Share

Bab 192 Sebuah hukuman

Malam itu Neng Mas dan Kevin dipertemukan meskipun masalahnya sudah dianggap selesai berkat kesepakatan yang dibuat oleh Salwa dengan Kevin.

Dengan terpaksa Neng Mas menepikan egonya untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada Kevin dan ibunya. Kebetulan, ayahnya Kevin sedang berada di luar kota.

“Saya minta maaf Kevin dan Tante,” ujar Neng Mas dengan patah-patah.

Alih-alih merespon Neng Mas, ibunda kevin berkata dengan nada mengejek. “Jadi ini preman kampus modelan ukhti? Cih! Kok bisa ya …” sindir ibunda Kevin sembari memindai penampilan Neng Mas dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas seperti tengah melihat penampakan.

“Mohon maaf, Bu, tolong jangan menghina santri kami. Gadis ini punya nama. Neng Mas. Jangan samakan dengan preman di jalanan.”

Ustaz Baihaqi memasang badan untuk membela santrinya. Bagaimanapun, ia harus melindungi mereka dan menjaga kehormatan mereka.

Dalam hal ini, Neng Mas juga tak sepenuhnya salah. Pemantik perkelahian ialah perkataan Kevin sendiri.

Setelah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status