Share

Bab 193 Stalker

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 11:18:43

“Sayang, kau dapat dari mana bando ini? Perasaan Ibu belum pernah beliin bando mahkota model begini,” ujar Nuha mengerutkan hidungnya kala melihat Farah memakai bando di kepalanya. sebuah bando berbentuk crown berwarna silver yang berkilauan. Tangannya terulur menyentuh mahkota itu dengan penuh telisik.

Seingat Nuha karena Farah sudah dibiasakan menggunakan jilbab di luar rumah, ia sudah jarang membelikannya bando. Ia hanya membelikannya ikat rambut dan jepit warna-warni. Itupun sudah jarang dipakai karena Farah lebih senang ketika rambutnya diikat ekor kuda saat di rumah. Sehingga Nuha hafal betul semua aksesoris yang dikoleksi oleh putrinya.

“Lupa kali, Mbak,” sambung Bik Ningsih yang berada di belakang Nuha. “Mbak Kania ‘kan sering ngirim aksesoris. Ada satu kardus besar malah belum dibuka sama sekali.”

“Aku sampai lupa. Benar juga Bik. Kania memang suka membelikan pakaian lucu dan printilan aksesoris buat Farah.”

Nuha mengiyakan perkataan Bik Ningsih. Namun ia menjadi teringat Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 194 Terdampar di tempat terasing

    Salwa mendesah pelan ketika melihat sosok wanita muda berpakaian minim bahan tengah duduk ongkang-ongkang kaki di atas sofa berbahan kulit sintetis di dalam ruang tamu unit apartemen milik Kevin.Ia baru mendapat kabar jika Kevin sudah berangkat ke Korea dua hari yang lalu. Pantas saja, meskipun apartemen kosong tetapi berantakan karena memang ditinggali oleh seseorang.Hari ke empat membersihkan unit itu barulah terlihat biang keladi yang membuat apartemen berantakan. Seorang gadis yang ternyata pacarnya Kevin.Gadis berambut curly itu memindai Salwa dari pucuk kepala hingga ujung kaki seakan tengah menggali informasi siapakah gadis di depannya ini.‘Pasti anak mahasiswi miskin yang dapat beasiswa.’ Perempuan itu bermonolog dalam batinnya.“Anak Cakra?” todongnya dengan menyilangkan kakinya hingga bagian celana dalamnya ikut mengintip.“Anak Aruni,” jawab Salwa dengan santai sesantai hidupnya menjalani hukuman Kevin.Gadis itu mendecih setelah memalingkan wajahnya.“Mon, maaf, permi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 195 Kesalahpahaman

    “Maaf kau tak usah khawatir. Bibik loh yang mengganti pakaianmu. Soalnya kau, um, ...” Raja berkata dengan agak canggung. Ia bermaksud mengatakan jika gadis itu tengah kedatangan tamu bulanannya hingga membuat pakaiannya basah kebanjiran darah menstruasi. Namun ia malah merasa malu membahas hal sensitif tentang kewanitaan.Sewaktu Raja pulang berkendara dari Jakarta ia melihat Salwa yang tengah pingsan di halte kosong. Kebetulan saat itu tiba-tiba ia menerima panggilan telepon dari karyawannya sehingga mau tak mau ia harus menepikan mobilnya ke tepi jalan. Dan, saat itulah ia melihat gadis itu tergolek di atas paving block. Ia pun membawanya pulang.“Oh, maaf, aku sudah suudzon. Makasih sudah menolongku, Ka,” ucap Salwa merasa canggung. Ia menurunkan pandangannya, berupaya mengelola perasaannya yang berkecamuk. Bagaimanapun, ia terbangun di kamar seorang lelaki…Kalau cerita di novel online biasanya seorang wanita terbangun di kamar seorang pria asing dan terjadilah apa yang disebut

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 196 Bermalam di kamarmu

    “Ough!” Belum sempat Salwa menjawab pertanyaan Daniel soal mengapa ia mengunjungi sebuah apartemen, ia merasakan kepalanya berdenyut. Tak terasa darah menetes di pelipisnya karena saking keras ia terbentur ujung meja nakas yang runcing.Saat gadis itu mulai kehilangan kesadarannya, ia hanya mendengar dengungan Daniel yang tengah bicara tak jelas.“Sally, Mas harap kau jangan bepergian sendiri. Apalagi malam hari. Bahaya, Sayang!”Daniel terus bicara karena merasa Salwa tak menanggapinya. Ia memandang lurus ke arah jalan. “Mas sangat khawatir, Sayang. Mas takut sekali Raja melakukan sesuatu yang buruk padamu.”Merasa tak mendapat tanggapan, Daniel mendengus kasar dan menoleh ke kursi penumpang. Salwa sudah tak sadarkan diri. Kepalanya terkulai ke sisi jendela dengan darah yang mengaliri wajahnya.“Oh, no! Sally!” pekik Daniel merasa panik. Karena perbuatannya Salwa menjadi korban.“Sally bangun!” gumam Daniel mengusap wajahnya dengan tisu. Ia syok melihat darah itu menetes.Ia pun lan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 197 Terkepung

    “Sudah bangun Princes?” sambut Daniel ketika melihat Salwa baru saja bangun jam delapan pagi. Ia sudah terlihat lebih baik dan segar.Daniel tersenyum menatapnya, memindai penampilannya. Gadis itu memakai hoodie dan celana training miliknya sebab pakaian Kinan tak ada yang muat. Adapun penutup kepala yang digunakan milik Mbok Tinah.“Lihat apa?”Merasa diperhatikan dengan cara yang aneh, gadis bermata sembab itu memicingkan matanya menatap pemuda yang sudah terlihat cemerlang. Daniel sudah mengenakan outfit ke kantor.Beberapa detik tatapan mereka bersiborok, mengagumi keindahan masing-masing.Buru-buru gadis itu memutus tatapan lebih dulu. Mengapa semakin hari semakin tampan. Daniel Dash terlihat semakin dewasa.“Mas sedang melihat calon istri Mas.”Daniel menarik sudut bibirnya kemudian menarik lengan gadis itu.“Mau kemana?” sahut Salwa panik seperti kebiasaan. Daniel suka menarik lengannya agar ikut dengannya.“Sarapan!” serunya dengan sumringah.Daniel mengajak Salwa menikmati sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 198 Penyelamatan yang ...

