya saat itu Nuha tengah mengalami kontraksi hebat sedangkan air ketubannya sudah pecah begitu saja. Nuha langsung dilarikan ke rumah sakit. Kali ini terpaksa Nuha tidak melakukan prosedur persalinan secara normal. Ia harus menjalani operasi cesar.Setelah melesatkan kendaraannya seperti orang tidak waras, Darren berlari menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan istrinya. Ia khawatir terjadi sesuatu pada istri dan anaknya.Sang resepsionis memberitahunya bahwa Nuha sekarang sudah berada di ruang operasi bersalin ditemani perawat. Gegas Darren menemui istrinya tersebut yang berada dalam kondisi memprihatinkan. Nuha mengalami kontraksi hebat yang menyakitkan. Ia menatap nanar suaminya yang baru saja tiba. Darren segera memeluknya dengan erat.“Sayang, maaf di jalan macet,” tutur Darren menciumi wajah istrinya, meng

    Last Updated : 2023-10-01
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 30 Kesempatan terakhir

    “Bagaimana pertemuanmu dengan Violeta?” Jonathan bertanya soal pertemuan Daniel dengan Violeta. Ia begitu penasaran apakah Daniel tertarik dengan sosok putri temannya. Harapan besar jika Daniel mulai membuka perasaannya pada seorang gadis. Baik Jonathan dan Kinan sudah mengetahui ihwal Daniel yang menaruh hati pada adiknya Nuha. Jangan sampai hal itu terjadi. Daniel mengaduk-aduk spaghetti dengan perasaan tak karuan. Nafsu makan hilang. Ia merasa seperti diteror dengan pertanyaan tersebut. Pasalnya kendati ia anak yang tak mau diatur akan tetapi ketika melihat Jonathan sakit rasanya ia tak tega untuk tidak mengikuti permintaannya. “Dad, kenapa kalian tidak bilang kalau wanita itu Violeta? Dia teman kampusku, Dad. Aku dengannya hanya berteman.” Alih-alih menjawab pertanyaan Jonathan, Daniel menyerang balik sang ayah dengan pertanyaan lainnya. Namun respon Daniel sekarang berbeda dengan respon Daniel yang dulu di mana terkesan reaksioner dan frontal. Sekarang Daniel lebih sedikit

    Last Updated : 2023-10-01
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 31 Tanpa pamitan

    “Sayang, yakin gak mau Mommy antar ke bandara?” Kinan menyisir rambut putra bungsunya yang tengah duduk di depan meja rias. Rambutnya sudah sebahu tetapi ia tak berniat memotongnya. Ia membiarkan rambut pirangnya memanjang digerai. “Gak mau potong rambut dulu?”“Mom, aku sudah memesan tiket, tak mungkin aku membatalkannya. Ah, ya, satu lagi, Daddy lagi ngedrop, jangan ditinggal sendirian!” tukas Daniel, mengkhawatirkan ayahnya.“Mommy kira, kau takkan berangkat secepat ini,”Kinan mendadak melo melihat keberangkatan Daniel kali ini. Bukan tanpa alasan, ia merasa jika putranya tengah bersedih hati sehingga ia berkata padanya bahwa ia tidak akan pulang sebelum sembuh dari penyakitnya. Seperti menyiratkan bahwasanya Daniel tengah menyimpan apat-rapat sesuatu, semacam kesedihan atau kekecewaan sehingga membuatnya ingin pergi dari sana.Kinan tak tinggal diam, ia menginterogasi Riko, Raka dan Bik Ningsih yang memang begitu dekat dengannya dan mengetahui aktifitas Daniel. Kinan mengorek in

    Last Updated : 2023-10-02

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status