Share

253. Konfigurasi

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-08-13 22:18:31

Salwa mengganti pakaian dari piyama tidur berlengan pendek menjadi gamis rumahan lengkap dengan penutup kepalanya. Ia keluar kamar dan akan menghabiskan waktu, bermain dengan keponakannya. Langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita dewasa sedang mengobrol dengan Ratih.

Salwa bertanya-tanya dalam benaknya. Siapakah gerangan tamu yang datang.

Menyadari kedatangan Salwa, Adisty bangun dan tersenyum ke arah Salwa.

“Adeknya Nuha? Atau kakaknya?” katanya dengan tawa ringan. “Habisnya bongsor.”

Salwa menghitung dalam kepalanya. Sudah lebih dari dua puluh satu orang yang bertemu dengannya mengatakan dirinya bertubuh bongsor, tiang listrik, sutet dan tiang bendera. Lama kelamaan ia merasa jengkel. Entah itu pujian ataukah hinaan.

Salwa menyadari pertumbuhan postur tubuhnya. Beberapa bulan yang lalu tinggi badannya masih seratus enam puluh centimeter. Sekarang sudah mencapai seratus tujuh puluh centimeter. Ia mengalami akselerasi pertumbuhan.

“Saya Salwa Salsabila,”

Salwa mengulurkan tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak.. kak knpa poin utk membuka bab dinaikkan?
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
lanjutan daripada cerita suka ditunggu lanjutanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   254. Setali tiga uang

    Mobil melesat jauh dengan begitu cepat hingga tak terasa telah tiba di area perumahan elit yang berlokasi di sekitar hutan pinus yang asri, indah dan hening. Lokasi yang cukup familiar bagi Nuha. Tentu saja, mimpi-mimpi berumah tangga dengan Attar terwujud di sana. Attar membangun sebuah rumah indah untuk sang calon mempelai wanita sesuai dengan selera yang disukainya.Rumah besar didominasi warna putih dan hijau tosca menyambut kedatangan mereka. Turun dari mobil, berusaha untuk tetap tenang dan tak memperlihatkan gejala cemburu akut, Darren menggamit tangan Nuha untuk terus berjalan bersisian dengannya. Tak boleh lepas barang sedetik pun.Nuha miliknya dan tak boleh siapapun meliriknya. Begitulah sisi gelap Darren merongrong kepalanya. Posesif!Apalagi saat ini sudah barang tentu mereka akan bertemu Muhammad Attar jika ditakdirkan. Syukur-syukur tidak bertemu sebab sepengetahuannya seorang pengusaha sedang berada di kantor pada jam itu.Tubuh Nuha seketika meremang dan bergetar ken

    Last Updated : 2023-08-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   255. Mati kutu

    Sebuah keajaiban dunia ke sekian telah terjadi. Sebuah anomali terwujud di depan mata. Seekor kambing mengeong dan seekor kucing mengembik. Dunia terbalik menurut sinetron layar kaca berbentuk persegi. Bagaimana ini bisa terjadi. Satu kalimat dilawan dua kalimat. Satu alinea dihajar satu cerita. Kepala sekolah kalah telak berdebat melawan wanita muda yang usianya berada jauh di bawahnya. Mungkin rentang usianya mirip ayah dan anaknya. Suasana terasa hening dan canggung. Perdebatan terjadi cukup alot di ruang tamu berukuran enam kali enam meter tersebut. Dinding yang bergeming menjadi saksi mata di mana terjadi sebuah adu argumen antara pria paruh baya nan angkuh dan wanita muda yang keras kepala melebihi batu. Ke duanya sama-sama memiliki pendirian sekokoh besi. Tak mudah dipatahkan apalagi dikalahkan. Jika dalam sebuah pertandingan maka hasilnya seri. Tidak ada yang menang maupun kalah. Namun tetap saja dalam sebuah pertandingan harus ada yang menang dan kalah. Oleh karena itu aka