    Beberapa hari ini Neng Mas tidak bisa tidur dengan pulas. Ia selalu gelisah saat tidur dan terkadang bermimpi buruk tentang Acep.Barangkali penyebabnya ialah ia masih kepikiran Acep dan belum mengikhlaskan kepergiannya sehingga alam bawah sadarnya secara tidak langsung mengundang kehadiran pria lugu itu seingatnya. Yang ia tahu Acep seorang anak baik dan tak neko-neko.Setiap kali melihat surat darinya, tak kuasa ia menahan bulir air matanya yang luruh. Karena terlalu fokus pada diri dan perasaannya, Neng Mas sudah jarang berbagi kisah dengan sahabatnya. Mereka hanya berbincang seperlunya. Bukan karena Salwa tak mengajaknya bicara atau dengan sengaja mengabaikannya, namun Neng butuh ruang privasi sendiri; mengatasi kesedihannya.Salwa mulai memahami perasaannya. Tak mudah ditinggalkan orang yang tersayang. Ia pun pernah merasakan kehilangan orang tersayang. Sepeninggal Abi Hilal ia begitu tenggelam dalam kesedihan.Namun setelah mendapat telepon dari Daniel Dash, Neng Mas mendadak sy

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 199 Pertarungan yang sengit

    “Farah belum tidur?” Nuha membuka pintu kamar Farah yang masih menyala lampunya. Sekarang Farah sudah tidur terpisah dengan saudaranya, Asyraf. Asyraf tidur sekamar dengan Farrel. Farah tidur sendirian. Terlihat Farah sedang memainkan boneka barbienya dengan anteng. Padahal sebelumnya ia berkata pada ibunya agar tak usah menemaninya tidur karena ia sudah bisa tidur sendiri. Rupanya, anak itu sepertinya belum mengantuk. Nuha menengok jam di weker. “Sayang, sudah jam sembilan tidur ya! Ibu bacain buku,” bujuk Nuha. Sebelumnya ia baru saja menidurkan Asyraf dan Farrel terlebih dahulu, bergantian. Lumayan repot untuk ibu anak tiga yang usianya berjarak dekat. Belum lagi menidurkan yang besar, bagian terakhir. “Ibu, aku masih mau main sebentar saja,” sahut Farah sembari menggerakan bonekanya, seakan tengah berjalan berlenggak lenggok. “Farah, besok kau harus pergi sekolah. Nanti kalau tidur terlalu malam bisa kesiangan.” Nuha mengelus surai panjang gadis kecilnya. Seketika ingatan bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 200 Malam yang mencekam

    Malam semakin larut. Hanya desau angin dan suara pekikan orang yang tengah bertarung di sekitar alun-alun kota yang sepi. Menciptakan senandung pertarungan yang sengit dan menggetarkan jiwa. Aroma permusuhan dan darah terhidu kentara. Hanya karena sebuah kekonyolan semata.Beberapa tunawisma memilih berpindah tempat dari gedung-gedung kosong yang disinggahi para anggota kawanan geng motor liar daripada mengambil resiko. Sudah hidup susah, tak ingin menjadi korban kebiadaban mereka.Rupanya, serbuan anggota geng motor Slytherin belum usai. Daniel dan Salwa mengira jika kawanan geng motor itu hanya berjumlah delapan orang namun dugaan mereka keliru. Ada banyak anggota geng motor Slytherin lainnya.Kini posisi mereka bagai seekor kerbau yang dicucuk hidungnya. Tak bisa melarikan diri karena sudah dikepung.Berdatanganlah kurang lebih sepuluh orang yang dipimpin oleh seorang pria bertubuh menjulang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Daniel Dash. Mungkin postur tubuhnya di atas rata-r

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 201 Akhir pertempuran

    Dokter muda itu menangis penuh haru, tak menyangka malam itu ia merasa seperti menang lotere. Bukan tanpa alasan, maaf, untuk seribu maaf. Klinik yang baru dibuka itu ramai oleh pasien yang berdatangan. Dan, pasien yang datang bukan berasal dari kalangan rakyat jelata, tetapi anak-anak sultan. Pun, media massa langsung meliput peristiwa aksi pertempuran geng motor termasuk klinik di mana menampung para korban. Klinik yang baru didirikannya belum genap setahun sudah populer. Ketika Salwa menantang Black Jaguar, sebuah pertolongan tiba, kawanan kesatuan patroli malam datang menolong mereka, bahkan langsung menangkap beberapa anggota geng Slytherin sebab aksi mereka sudah kelewat batas, menganiaya orang. Black Jaguar berhasil melarikan diri. Begitupula dengan Kevin. Dokter yang menangani langsung menjelma menjadi hero di mana ia bisa mengobati korban pengeroyokan geng motor bersama timnya. Ia pun dengan senang hati dan tepaseliro menghadapi jurnalis dan diwawancarai. Perawat di bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status