Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 200 Malam yang mencekam

Share

Bab 200 Malam yang mencekam

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-01-20 21:32:52

Malam semakin larut. Hanya desau angin dan suara pekikan orang yang tengah bertarung di sekitar alun-alun kota yang sepi. Menciptakan senandung pertarungan yang sengit dan menggetarkan jiwa. Aroma permusuhan dan darah terhidu kentara. Hanya karena sebuah kekonyolan semata.

Beberapa tunawisma memilih berpindah tempat dari gedung-gedung kosong yang disinggahi para anggota kawanan geng motor liar daripada mengambil resiko. Sudah hidup susah, tak ingin menjadi korban kebiadaban mereka.

Rupanya, serbuan anggota geng motor Slytherin belum usai. Daniel dan Salwa mengira jika kawanan geng motor itu hanya berjumlah delapan orang namun dugaan mereka keliru. Ada banyak anggota geng motor Slytherin lainnya.

Kini posisi mereka bagai seekor kerbau yang dicucuk hidungnya. Tak bisa melarikan diri karena sudah dikepung.

Berdatanganlah kurang lebih sepuluh orang yang dipimpin oleh seorang pria bertubuh menjulang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Daniel Dash. Mungkin postur tubuhnya di atas rata-r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 201 Akhir pertempuran

    Dokter muda itu menangis penuh haru, tak menyangka malam itu ia merasa seperti menang lotere. Bukan tanpa alasan, maaf, untuk seribu maaf. Klinik yang baru dibuka itu ramai oleh pasien yang berdatangan. Dan, pasien yang datang bukan berasal dari kalangan rakyat jelata, tetapi anak-anak sultan. Pun, media massa langsung meliput peristiwa aksi pertempuran geng motor termasuk klinik di mana menampung para korban. Klinik yang baru didirikannya belum genap setahun sudah populer. Ketika Salwa menantang Black Jaguar, sebuah pertolongan tiba, kawanan kesatuan patroli malam datang menolong mereka, bahkan langsung menangkap beberapa anggota geng Slytherin sebab aksi mereka sudah kelewat batas, menganiaya orang. Black Jaguar berhasil melarikan diri. Begitupula dengan Kevin. Dokter yang menangani langsung menjelma menjadi hero di mana ia bisa mengobati korban pengeroyokan geng motor bersama timnya. Ia pun dengan senang hati dan tepaseliro menghadapi jurnalis dan diwawancarai. Perawat di bela

    Last Updated : 2024-01-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 202 Bermalam di IGD

    Pukul empat pagi, Salwa, Daniel, Huda dan Romi terpaksa dirawat di IGD sebuah klinik terdekat dengan alun-alun kota. Mereka akan pindah ke rumah sakit kota keesokan harinya. Keluarga masing-masing sudah dihubungi. Satu per satu berdatangan membesuk mereka bergantian. Bosan menunggu keluarga Daniel Dash, Neng Mas memasuki ruang IGD kembali, ia akan menemani Salwa yang terbaring tidur di atas brankar. Di brankar sebelahnya, Daniel Dash tampak terbaring pula tetapi dengan tatapan tak luput dari wajah sang kekasih hati. Neng Mas mendesah pelan. Pria itu terlihat begitu menyayangi Salwa. Mungkin lebih mendekati obsesi sepertinya. Neng Mas menjadi teringat pria yang menolongnya. Ia yakin, pria itu Acep. Mungkin ia akan menyetujui ajakan Salwa untuk mengunjungi rumah Acep. Selama ini ia tidak tahu kehidupan keluarganya sekarang. Menyadari kehadiran Neng Mas, Salwa membelalakan matanya dan menepuk kasur. “Neng bobok sini! Neng bukan petugas bendera jangan berdiri terus!!” ucap Salwa mena

    Last Updated : 2024-01-22
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 203 Tamu tak diharapkan