    Last Updated : 2023-08-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   256. Confession

    “Gunting, kertas, batu!”“Gunting, kertas, batu!”Sembari menunggu kepulangan Nuha dan Darren, Salwa dan Ratih kini tengah beradu lomba GKB (gunting, kertas dan batu) di mana hukumannya ialah makan mie kuah pedas Shayang yang dilaksanakan di ruang bermain dengan disaksikan ke dua juri bocah mungil nan menggemaskan. Farah dan Asyraf yang didapuk sebagai juri termuda seantero jagat raya. Begitulah kiranya Salwa menyematkan posisi mereka di sana. Ratih hanya mengangguk beo.Menit pertama hingga ke lima mendapat hukuman memakan mie terasa nikmat karena rasa lapar menyatu dengan rasa gurih nan pedas mie Shayang. Nikmat tiada tara! Menit ke sepuluh perut mulai melakukan aksi barikade karena lambung hampir meledak.Menit ke dua puluh perut mulai bergemuruh seolah ingin mengeluarkan lava panas. Beruntung ada minyak kayu putih yang langsung menjadi obat mujarab dioleskan pada bagian perut.Menit ke tiga puluh, mulut terasa terbakar api abadi dan bibir kian merona macam dirias tukang rias yan

    Last Updated : 2023-08-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   257. Saatnya pulang

    Ratih mengamati Salwa yang tengah mengemasi barang-barangnya. Ia bersedih melihat gadis itu akan pulang ke desa dan kembali belajar di sekolah. Lima hari sudah rumah itu dipenuhi keceriaan yang dibawa oleh gadis petakilan tersebut.Tawanya yang lebar dan kelakarnya yang terkadang kocak tetapi kadang garing senantiasa membuat Ratih ikut tertawa dan lupa jika ia sedang bekerja di sana. Melupakan rasa letih sebagai seorang baby sitter. Ratih bersyukur bisa bekerja pada keluarga majikan yang baik dan menghargai dirinya meski ia di sana hanyalah pelayan. Tak seperti majikan lainnya yang seringkali membangun benteng agar menjaga jarak dengan pekerjanya.“Non Salwa, butuh bantuan?” tanya Ratih di depan pintu kamar Salwa. Saat ini gadis bertubuh tinggi itu tengah menjejalkan pakaiannya ke dalam tas ransel miliknya. Dengan gerakan sat set akhirnya ia bisa memasukan semua barang-barangnya. Kemudian ia menghela nafas panjang. Seolah ia memperlihatkan postur tubuh yang entahlah, bisa bermacam-ma

    Last Updated : 2023-08-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   258. Obsesi

    Aruni benar-benar menikmati kerepotan mengasuh cucu-cucunya. Rumahnya yang semula hening sehening lagu mengheningkan cipta, apalagi semenjak drama kumbara menghilangnya putri ke duanya yang super duper aktif, kini terdengar ramai kembali karena kehadiran dua cucu kembarnya yang bawel dan senang berceloteh di ruang tamu.Dalam hitungan detik rumah Aruni berubah menjadi taman bermain baik untuk anak-anak maupun dewasa.Sengaja Aruni menggelar playmate khusus untuk ke dua cucunya agar bisa berbaring di sana, latihan berguling, senam lantai, tengkurap dan aktifitas motorik kasar lainnya yang sedang mereka tekuni.Ia juga segera menelepon Alwi agar ikut bergabung membawa anaknya, Zul. Tambah lagi personel maka suasana akan bertambah meriah.Terlihat Farah mengangkat kepalanya, berusaha menggapai dengan tangannya mainan kerincingan yang dipancing oleh Aruni. Sementara itu ketika adik kembarnya sibuk bermain dengannya, Asyraf sibuk latihan berguling dan tiarap sembari mengokang teater ala le

    Last Updated : 2023-08-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   259. Papa muda dan Mama muda

