Share

Bab 208 Fantasi liar

Byaarrr

Satu ember air menyiram tubuh Salwa ketika ia baru saja naik ke lantai di mana kamar asrama berada.

“Hei! Apa-apaan?” pekik Salwa tak terima sekujur tubuhnya basah. Apalagi air di dalam ember itu air bekas mengepel, keruh dan berbau. Salwa meringis, “Bau ih! Jijik!”

Dua jarinya langsung menjepit hidungnya yang mancrit.

Neng Mas membawa kue ulang tahun untuk gadis itu. Kue ulang tahun cheese cake berukuran mungil tanpa lilin.

“Barokallahu pi Umrik, Cinta!”

Neng Mas menyerahkan kue ulang tahun pada gadis itu. Beberapa santriwati mengitarinya.

Tawa langsung pecah di bibirnya. “Iya, makasih! Tapi jangan main siram juga! Aku ‘kan kedinginan. Mana bau lagi!” oceh Salwa tak terima dengan perbuatan Neng Mas.

“Met milad Teh!”

“Barokallahu Teh!”

“Met ulang tahun!”

“Met berkurang umur!”

“Ulang tahun ke berapa Teh?”

Semua santriwati yang tinggal satu lantai asrama menyelamati Salwa, memberikan doa-doa yang terbaik untuknya. Mereka mencium dan memeluk gadis itu bergantian penuh suka cita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status