    Korban pengeroyokan anggota geng motor slytherin sudah dipindahkan ke rumah sakit kota. Kini mereka dirawat di ruang VVIP secara terpisah.Hanya Neng Mas yang tidak dirawat dan ia sudah bisa diperbolehkan pulang ke pondok.Salwa menempati ruangan VVIP bersebelahan dengan Daniel Dash. Mereka dirawat karena luka yang cukup parah. Salwa mengalami luka gores di beberapa bagian tubuhnya. Namun yang paling membahayakan ialah, ia sempat jatuh sehingga kepalanya sempat terbentur sehingga akan mengikuti prosedur CT Scan. Berbeda dengannya, lengan Daniel Dash harus dijahit karena tergores belati yang tajam. Pembuluh darah matanya pecah hingga ia tak bisa melihat jelas. Oleh karena itu demi keselamatan, pihak keluarga meminta tim dokter untuk melakukan seluruh jenis pemeriksaan.Salwa terbangun karena merasa ingin buang air kecil, ia menurunkan kakinya sembari menenteng labu infusan menuju kamar mandi.“Mau kemana?” tanya Aruni mengawasi putrinya. Ia duduk dengan bersedekap tangan di dada. Mela

    Last Updated : 2024-01-23
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 204 Keluarga cemara

    Melihat ada tamu yang datang, Kinan langsung memilih keluar dengan menggamit tangan Farah karena barang tentu tidak boleh ada banyak tamu yang membesuk pasien.“Ummi, aku keluar dulu,” bisiknya kemudian.Aruni hanya mengangguk dan tersenyum.“Teh, bagaimana kabarmu sekarang?” tanya Rasyid langsung menyalami sang kakak.“Baik,” jawab Salwa ketus, ia memalingkan wajahnya dari pria dewasa yang menyunggingkan senyum padanya.“Om baru dengar kalau Salwa masuk rumah sakit. Kebetulan Om baru pulang dari Jakarta.”H Karim angkat suara. Ia menatap Aruni dengan menyematkan senyum tipis. Aruni pun membalas senyumannya dan mempersilakan H Karim duduk di sofa. Ia lantas berpindah duduk di tepi ranjang.“Makasih Pak Haji sudah nengokin Salwa,” ungkap Aruni dengan sungkan.“Iya, Ummi, maaf saya baru dapat kabar dari Rasyid barusan. Padahal saya berniat ke rumah Ummi. Kebetulan saya habis membesuk istri pekerja yang baru saja lahiran di sini. Eh, ketemu Rasyid di depan lobi,”“Ada apa ya?” tanya Arun

    Last Updated : 2024-01-23
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 205 Apapun demi orang tersayang

    “Kau kenapa?” tanya Daniel menatap Salwa yang cemberut.Salwa terlihat menggemaskan di mata seorang Daniel Dash. Sekonyong-konyong ia datang dengan memasang wajah celingukan mirip maling yang takut digebuki massa.Salwa hanya menggeleng dan memilih duduk di sofa sembari meletakan kepalanya yang terkulai pada sandaran sofa.“Kalau bisa, Sally diam di ranjang. Sally masih diinfus. Jangan banyak gerak!”Daniel menegur kekasihnya yang tak bisa diam.Lagi, Salwa hanya terlihat cemberut. Gara-gara salah kata ia pasti akan diomeli oleh kakaknya. Tak mungkin juga ia mengatakan pada calon suaminya perkara remeh temeh tetapi lumayan memancing emosi kakaknya. Gadis itu memang kurang bisa mengontrol bicaranya. Padahal sudah berusaha untuk mengendalikan diri, untuk tidak berkata kasar. Selain itu, ia kesal karena kedatangan H Karim. Sungguh, membuat suasana hatinya buruk.“Labu infusannya tinggal sedikit. Aku mau pulang,” sahut Salwa bernada ketus.“Pms ya?”“Bawel,”“Mas cuman tanya. Terus mau n

    Last Updated : 2024-01-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 206 Kejutan ulang tahun