    Nuha dan Darren memutuskan untuk bermalam di rumah Aruni. Mereka akan menikmati sejenak udara sejuk berasal dari pegunungan yang indah. Istirahat dari hiruk pikuk perkotaan yang membuat mereka merasa jenuh. Nuha mengajak Darren untuk bersepeda menikmati pemandangan alam pegunungan. Anak-anak seperti biasa akan diasuh oleh Aruni dan Ratih. Salwa dan Rasyid kembali mengunjungi padepokan pencak silat untuk berlatih silat setelah sekian lama meliburkan diri sesuka hati. “Mas, sudah siap belum?” tanya Nuha di bibir pintu kamar yang masih tertutup. Ia baru saja menyusui ke dua bayi kembarnya. Ia pula sudah siap dengan memakai pakaian kasual lengkap dengan jaket berhoodie yang menjuntai hingga lutut karena udara di kaki gunung yang dingin akan semakin dingin saat pagi buta. Ketika azan subuh berkumandang suaminya sudah keluar rumah untuk melaksanakan shalat subuh di sebuah surau. Untuk pertama kalinya. Para jamaah terheran-heran siapakah pria berwajah blasteran ikut sholat di sana. Alhasi

    Last Updated : 2023-08-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   260. Bujang lapuk

    Pagi itu Nuha kerepotan harus mengurus suami dan ke dua anak kembarnya. Ratih pulang karena anak bungsunya kembali sakit. Kalau orang Sunda bilang ririwit. Bisa jadi karena musim pancaroba dan daya tahan tubuhnya kurang baik. Putra bungsunya seringkali terserang penyakit rutin, kalau tidak tifus sakit demam berdarah. [Jadi kapan Mbak pulang? Si kembar kangen Mbak,]Begitulah Nuha ketika menelepon Ratih. Pasalnya anak bungsunya sudah pulang dari rumah sakit karena gejala tifus. Namun ia sangat manja sehingga terkadang mencari berbagai alasan agar ibunya tidak pergi bekerja. Satu-satunya cara membujuknya ialah dengan mengatasnamakan si kembar.[Dek, barusan dengar ‘kan Nyonya bilang Mbak Farah dan Mas Asyraf kangen Ibuk.]Ratih sengaja mengeraskan volume suara telepon agar putra bungsunya mendengar perkataan majikannya.[Danu, Mbak punya drone keluaran terbaru. Kalau Ibuk Ratih kemari, saat pulang Ibuk Ratih bawain,]Nuha bernegosiasi dengan mengimingi-imingi sebuah hadiah untuk Danu,

    Last Updated : 2023-08-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   261. (Bukan) orang ke tiga

    (Bukan) orang ketiga“Jika Ayahmu bersedia, dia bisa bekerja lagi tetapi di bagian staf di kantor yang berada di gedung C.”Anggara tergugu. Dari mana Darren mengetahui jika ayahnya sekarang telah menjelma menjadi seorang pengacara, pengangguran banyak acara.“Jika ayahmu bersedia, Angga. Tapi tenang saja staf gedung C belum mengenal ayahmu. Jika ayahmu bersedia dan bekerja dengan baik maka setelah saya pertimbangkan maka ayahmu bisa kembali menjabat ke posisi semula. Asalkan dengan satu syarat!”“Syarat apa?”“Dia tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika sampai mengulangi kesalahan yang sama maka kesempatannya sudah khatam. Bagaimana?”Darren yang awalnya bersikeras merasa sangat kecewa pada Bagaskara dan sama sekali tak peduli soal nasibnya setelah dipecat dari posisi direktur. Namun ketika melihat kejadian yang menimpanya di mana Bagaskara hidupnya menjadi melarat melebihi gelandangan, hidup terlunta-lunta karena diabaikan anak istrinya, sementara itu Anggara menjadi pelarian. Ia

    Last Updated : 2023-08-18

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status