    Salwa menengok dompet kulit miliknya dan tercengang melihat isinya. Hanya beberapa kartu, uang pecahan ratusan ribu tujuh lembar dan uang dua ribuan empat lembar. Ia masih mengandalkan uang pemberian ibu dan kakak iparnya.Bibir tipisnya cemberut mirip kerang. “Wa, kau sedang apa?” tanya Neng Mas menatap punggung Salwa yang sedikit membungkuk macam menyembunyikan sesuatu darinya. Memang betul ia menyembunyikan rahasia dompetnya. Sebetulnya, Daniel Dash sudah memberinya kartu ATM pertanda ia menafkahi calon istrinya. Namun ia menolak karena mereka hanya baru bertunangan. Padahal Daniel sudah ngotot memberinya secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi dengan cara menyisipkannya pada dompetnya. Sayang, Salwa memang banyak akal hingga Daniel menyerah karena kartunya selalu kembali pada dompetnya tanpa sepengetahuannya. “Sudah siang, ayo berangkat!” ajak Neng Mas menarik tangan Salwa untuk berangkat kuliah.Mereka pun berangkat ke kampus bersama menaiki taxi online karena sudah terla

    Last Updated : 2024-01-24
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 207 Baikkan ..

    Perayaan ulang tahun Salwa dirayakan di rumah sakit. Semua ide Daniel Dash yang memang belum sempat mempersiapkan kejutan istimewa untuknya. Kondisinya sangat tidak memungkinkan karena ia juga masih berada di rumah sakit.Alhasil tercetuslah ide secara spontan saat mendapat pesan jika dirinya akan membesuknya sepulang kuliah.Kinanti membawa kue tart lengkap dengan lilin banyak di atasnya menyambut ulang tahun calon menantunya. Kebetulan ia sedang membesuk putranya. Setiap hari ia selalu mengecek keadaannya.Salwa merasa terharu atas perayaan istimewa, hari lahirnya. Biasanya keluarganya hanya merayakannya dalam bentuk kegiatan tasyakur dengan mengadakan pengajian di rumah. Namun semenjak Salwa tinggal di pondok biasanya keluarganya memberinya hadiah, tanpa perayaan.Bahkan hari itu Salwa sendiri lupa hari ulang tahunnya. Dan, calon suaminya yang pertama mengingat hari istimewa dalam hidupnya.“Tiuplah!” ujar Kinan menyodorkan kue yang sudah dilengkapi lilin yang menyala itu ke hadapa

    Last Updated : 2024-01-25
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama    Bab 208 Fantasi liar

    ByaarrrSatu ember air menyiram tubuh Salwa ketika ia baru saja naik ke lantai di mana kamar asrama berada.“Hei! Apa-apaan?” pekik Salwa tak terima sekujur tubuhnya basah. Apalagi air di dalam ember itu air bekas mengepel, keruh dan berbau. Salwa meringis, “Bau ih! Jijik!”Dua jarinya langsung menjepit hidungnya yang mancrit.Neng Mas membawa kue ulang tahun untuk gadis itu. Kue ulang tahun cheese cake berukuran mungil tanpa lilin.“Barokallahu pi Umrik, Cinta!” Neng Mas menyerahkan kue ulang tahun pada gadis itu. Beberapa santriwati mengitarinya.Tawa langsung pecah di bibirnya. “Iya, makasih! Tapi jangan main siram juga! Aku ‘kan kedinginan. Mana bau lagi!” oceh Salwa tak terima dengan perbuatan Neng Mas. “Met milad Teh!”“Barokallahu Teh!”“Met ulang tahun!”“Met berkurang umur!”“Ulang tahun ke berapa Teh?”Semua santriwati yang tinggal satu lantai asrama menyelamati Salwa, memberikan doa-doa yang terbaik untuknya. Mereka mencium dan memeluk gadis itu bergantian penuh suka cita

    Last Updated : 2024-01-25

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status